• Tidak ada hasil yang ditemukan

JALAN MASUK

Dalam dokumen Tak kenal Menyerah (JOHN BEVERE) (Halaman 77-80)

bagaimana hidup yesus

JALAN MASUK

Karunia yang cuma-­cuma!

Kuasa yang saya bahas ini, anugerah Allah, tidak dapat Anda peroleh berdasarkan upaya, kebaikan, atau kemampuan Anda sendiri. Seperti ditegaskan oleh Paulus, anugerah kita terima hanya melalui iman: “Sebab karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman;; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-­9). Kepada orang percaya di Roma ia menulis, “Melalui Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman ke dalam anugerah ini. Di dalam anugerah ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah” (Roma 5:2). Apakah yang memberi kita jalan masuk menuju anugerah Allah? Bukan dengan bekerja keras, menjalani kehidupan yang baik, berdoa dua jam setiap hari, berpuasa dua kali sebulan—bukan usaha apa pun dari manusia. Kita memperoleh jalan masuk menuju anugerah ini hanya oleh iman!

Jadi, mengapa kita tidak langsung percaya begitu saja? Lihatlah dari sudut pandang ini. Jika sumur air segar Anda mengering, Anda menghadapi masalah. Tanpa air bersih, Anda dan keluarga Anda akan mati dalam beberapa hari ini. Namun, tak jauh dari situ pemerintah kota memiliki menara air besar yang menampung jutaan galon air segar, dan salah satu pipa utama dari menara itu melewati rumah Anda. Apa yang akan Anda lakukan? Anda akan datang ke balai kota dan meminta izin. Lalu Anda pergi ke toko besi dan bangunan, membeli beberapa pipa PVC, kembali ke rumah, dan menghubungkan aliran air di rumah Anda dengan pipa utama yang mengalir di halaman depan rumah Anda. Sekarang Anda memiliki akses atau jalan masuk menuju jutaan galon air segar itu—lebih dari yang diperlukan oleh Anda dan keluarga Anda. Begitu juga, iman adalah pipa untuk anugerah.

Karena itu, kita dapat membaca Roma 5:2 demikian, “Kita mendapatkan jalan masuk melalui pipa iman menuju seluruh air anugerah yang kita perlukan. Sesederhana itu: Satu-­satunya cara untuk mengambil bagian dalam anugerah yang memberdayakan adalah oleh iman. Itulah sebabnya penulis kitab Ibrani menyatakan, “Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada

PHUHNDWHWDSLÀUPDQ\DQJGLGHQJDULWXWLGDNEHUJXQDEDJLPHUHND

karena mereka tidak dipersatukan dalam iman dengan orang-­orang yang mendengarkannya” (4:2).

pewaris janji Allah. Bila dikiaskan, seluruh kuasa dan persediaan surga mengalir persis di dekat rumah atau kemah mereka. Akan tetapi, mereka tidak mendapatkan manfaat dari persediaan cuma-­cuma pemberian Allah itu karena mereka tidak memasak “pipa iman” mereka untuk menyedot dan menerima apa yang dijanjikan dalam Firman Tuhan.

Begitu juga, bila hanya 2 persen orang percaya Amerika yang sadar bahwa anugerah itu pelimpahan kuasa Allah secara cuma-­cuma— kuasa yang memberi kita kemampuan untuk berjuang melampaui kemampuan alamiah kita dan memampukan kita untuk bersinar dalam dunia yang gelap dengan melakukan pekerjaan yang ajaib— lalu bagaimana kita sebagai gereja dapat memercayainya? Bagaimana kita dapat mengambil bagian di dalamnya? Paulus menyatakan: “Dan bagaimanakah mereka dapat percaya kepada Tuhan kalau mereka belum mendengar tentang Dia? Juga, bagaimanakah mereka dapat mendengar tentang Tuhan, kalau tidak ada yang memberitakan?” (Roma 10:14).

Jika kita orang Kristen tetap tidak memahami pernyataan Firman Allah tentang anugerah Allah yang memberdayakan orang percaya, lalu bagaimana kita dapat memercayainya? Kita tidak dapat memercayainya jika kita tidak mengetahuinya. Jika kita tidak memiliki pipa untuk masuk ke dalam anugerah ini, janji Firman-­Nya tidak akan berguna bagi kita.

Hal ini tentunya memilukan hati Allah. Yesus sudah membayar harga yang sangat mahal agar kita dapat bertindak melampaui apa yang sudah dikerjakan Daniel dan Yohanes Pembaptis—untuk menjadi teladan hidup dari kehidupan-­Nya yang berkelimpahan. Namun kita merendahkan pesan itu sehingga hanya mencakup pengampunan dosa dan jaminan masuk surga. Meskipun karunia itu sangat penting dan mengagumkan, kita gagal menerapkan dan mengklaim kuasa anugerah Allah untuk menjalani kehidupan saat ini. Karena itu, kita tidak mampu melakukan pekerjaan-­pekerjaan Allah di dalam dunia yang gelap ini, tidak mampu hidup dengan tak kenal menyerah bagi kemuliaan-­Nya.

