• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dunia Sudah Berubah

Dalam dokumen Mata Ketiga Dan Intuisi (Halaman 42-46)

10. Dunia Sudah Berubah

Yesus mulai go public pada usia 30 tahun, sedangkan saya masuk pertapaan pada usia itu. Tidak cuma 6 tahun saja seperti Siddharta Gautama, melainkan lebih lama dari itu. Tahu-tahu saya sudah dipanggil untuk ikut Festival Paranormal dalam rangka Capgomeh tahun 2004, di wilayah Pecinan, Glodok, Jakarta. Sejak itu sampai sekarang saya tidak masuk pertapaan lagi. Lagipula saya sudah lupa jalan balik ke sana. Jalan hidup saya yg aneh, makanya punya banyak ilmu aneh-aneh. Dan teman yg aneh-aneh juga seperti anda.

Menurut saya, kita tidak tabu untuk mendiskusikan hal nyata dan aktual yg terjadi di hadapan atau di belakang kita. Kadang-kadang saya dapat complaint, ada yg lapor pasangan begituannya disambar oleh salah satu member kita. Terkadang, si penyambar sudah ngaku duluan ke saya, kalau sekarang dia menyambar si Anu. Tadinya menyambar si Badu. Biasanya, dan lebih sering lagi, kabarnya sudah sampai dulu ke telinga saya sebelum pelakunya mengaku dosa, yg tentu saja saya tolak dengan tegas. Bukan anak kecil lagi. Tidak pantas saya kasih nasehat. Semua harus jaga diri masing-masing. Kalau merasa punya barang, jagalah itu barang baik-baik. Kalau perlu dikasih stempel, bilang sudah terikat. Untuk sementara atau seterusnya. Biasanya yg seperti itu antara members berlawanan jenis, karena yg sesama jenis lebih tertutup.

Menurut ilmu kesehatan jiwa, LGBT (Lesbian - Gay - Bisexual - Transgender) termasuk normal. Kalau anda anggap tidak normal, tentu saja tidak dilarang, dan berlaku untuk anda sendiri saja. Standard anda berlaku untuk diri anda sendiri, dan bukan untuk orang lain. Kalau mau memaksa, paksalah diri anda sendiri. Kalau mau bodoh, bodohlah sendiri. Pintar juga begitu. Pintar sendiri. Tidak usah usil sok mengatur orang lain. Begitu cara orang spiritual yg dewasa. Anda tidak perlu paham orang lain, seperti orang lain tidak perlu paham anda. Yg penting orang lain bisa menjadi dirinya sendiri, dan anda bisa menjadi diri anda sendiri. Saling tidak ganggu.

Anda yg belum paham tentang spiritualitas dan seksualitas manusia silahkan mempelajarinya sendiri. Dan bukan dengan cara merendahkan orang lain yg tidak sependapat dengan cara pandang anda. Yg termasuk terbelakang dilihat dari spiritualitas paska modern. Sedikit bocoran dari saya, ketika anda menerima orang lain apa adanya, anda disebut tercerahkan. Ketika anda menuntut orang lain untuk sama dengan anda, anda masih hidup dalam kegelapan. Antara lain dengan mengira bahwa Indonesia dimunculkan oleh leluhur. Bukan begitu.

Bahkan negara Indonesia dan Pancasilanya adalah produk Barat, artinya merupakan hasil usaha dan kerja keras peradaban yg dianut oleh manusia-manusia di belahan bumi Barat, yaitu di Eropa. Tidak begitu saja muncul konsep negara bangsa dimana Indonesia tinggal menempatkan diri. Bahkan wilayahnya pun disatukan secara fisik oleh orang Barat. Para pemimpinnya bisa begitu jenius menciptakan Pancasila dan berbagai pemikiran lainnya karena mereka dididik secara Barat. Indonesia adalah turunan kebudayaan Barat. Hak-hak asasi manusia adalah produk kebudayaan Barat juga. Kalau anda mau mengikuti yg asli Indonesia, sebelum kebudayaan Barat masuk, maka anda tidak punya hak asasi. Mulut anda sudah dibungkam sebelum anda

mengeluarkan satu patah katapun. Bungkam-membungkam termasuk tradisi Indonesia yg kita coba lenyapkan, satu persatu, dengan cara expose. Menelaah yg munculnya selalu terasa tiba-tiba seperti Valentine.

Tahun 2014 ini luar biasa karena Hari kasih sayang Valentine bertepatan dengan Capgomeh, yaitu penutupan pesta dansa-dansi tahun baru Cina memasuki tahun Kuda. Jumat 14 Februari 2014, purnama sasih atau bulan penuh, energi sex, menaikkan birahi. Kuda yg bervalentine ria dengan pasangannya maupun bukan. Tepatnya kuda kayu atau kuda-kudaan. Main kuda-kudaan. Jadi ingat masa kecil. Dulu waktu saya kecil, kita hidup di dunia modern. Waktu saya besar, dikasih tahu kalau sekarang paska modern.

