• Tidak ada hasil yang ditemukan

bertundang; (ber)tunang

U

uda ark a kp muda: pak —; makudak v kejar

uduk n nasi lemak (nasi yang ditanak dengan santan); nasi uduk

ujar-ujar n nasihat atau kata-kata nenek moyang berupa peribahasa, pepatah, dan sebagainya: ingatlah ~ orang tua, yang menanam yang memetik

ulap-ulap v 1 melambaikan tangan untuk memanggil; 2 mengayun-ayunkan tangan ke depan mata seakan-akan melihat jauh (tentang gerak tari)

ules, mengules v melumatkan

ulung-ulung n elang yang w arna bulunya hitam, sering menyambar burung kecil, anak ayam, atau binatang kecil lainnya untuk dimangsa; Haliastur indus

umpet, umpetanv cak bersembunyi; menyem- bunyikan diri

ungkul, ungkulan n 1 daya dan kemauan; tenaga; 2 dana: kalau ada ~, dia akan membangun rumah

uribang n tanaman hias berbentuk perdu, umumnya bunganya berw arna merah atau merah tua, dikembangbiakan de- ngan setek atau cangkokan; bunga raya; kembang sepatu; Hibiscus rosasinensis urik, mengurikv mengorek

uring, uring-uringana marah-marah (dengan menggerutu dan sebagainya): orang yang sering ~ dijauhkan dari rezeki

usam n ampas kelapa

user-usern pusar-pusar; pusar kepala

usila suka mengusik (mengganggu, memper- olok-olok, mencampuri urusan orang lain, ambil pusing, dan sebagainya): Anda boleh menyumbang usul, tetapi usul yang tidak — ; janganatas urusan orang lain

usut, mengusut v meraba-raba; merabai uwungann1 hubungan; wuwungan; 2 sesuatu

yang menonjol untuk tempat mengikat atau menahan

W weduk a kebal

weritn sesuatu yang menakutkan

4. Simpulan

Berdasarkan uraian bagian hasil dan pem- bahasan di atas diperoleh simpulan sebagai berikut. Pertama, jumlah kosakata bahasa Indo- nesia dari dialek Melayu Jakarta mencapai 428 buah, khususnya yang tertera di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Pusat Bahasa, Edisi Keempat (2008). Kedua, daftar kosakata bahasa Indonesia dari dialek Melayu Jakarta sebagaimana dijabarkan secara detail dan alfabetis pada bagian pembahasan.

Daftar Pustaka

Alwi, Hasan dan Dendy Sugono. 2011. Politik Bahasa: Risalah Seminar Politik Bahasa. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pem- binaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indo- nesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Samuel, Jérôme. 2008. Kasus Ajaib Bahasa Indo- nesia? Pemodernan Kosakata dan Politik Peristilahan. Jakarta: KPG bekerja sama dengan École française d’Extrême-Orient, Pusat Bahasa-Departemen Pendidikan Nasional, dan Forum Jakarta-Paris. Sneddon, James. 2003. The Indonesian Language:

Its History and Role in Modern Society. Australia: UNSW Press.

Soeparno, Haryadi, dan Suhardi. 1997. Bahasa Indonesia untuk Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit Ekosinia.

Sudaryanto. 1993. M etode dan A neka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

_____. 2017. Kamus Umum Bahasa dan Ilmu Bahasa (KUBIB). Yogyakarta: Samudra Biru.

_____. 2017. Daftar Kosakata Dialek Melayu Ja- karta dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Samudra Biru.

Verhaar, J.W.M. 2010. A sas-A sas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada Uni- versity Press.

NOTULA PRESENTA SI

Nama Pemakalah : Sudaryanto

Judul Makalah : Inventarisasi Kosakata Dialek Melayu Jakarta dalam Bahasa Indonesia: Kajian Leksikologi

Nama Penanya dan Instansi:

(a) Kartika (Balai Bahasa Jawa Barat)

(1)Mengapa yang digunakan istilah “ Dialek Melayu Jakarta” dan bukannya “ Dialek Melayu Betawi” ?

