• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nurhayati 170202049-1.pdf - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Nurhayati 170202049-1.pdf - etheses UIN Mataram"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

PROBLEMATIKA KEHIDUPAN KELUARGA PEKERJA MIGRAN DALAM MENJAGA KEHARMONISAN RUMAH

TANGGA DI KECAMATAN JANAPRIA KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Oleh

Nurhayati NIM. 170202049

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM

2022

(2)

ii

PROBLEMATIKA KEHIDUPAN KELUARGA PEKERJA MIGRAN DALAM MENJAGA KEHARMONISAN RUMAH

TANGGA DI KECAMATAN JANAPRIA KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Oleh Nurhayati NIM. 170202049

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM

2022

(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Nurhayati, NIM: 170202049 dengan judul “Problematika Kehidupan Keluarga Pekerja Migran Dalam Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal:___11 mei 2022_________________

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr.H. Sainun, M.Ag Nunung Susfita, S.HI.,M.SI NIP 196412311992031031 NIP.198010282014122006

(4)

iv

NOTA DINAS

Mataram, _11 mei___________2022

Hal : Ujian Skripsi Yang Terhormat

Dekan Fakultas Syariah Di Mataram

Assalamu’alaikum, Wr.Wb.

Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi Saudara:

Nama Mahasiswa : Nurhayati

NIM : 170202049

Jurusan//Prodi : Hukum Keluarga Islam

Judul : Problematika Kehidupan Keluarga Pekerja

Migran Dalam Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Di Kecamatan Janapria

Kabupaten Lombok Tengah

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syariah UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyah-kan.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr.H. Sainun, M.Ag. Nunung Susfita, S.HI.,M.SI NIP. 196412311992031031 NIP.198010282014122006

(5)

vi

PENGESAHAN

Skripsi oleh: Nurhayati, NIM: 170202049 dengan judul “Problematika Kehidupan Keluarga Pekerja Migran Dalam Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah”, telah di pertahankan di depan Dewan Penguji Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah UIN Mataram pada tanggal 31 mei 2022

Dewan Penguji

Dr.H. Sainun, M.Ag ___________________

(Ketua Sidang/Pemb. I)

Nunung Susfita, S.HI.,M.SI ___________________

(Sekretaris Sidang/Pemb. II)

Ahmad Nurjihadi, M.Ag ___________________

(Penguji I)

Hery Zarkasih, MH. ___________________

(Penguji II)

Mengetahui, Dekan Fakultas syariah

Drs. Moh Asyiq Amrulloh, M. Ag NIP. 197110171995031002

(6)

vii MOTTO

ًةَّدَوَم ْمُكَنْيَب َلَعَجَو اَهْيَلِإ اوُنُكْسَتِل اًجاَوْزَأ ْمُكِسُفْنَأ ْنِم ْمُكَل َقَلَخ ْنَأ ِهِتاَ يآ ْنِمَو ًةَمْحَرَو

ۚ َنوُرَّكَفَتَي ٍمْوَقِل ٍتاَ ي َلَ َكِلََٰذ يِف َّنِإ

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa

kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

(QS. Ar-Rum Ayat 21)

(7)

viii

PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada allah SWT, Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua saya bapak senah dan ibu parniwati yang telah memberikan motivasi dan dukungan materil maupun moril sehingga peneliti dapan menyelesaikan tugas akhir perkuliahan ini. Kakak saya (sumakyah) dan keluarga besar yang mendukung penulis agar tetap semangat dalam menyusun skripsi ini.

Dosen pembimbing yang telah bersedia mebimbing dan mengarahkan selama penyusunan skripsi ini berlansung Dan terakhir, sahabat dan teman teman yang selalu mensyupport dan pernah terlibat dalam penyusunan skripsi ini

(8)

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Sykur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT ,berkat rahmat dan hidayah-nya saya bisa menyelsaikan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan kerja keras demi ingin berbakti kepada orang tua saya agar saya meneyesaikan kuliah tepat waktunya. Sholawat serta salam tidak lupa pula saya haturkan kejunjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benerang , yaitu dengan agama islam yang diajarkan.

Peneliti menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan pengharagaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain:

1. Dr.H. Sainun M, Ag. sebagai Pembimbing I dan Nunung Susfita, S.HI., M.SI sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail secara terus menerus dan tanpa bosan di tengah kesibukannya dengan suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan selesai;

2. Prof. Dr.H.Masnun Tahir,M.Ag., selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan selama peneliti menempuh studi;

3. Dr. Asyiq Amrullah, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syariah

4. Hj. Ani Wafiroh,M.Ag. selaku Ketua Program Studi Hukum Keluarga Islam dan Nunung Susfita, S.HI.M.SI selaku sekretais Program Studi

(9)

x

yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan proposal skripsi, sehingga skripsi ini bisa selesai;

5. Dosen-dosen fakultas syariah khusunya Dosen Prodi Hukum Keluarga Islam

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat.Amin.

6. Trimaksih saya ucapkan kepada kedua orang tua saya bapak senah dan ibu parni dan kakak saya sumakyah semua keluarga yang telah mendoakan dan memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Mataram,____________2022 Penulis,

Nurhayati;

(10)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

ABSTRAK ...xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian DAN Manfaat Penelitian ... 6

D. Ruang lingkup dan setting penelitian ... 6

E. Telaah Pustaka ... 7

F. Kerangka Teori ... 10

G. Metode Penelitian ... 22

H. Sistematikan Penulisan ... 29

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ... 31

A. Profil kecamatan janapria ... 31

B. Problematika kehidupan keluarga pekerja migran dalam menjaga keharmonisan rumah tangga di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah ... 36

(11)

xii

BAB lll PROBLEMATIKA KEHIDUPAN KELUARGA PEKERJA MIGRAN DALAM MENJAGA KEHARMONISAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN JANAPRIA

KABUPATEN LOMBOK TENGAH ... 47

A. Analisis problematika kehidupan keluarga pekerja migran dalam menjaga keharmonisan rumah tangga di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah ... 47

B. Analisis faktor pendukung dan penghambat keluarga pekerja migran dalam menjaga keharmonisan rumah tangga di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah ... 51

1. Faktor Pendukung Keharmonisan Rumah Tangga pekerja Migran ... 51

2. Faktor penghambat Keharmonisan Rumah Tangga pekerja Migran ... 55

BAB IV PENUTUP ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

xiii

PROBLEMATIKA KEHIDUPAN KELUARGA PEKERJA MIGRAN DALAM MENJAGA KEHARMONISAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN JANAPRIA KABUPATEN LOMBOK

TENGAH Oleh : Nurhayati NIM. 170202049

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan peneliti di lapangan terkait dengaan adanya suami atau istri yang pergi menjadi pekerja migran untuk mencarikan nafkah untuk keluarganya banyak terjadi pekerja migran perempun demi melangsungkan hidup ekonomi mereka rela menjadi pekerja migran dengan alasan suami sakit sakitan dan tidak bisa bekerja keras, Adapuan pekerja migran laki laki yang memengang kewajiban seorang laki laki untuk menafkahi keluarga anak dan istrinya dengan alasan ekonomi kurang dan pekerjaan yang tidak menjamin untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah, (1) bagaiamana problematika keidupan keluarga pekeja migran dalam menjaga keharmonisan rumah tangga (2). Apa Faktor dan pendukung menjadi pekerja migran.

Lokasi penelitian adalah Kecamatan Janapria Lombok Tengah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,wawancara dan dokumentasi..