Dunia paska modern tidak bisa dibilang lagi Barat atau Timur. Semua sudah bercampur, kita cuma bisa bilang apa yg paling maju, dan apa yg paling mundur. Pastinya, spiritualitas Nusantara atau Indonesia bukanlah termasuk yg paling maju. Bukan pula yg paling mundur. Lebih tepat dibilang jenis maju mundur atau jalan di tempat.

Apa yg anda kenal sebagai hak, bahkan hak menentukan nasib sendiri sebagai bangsa berasal dari Barat. Itu saja dipahami dahulu, dan tidak usah sok tahu bermain kata-kata dan meninggikan diri anda sendiri atau Indonesia. Tidak perlu bilang pengertian surga neraka kita yg benar. Surga neraka cuma bahasa kiasan, bukan berarti benar-benar ada surga, atau benar-benar ada neraka. Dunia sudah berubah. Bahkan romo-romo Kejawen di Jakarta sudah dipanggil dengan sapaan Om oleh murid-muridnya. Tidak dipermasalahkan lagi itu istilah Om yg aslinya bahasa Belanda. Saya dulu juga pangil Om kepada Romo S; saya datang tiap Kamis malam ke rumahnya, mijil. Dan saya panggil Mas kepada yg lainnya. Yg lain juga panggil saya Mas. Sekarang, orang-orang pada panggil saya Om. Tapi saya gak mau orang pada datang ke rumah saya pada hari wetonan. Saya tidak berbakat jadi Romo. Masih single, beybeh!

T = Saya ingin tahu, apakah konsep yang Mas Leo miliki mengenai "after death"? Kita tahu setiap manusia pasti akan mati. Lalu apa konsep Mas Leo mengenai manusia yang mati itu? Saya tahu Mas Leo apatis dengan konsep agama-agama Abrahamic (Yudaisme, Islam, Kristen),

mengenai Surga dan Neraka (please koreksi kalau saya salah). Lalu apa konsep mas? Apakah seperti agama Buddha? Seseorang bisa menjadi Buddha bila telah mencapai kesatuan dalam kesadaran tertinggi menjadi Buddha, dan bila kurang khusuk hidupnya gak benar, bisa-bisa reinkarnasi menjadi binatang? Atau menurut konsep Hindu? Atau ada konsep tersendiri? Kita tahu ada wadag halus dan kasar dalam tubuh kita. Kalau wadag tubuh kasar mati, lalu bagaimana dengan wadag tubuh halus? Kembali ke Illahi? Ke Surga?

J = Dalam tradisi Samawi, yg namanya Sorga dan Neraka merupakan konsep yg relatif baru. Ini konsep yg paralel dengan konsep reinkarnasi dan moksha dalam agama-agama India (Hindu, Buddha). Berkaitan dengan konsep Sorga dan Neraka, ada yg namanya dosa dan pahala. Jadi, kalau pahala anda lebih banyak maka anda akan masuk Sorga. Dan kalau dosa anda lebih banyak, maka anda akan masuk Neraka. Berkaitan dengan konsep reinkarnasi, ada yg namanya karma dan dharma. Kalau karma anda lebih banyak daripada dharma anda, maka anda akan lahir kembali ke dunia. Lahir dan mati bergantian sampai akhirnya dharma anda telah cukup untuk bisa meninggalkan alam fisik dan moksha. Moksha artinya tidak dilahirkan kembali.

Kedua konsep ini sebenarnya cuma mau mengatur tata cara bermasyarakat. Mungkin kita bisa pakai istilah syariat di sini. Ada syariat Yahudi, syariat Nasrani, syariat Islam, syariat Buddha, syariat Hindu. Kalau masyarakat tetap statis, tidak berubah, segala macam syariat itu bisa saja diterapkan. Masalahnya, kita sekarang berada di masyarakat paska modern di mana kita tahu bahwa kita semua manusia bebas, yg memiliki HAM (Hak Asasi Manusia). Karena kita memiliki HAM, artinya kita bisa memilih mau pakai konsep apa dalam hidup kita sendiri. Kita tidak bisa memaksakan penerapan ajaran agama di dalam domain publik atau kehidupan kemasyarakatan. Kalau kita mau memaksakan ajaran agama dalam kehidupan kemasyarakatan, jadinya akan seperti abad kegelapan di Eropa.

