• Tidak ada hasil yang ditemukan

Status tahap pelaporan

Dalam dokumen status dunia trkini Sumber Daya Genetik (Halaman 59-63)

Status Sumberdaya Genetik Ternak

2 Status tahap pelaporan

Total jumlah breed yang tercatat di Data Bank Global meningkat pesat sejak dipublikasikan pada WWW-DAD.3 (Tabel 5). Total jumlah breed yang dimasukkan meningkat dari 6.379 pada Desember 1999 menjadi 14.017 pada Januari 2006. Peningkatan ini khususnya terjadi pada populasi breed unggas, dimana jumlah yang tercatat meningkat dari 1.049 menjadi 3.505. Pada kasus spesies mamalia jumlahnya meningkat dari 5.330 menjadi 10.512. Hampir semua populasi breed yang dilaporkan (94%) adalah ternak yang didomestikasi, hanya 1% binatang feral, dan kurang dari 1% populasi liar (untuk selebihnya yang 4% tanpa spesifikasi).

Sementara jumlah breed ternak yang tercatat meningkat, persentase breed yang datanya tersedia menurun dari 77 menjadi 39% untuk breed unggas, dan dari 63 menjadi 43% untuk breed mamalia (Tabel 5 dan Gambar 5). Selanjutnya, dari jumlah populasi yang dilaporkan, ada data yang tidak diperbarui. Terdapat perbedaan yang sangat besar antara jumlah breed ternak yang dimasukkan dengan

TABEL 5

Status informasi yang tercatat pada Data Bank Global untuk sumberdaya genetik ternak

Spesies mamalia Spesies unggas Tahun

Analisa Jumlah populasi

breed nasional % populasi data

Jumlah populasi

breed nasional % populasi data

Negara yang melaporkan 1993 2.719 53 - - 131 1995 3.019 73 863 85 172 1999 5.330 63 1.049 77 172 2006 10.512 43 3.505 39 182*

*Tidak ada data yang tercatat dari negara Andorra, Brunei Darusalam, Jalur Gaza, Holy See, Leichtenstein, Pulau Marshall, Negara Federal Micronesia, Monaco, Nauru, Qatar, San Marino, Singapura, Timor Leste, Persatuan Emirat Arab, West Bank dan Westhern Sahara

jumlah populasi yang tersedia. Hal ini disebabkan banyak data terakhir yang dimasukan pada Data Bank Global merupakan hasil ringkasan laporan berbagai negara. Laporan tersebut seringkali menyebutkan keberadaan breed ternak, tetapi tidak memasukan secara rinci ukuran populasinya.

Sebelum dilakukan analisa global status keragaman breed ternak dan status resiko, perlu dilakukan penyesuaian pada data dasar untuk jumlah populasi breed ternak. Sebanyak 480 data yang diklasifikasikan sebagai ”strain” atau ”lines” tidak dimasukkan dalam analisa (pada kasus spesies unggas, diperlukan validasi lebih lanjut oleh pakar nasional dan regional di bidangnya, untuk menghubungkan lines dan strain ke dalam breed yang tepat). Lebih jauh,

terdapat 209 populasi breed yang secara jelas merupakan satu breed yang sama, tetapi dilaporkan berulang dari negara yang sama, tidak dimasukan. Penyesuaian ini menyisakan 13.328 populasi breed untuk dimasukkan ke dalam analisis keragaman dan status resiko.

Lebih dari separuh jumlah total populasi breed nasional yang dicatat (6.792 data) terdapat di lebih dari satu negara. Populasi breed ini terkait dan didefinisikan sebagai breed lintas batas (Kotak 5). Status resiko breed lintas batas mempertimbangkan semua breed yang masih diragukan. Populasi breed yang terdapat hanya di satu negara didefinisikan sebagai breed lokal. Breed lintas batas diklasifikasikan sebagai “regional” atau “internasional” tergantung pada luasan penyebaran (Kotak 5).