Berdasarkan hasil penelitian dapat peneliti uraikan beberapa hal yaitu terjadinya buruh migran di kecamatan Janapria dikarenakan faktor ekonomi faktor ketidak harmonisan rumah tangga, kurangnya komunikasi ,faktor tidak bisa bekerja keras dan sakit sakitan. dengan menjadi pekerja migran merupakan salah satu peluang yang dapat menghasilkan dibandingkan bekerja di tanah air sendiri, kesulitan ekonomi penghasilan tak menentuk serta kebutuhan sehari hari yang makin meningkat memaksa suami atau istri bekerja migran untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangganya.

Kata Kunci : Pekeja Migran, Keharmonisan Rumah Tangga

(13)

14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Keluarga sebagai sendi dan dasar dalam membentuk susunan masyarakat memiliki peran penting terhadap perkembangan dan kesejahteraan. Sebagai makhluk sosial, sudah menjadi fitrah manusia untuk saling membutuhkan dan saling bergantung satu sama lain dalam menjalani roda kehidupan. Dalam suatu pernyataan, dikatakan bahwa manusia di dunia ini tidaklah berdiri sendiri melainkan bermasyarakat yang terdiri dari unit-unit yang terkecil. Salah satu unit sosial terkecil dalam bermasyarakat adalah lingkungan keluarga.1

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan atau hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain sebagainya.

Dimana pada keluarga terdiri dari suami, istri serta anak-anaknya.

Setiap anggota dalam satu keluarga memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, tugas dan fungsi tersebut harus dilaksanakan dengan baik untuk mencapai tujuan bersama.2

Dalam suatu perkawinan, suami dan istri memiliki hak dan kewajiban bersama karena keduanya berserikat dalam tolong menolong dan bahu membahu untuk mewujudkan rumah tangga yang baik, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Rumah tangga yang telah dibangun sejak akad perkawinan dilangsungkan hendaknya dibina agar senantiasa serasi dalam suasana yang tentram, aman, bahagia dan damai. Atau dalam Islam sering disebut keluarga “ Sakinah”. Hal ini, sesuai dengan firman Allah SWT dalam (QS Ar- Rum 30:21)

ْن ِمَو ْم ُكَنْيَب َلَع َج َو اَهْي َ

ل ِإ او ُنُك ْسَتِل اًجا َوْزَأ ْمُك ِسُفْنَأ ْنِم ْمُكَل َقَلَخ ْنَأ ِهِتاَيآ

ََنوُر َّك َفَتَي ٍمْو َقِل ٍتاَي َلَ َكِلََٰذ يِف َّنِإ ۚ ًةَمْحَرَو ًةَّدَوَم

1 Titi Triwulan, Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional (Jakarta:Kencana, 2008) hlm, 105

2 Mansor Fikih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial (Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2013) hlm.165

(14)

15

” Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir3

Undang-Undang perkawinan nomor 1 tahun 1974, menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa4 makna ini selaras dengan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (HKI) yang menunjukan kehidupan rumah tangga yang sakinah mawadah warohmah.

Setiap pasangan suami istri, memiliki harapan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang bahagia, harmonis, tentram dan damai sesuai dengan tujuan dari perkawinan. namun pada kenyataannya dalam sebuah perkawinan, pasangan suami istri tidak sedikit yang menjalani tanpa ada kebahagiaan. Di rumah tangganya, banyak yang penuh masalah dengan aneka sebab. Bahkan, perkawinan itu akhirnya berakhir dengan perpisahan atau perceraian.5

Pasangan suami istri dalam keluarga, perlu ada saling pengertian dan komunikasi yang baik. Komunikasi suami istri yang biasanya dilakukan secara tatap muka, dengan menjadi pekerja migran bekerja diluar negeri, maka komunikasi hanya mengandalkan media sosia. Hanya saja, yang sering kali muncul dan akhirnya menjadi persoalan serius dalam rumah tangga itu masalah ekonomi.

Tuntutan akan kebutuhan dalam keluarga, memaksa setiap pasangan suami istri untuk bekerja. Keterbatasan lapangan pekerjaan yang ada, akhirnya memilih jalur pintas dengan menjadi tenaga kerja migran dengan bekerja di luar negeri, terutama perempuan yang sudah

3 QS Ar-Rum [30]: 21.

4 Saptono Raharjo, Undang-Undang Republic Indonesia Nomor 1 Rahun 1974 Tentang Perkawinan, (Bhuana Ilmu Popular Kelombok Gramedia

;Jakarta) hlm 2

5Hasan Basri,Keluarga Sakinah;Tinjauan Psikologis Dan Agama. (Yogyakarta pustaka pajar) hal. 24

(15)

16

berkeluarga. Padahal pada dasarnya laki laki memiliki sebuah peran dalam masyarakat yaitu sebagai kepala rumah tangga dan pecari nafkah.6 akan tetapi banyak penomena penomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia salah satunya di kecamataran Janapria kabupaten Lombok tengah banyaknya perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga yaitu menjadi tenaga kerja migran

Keterbatasan lapangan pekerjaan dan faktor ekonomi menumbuhkan motivasi masyarakat untuk mencari peluang pekerjaan di luar negeri. Masyarakat Indonesia merasa dengan bekerja di luar negeri dapat menstabilkan ekonomi serta sosial mereka. Menurut Undang Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pekerja Migran Indonesia yang selanjutnya disebut dengan PMI adalah setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia.

Kontribusi pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri jika dilihat dari sosial dan tujuan pembangunan ekonomi dapat membantu mengatasi permasalahan negara yakni, meningkatkan devisa negara, memperluas lapangan pekerjaan serta mensejahterakan masyarakat. 7

tenaga kerja untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak, yang pelaksanaannya dilakukan dengan tetap memperhatikan harkat, martabat, hak asasi manusia, dan pelindungan hukum, serta pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kepentingan nasional8

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti di kantor camat Janapria, jumlah tenaga kerja buru migran di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah dari tahun 2018-2020 berjumlah 1.364 dan masing-masing memilih tujuan Negara yang berbeda. Pada tahun 2018 tercatat tenaga pekerja migran dengan jenis kelamin wanita berjumlah 424.dan berdasarkan jenis kelamin laki-laki berjumlah 520, Selanjutnya berdasarkan data 2019, tenaga buruh migran jenis

6 Dr. Adnan Hamid,Kebijakan Ketenagakerja Bagi Pekerja Migran (Fakultas Hukum Universitas Pancasila Jakarta 2019) hlm 113

7 Dr. Hijrah Lahaling, Pemenuhan Hak-Hak Anak Pekerja Migran Indonesia Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia ( makasar 2021) hlm 68

8 Ibid hlm 89

(16)

17

kelamin wanita berjumlah 95 dan jenis laki-laki berjumlah 150.

Kemudian pada tahun 2020, tenaga pekerja migran dengan jenis kelamin wanita berjumlah 85 orang dan jenis kelamin laki-laki berjumlah 90 orang . Artinya, terdapat penurunan tenaga pekerja migran dari tahun 2019 dan 2020. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pandemi covid-19. Seperti yang kita ketahui, pandemi covid- 19 berdampak dalam berbagai hal termasuk pembatasan keberangkatan dengan diadakannya lockdown di berbagai daerah.

Seiring dengan angka kenaikan positive covid-19 semakin diperketat peraturan mengenai pembatasan kegiatan dalam masyarakat. Hal tersebut menjadi penyebab menurunnya tenaga pekerja migran pada tahun 2019-2020 di Kecamatan Janapria Lombok Tengah.

