• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sehubungan dengan Penanda Makna Kausalitas yang Bersifat Endoforik

THE M EANING OF THE IDIOMATIC CONJUNCTION W ITH RESPECT ON THE OFFICIAL LETTER

2. Teori dan Metode

2.3 Sehubungan dengan Penanda Makna Kausalitas yang Bersifat Endoforik

Pada bagian ini dibicarakan ungkapan penghubung sehubungan dengan yang diikuti frasa nominal. Satuan lingual O1 pada contoh tersebut dieksplisitkan. Sebagai penjelasnya diberikan contoh berikut.

(3) Sehubungan dengan pelaksanaan Pendidik- an dan Pelatihan Sistem akuntansi Peme- rintahan Berbasis accrual oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang akan di- laksanakan mulai akhir Februari 2015 ber- tempat di aula UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gunungkidul, maka dengan ini kami mohon bantuan sebanyak 2 (dua) orang Narasumber untuk kegiatan dimaksud (dua) hari.

Pada contoh (3) satuan lingual sehubungan dengan menandai hubungan makna kausalitas. Keberadaannya menghubungkan satuan li- ngual pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Sistem akuntansi Pemerintahan Berbasis accrual .... dan kami mohon bantuan sebanyak 2 (dua) orang Narasumber untuk kegiatan dimaksud (dua)

hari. Makna kausalitas tersebut dieksplisitkan dengan satuan lingual konjungsi maka.

Frasa nominal yang ditandai sehubungan dengan pada contoh (3) bersifat endoforik. Unsur yang dinyatakan berupa frasa nominal kom- pleks pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sistem akuntansi pemerintahan berbasis accrual oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang akan dilaksanakan mulai akhir Februari bertempat di aula UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Badan Kepegawaian D aerah Kabupaten Gunungkidul. Unsur tersebut tidak dapat diganti dengan frasa nominal (hal) itu/tersebut. Pernyataan tersebut diikuti satuan informasi maka dengan ini kami mohon bantuan sebanyak 2 (dua) orang Nara- sumber untuk kegiatan dimaksud (dua) hari.

Contoh (3) tidak komunikatif karena tidak padu, tidak logis, dan tidak sistematis. Peng- gunaan konjungsi maka tidak dibenarkan karena dapat mengaburkan status induk kalimat yang wajib hadir. Begitu pula kehadiran frasa dengan ini tidak diperlukan sebab pada pernyataan tersebut tidak diperlukan ‘keterangan cara’.

Contoh (3) berupa kalimat yang sangat kompleks. Supaya menjadi komunikatif, ka- limat tersebut perlu dijabarkan ke dalam kali- mat yang sederhana sehingga tercipta sebuah paragraf. Untuk itu, perlu deskripsi situasi yang biasanya berisi gagasan pokok. Kehadirannya sebagai pengendali bagi gagasan-gagasan penjelas berikutnya. Dengan demikian, tersusun- lah paragraf berikut ini.

(3a) (1) Kami beri tahukan kepada Saudara bahwa Pemerintah Kabupaten Gunung- kidul akan menyelenggarakan pendidik- an dan pelatihan sistem akuntansi peme- rintahan berbasis accrual. 2) Kegiatan ter- sebut akan d ilaksanakan p ada akhir Februari 2015, selama dua hari, yaitu tanggal 10 –11 Maret 2015, bertempat di aula UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan Pegaw ai Badan Kepegaw aian Daerah Kabupaten Gunungkidul. Untuk kepen- tingan tersebut, kami mohon bantuan dua

orang narasumber untuk memberikan materi pada kegiatan tersebut.

Contoh lain yang setipe sebagai berikut. (4) Sehubungan dengan penyusunan laporan

keuangan Perwakilan BPKP DIY Tahun Anggaran 2015 yang di dalamnya disaji- kan informasi dana bantuan kedinasan oleh mitra kerjayang digunakan untuk membiayai kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP DIY pada periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2015, maka dengan ini kami meminta konfirmasi ke- sesuaian data dengan administrasi yang ada pada kantor Saudara sebagaimana data terlampir.

Co nto h (4) d imulai dengan ungkap an penghubung sehubungan dengan yang me- nandai hubungan makna kausalitas endoforik. Satuan lingual tersebut diikuti frasa nominal kompleks penyusunan laporan keuangan Per- wakilan BPKP DIY Tahun Anggaran 2015 yang di dalamnya menyajikan informasi dana bantuan kedinasan oleh mitra kerja yang digunakan untuk membiay ai kegiatan y ang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP DIY pada periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2015. Selanjutnya, diikuti satuan informasi 4) maka dengan ini kami meminta konfirmasi kesesuaiandata dengan administrasi, dan 5) yang ada pada kantor Saudara sebagaimana data terlampir. Contoh tersebut tidak komuni- katif karena terlalu kompleks.

Supaya menjadi komunikatif, contoh ter- sebut perlu diubah ke dalam kalimat yang sederhana menjadi sebuah paragraf yang utuh informasinya, Untuk itu, diperlukan deskripsi situasi yang dapat mendasari ditulisnya isi pokok surat. Pengubahan tersebut diperlukan berbagai teknik. Untuk pernyataan yang per- tama diperlukan teknik parafrasa atau ubah bentuk sehingga tercipta deskripsi situasi yang mendasari pernyataan penjelas pada urutan berikutnya. Dengan demikian, tercipta para-

graf yang padu, logis, dan sistematis, seperti berikut.