Balik ke pertanyaan anda tentang konsep saya tentang "after death". Menurut saya, yg namanya kematian itu cuma secara fisik saja. Secara fisik kita lahir dan mati, tetapi kesadaran yg ada di diri kita tetap. Yg mati itu cuma badan saja, karena kesadaran kita tidak pernah mati. Kesadaran yg ada di diri kita tidak pernah dilahirkan dan tidak akan pernah mati. Saya sadar bahwa saya sadar. Saya selalu sadar, dan saya tidak pernah tidak sadar. Walaupun saya tidur, saya tahu bahwa saya sadar, saya cuma tidak ingat apa yg saya alami waktu saya tidur. Sebagian isi tidur bisa saya ingat, namanya mimpi. Tetapi sebagian besar saya tidak ingat. Kalau saya tidak ingat, apakah berarti bahwa saya tidak sadar? Kemanapun saya melangkah, baik sewaktu terjaga maupun tidur, saya selalu sadar. Dan saya tahu bahwa kesadaran yg ada di saya itu sama persis dengan apa yg kita sebut sebagai Tuhan. Tuhan itu bagian dari kesadaran saya, dan kesadaran saya bagian dari Tuhan. Kesadaran saya selalu menyatu dengan kesadaran Tuhan. Kalau kesadaran kita dan Tuhan itu satu, apa artinya "after death"? Sebelum mati dan sesudah mati kita selalu satu dengan Tuhan. Kesadaran kita menyatu dengan kesadaran Tuhan.

T = Saya menghormati pandangan Mas Leo, karena saya yakin, agama Kristen yg saya yakini juga ndak mengajarkan asal ngucap Yesus, langsung jalan tol masuk Surga. Yesus mengajarkan,

"Akulah Pokok Anggur yang Benar, barang siapa tinggal di dalam Aku, ia akan Hidup" ini artinya aku meyakini harus manunggal dalam Yesus Kristus dalam segala pengajaran dan kesadaran tinggi yang diajarkan-Nya.

J = Yesus mengajarkan kesatuan antara kesadaran manusia dan kesadaran Allah. Yesus bilang: "Aku hidup di dalam Bapa, dan Bapa hidup di dalam aku. Kalau kamu percaya kepadaku, maka Bapa dan aku akan hidup di dalam kamu." Artinya, kalau kita percaya ajaran Yesus, maka kesadaran seperti yg ada di Yesus juga akan ada di kita. Kesadaran yg ada di Yesus itu tidak lain dan tidak bukan adalah pengertian bahwa yg namanya Allah adalah kesadaran tinggi yg ada di dalam kesadaran kita sendiri, cuma itu saja.

Anda percaya Yesus hidup di dalam anda bukan? Kalau Yesus benar hidup di dalam anda, adanya di mana? Apakah di dada? Tentu saja tidak. Yesus itu hidup di dalam kesadaran anda sendiri. Bisa juga dibilang bahwa Yesus itu kesadaran tinggi (higher self) yg ada di dalam kesadaran anda sendiri juga. Lalu Yesus juga bilang bahwa Allah itu hidup di dalam dia. Berarti, Yesus dan Allah adanya di dalam kesadaran anda juga. Yesus, Allah, dan berbagai sebutan untuk Tuhan semuanya merupakan simbol dari kesadaran tinggi yg adanya di dalam kesadaran kita juga.

T = Sedangkan di masa kiamat nanti, Yesus Kristus akan turun kembali ke dunia untuk

menghakimi orang-orang yang hidup dan yang mati. Ini tidak dipaksakan, orang harus percaya, karena Yesus Kristus juga tidak mengajarkan bahwa dia menyebarkan agama baru. Dalam Injil Yohanes, banyak sekali dibahas ketika Yesus mencela orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat yang tak mengerti esensi inti pengajaran Kasih Illahi Sang Pencipta, dan hanya memberikan beban-beban kehidupan kepada umat sedangkan para ahli Taurat hidup dalam penyimpangan yang jauh. Jadi Yesus me-reformasi jalan ajaran untuk mengenal Bapa, Sang Pencipta Kehidupan dengan benar.

J = Kepercayaan tentang Yesus akan datang kembali sebagai Imah Mahdi juga ada di dalam Agama Islam. Menurut saya, yg namanya Mesias atau Imam Mahdi yg akan datang kembali itu sebenarnya adalah kesadaran yg ada di diri kita. Mesias atau Imam Mahdi artinya simbolik. Ketika anda sadar bahwa anda sadar, maka anda adalah "Yesus" yg datang kembali ke dunia. Ketika anda sadar bahwa Yesus itu adalah kesadaran tinggi yg ada di diri anda, maka anda siap untuk menjadi Mesias atau Imam Mahdi. Mesias itu artinya orang yg menyelamatkan,

memberikan pencerahan, mengajarkan kepada orang lain bahwa kita semua memiliki kesadaran Illahiah di dalam kesadaran kita masing-masing.

T = Ya, kita sama-sama masih hidup di dunia, ndak tau mana yg paling benar saat ini yg mana, semua ngotot paling benar. Tapi ini justru yg memotivasi saya agar hidup benar-benar kudus, agar ada kesempatan nanti ketemu Yesus di Sorga, saya mau tanya mana yang benar... :) J = Yesus ada di dalam kesadaran anda, di sini dan saat ini saja. Karena Yesus bilang bahwa Allah hidup di dalam kesadarannya, maka kita juga bisa bilang bahwa Allah hidup di dalam kesadaran kita. Allah adalah kesadaran tinggi (higher self) yg adanya di dalam kesadaran kita.

+++

Dalam dokumen Mata Ketiga Dan Intuisi (Halaman 42-46)