Adapun yang terjadi di wilayah Kecamatan Janapria ditemukan permasalahan terkait rumah tangga pekerja migran yang diterjadi.

dilihat dari segi pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Adapun permasalahan dari segi kesehatan diantaranya adalah ketidakmampuan suami dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan berat dikarenakan sakit, sehingga menyebabkan istri menjadi tulang punggung, seperti yang terjadi pada keluarga inisia D, Beliau sering mengalami gangguan kesehatan sehingga tidak bisa lagi bekerja untuk menafkahi keluarganya, sedangkan kebutuhan sandang, papan dan pangan begitu juga dengan sekolah anak-anaknya masih tetap harus di penuhi setiap hari. Hal tersebut yang membuat istri harus rela menjadi buruh migran agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya setiap hari.9 Dari segi ekonomi tidak ada kemauan suami dalam bekerja dikarenakan malas tanggung dan tanggung jawab sebagai suami tidak dilaksanakan hal tersebut terjadi pada keluarga Bapak inisial A, beliau tidak ada kemauan untuk bekerja padahal beliau tidak mengalami gangguan kesehatan. banyaknya hutang,kebutuhan sehari hari,begitu juga dengan anak anaknya yang masih sekolah masih tetap dipenuhi.

Hal tersebut menyebabkan istri harus rela menjadi pekerja migran demi keluarganya. Selanjutnya dari segi pendidikan yang terjadi pada keluarga Bapak inisial B rendahnya tingkat pendidikan suami

9 Saparudin,Gani ,Sudrman Suami Yang Ditinggal Mennjadi Buruh Migran , wawancara Pada 22 Juli 2021

(17)

18

menyebabkan ketidaktahuan dalam menafkahi keluarga, menjadi kepala rumah tangga yang bertanggung jawab. Adapun masyarakat di Kaecamatan Janapria suami meninggalkan istri pergi menjadi pekerja migran dikarenakan faktor ekonomi yang minim tidak ada peluang pekerjaan sehingga sumi rela menjadi pekerja migran merantau ke Malaysia menjadi pekerja sawit yang seperti biasanya dilakukan oleh masyarakat kecamatan janapria, dengan adanya lapangan pekerjaan di negeri orang merekaa rela meninggalkan isti dan anak mereka demi kelasung hidup sehri hari dan menyekolahkan anak kebagiaan keluarga terutama keluaga inti dari anak dan istri, memilih pekerjaan di negeri orang sangat penting mereka dapat memperoleh peralatan rumah dan membuat rumah untuk anaknya sekolah anak lancar dan lain sebagainya, keuntungan tersebut membuat suami giat bekerja untuk keharmonisan rumah tangga dan untuk menjaga rumah tangga yang utuh dan damai.

Akan tetapi di dalam hubungan rumah tangga pasti terdapat masalah , masalah komunikasi,masalah yang memang terjadi setiap harinya, bertengkar dikarenakan bermain dibelakang seperti perselingkuhan ini memicu permasalahn keharmonisan dalam keluarga buruh migran tetapi muncul usaha-usaha dari suami atau istri dengan cara berkomunikasi yang baik seperti zaman sekarang ada namanya sosialmedia,seperti video call,telponan dal lain sebagainya.

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian atau mengkaji tentang keharmonisan keluarga pekerja migran dengan mengambil judul

Problematika Kehidupan Keluarga Pekerja Migran Dalam Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah’’.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas di atas maka, di perlukan rumusan masalah sebagai panduan peneliti dalam melakukan langkah-langkah selanjutnya. Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana problematika kehidupan keluarga pekerja migran dalam menjaga keharmonisan rumah tangga di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah?

(18)

19

2. Apa faktor pendukung dan pengahambat keluarga pekerja migran dalam menjaga keharmonisan rumah tangga di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah?

C. Tujuan dan mamfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan komponen penting dalan melaksanakan kegiatan ilmiah adapun tujuan penelitian ini adalah;

a. Untuk mendeskripsikan problematikan kehidupan keluarga pekerja migran dalam menjaga keharmonisan rumah tangga Kecamtan Janpria Kabupaten Lombok Tengah

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam menjaga keharmonisan rumah tangga pekerja migran di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang terkait utamanya bagi pihak pihak berikut:

a. Mamfaat Teoritis

Secara teoritis mamfaat penelitian ini sebagai sumbang ilmu pengetahuan Hukum Keluarga Islam khusus dalam upaya menjaga keharmonisan rumah tangga keluarga pekerja migran.

b. Mamfaat Praktis

Secara praktis sebagai hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengatahuan mengenai Buruh Migran khusunya dalam hukum keluarga islam dan memberikan mamfaat untuk masyarakat, terutama untuk keluarga yang ditinggal oleh istrinya menjadi buruh di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah.

D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian

Adapun ruang lingkup pembahsan penelitian ini adalah terfokus pada persoalan suami atau istri yang menjadi pekerja buruh migran demi kebutuhan sehari hari dan keharmonisan rumah tangga.

Seting penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan terhitung novvember 2020 sampai dengan bulan januari 2021 dengan Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah.

(19)

20 E. Telaah Pustaka

Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan refrensi pada penelitian terdahulu, Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan yang akan di teliti saat ini, untuk dapat dijadikan sebagai perbandingan ,diantaranya:

Di dalam telaah pustaka ini peneliti mencoba mengemukakan dari karya skripi yang berkaitan dengan topik yang peneliti kaji diantaranya:

1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Asnawati Saputri dengan judul skripsi Dampak Bekerja Diluar Negri Terhadap Keharmonisan Keluarga (study kasus di desa labuhan ratu)

Skripsi ini mengumukakan bahwa keharmonisan keluarga dapat terwujud ketika unsur unsur pembentukan keluarga harmonis itu terpenuhi dengan baik,islam memandang perkawinan sebagai satu cita cita yang tidak hanya mempersatukan antara laki laki maupun perempuan dan dalam kehidupan rumah tangga baik suami maupun istri memiliki hak dan keawjiban apa yang menjadi kewajiban suami adalah hak istri dan apa menjadi kewajiban istri adalah hak suami. Adapun pendapat para mantan tenaga kerja wanita yang ada di desa tersebuat ternyata banyak yang tidak memenuhi hak dan keawajiban sesuai dengan ajaran agama, suami dalam rumah tangganya kurang memiliki pengatahuan agama yang baik serta rasa tanggung jawab terhadap keluarganya.karena hal ini fungsi suami tidak berjalan sebagaimana mestinya.10 Skripsi ini mengunakan jenis penelitian kualitatif, metode yang digunakan adalah metode wawancara, adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan sama sama membahas mengenai bekerja di luar negara terhadap keharmonisa keluarga.

sama sama mengunakan pendekatan kualitatif sedangkan perbedaanya adalah pokus pada problematika keluarga buruh migran

Dalam penelitian ini peneliti berupaya mengetahui dampak bekerja diluar negeri terhadap keharmonisan keluarga sedangkan

10Asnawati Saputri, Dampak Bekerja Diluar Negri Terhadap Keharmonisan Keluarga (Study Kasus Di Desa Labuhan Ratu) (skripsi, jurusan ahwal Al Syahsiyyah, Iain Metro 2018)

(20)