(2)Berdasarkan penelusuran kami di lapangan, beberapa kosakata yang terkategorikan “ Dialek Melayu Jakarta” ini juga digunakan di daerah-daerah perbatasan

(b) Joko Sugiarto (BBY)

Lema “ kerodong” dan “ kerudung” apakah bermakna serupa? Jaw aban:

(a) Saya menggunakan istilah “ Dialek Melayu Jakarta” karena korpus data yang saya gunakan ialah Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, terbitan Pusat Bahasa tahun 2008. Di kamus tersebut digunakan istilah “ Dialek Melayu Jakarta” , sementara istilah “ Betawi” itu sendiri merujuk ke arah budaya, bukan bahasa daerah sehingga penulis tetap menggunakan istilah “ Dialek Melayu Jakarta” .

(b) Ya, lema “kerodong” dan “ kerudung” bermakna serupa, artinya ‘tudung’ dan ‘kain penutup kepala perempuan; cadar’

Catatan Narasumber:

1. Fokus makalah lebih ke arah “ senarai kosakata” atau “ daftar kosakata” lebih baik daripada menggunakan kata “ inventarisasi” .

2. Untuk kajian berikutnya tidak hanya “ senarai” , tetapi lebih ke arah kajian pemetaan bahasa atau sosiolinguistik saat menempuh studi S-3.

1. Pendahuluan

Era perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya produk dan jasa. Hal itu menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan semakin ketat. Manajemen perusahaan di- tuntut untuk lebih cermat menyikapi dalam menentukan strategi bersaing. Perusahaan selalu mencari ide-ide kreatif dan mengem- bangkan teknologi dan berusaha untuk dapat meningkatkan penjualan dalam memuaskan kebutuhan pelanggannya.

Periklanan merupakan salah satu dari alat promosi yang paling umum digunakan per- usahaan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pembeli sasaran atau masya- rakat. Iklan yang menarik ialah iklan yang mempunyai daya tarik, yaitu memiliki ke- mampuan untuk menarik pasar (audience) sasaran. Pesan-pesan yang akan disampaikan dapat disajikan dalam gaya penyampaian yang berbeda-beda. Dengan gaya penyampaian yang berbeda-beda seperti gambar, warna, dan bahasa yang digunakan akan menimbulkan

Inti Sari

Kajian ini membahas struktur wacana dalam iklan media luar ruang. Lazimnya, struktur wacana iklan terdiri atas slot nama, slot spesifikasi, slot atribusi, dan slot alamat. Kajian ini bertujuan mendeskripsikan struktur wacana iklan dan persepsi pembaca terhadap iklan dalam media luar ruang. Kajian ini menggunakan pendekatan struktural dan bersifat deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan yaitu tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Kajian struktur wacana iklan berdasarkan slot, diperoleh slot nama berupa plesetan dan akronim dalam bentuk iklan jasa boga. Pengisi slot spesifikasi dalam bentuk iklan wisata. Pengisi slot atribusi berupa (1) slogan dalam bentuk iklan jasa boga, iklan persewaan dan iklan rokok, serta (2) iklan layanan. Pengisi slot alamat dalam bentuk iklan persewaan.

Kata kunci: slot, iklan, media luar ruang

Abstract

This study discusses discourse structure in outdoor advertising media. Commonly, the outdoor advertising media consist of name slot, specification slot, attribution slot, and address slot. This study aims to describe advertising discourse structure and readers perception to advertising in outdoor media. This study used structural and qualitative descriptive approaches. The method used was steps of data providing, data analysing, and data analysis presentation. The study on advertising discourse structure based on slot obtained name slot as splitting and acronym in food service advertising form. Specification slot filler is tourism advertising form. The attribution slot filler are (1) slogan in food service advertisement, hiring advertisement, and cigarettes advertisement, and (2) service advertisement. Address slot filler is hiring advertisement form.

Keywords: slot, advertisement, outdoor media