• Tidak ada hasil yang ditemukan

832012 Laporan Tahunan

Dalam dokumen AR Indosat 2012 Indonesia. pdf (Halaman 85-87)

INDOSAT

Pada tanggal 24 Desember 2008, kami menerima sebuah Surat Keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak yang meningkatkan jumlah lebih bayar sebesar Rp84.650 juta, dalam surat kelebihan pembayaran pajak untuk tahun pajak 2004, dimana jumlah tersebut lebih rendah daripada jumlah yang dinyatakan dalam Surat Keputusan sebelumnya yang kami terima pada tanggal 4 Juli 2008. Pada tanggal 21 Januari 2009, kami telah mengajukan banding terhadap perbedaan jumlah kelebihan pembayaran pajak selama tahun 2004. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 4 Desember 2009, Pengadilan Pajak telah membatalkan Surat Ketetapan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-539/WPJ.19/BD.05/2008, tanggal 24 Desember 2008. Pada tanggal 17 Maret 2010, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan putusan yang mendukung kedudukan Perusahaan, yang memberitahukan bahwa kelebihan bayar pajak untuk fiskal tahun 2004 seharusnya sebesar Rp126.403 juta bukanlah Rp84.650 juta, yang mana memberikan hak kepada Perusahaan untuk mendapatkan pengembalian dari perbedaan jumlah tersebut, dengan jumlah yang bernilai sampai Rp41.753 juta. Selanjutnya Perusahaan menerima pembayaran dari pengembalian kelebihan bayar pajak sebesar Rp41.753 juta dari Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 13 April 2010. Pada tanggal 5 Maret 2012, Perusahaan mendapatkan Surat Keputusan Pengadilan Pajak yang menyetujui permintaan dari Perusahaan atas kompensasi bunga yang berkaitan dengan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar tahun pajak 2004 sebesar Rp60.674 juta. Berdasarkan evaluasi Perusahaan, realisasi dari pendapatan yang terkait dengan kompensasi bunga hanya merupakan suatu kemungkinan, dan bukan sesuatu yang pasti. Oleh karena itu, kompensasi bunga tidak diakui dalam laporan keuangan Perusahaan. Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan menerima salinan memori permohonan peninjauan kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas Surat Keputusan Pengadilan Pajak tanggal 5 Maret 2012 atas kompensasi bunga yang terkait dengan penerbitan surat ketetapan lebih bayar pajak untuk tahun fiskal 2004. Pada tanggal 27 Juli 2012, Perusahaan mengajukan kontra-memori untuk permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Per 29 April 2013, Perusahaan belum menerima putusan dari Mahkamah Agung atas permohonan tersebut.

Pada tanggal 8 Juni 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”Surat Ketetapan”) dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk pajak penghasilan badan Satelindo untuk tahun pajak 2002 sebesar Rp105.809 juta (termasuk denda dan bunga). Perusahaan menerima suatu bagian dari revisi terhadap pajak penghasilan badan

tahun 2002 sebesar Rp2.646 juta yang dibebankan ke dalam usaha periode berjalan tahun 2009. Berdasarkan Hukum Perpajakan Indonesia, wajib pajak diwajibkan untuk membayar pajak kurang bayar dengan jumlah sebagaimana dicantumkan dalam Surat Ketetapan dalam waktu satu bulan sejak tanggal Surat Ketetapan. Wajib pajak dapat menuntut kembali pajak yang dibayarkan melalui proses keberatan atau banding. Pada tanggal 28 Agustus 2009, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak mengenai sisa revisi pajak penghasilan badan Satelindo untuk tahun 2002. Pada tanggal 15 Juli 2010, Perusahaan menerima Surat Keputusan No. KEP-357/WPJ.19/BD.05/2010 dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan atas revisi pajak penghasilan badan Satelindo untuk tahun pajak 2002. Pada tanggal 14 Oktober 2010, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak mengenai keberatan Perusahaan atas revisi pajak penghasilan badan Satelindo untuk tahun pajak 2002. Pada tanggal 25 Juni 2012, Perusahaan menerima keputusan dari Pengadilan Pajak yang menolak keberatan Perusahaan atas revisi pajak penghasilan badan Satelindo untuk tahun pajak 2002. Perusahaan membebankan restitusi pajak terkait sebesar Rp103.163 juta pada usaha tahun berjalan sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan Saat Ini”.