21

dalam penelitian yang akan peneliti lakukan adalah ingin mengetahui faktor pendukung dan penghambat kehidupan keluarga pekerja migran dan perbedaanya adalah lokasi, penelitian yang aakn dilakukan bersetting di Kecamatan Janapria dan peneliti tersebut berseting di Desa Labuan Ratu

2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Kurniawan ikbar sena dengan judul skripsi Harmonis Keluarga Pekerja Migran Didesa Plaosan Kecamatan Wets Kab Kediri,

Skripsi Ini mengemukakan bahwa di desa pelaosan kecamatan wets kab Kediri bahwasanya permasalahan ekonomi dan kesejahteraan keluarga seringkali menjadi alasan untuk meninggalkan keluarga dan melakukan migrasi tenaga kerja sebagai pekerja migran,namun di balik tingginya upah yang diperoleh juga menimbulkan masalah yang dapat memicu keretakan rumah tangga,tetapi keluarga pekerja migran di desa pelaosan dapat mempertahankan keharmonisanya dengan cara melakukan komunikasi dengan berkomunikasi secara terbuka dan jujur pada pasangan dengan saling perhatian, memahami dan mengahargai pasangan. Pemenuhan hak dan kewajiban dalam keluarga pekerja migran di desa pelaosan dilakukan sebagai bentuk penyusaian terhadap lingkungn dalam menjaga keberlasungn keluarga dengan cara melakukan tugasnya masing masing.11 adapun persaman penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama sama mengunakan penelitian kualitatif, dan membahas tentang pekerja migran sedangka perbedaanya adalah penelitian yang akan dilakukan lbih berpokus pada permasalahan dalam pekerja migran tersebut sedangkan penelitian ini berpokus pada keharmonisa keluarga pekerja migran. sedangkan yang menjadi perbedaanya adalah terletak pada lokasi penelitian yaitu penelitian ini dilakukan di di Desa Plaosan Kecamatan Wets Kab Kediri, sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti berlokasi di Kecamatan Janapria.

11 Kurniawan Ikbar Sena, Harmonis Keluarga Pekerja Migran Didesa Plaosan Kecamatan Wets Kab Kediri.,( Skripsi , Jurusan hukum Keluarga Islam , Fak Syariah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018)

(21)

22

3. Siti hikmah dengan judul skripsi Dinamika Komflik Perkawinan Buruh Migran Perempuan (Study Kasus Desa Munu Tunggal Kecamatan Gondong kabupaten grobongan) skripsi ini mengemukakan bahwa semua perkawinan buruh migran perempuan mengalami konflik perkawinan, hal ini dikarenakan bahwa kehidupan pernikahan bukan merupakan persoalan sehari,namun merupakan persoalan sejarah kehidupan.12

Hubungan antara suami istri saling terkait dan berusaha untuk menyatukan dua pribadi yang saling mendukukung. Tetapi kenyataanya hal hal yang ada dalam suatu pernikahan bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan sering kali muncul berbagai masalah yang tidak dikhendaki namun tidak dapat dihindari masalah masalah yang timbul tersebut dapat menyebabkan terjadinya ketegangan diatara suami istri dan akan mengakibatkan perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga atau komlik perkawinan. Adapun persaaman penelitian yang dilakukan siti hikmah dengan yang akan dilakukan oleh nurhayati sama-sama mengunakan metode kualitatif dan membahas tentang pekerja migran yang menjadi pembedanya ysng penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan letak bedanya adalah penelitian ini berpokus pada komlik perkawinan pekerja migran perempuan sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah berpokus pada promblematikan keluarga buruh migran dan keharmonisannya rumah tangga.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama menggunakan metode kualitatif adapun yang menjadi pembedanya penelitian ini memerlukan tugasnya pada komflik perkawinan pekerja migran perempuan sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah berfokus pada promblematika keluarga pekerja migran dalam keharmonisan rumah tangga.

12 Siti Hikmah .,Dinamika Komflik Perkawinan Buruh Migran Perempuan (Study Kasus Desa Munu Tunggal Kecamatan Gondong Kabupaten Grobongan) (sekripsi UIN Walisongo Semarang 2018)

(22)

23 F. Kerangka Teori

1. Tinjuan Umum Tentang Problematika

Problematika berasal dari bahasa Inggris “problematic”

yang berarti masalah atau persoalan. Problematika berasal dari kata problem yang dapat diartikan permasalahan atau masalah.

Adapun masalah itu sendiri adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai hasil yang maksimal. Terdapat juga di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Problematika berarti masih menimbulkan masalah; hal-hal yang masih meniecara sederhana istilah pembelajaran mempunyai arti upaya unruk membelajarkan seseorang atau kelompok orang yang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.13 Jadi yang dimaksud dengan problematika pembelajaran adalah segala sesuatu yang menimbulkan masalah sehingga tujuan dari pembelajaran tidak tercapai dengan baik. Adapun hal yang menimbulkan masalah tersebut berkaitan dengan komponen pembelajaran itu sendirimbulkan suatu masalah yang masih belum dapat dipecahkan.13

2. Ciri Ciri problematika

Ciri-Ciri Masalah Dalam perkembangan dan proses kehidupannya, manusia sangat mungkin sangat mungkin menemui berbagai permasalahan, masalah yang tidak segera dipecahkan atau diselesaikan dapat mengganggu kehidupan, baik diri sendiri

maupun orang lain. Masalah merupakan sesuatu atau persoalan

yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Masalah yang menimpa sesorang bila dibiarkan berkembang dan tidak segera dipecahkan dapat menggganggu kehidupan, baik dirinya sendiri maupun orang lain. Cirri-ciri masalah adalah sebagai berikut : 1. Masalah muncul karena ada kesenjangan antara harapan (das Sollen) dan kenyataannya (das sein). 2. Semakin besar kesenjangan, maka masalah semakin berat. 3. Tiap kesenjangan yang terjadi dapat menimbulkan persepsi yang berbeda-beda. 4. Masalah muncul

13 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 2002), h.276

(23)

24

sebagai perilaku yang tidak dikehendaki oleh individu itu sendiri maupun oleh lingkungan. 5. Masalah timbul akibat dari proses belajar yang keliru. 6. Masalah memerlukan berbagai pertanyaan dasar (basic Question) yang perlu dijawab. 7. Masalah dapat bersifat individual maupun kelompok.14

3. Konsep hak keluarga

Secara istilah pengertian hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang untuk mendapatkan atau berbuat sesuatu. Sedangkan yang dimaksuk hak disini adalah apa apa yang diterima oleh seorang dari orang lain, sedangkan yang dimaksud dengan kewajiban adalah apa apa yang diterima oleh seorang dari orang lain sedangkan yang dimaksud dengaan kewajiban adalah apa yang mesti dilakukan seorang terhadap orang lain. Seangkan kewajiban berasal dari kata wajib yang berarti keharusan untuk membuat sesuatu kewajiban timbul karena hak yang melekat pada subyek hukum.

Dalam hubungan hubungan suami istri di sebuah rumah tangga,suami mempunyai hak begitu pula istri mempunyai hak.15 a. Hak Istri Terhadap Suami

Berbicara masalah hak istri terhadap suaminya dapat dibagi menjadi 2 yang pertama,hak yang berupa kebedaan, yaitu mahar dan nafkah. Kedua hak yang bukan kebendaan yaitu perlakuan yang baik tidak menyakiti hati istri. secara umum undang undang nomor 1 tahun 1974 pasal 33 dan 34 menyebutkan bahwa suami istri wajib saling cinta mencintai hormat mengormati, setia dan saling membantu satu sama lain, suami wajib memberi segala kebutuhan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya dan istri wajib mengatur urusan rumah tangga dengan sebaik baiknya.

b. Hak suami terhadap istri

1) Melayani suami dengan baik, seorang istri wajib menaati suaminya dalam sega yang diinginkan mengenai dirinya selama tidak mengandung maksiat terhadap Allah SWT .