Kotak 4

Apa yang baru dibanding dengan World Watch List untuk keragaman ternak domestik

Pada tahun 1991, FAO memulai survei breed ternak global untuk melaporkan tujuh spesies utama ternak mamalia (keledai, kerbau, sapi, kambing, kuda, babi dan domba). Survei tambahan dimulai tahun 1993 termasuk yak, enam spesies unta dan 14 spesies utama unggas. Diikuti dengan koleksi data untuk spesies rusa dan kelinci, dan spesies tersebut dimasukkan dalam edisi ketiga World Watch List for Domestic Animal Diversity (WWL–DAD:3) yang dipublikasikan pada tahun 2000. Agar dapat menghasilkan inventaris lebih lengkap, FAO selama tahun 2005 menyediakan ringkasan breed ternak berdasarkan laporan dari 169 negera, dan memasukkan data ke dalam Bank Data Global untuk SDGT. Selanjutnya, NC/Koordinator Nasional diminta memvalidasi dan melengkapi Bank Data Nasional dari

breed ternaknya.

WWL-DAD:3 (2000) telah dikritisi karena

mengestimasi berlebih jumlah breed ternak dikategorikan beresiko. Estimasi berlebih disebabkan ancaman status resiko diberikan pada tiap populasi breed nasional

berdasarkan ukuran populasi dari negara tertentu. Sehingga pada kasus breed ternak yang ada di lebih satu negara, terdapat bahaya dimana kategorisai menjadi tidak mencerminkan status resiko yang sebenarnya. Masalah ini sudah diketahui sebelumnya, tetapi pada waktu itu pelaporan lebih memfokuskan pada breed

ternak lokal. Untuk proses SoW-AnGR, negara-negara memutuskan untuk mempertimbangkan semua SDGT (lokal dan impor). Pengkatagorian jumlah breed ternak

terancam yang salah mengakibatkan kesalahan lebih besar. Analisa yang baru berusaha untuk mengkoreksi bias tersebut dengan menghubungkan populasi breed

nasional milik dari gen pool bersama. Hubungan ini diterapkan berdasarkan pengetahuan para ahli dan direvisi oleh NC. Akan tetapi, definisi susunan gen pool bersama ini masih belum jelas. Breed terkait dirujuk sebagai breed lintas batas negara (Kotak 5). Status resiko untuk breed tersebut diperkirakan berdasarkan pada total jumlah ternak dari breed yang masih diragukan.

Metoda untuk mengkaji keragaman pada tingkat regional dan global sudah disesuaikan. Pada tingkat regional, breed yang terdapat pada lebih dari satu negara, tetapi hanya terdapat di regional SoW-AnGR yang dipertanyakan, saat ini dihitung hanya sebagai satu

breed untuk satu regional tanpa mempertimbangkan berapa banyak populasi ternak yang ada di tingkat nasional. Breed ternak yang ada di lebih dari satu regional dihitung hanya sebagai satu breed pada tingkat

global.

Ketika membandingkan WWL-DAD:3 dengan angka- angka yang diberikan pada laporan ini, perlu dicatat klasifikasi regional juga sudah mengalami perubahan. Baratdaya Pasifik dan Asia dianggap daerah yang terpisah, sedangkan Asia dan Pasifik dianggap satu daerah di WWL-DAD:3. Selanjutnya, perlu dicatat klasifikasi regional yang digunakan dalam laporan ini juga berbeda dari standar klasifikasi regional oleh FAO.

Kotak 5

Istilah: populasi, breed, wilayah

Populasi Liar: mewakili kerabat liar dari ternak domestikasi, populasi liar yang digunakan untuk pangan dan pertanian, atau populasi yang masih mengalami domestikasi.

Populasi feral: hewan yang tetuanya sebelumnya didomestikasi, tetapi sekarang hidup bebas tidak tergantung dengan manusia; contoh dromedaris di Australia.