Pada tanggal 8 Juni 2009, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan dari DJP untuk pajak penghasilan pasal 26 Satelindo untuk tahun 2002 dan 2003, masing-masing sebesar Rp51.546 juta dan Rp40.307 juta (termasuk denda dan bunga). Pada tanggal 27 Agustus 2009, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak atas revisi pajak penghasilan pasal 26 Satelindo untuk tahun 2002 dan 2003. Pada tanggal 16 Juli 2010, Perusahaan menerima Surat Keputusan No. KEP- 367/WPJ.19/BD.05/2010 dan KEP-368/WPJ.19/BD.05/2010 dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan atas revisi pajak penghasilan pasal 26 Satelindo untuk tahun 2002 dan 2003. Pada tanggal 12 Oktober 2010, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak mengenai keberatan Perusahaan atas revisi pajak penghasilan pasal 26 Satelindo untuk tahun 2002 dan 2003. Pada tanggal 6 November 2012, Perusahaan menerima keputusan dari Pengadilan Pajak yang menerima keberatan Perusahaan pada tahun 2002 dan 2003 untuk pajak penghasilan pasal 26 Satelindo sebesar Rp 87.198 juta dimana jumlah tersebut lebih rendah dari jumlah yang diakui oleh Perusahaan dalam laporan keuangannya. Perusahaan menerima koreksi sebesar Rp 4.655 juta yang dibebankan pada usaha tahun berjalan sebagai bagian dari “Lain-lain-bersih”. Pada tanggal 28 Januari 2013, Perusahaan telah menerima restitusi atas putusan tersebut.

ikhtisar 2012 profil perusahaan laporan manajemen tinjauan usaha TaTa keLoLa

perusahaan faktor-faktor risiko

kerangka TaTa keLoLa perusahaan - laporan komite anggaran - laporan management risiko - laporan komite remunerasi - laporan komite audit

Pada tanggal 7 September 2009, Perusahaan menerima Surat Keputusan No. KEP-335/WPJ.19/BD.05/2009 dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan atas sisa revisi pajak penghasilan badan untuk tahun 2006. Pada tanggal 2 Desember 2009, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak mengenai sisa revisi pajak penghasilan badan Perusahaan untuk tahun 2006. Pada tanggal 26 April 2011, Perusahaan menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak yang menerima banding Perusahaan atas sisa koreksi dari pajak penghasilan perusahaan di tahun 2006. Pada tanggal 21 Juni 2011, Perusahaan menerima pembayaran kembali pajak sebesar Rp82,6 miliar. Pada tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan menerima salinan memori permohonan peninjauan kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung untuk Surat Keputusan Pengadilan Pajak tertanggal 26 April 2011 untuk pajak penghasilan perusahaan di tahun 2006. Pada tanggal 21 September 2011, kami mengajukan kontra memori terhadap permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. Per 29 April 2013, Perusahaan belum menerima keputusan apapun dari Mahkamah Agung terkait permintaan tersebut.