14 Roberto Dkk, Problematika Teori Social (Nusamedia 2021) hlm 22

15 Dedi, Junaidi, bimbingan perkawinan membina keluarga sakinah (akademi presindo 2010) hlm 171

(24)

25

2) Memelihara diri dan harta suami, Fitrah merupakan ancama yang selalu mengintai kehidupan keluarga trutama datang pada wanita Karena itulah islam benar benar memperhatikan urusan wanita menyuruh wanita menutup aurat dan menenagkan jilbab.

3) Tidak menolak ajakn suami ketempat tidur,Seorang istri adalah pendamping suami tempat mencurahkan segala rindu dan kasih sayangtempat mendaptakan keterntraman lahir maupun batin.16

4. Upaya Membina Keharmonisan Rumah Tangga

Perjalanan rumah tangga tidak selalu berisi senyum dan tawa, pasti sesekali pasti terdapat perselisihan antara suami dan istri. Ini adalah hal yang wajar dialami, bukan hanya kita bersetatus manusia biasa, tetapi nabi Muhammad SAW juga pernah mengalaminya,diriwayatkan oleh Imam Thabrani bahwa aisyah RA pernah pernah berselisih dengan Nabi SAW sehingga Abu Bakar RA dipanggil untuk bertindak sebagai penengah dan saksi, Rasulullah SAW berkata pada Aisyah: ‘’Engkau berbicara terlebih dahulu atau aku? Jawab Aisyah dengan nada sedikit emosi: ‘’

Bicaralah dan jangan mengatakan sesuatu kecuali yang benar’’

mendengar ucapan Aisyah itu, Abu Bakar menjadi marah dan menampar mukanya sehingga mulutnya berdarah, Ia berkata kepada anak perempuannya: ‘’Hai musuh dirinya sendiri akankah Rasulullah SAW mengatakan sesuatu selain kebenaran? Aisyah RA segera lari berlindung di belakang Rasulullah SAW takut Abu Bakar menjaadi semakin marah. Lalu Rasulullah SAW berkata kepada Abu Bakar: “Kami tidak mengundang anda ini dan kami tidak pula ingin anda berbuat seperti itu’”.

Karena itulah ketika hendak melangkah kejenjang perkawinan dianjurkan untuk memilih jodoh yang baik (salehah) dan melihat wanita pinangn. Hal ini tidak berarti menghilangkan ketidakserasian atau tanpa ada perselisihan sama sekali dalam mengurangi batera rumah tangga.

16 Ibid ,hlm172

(25)

26

Perkawinan seperti dijelaskan diatas merupakan pintu gerbang yang sah untuk membangun rumah tangga sakinah, berumah tangga berarti memasuki sebuah permainan asmara yang diridai allah swt.

Keharmonisan rumah tangga tidak hanya ditentukan oleh melimpahnya harta dan rasa cinta karena hal yang dua ini terkada bersipat temporer.ada kalanya harta itu abis dan adakalanya cinta itu melemah diawal perkawinan mungkin cinta menggembu gebu tetapi setelah sekian lama biasa saja ia luntur .

Oleh karena itu peran suami dalam keluarga yang memiliki kekuasan dan derajat lebih tinggi dari pada istri harus mampu memegang amanah Allah SWT yakni sebagai penanggung jawab keluarga baik moril maupun materil dalam masalah moril dan masalahnya. Allah SWT berpirman:

َُق َو اًراَن ْم ُكي ِل ْه َ

أ َو ْم ُك َس ُفْن َ

أ او ُق اوُن َمآ َني ِذ َّلا اَهُّيَأ اَي ُةَرا َج ِح لا َو ُساَّنلا ا َه ُدو ْ

ا َم َنو لَع ْفَي َو ْم ُهَر َم ُ َ

أ ا َم َهَّللا َنو ُصْعَي َ

لَ ٌدا َد ِش ٌظ َلَِغ ٌةَكِئ َلََم اَهْيَلَع

ََنوُر َم ْؤُي

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Untuk memahami keluarga sakinah maka dalam pembahasan ini disajikan beberapa makna keluarga sakinah menjadi sangat penting karena merupakan inti dari pembasan keluarga sakinah, berikut merupakan beberapa pengertian keluarga sakinah dan hal lain yang terkait erat dengan makna keluarga sakinah.

a. Menurut M. Quraish Shihab,keluarga sakinah suatu keluarga dapat menjadi keluarga sakinah apabila keluarga tersebut dapat

(26)

27

melewati masa-masa sulit. Ketika masa sulit terlewatkan hal itu berdampak pada adanya kalbu yang tenang atau sakinah.17 b. Menurut Ibnu Qayim Al-Jauziyah makna sakinah adalah

ketenangan dan tuma’ninah yang diturunkan Allah Swt kedalam hati hambanya ketika mengalami keguncangan dan kegelisahan yang mencekam.18

5. Pengukur keharmonisan keluarga

Memeiliki keleluarga yang harmonis merupakan impian dari seluruh anggota keluarga, baik ayah,ibu maupun anak anak.

namun membangun keluarga yang harmonis bukanlah suatu perkara yang mudah, banyak rintangan yang dihadapi dalam menjalankan bahtera rumah tangga yang dapat mengahambat terciptaknya keharmonisan keluarga, tidak sedikit keluarga yang tidak mampu atau gagal dalam usaha untuk menjaga keutuhan keharmonisan keluarga antara lain sebagai berikut

a. Fondasi agama

Keluarga yang kuat selalu menyadari bahwa agama sebagai sesuatu yang penting dalam menunjang keharmonisan dan kebahagiaan keluarga

b. Rasa saling mencintai

Rasa saling mencintai akan menyempurnakan kebahgiaan dan memebentuk suatu keharmonisan dalam suatu keluarga, meski bukan satu atunya syarat namun cinta tetap memiliki peran yang sangat penting untuk membangun pernikahan yang kuat dan langgeng

c. Memegang komitmen

Keluarga yang bahagia dan harmonis di bangun atas dasar komitmen yang kuat dan teguh, komitmen yang kuat dan teguh ini akan menjauhkan campur tangan pihak ketigga dalam otoritas keluarga. Dengan adanya komitmen ini maka tujuan utaman dari keluarga yang dibangun dapat dicapai bersama anggota keluarga itu sedikit.