(4a) (1) Kami beri tahukan kepada Saudara bahwa realisasi penggunaan dana dengan administrasi harus sesuai. 2) Sehubungan dengan Perw akilan BPKP DIY Tahun A nggaran 2015 memanfaatkan d ana bantuan kedinasan mitra kerjasama, 3) kami memohon agar laporan yang di- susun menyajikan informasi dana bantu- an kedinasan tersebut. 4) Sejalan dengan itu, kami meminta konfirmasi kesesuaian data dengan administrasi penggunaan biaya kegiatan pada periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2015, sebagaimana data terlampir.

4. Simpulan

Data yang dianalisis pada penelitian ini ialah satuan lingual yang berungkapan peng- hubung sehubungan dengan pada surat dinas. Satuan lingual tersebut berada pada kalimat yang kompleks, mengandung beberapa satuan informasi. Akibatnya, maksud yang disampai- kan kurang komunikatif karena tidak koheren, kurang runtut, dan tidak sistematis.

Ungkapan penghubung sehubungan dengan had ir sebagai p enand a hubungan makna kausalitas, yang bersifat endoforik dan ekso- forik. Unsur yang berada pada urutan sebelah kanan berkategori frasa nominal atau prono- mina (hal) itu atau hal tersebut. Ungkapan peng- hubung sehubungan dengan ... menandai hu- bungan eksoforik jika satuan lingual yang mengikutinya berupa pronomina (hal) itu atau hal tersebut. Apabila berposisi di bagian tengah, kehadirannya sebagai penanda hubungan anaforik.

Surat berfungsi memberi tahu dari O1 ke- pada O2, kadang terkait pula dengan O3. Oleh karena itu, sering digunakan satuan lingual kami sebagai pihak I yang mewakili sebuah ins- tansi atau organisasi. Ia bertanggung jawab atas isi surat yang disampaikan. Verba yang

mengikutinya biasanya bertipe ‘siar’, misalnya beri tahu atau tipe verba tipe ‘minta’ misalnya mohon. Pernyataan pembuka surat dinas biasa- nya menyatu dengan pernyataan isi surat dinas dalam wujud kalimat kompleks.

Kalimat yang kompleks tersebut hendak- nya diurai ke dalam kalimat sederhana sehingga tercipta sebuah paragraf. Apabila kalimat yang bersangkutan tidak dapat diurai menjadi para- graf, perlu deskripsi situasi yang biasanya berisi gagasan pokok. Dari gagasan pokok ini dapat dikembangkan ke dalam gagasan-gagasan penjelas sehingga tersusun menjadi paragraf. Tersusunnya paragraf dari kalimat yang kom- pleks digunakan berbagai teknik antara lain ekspansi, substitusi, interupsi, permutasi, dan parafrasa. Kemasan deskripsi situasi biasanya mengawali pernyataan pembuka surat, biasa- nya disusun dengan teknik parafrasa atau alih bentuk. Melalui berbagai teknik tersebut, kali- mat yang kompleks dapat diurai menjadi para- graf yang padu, logis, dan sistematis.

Berdasarkan analisis data yang sudah di- lakukan dapat diketahui bahwa ungkapan penghubung sehubungan dengan kadang meng- awali pernyataan pembuka surat. Namun, per- nyataan tersebut sering menyatu menjadi satu dalam bentuk kalimat kompleks yang sulit diketahui maksudnya. Oleh sebab itu, hasil penelitian ini memberikan rekomendasi dipro- gramkannya kegiatan pembinaan penulisan surat dinas bagi aparatur pemerintah.

Daftar Pustaka

Baryad i, I. Prap to mo . 2015. Teori-Teori Linguistik Pascastruktural. Yo gyakarta: Penerbit PT Kanisius.

Halliday, M.A.K. dan Ruqaiya Hasan. 1976. Cohesion in English. London: Longman. Jaruki, Muhammad. 2017. “ Naskah Doku-

men/ Surat Raja Kesultanan Kalimantan Barat: Kajian Struktur, Paleografi, dan Kebahasaan. d alam Kandai V olume 13, Nomor 1, Mei 2017. Kendari: Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara.

Krid alaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik Edisi Ketiga Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Sudaryanto. 2015. M etode dan A neka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma Universitas Press.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. Seri Penyuluhan 2 Surat-M enyurat dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduanny a dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.

Sabariyanto, Dirgo. 1998. Bahasa Surat Dinas. Yogyakarta: Percetakan Mitra Gama Widya. Sukard i d kk. 2006. “ Penyusunan Bahan Penyuluhan Tata Naskah Tahap I: Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas. Yogyakarta: Balai Bahasa Yogyakarta.

Sumadi. 2017. “ Koherensi Antarkalimat pada Paragraf dalam Wacana Ilmiah Bahasa Jawa” dalam Kandai Volume 13, Nomor 1, Mei 2017. Kendari: Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara.

Tarigan, Djago.1991. M embina Keterampilan M enulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Penerbit Angkasa.