Pada tanggal 17 September 2010, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak dari DJP atas pajak kurang bayar untuk pajak penghasilan pasal 26 Perusahaan untuk tahun 2008 dan 2009 sebesar Rp80.018 juta (termasuk bunga). Pada tanggal 13 Oktober 2010, Perusahaan mengajukan surat pembatalan kepada Kantor Pajak mengenai Surat Tagihan Pajak tersebut. Selanjutnya, pada tanggal 16 November 2010, Perusahaan diwajibkan untuk membayar suatu bagian tertentu dari Surat Tagihan Pajak ini dengan menggunakan tuntutan kelebihan bayar pajak yang telah disetujui atas pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp38.155 juta. Pada tanggal 7 Januari 2011, Perusahaan membayar sisa sebesar Rp41.863 juta. Pada tanggal 11 April 2011, Perusahaan menerima sebuah surat dari Kantor Pajak yang menolak permintaan pembatalan Surat Tagihan Pajak tersebut. Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak terkait Surat Tagihan Pajak tersebut. Pada tanggal 30 Juli 2012, Perusahaan menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak menerima permohonan banding Perusahaan. Pada tanggal 11 September 2012, Perusahaan mengajukan permohonan restitusi ke Kantor Pelayanan Pajak untuk mentransfer kelebihan pembayaran pajak sehubungan dengan STP tersebut. Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan menerima salinan memori permohonan peninjauan kembali dari Pengadilan Pajak atas surat putusan

Mahkamah Agung tanggal 30 Juli 2012 atas pajak kurang bayar untuk pajak penghasilan pasal 26 Perusahaan tahun 2008- 2009. Pada tanggal 6 Februari 2013, Perusahaan mengajukan kontra-memori untuk permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Sampai dengan 29 April 2013, Perusahaan belum menerima restitusi tersebut.

Pada tanggal 21 April 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan dari DJP untuk pajak pertambahan nilai Perusahaan untuk periode Januari sampai dengan Desember 2009 sejumlah Rp182,8 miliar (termasuk denda). Perusahaan menerima sebagian dari koreksi sebesar Rp4,2 miliar yang dibebankan untuk kegiatan usaha saat ini. Pada tanggal 15 Juli 2011, Perusahaan membayar sisa yang belum dibayarkan sebesar Rp178,6 miliar dari pajak pertambahan nilai untuk periode Januari sampai dengan Desember 2009. Pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak terkait sisa koreksi pajak pertambahan nilai Perusahaan untuk periode tersebut. Pada tanggal 4 Juni 2012, Perusahaan menerima surat keputusan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan dan berdasarkan audit, DJP mengenakan denda kepada Perusahaan atas kurang bayar tambahan untuk periode Januari, Maret, April, Juni, Agustus sampai Desember 2009 sebesar Rp57.166 juta dan kelebihan pembayaran untuk periode bulan Februari, Mei dan Juli 2009 sejumlah Rp 4.027 juta. Pada tanggal 4 Juli 2012, Perusahaan membayar kurang bayar tambahan sebesar Rp57.166 juta. Pada tanggal 24 Agustus 2012 dan 31 Agustus 2012, Perusahaan menerima kelebihan pembayaran sebesar masing-masing Rp 3.839 juta dan Rp 188 juta. Pada tanggal 3 September 2012, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan untuk periode Januari sampai Desember 2009. Per 29 April 2013, Perusahaan belum menerima keputusan apapun dari Pengadilan Pajak atas banding tersebut.

Pada tanggal 21 April 2011, Perusahaan menerima surat ketetapan terkait kelebihan pembayaran pajak dari DJP untuk pajak penghasilan badan dari Perusahaan untuk tahun 2009 sebesar Rp29,3 miliar, jumlah mana lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan di dalam laporan keuangannya. Perusahaan meneirma sebagian koreksi sebesar Rp0,8 miliar, yang mana telah dibebankan kepada kegiatan usaha saat ini. Pada tanggal 31 Mei 2011, Perusahaan menerima pengembalian pajak sebesar Rp23,7 miliar (jumlah bersih dari koreksi pajak pertambahan nilai untuk periode dari Januari sampai Desember 2009 yang diterima oleh Perusahaan).

85

Dalam dokumen AR Indosat 2012 Indonesia. pdf (Halaman 85-87)