17 M. Quraish Shihab ,Wawasan Al-Quran (Mizan Pustaka,2007) hlm 80

18 Ibnu Qoyim Al- Jauziyah,Madarijus Salikin ‘’Pendakian Menuju Allah’’

Terj. Kathur Suhardi (Jakarta: Pustaka Al Kautsar) hlm. 342

(27)

28 d. Bertindak realistis

Aspek ini dimaksudkan pada kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam membina hidup berkeluarga itu jauh dari apa yang dibayanagnkan sebelumnya. Keluaraga yang harmonis e. Kerja sama

Keluarga yang harmonis memiliki kerja sama yang kuat dengan masing-masing anggota keluarga yang lain. Mereka selalu mengupayakan untuk melakukan berbagai kegiatan bersama-sama , halini kan menciptakan semakin kuat ikatan keluarga.

f. Komunikasi

Komunikasi merupakan pilar utama dalam mebina hubungan berkeluaga, terciptanya komunikasi efektif dalam keluarga semakin memperkokoh ikatan batin diantara anggota keluarga tersebut, keluarga yang bahagia berusaha untuk mengedepankan komunikasi dalam mengatasi oermasalhan maupun pengambilan keputusan keputusan penting.19

g. Mengelola ekonomi yang baik

Hampir sebagian besar waktu dalam keluarga dewasa ini adalah untuk mencari nafkah. Tidak bisa dipungkiri faktor ekonomi tidak bisa di pandang remeh.kemampuan mengatur dan mengelola ekonomi keluarga secara bijak menjadi suatu keharusan agar bangunan keluarga tetap kuat, kokoh dan mampu memenuhi kebutuhannya

h. Tujuan keharmonisan keluarga

1) Mempererat hubungan antar anggota keluarga 2) Menciptakan situasi yang tentram dan damai 3) Mencegah terjadinya perselisihan atau perpisahan 4) Memupuk rasa kasih sayang antar anggota keluarga20

19 Nurcholis Madjid, Eksiklopedi Islam Untuk Remaja, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001) hlm 123

20 Elie Muliyadi, Baku Pintar Membina Rumah Tangga Yang Sakinah Mawadah Warahmah (Pt Granmedia Pustaka Utama) hlm 223

(28)

29

Indikator keluarga sakinah

Idikator Alat ukur keluarga sakinah Keyakinan terhadap tuhan dan

nilai-nilai.

1. menyakini bahwa pasangan saya adalah karunia dari tuhan

Menyesuaikan perilaku dengan nilai-nilai agama yang

dipedomani

2. mengetahui kewajiban suami isteri berdasarkan nilai agama.

3. Agama mengajarkan nilai- nilai yang baik dalam perkawinan.

4. dan pasangan berusaha bersama menjalankan ajaran agama secara konsisten.

5. dapat menjadi kepala keluaraga yang baik sesuai ajarana agama (untuk suami).

6. Suami saya dapat menjadi kepala keluarga yang baik sesuai dengan ajarana agama (untuk isteri).

7. meneladani contoh kehidupan berumah tangga yang ada didalam kitab suci, maupun hadis (bagi umat Islam)

Kemampuan mengelola konflik berbasis problem focused coping (musyawarah dan mu’asyarah bil ma’ruf)

8. Jika marah atau sebel terhadap pasangan mampu mengatasinya dengan baik.

9. Ketika terjadi konflik, dan pasangan (kami) bersepakat untuk menyelesaikan sumber masalah

10. dan pasangan (kami) tidak pernah mendiamkan masalah lebih dari satu hari.

11. Dalam banyak masalah atau

(29)

30

konflik, dan pasangan dapat mengendalikan diri.

12. dan pasangan (kami) lebih sering berusahan mencarai jalan keluar dari masalah daripada saling mencari kesalahan dalam masalah tersebut.

Persaan cinta kasih terhadap pasangan

13. Pernikahan didasari oleh persaan saling mencintai.

14. Ketika berada bersama pasangan, scenderung merasa lebih senang dibandingkan ketika sedang tidak bersama pasangan.

15. dan pasangan sering meluangkan waktu bersama untuk sekedar berbicara hala-hal yang kami sukai.

16. Pasangan dapat menunjukkan perasaan cinta dan sayangnya pada .

Menjaga komitmen bersama pasangan

17. berusaha menjaga nama baik pasangan saya.

18. berusahan menjaga komitmen pernikahan

19. pasangan saling mengingatkan ketika salah satu dari kami melakukan kesalahan.

20. tidak pernah memiliki keinginan atau pikiran untuk berpisah (cerai) dari pasangan .

Memiliki rasa saling percaya 21. merasa tenang dan percaya meskipun pasangan tidak bersama karena percaya terhadapnya.

22. percaya bahwa pasangan

(30)

31

saya dapat menjaga komitmen pernikahan kami.

Merasakan ketertarikan fisik dari pasangan

23. merasa bahwa asangan memiliki daya tari fisik bagi .

24. menyukai bagian-bagian tertentu (atau keseluruhan) dari penampilan pasangan Kesetaraan 25. pasangan bisa berdiskusi

tentang banyak hal secara terbuka.

26. pasangan berusahan memberiikan respon yang sesuai pada saat komunikasi.

27. pasangan terbiasa membagi pekerjaan rumah tangga.

28. Dalam keputusan-keputusan pentng yang berdampak pada keluarga, kami mengambil keputusan berdasarkan hasil diskusi bersama.

Keluarga sakinah memiliki makna secara bahasa yang berarti ketenangan ketentraman.21

6. Tujuan Perkawinan

Tujuan perkawinan menurut agama islam ialah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan keluarga yang harmonis sejaterah dan bahagia,harmonis dalam menggunakan hak dan kewajiban anggota keluarga sejahtera srtinys mterciptanya ketenangan lahir batin disebabkan terpenuhinya keperluan hidup lahir dan batinnya, sehingga timbullah kebahagiaan yakni kasih sayang antar anggota kelaurga.22

21 Subhan, Membina Keluarga Sakinah, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2004, hlm 2

22 Abdul Rahma, Fiqih Munakahat, (Kencana 2003) hlm 16

(31)

32

Menurut undang-undang nomor 1 tahun 1974 pengertian perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang peria dangan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa23

Perkawinan merupakan tujuan syariat yang dibawa Rasullah ,yaitu penataan dan hal ihwal manusia dalam kehiduapn dunia dan akhirat. Dalam hal ini dapat dilihat adanya empat garis penataan yakni:

a. Rud al- ibadat, yaitu penata hubungan manusia selaku makhluk dengan khaliknya.

b. Rud al-muamalat, yaitu menata hubungan manusia dalam lalu lintas pergaulannya dengan sesama manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

c. Rub al-munakahat, yaitu menata hubungan manusia dalam lingkungan keluarga.

d. Rub al-junayah, yaitu menata pengamananya dalam suatu tertib pergaulan yang menjamin ketentraman.

Adapun menurut Mahmud Judus,bahwa tujuan perkawinan mengikuti perintah allah untuk memperoleh kententuan yang sah dalam masyarakat dengan mendirikan rumah tangga yang damai dan teratur,, bahwa tujuan perkawinan antara lain:

a. Mendapatkan dan melansungkan keturunan

b. Memenuhi hajat manusia dalam menyalurkan syahwatnya dan menumpahkan kasih sayangnya.

c. Memenuhi pangilan agama serta memelihara diri dari kejahatan dan kerusakan.

d. Menumbuhkan kesungguhan untuk bertanggung jawab menerima hak dan kewajiban serta bersungguh sungguh untuk memperoleh harta yang halal

e. Membangun rumah tangga dalam rangka cinta dan kasih sayang.24

23 Sudarto Fikih Munakahat,(Jawa Timur: Qiara Media,2011) hlm2

24 Dr.H.Kumedi Jafar,S,Ag,M,H Hukum Perkawinan Islam Indonesia (Sukabuni Bandar Lampung)2021 hlm 41

(32)

