Nikodemus Thomas Martoredjo E-mail: [email protected] CBDC Universitas Bina Nusantara
P
Abstrak
erkembangan peradaban yang semakin maju mendorong perlunya optimalisasi segala kemampuan yang dimiliki manusia. Dunia pendidikan yang berkepentingan di dalamnya tidak lagi perlu hanya berfokus pada pengembangan aspek intelektual saja namun perlu memperhatikan dan memperkembangkan jenis-jenis kecerdasan lainnya. Tulisan ini membahas penerapan konsep Kecerdasan Majemuk, yang dikembangkan oleh Howard Gardner, dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah. Setelah membahas secara mendalam, tulisan ini berkesimpulan, konsep Kecerdasan Majemuk dapat dijadikan sebagai salah satu pendekatan dalam melakukan proses pendidikan. Untuk memperoleh hasil optimal, perlu diperhatikan beberapa hal seperti kurikulum, metodologi dan sistem penilaian. Selain itu, agar pendidikan berbasis Kecerdasan Majemuk ini dapat berkembang dengan baik, sangat diperlukan kerja sama yang erat antara pihak sekolah, pendidik, sera peserta didik dengan orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Konsep Kecerdasan Majemuk ini menjadi sangat relevan dalam menghadapi kemajuan dan tantangan jaman.
Kata-kata kunci: kecerdasan majemuk, kurikulum, metodologi, penilaian
Implementation of Multiple Intelligence Concept in Indonesian Education Abstract
The increasing development of civilization needs to be balanced with the optimization capabilities of humans. The world of education no longer needs to focus on the development of intellectual aspect only, but needs to pay attention and develop other types of intelligence. This article discusses the application of Multiple Intelligences (introduced by Howard Gardner) in education, especially in schools. After a thorough discussion, this article concludes Multiple Intelligences can be used as one of the approaches in education. To obtain the optimal results, several things, such as curriculum, method and assessment system need to be well considered. Besides, in developing education based on Multiple Intelligences, maintaining good communication between schools, teachers as well as learners and parents, community, as well as the government is essential. The Multiple Intelligence concept is very relevant to face the future challenges.
Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan makin pesat pada masa kini. Hampir setiap kali bermunculan berita tentang hal baru berkaitan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Kemajuan yang satu mendukung kemajuan yang lain. Penemuan yang satu memberi dukungan pada penemuan yang lainnya. Pada masa sebelumnya perkembangan tersebut tidak secepat seperti saat ini. Tentunya hal ini merupakan sesuatu yang sangat baik dan perlu ditanggapi secara positif terutama dalam memajukan peradaban manusia. Namun perlu juga disadari bahwa kemajuan ini dapat menjadi tantangan tersendiri bagi individu, masyarakat dan bangsa agar tidak hanya berada pada posisi sebagai pengguna atau penikmat dan pengikut saja dari kemajuan tersebut tetapi justru dapat ikut serta terlibat aktif dan partisipatif dalam derasnya arus kemajuan yang sedang berlangsung (Soedarsono, 2002:19). Oleh karena itu, sangat perlu terutama generasi muda mempersiapkan diri sedini mungkin untuk dapat menghadapi tantangan yang semakin besar pada masa mendatang. Salah satu cara mempersiapkan diri dengan baik adalah mengembangkan setiap potensi diri semaksimal mungkin. Setiap individu telah diberi anugerah bakat dan kemampuannya masing-masing. Dengan modal bakat dan kemampuan itulah mereka menghadapi dan menjalani kehidupannya. Namun, mereka sangat membutuhkan bantuan pihak lain agar dapat mengembangkan dirinya dan mencapai tingkat kematangan tertentu. Selain keluarga, institusi pendidikan memegang peranan penting dan paling kompeten dalam memberikan kontribusi bagi perkembangan diri seseorang. Institusi pendidikan yang baik dan bermutu akan memberikan kualitas yang baik bagi perkembangan diri seorang individu yang terlibat di dalamnya (Sadulloh, 2011:56 ).
Menghadapi tantangan masa depan, institusi pendidikan selayaknya menyadari bahwa dirinya juga merupakan bagian yang sangat penting dalam berperan memberi kontribusi di dalam perkembangan generasi
penerus. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang optimal, dia harus memiliki kepekaan untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan kemajuan yang sedang berlangsung. Ia juga harus mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada masa depan sebagai langkah mempersiapkan diri lebih awal (Santrock, 2011:142). Saat ini tidak kalah pentingnya memperhatikan dan mengembangkan kecerdasan emosional di samping kecerdasan intelektual. Dalam kenyataannya, ukuran kesuksesan tidak lagi semata-mata ditinjau dari tingkat kecerdasan intelektual seseorang melainkan juga dari jenis kecerdasan lainnya seperti kecerdasan emosional (Goleman, 2005:53). Bahkan dengan penelitian terbaru juga ditemukan jenis kecerdasan lainnya untuk semakin melengkapi kecerdasan yang dimiliki oleh seorang individu. Konsep Kecerdasan Majemuk atau lebih dikenal dengan Multiple Intelligence yang diperkenalkan oleh Howard Gardner dapat menjadi salah satu acuan yang baik untuk diperhatikan dalam mengembangkan institusi pendidikan menjadi lebih dinamis dan adaptif terhadap situasi yang berkembang pada masa kini. Seperti yang dikatakan oleh Yalmanci dalam pembahasannya mengenai Kecerdasan Majemuk bahwa setidaknya ada dua hal positif dari konsep kecerdasan ini yaitu bahwa dengan konsep ini dapat dibuat rencana program pendidikan yang lebih mendukung siswa dan juga kondisi belajar menjadi lebih mendukung dalam mengembangkan kemampuan siswa yang lebih luas (Yalmanci & Gozum, 2013). Konsep kecerdasan majemuk ini memang sangat menarik karena memberi perspektif yang baru dalam melihat tentang makna kecerdasan. Namun perlu dikaji lebih mendalam lagi mengenai apa yang dimaksud dengan Kecerdasan Majemuk. Bagaimana konsep ini dapat diimplementasikan dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah formal? Apa kira-kira tantangan yang akan muncul dalam penerapannya secara kongkret dan bagaimana cara mengatasinya? Bagaimanapun mengha- dapi perubahan bukanlah sesuatu yang mudah, namun mengingkari perubahan dapat menjadi hambatan dalam perkembangan.