Para pengikut akhirnya berseru, “Kami harus berbuat apa untuk melakukan kehendak Allah?” (Yohanes 6:28, BIS). Mereka frustrasi. Mereka juga ingin menolong manusia yang menderita dengan

Kita  tidak  dapat   memercayainya  jika  kita  

kemampuan Allah. Yesus memerintahkan mereka untuk menuruti teladan-­Nya. Karena putus asa, akhirnya mereka berseru, “Kami harus berbuat apa untuk melakukan kehendak Allah?” Jawaban Yesus? Sederhana. “Milikilah iman.” (Yohanes 6:29, CEV).

,WXGLD,PDQ&XNXSGHQJDQPHPHUFD\DL´ÀUPDQDQXJHUDKµ$OODK

maka Anda dapat mengambil bagian di dalamnya. Dengan itu pula Paulus menguatkan hati orang-­orang percaya di Efesus, “Sekarang aku

PHQ\HUDKNDQNDPXNHSDGD7XKDQGDQNHSDGDÀUPDQDQXJHUDK1\D

yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu warisan yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-­ Nya” (Kisah Para Rasul 20:32).

Paulus saat itu harus meninggalkan orang-­orang yang dikasihinya;; ia tahu itu bisa jadi merupakan percakapan terakhir mereka di bumi ini. Ketika Anda menyampaikan pesan-­pesan terakhir, Anda akan memilih dengan saksama kata-­kata yang akan Anda sampaikan pada orang-­ orang yang Anda kasihi. Paulus bukan hanya menyerahkan mereka

NHSDGD7XKDQWHWDSLMXJDNHSDGD´ÀUPDQDQXJHUDK1\Dµ

Saat ini saya mendengar banyak orang Kristen yang berniat baik mengucapkan kata-­kata yang manis seperti “Engkau harus percaya kepada Allah” atau “Yang kauperlukan di dalam hidup ini hanyalah Allah” atau “Pokoknya kau harus dekat dengan Allah.” Meskipun nasihat ini mengarahkan orang ke tempat yang benar, namun masih belum lengkap. Paulus menyerahkan saudara seimannya bukan hanya

NHSDGD$OODKWHWDSLMXJDNHSDGD´ÀUPDQDQXJHUDK1\Dµ$QXJHUDK

Allah membangun kita dan memberi kita warisan. Apakah warisan kita itu? Itu biogradi yang telah Allah tulis tentang Anda sebelum Anda lahir!

Karena pengajaran tentang anugerah yang tidak lengkap, terlalu banyak orang Kristen (98 persen tepatnya) berpikir bahwa pelimpahan kuasa Allah yang dahsyat itu hanya tersedia jika kita berdoa dan berpuasa secukupnya, atau bekerja dengan tekun dalam pelayanan Kristen, atau menjalani gaya hidup yang cukup kudus. Masalah yang terkandung dalam pandangan yang tidak lengkap ini adalah: kita tidak tahu seberapa banyak yang sudah dapat disebut sebagai cukup itu. Itulah sebabnya Paulus menegur jemaat di Galatia:

Jawablah pertanyaan ini: Apakah Allah, yang dengan berlimpah-­limpah menyediakan hadirat-­Nya bagi kamu, Roh Kudus-­Nya, untuk melakukan dalam hidupmu hal-­hal yang tidak mungkin kamu lakukan dengan kemampuanmu sendiri,

apakah Dia melakukan hal-­hal itu karena kamu berusaha keras untuk hidup secara bermoral atau karena kamu mengandalkan Dia untuk mengerjakannya di dalam diri kamu? (Galatia 3:5, MSG)

“Berusaha keras untuk hidup secara bermoral” tidak membawa kita ke mana-­mana dalam berhubungan dengan Allah karena hal itu hanya berpusat pada kekuatan dan usaha kita sendiri. Pelajaran utama dari bab ini adalah: satu-­satunya faktor yang menentukan jalan masuk kita menuju anugerah Allah yang cuma-­cuma dan membangkitkan kuasa adalah Anda memercayai, meyakini, dan menerapkan anugerah-­ Nya oleh iman.

Hal itu sama sekali tidak berbeda dengan awal keselamatan kita. Lihatlah bagaimana Paulus menguraikannya: “Aku ingin bertanya kepadamu: Bagaimana kehidupan barumu dimulai? Apakah karena kamu berusaha sekuat tenaga untuk menyenangkan hati Allah? Atau karena kamu menanggapi Berita Allah yang disampaikan kepadamu?” (Galatia 3:2, MSG).

Sama seperti kita pertama kali diselamatkan oleh anugerah dengan cukup memercayai dan menanggapi berita Injil, saat ini kita terus hidup, oleh anugerah, untuk melakukan pekerjaan-­pekerjaan ajaib di dalam lingkup pengaruh kita masing-­masing.

Dalam dokumen Tak kenal Menyerah (JOHN BEVERE) (Halaman 77-80)