33

7. Faktor pendukung dan penghambat terbentuknya keluarga samawa

Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi pendukung untuk terciptanya keluarga sakinah, diantaranya :

a. Hubungan akan rasa saling membutuhkan antar kedua pihak (suami dan istri)

b. Bergaul secara wajar dengan tetap memperhatikan hal-hal yang perlu diperhatikan

c. Memiliki pribadi seperti menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih kecil atau muda, mengedepankan intropeksi diri, tetap berhemat dan tidak boros, serta tetap santun dalam bergaul dengan sesama

d. Dalam rumah tangga harus ada saling percaya satu sama lain Adapun faktor yang dapat menjadi penghambat dalam membangun keluarga sakinah, diantaranya :

a. Kelirunya aqidah yang dianut, yang mana hal ini dapat mengancam faktor religiusitas dalam keluarga. Seperti kepercayaan terhadap kekuatan selain Allah.

b. Mengkonsumsi makanan yang tidak halal, hal ini dapat menjadi pemicu seseorang untuk melakukan hal-hal yang tidak halal pula. Seperti yang ada dalam hadits Nabi bawasanya apabila ada sepotong daging yang didapatkan dari sesuatu yang haram maka akan mendorong untuk melakukan hal yang tidak baik. Dalam hal ini Ahmad Mubarok juga memaknai dengan makanan, rumah, mobil, oakaian dan yang lain.

c. Boros atau pola hidup yang terlalu konsumtif, dan kemewahan. Keluarga yang mmeiliki kehidupan mewah dan terlalu konsumtif akan mudah terjerumus pada keserakahan yang ujungnya akan dapa menghancurkan keindahan hidup dalam rumah tangga.

d. Pergaulan yang tidak terjaga. Pergaulan disini yag dimaksudkan adalah pergaulan dengan yang bukan muhrimnya. Oleh karena itu seseorang yang sudah berumah tangga tidak diperbolehkan untuk berduaan dengan selain muhrim. Karena suasana psikologis saat berduaan dapat

(33)

34

menggiring pada perselingkuhan, meskipun terdapat maksud baik pada awalnya.

e. Kurangnya pengetahuan secara intelektual maupun sosial.

f. Kurang terdidiknya akhlak.

g. Kurangnya pengetahuan menganai ajaran agama. Agama merupakan tuntunan hidup bagi manusia. Oleh karena itu manusia yang jauh dari agama berkemungkinan akan mudah tertipu dengan sesuatu yang seakan-akan sangat menjanjian namun kenyataannya palsu/fan25

8. Pengertian pekerja migran

Pekerja Migran Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia.

Dengan menyadari pentingnya perlindungan terhadap TKI yang telah menyumbang devisa bagi negara, maka pada tanggal 25 Oktober 2017 DPR telah mensahkan UU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Adapun definisi pekerja migran Indonesia dalam UU ini adalah setiap warga negara Indonesia yang akan sedang atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia. Selanjutnya, yang dimaksud dengan perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) adalah segala upaya untuk melindungi kepentingan calon PMI dan keluarganya dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan haknya dalam keseluruhan kegiatan sebelum bekerja, selama bekerja dan setelah bekerja dalam aspek hukum, ekonomi dan sosial. Sementara itu, dalam UU sebelumnya yaitu UU Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri menekankan pada pemberian perlindungan warga negara yang menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan, khususnya pekerjaan di luar negeri, agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepat dan mudah dengan mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik, moral maupun martabatnya. Dari kedua

25 Taufiqurohman Dkk, Pembharuan Hokum Keluarga Di Dunia Islam,(

Media Sains Indonesia 2021) hlm 16

(34)

35

definisi tersebut di atas. maka perlindungan terhadap TKI dalam UU yang baru dilakukan sejak dini baik sebelum, selama dan setelah bekerja dibandingkan denganUU yang lama yang memberikan perlinduangan pada saat penempatan TKI.

Paradigma baru bagaimana peran negara dalam perlindungan TKI terdapat di dalam penjelasan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia lebih menekankan dan memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah dan mengurangi peran swasta dalam penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia. Dalam UU ini, peran perlindungan PMI diserahkan kepada pemerintah baik pusat maupun daerah dimulai dari sebelum bekerja, selama bekerja dan setelah bekerja. Pihak swasta hanya diberi peran sebagai pelaksana penempatan PMI. Selanjutnya tujuan dari perlindungan calon PMI adalah sebagai berikut:

a. Menjamin pemenuhan dan penegakan hak asasi manusia sebagai warga negara dan PMI; dan

b. Menjamin perlindungan hukum, ekonomi dan sosial PMI dan keluarganya.26

Lapangan kerja yang luas dan faktor lapangan kerja yang sempit dan kebutuhan ekonomi yang mendesak menyebabkan minat sebagian besar masyarakat Indonesia untuk melakukan migrasi dan bekerja diluar negri

Terkait dengan tenaga kerja di luar negri yang sebagian besar perempuan, diantaranya pendidikan yang keteranpilan buruh yang rendah.27

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian dalam penelitian ini, mengunakan pendekatan penelitian deskriptif, penelitian deskriftif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,peristiwa kejadian yang terjadi. Gambaran berupa kata kata secara

26 mita noveria dkk perlindungan pekerja migran indonesia (yayasan pustaka obor indonesia, 2021) hlm 114

27 Abdul Rahman saleh dkk ,panduan bantuan hukum Indonesia (Jakarta :YLBHI)2017 hlm 204

(35)

36

sistematis,factual dan akurat mengenai fakta fakta,sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriftif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpresikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, proses yang sedang berlasung akibat efek yang terjadi. 28 2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini ,peneliti berperan sebagai pengumpulan data yang berintraksi langsung dengan informan.

Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat maka peneliti lakukan adalah:

a. Melakukan observasi yang mendalam terhadap objek penelitian yaitu problematika kehidupan keluarga pekerja migran dalam menjaga keharmonisan rumah di tangga Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah

b. Melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait dengan penelitian ini, antara lain: keluarga besar pasangan tersebut seperti, anaknya, orang tua dari istri maupun suami.

c. Selain melakukan observasi dan wawancara peneliti juga melakukan pencatatan data-data yang berkaitan dengan problematikan kehidupan keluarga pekerja migran dalam menjaga keharmonisan rumah tangga Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah seperti pemasalahan ekonomi atau komunikasi dengan keluarganya

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengan. Adapun yang menjadi alasan peneliti memilih Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah sebagai lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan sebagai berikut.’’

a. Karena di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah masih terdapat pekerja migran yang terdiri dari suami sama istri.

28 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung Pt, Remaja Rosdajarya 2013) hlm 6.

(36)

37

b. Karena di tempat ini juga layak untuk dijadikan sasaran penelitian karena belum ada penelitian yang serupa sebelumnya tentang problematika kehidupan keluarga pekerja migran dalam menjaga keharmonisan rumah tangga .

4. Sumber Data

Sumber data yang dimaksudkan adalah sumber data dan informasi yang diperoleh sorang peneliti. Menurut Arikunto, sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.

Apabila peneliti menggunakan wawancara maka sumber data disebut responden, yaitu orang-orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.29

Sumber data dalam penelitian ada dua jenis yakni: data primer data sekunder.Data primer adalah sumber data yang lansung memeberikan data kepada pengumpulan data.data primer dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara. Data yang peneliti peroleh adalah hasil wawancara dan observasi lansung dari yang termasuk keluarga pekerja migran di Kecamatan Janapria Lombok Tengah. Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari buku buku yang terkait dengan pokok penelitian.30

5. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendaptkan data data. Pengumpulan data adalah prosedur yang sitematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan, selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Banyak hasil penelitian yang tidak akurat dan permasalahan penelitian tidak terpecahkan. Karena metode pengumpulan data yang digunakan tidak sesuai dengan permasalahan penelitian. Adapun tenik pengumpulan yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

29 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hlm. 172

30 Ahmad tanzeh, metodologi penelitian praktik,hlm, 58.

(37)

38 a. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian metode ini dipilih oleh penelitik untuk mengumpulan data dan mengecek data yang telah peneliti peroleh.