Breed lokal:breed yang ada hanya dalam satu negara.

Breed lintas batas: breed yang terdapat di lebih dari satu negara. Yang dibedakan menjadi :

- Breed lintas regional: breed lintas batas hanya ada di salah satu di antara tujuh regional SoW- AnGR.

- Breed lintas internasional: breed yang terdapat

di lebih dari satu regional SoW-AnGR.

Regional SoW-AnGR meliputi tujuh regional yaitu: Afrika, Asia, Eropa, Kaukasus, Amerika Latin, Karibia, Timur Tengah dan sekitarnya, Amerika Utara, dan Baratdaya Pasifik.

GAMBAR 5

TABEL 6

Penyebaran spesies mamalia berdasarkan region State of the World Animal Genetic Resources.

Spesies

mamalia Afrika Asia Eropa dan Kaukasus Amerika latin dan Karibia Timur Tengah dan sekitarnya Amerika Utara Baratdaya Pasifik

Persentase negara dalam region yang melaporkan informasi breed terkait dengan spesies

Kerbau 8 57 25 27 25 0 8 Sapi 98 96 100 94 75 100 77 Yak 0 32 2 0 0 0 0 Kambing 96 96 93 94 83 100 69 Domba 92 86 100 91 100 100 31 Babi 70 82 91 91 8 100 92 Keledai 38 46 36 39 50 50 Kuda 46 93 91 64 58 100 23 Unta Bactrian 0 25 5 0 0 0 0 Dromedari 32 25 2 0 58 0 8 Alpaka 2 0 0 12 0 0 8 Llama 0 0 0 15 0 0 0 Guanaco 0 0 0 9 0 0 0 Vicuna 0 0 0 12 0 0 0 Rusa* 2 25 14 9 0 50 15 Kelinci 38 39 39 48 8 0 0 Marmut 8 0 0 15 0 0 0 Anjing 2 7 5 0 0 0 0

Keterangan: ungu:>50% negara; hijau: >10% - <50% negara; kuning: <10% negara; putih: tidak ada

* Spesies utama rusa yang didomestikasi adalah rusa Merah (Cervus elaphus elaphus), rusa Sika (C. nipon nipon), Wapiti (C. elaphus canadensis), Sambar (C. unicolor unicolor), rusa Hog (Axis porcinus), rusa Fallow (Dama dama), Rusa Jawa (C. timorensis russa), Rusa Chital atau rusa Axis (Axis axis), Reindeer/Caribou (Rangifer tarandus), Rusa Musk (Moschus moschiferus), Rusa Pere David’s (Elaphurusdavidianus) dan Moose/Elk (Alces alces).

TABEL 7

Distribusi spesies unggas berdasarkan region State of the World Animal Genetic Resources. Spesies

Unggas Afrika Asia

Eropa & Kaukasus Amerika Latin & Karibia Timur tengah dan sekitarnya Amerika Utara Barat daya Pasifik Persentase Negara dalam region yang melaporkan informasi breed terkait dengan spesies

Ayam 78 93 86 70 50 100 85 Itik 32 61 50 33 17 0 46 Kalkun 24 43 57 30 17 100 8 Angsa 16 39 61 21 17 50 8 Entok 16 39 20 18 17 0 62 Ayam Mutiara 28 18 11 9 8 0 0 Ayam hutan 4 7 7 0 0 0 0 Burung Kuau 0 7 9 6 0 0 0 Burung puyuh 2 39 14 6 0 50 0 Burung Merak 0 0 0 3 0 0 0 Burung merpati 10 21 9 6 17 0 15 Burung walet 0 4 0 0 0 0 0 Kasuari 0 4 2 0 0 0 0 Emu 2 4 2 3 0 0 8 Nandu 0 0 2 6 0 0 0 Burung unta 12 11 7 0 0 0 8

Dalam dokumen status dunia trkini Sumber Daya Genetik (Halaman 59-63)