Dalam penelitian ini mengunakan prosedur observasi nonpartisipan,kehadiran peneliti hanya mengamati yang terjadi pada objek peneliti tampa harus berpatisipasi lansung atas apa yang menjadi terhadap objek penelitian. 31

b. Metode Wawancara

Metode wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi secara lansung dengan cara Tanya jawab dan tatap muka secara lansung dengan informan. Adapun macam- macam wawancara yaitu:

1) Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpulan data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama dalam pengumpulan data.

2) Wawancara semi testruktur (semistructure interview) Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.

3) Wawancara tidak berstruktur (unstructured interview) Wawancara tidak berstruktur merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak mengunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap datanya.32

31 Syofian Siragar, Statistic Deskriptif Untuk Penelitian ( Jakarta Rajawali Pers,2010), hlm. 15

32 Burhan Ashosofa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007).

hlm ,86

(38)

39

Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan metode wawancara terstruktur untuk mengatahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh dan peneliti telah menyiapkan intrumen penelitan berupa petanyaan pertanyaan tertulis.

Peneliti melakukan wawancara dengan keluarga buruh migran dan stap KUA kecamatan janapria

c. Metode Dokumentasi

Dalam penelitian ini, selain mengunakan metode observasi dan wawancara dalam teknik pengumpulan data juga mengunakan dokumentasi.

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. dokumen yang di maksud bisa bentuk tulisan ,gambar atau karya-karya momuntal dari seseorang.33 Sedangkan menurut Iman Gunawan dokumentasi adalah sebuah catatan kejadian yang sudah ada berupa dokumen tertulis,gambar poto atau karya bentuk dokumentasi fisik dan nonfisik. Dokumentasi yang tersedia mencakup foto kegiatan wawancara pada kehidupan keluarga buruh migran dan data-data buruh migrant

6. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data-data yang di proleh melalui wawancara,cacatan lapangan dan teknik diskriptif.

Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan suatu proses menelaah secara terstruktur informasi atau data yang diperoleh dari hasil wawancara,observasi dan dokumentasi dengan mengorganisasikan ke dalam katagori, unit serta melakukan identifikasi dan membuat kesimpulan sehingga diperoleh data temuan yang terjadi fokus penelitian.34 Jadi teknik analisi data merupakan peroses yang sangat penting dan mutlak

33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung:

Alfabeta.2011) hlm 240

34 Iman Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori Dan Praktik, (Jakarta : Bumi Aksara 2016) hlm 210

(39)

40

dilakukan dalam penelitian, dengan adanya analisis yang tepat maka akan di peroleh hasil penelitian yang berkualitas.

Dalam hal ini, setelah mendapatkan data melalui beberapa teknik pengumpulan data maka peneliti memilih data data penting yang akan di pelajari sehingga dapat membuat kesimpulan yang mudah di pahami vaik oleh peneliti sendiri maupun orang lain.

Analisis data merupakan proses penyusunan data agar dapat di interpertasi. Anlisis data secara sistematis dapat dilakukan dengan tiga langka secara bersamaan yaitu:

a. Reduksi Data (Reduction)

Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisahkan dari analisis, ini merupakan bagian analisis. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrak, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertentu di lapangan.

b. Penyajian Data (Data Display)

Langka selanjutnya setelah reduksi data adalah penyajian data. Teknik penyajian data dalam penelitian kualitatif yang paling sering digunakan untuk menyajikan data adalah dengan teks naratif.35

Dalam penyajian data peneliti mengunakan bentuk uraian singkat yang akan dijelaskan secara berurutan dan sistematis dalam membentuk narasi terkait data-data yang telah di reduksi sebelumnya agar mudah di pahami.

c. Menarik kesimpulan

Langkah ketinga dalam analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan, kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, mungkin juga tidak karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara dan akan berkembang ketika peneliti brada di lapangan.

Setelah peneliti melakukan reduksi data dan penyajian data maka selanjutnya peneliti melakukan kesimpulan dengan memilih

35 Djm’an Stori & Aan Komariah, Metodologi Penelitain Kualitatif. (Bandung

; Alfabeta. 2014), hlm 219

(40)

41

data yang penting, membuat katagori serta membuang data data yang tidak digunakan.

Dari penjelasan di atas, di dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan, peneliti melengkapi dan mengklasifikasikan serta menyederhanakan data-data yang diperoleh di lapangan baik data yang diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi, kemudian peneliti memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan data yang telah di analisis.

7. Keabsahan Data

Keabashan data merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendapatkan data yang absah.

Untuk memperoleh data yang valid diperlukan teknik pemeriksaan, dalam pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dilakukan dengan tekhnik-tekhnik antara lain36

Upaya-upaya untuk menguji kesahihan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kecukupan Referensi

Kecukupan referensi adalah alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk keperluan evaluasi bahan-bahan yang tercatat yang dapat digunakan sebagai patokan untuk menguji sewaktu-waktu diadakan analisis dan penafsiran, dengan refrensi yang cukup, hal ini dipandang perlu guna kevalidan dan kesempurnaan peneliti ini. Oleh karena itu, peneliti selalu berupaya untuk memperbanyak refrensi yang diperoleh sehingga dipertanggung jawabkan secara cerdas dan ilmiah.

b. Triangulasi

Triagulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat trigulasi sumber triagulasi tekhnik pengumpulan data dan waktu.

36 Sugiyono, Metode Penelitian..., hlm. 455.

Referensi

Dokumen terkait

Dimana dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan terapi berjalan dengan lancar, diperkuat dengan jawaban atlet yang mengikuti s terapi, salah satu atlet

Selain itu dalam pembelajaran dengan model talking stick siswa diharapkan bisa memaknai pembelajaran tidak sebagai mentransfer ilmu dari guru ke siswa tanpa siswa memahami secara

Pengertian Penerapan Metode Demonstrasi Menurut Ramayulis, metode berasal dari bahasa Yunani metodos berasal dari dua kata yaitu metha berarti melewati atau melalui dan hodos berarti

Dari hasil wawancara dengan guru agama Islam kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat, yang menjadi problem dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa yaitu karena kurangnya interaksi antara guru

Qabūl adalah penerimaan dari pihak suami dengan ucapannya: “Saya terima mengawini anak Bapak yang bernama si A dengan mahar sebuah Al- Qur’an”.15 Pengertian Ijāb Qabūl dalam Fiqh

Dari hasil wawancara dengan ketua lembaga yaitu faktor pendukung enabling factors perubahan perilaku berkaitan juga dengan memanfaatkan SDM yang ada dalam struktur organisasi untuk

Untuk pendapatan masyarakat disini rata-rata Rp.250.000 hingga Rp.650.000 setelah adanya event sport tourism.”32 Bukan hanya pendapat dari kepala desa setempat saja, adapun Wawancara

Setelah peneliti melakukan wawancara kepada beberapa guru, khususnya guru khalaqoh ngaji, menyatakan bahwa Upaya yang dilakukan guru yaitu pertama membagi kelompok, sesuai dengan