• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tendensi dalam erosi genetik

Dalam dokumen status dunia trkini Sumber Daya Genetik (Halaman 78-83)

Status Sumberdaya Genetik Ternak

2006 Tahun Kategor

6.2 Tendensi dalam erosi genetik

Dikarenakan kategori breed lintas batas baru dikenalkan pada tahun 2006, maka tidak mungkin melakukan pembandingan langsung jumlah breed dalam tiap kategori status beresiko. Sehingga, pembandingan ditampilkan dalam tiga bagian. Pertama ditunjukkan tendensi antara breed lintas batas, diikuti dengan tendensi antara breed yang diklasifikasikan sebagai lokal pada tahun 1999 dan (karena adanya laporan baru) di tahun 2006 diklasifikasikan sebagai breed lintas batas. Akhirnya disajikan gambar untuk breed yang diklasifikasikan sebagai breed lokal pada tahun 1999 dan masih diklasifikasikan sebagai breed lokal pada tahun 2006.

Breed lintasbatas

Pembandingan data pada tahun 1999 dan 2006 menunjukkan adanya sedikit penurunan proporsi breed yang dimasukkan dalam kategori beresiko yang belum jelas. Hal ini menunjukkan beberapa perbaikan pada kualitas data - sekitar 20 % dari 68 breed yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai status beresiko yang belum jelas, diklasifikasikan kembali pada tahun 2006 (Gambar 17; Tabel19). Table 19 juga menunjukkan bahwa lebih banyak yang

berpindah dari kategori terancam menjadi tidak terancam (25 dari 80, atau 31%) dibanding bergerak ke arah sebaliknya (10 dari 411, atau 3%). Hal ini dapat dijelaskan dari kenyataan selama 6 tahun, selanjutnya beberapa negara melaporkan adanya beberapa breed lintas batas, yang berasal dari yang dipromosikan ke dalam kategori tidak terancam. Jumlah dari breed lintas batas baru dan status ancamannya ditunjukkan pada Tabel 20.

Breed lokal (1999) diklasifikasikan kembali sebagai breed lintasbatas (2006)

Sudah terdapat sistem klasifikasi pada tahun 1999, sebanyak 276 breed yang diklasifikasikan sebagai breed lokal diklasifikasikan kembali pada tahun 2006 sebagai breed lintas batas. Dimana sebanyak 87 breed diantaranya diklsifikasikan sebagai beresiko pada tahun 1999, 39 breed (atau 45%) pada tahun 2006 diklasifikasikan kedalam breed lintas batas yang tidak beresiko (Tabel 21). Hal ini sebagian besar berdasarkan dari laporan breed yang masih belum jelas berasal dari negara-negara tambahan. Tabel 21 juga menunjukkan bahwa telah terjadi perbaikan kualitas data diantara kelompok breed tersebut - 61% (34 dari 56) dari

GAMBAR 17

Perubahan status beresiko breed lintasbatas dari tahun 1999 sampai 2006

TABEL 19

Perubahan status resiko breed lintasbatas dari tahun 1999 sampai 2006

Status resiko pada tahun 2006 Status resiko pada

tahun 1999

Jumlah breed pada tahun

1999 Beresiko Tidak Beresiko Punah Tidak diketahui

Beresiko 80 68% 31% 0% 1%

Tidak beresiko 411 3% 97% 0% 0%

Punah 7 0% 0% 100% 0%

Tidak diketahui 68 6% 15% 0% 79%

TABEL 20

Status resiko dari breed lintasbatas setelah 1999

Status resiko pada tahun 2006

Beresiko Tidak beresiko Punah Tidak diketahui Jumlah

Jumlah breed 112 274 2 126 514

breed dengan status beresiko yang belum jelas pada tahun 1999 ditempatkan menjadi kategori diketahui status resikonya pada tahun 2006.

Breed lokal

Selama tahun 1999 sampai 2006, 20% dari breed yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai breed yang status resikonya tidak jelas ditempatkan pada kategori diketahui status resiko nya (Tabel 22, Gambar 18) -

mengindikasikan adanya perbaikan dalam pelaporan. Tabel 22 juga menunjukkan sedikit lebih tinggi proporsi breed yang berpindah dari kategori beresiko menjadi kategori tidak beresiko (7,4%) dibanding sebaliknya (4,6%). Gambaran nilai riilnya adalah 60 breed dan 59 breed. Di antara breed lokal yang beresiko pada tahun 1999, 1,6 % menjadi punah pada tahun 2006, dan diantara breed lokal yang tidak beresiko pada tahun 1999 sebesar 0,2% menjadi punah.

0 200 400 600 800 1000 1200 2000 2006 Jumlah Breed

beresiko tidak beresiko punah tidak diketahui 7

TABEL 21

Perubahan status resiko dari breed lokal (1999) yang diklasifikasikan kembali sebagai breed lintas batas (2006)

Status resiko tahun 2006 Status resiko tahun

1999

Jumlah breed pada

tahun 1999 Beresiko Tidak beresiko Punah Tidak diketahui

Beresiko 87 51% 45% 0% 5%

Tidak beresiko 124 3% 97% 0% 0%

Punah 9 44% 11% 22% 22%

Tidak diketahui 56 21% 39% 0% 39%

GAMBAR 18

Perubahan status resiko breed lokal dari tahun 1999 sampai2006

TABEL 22

Perubahan status resiko breed lokal dari tahun 1999 sampai 2006

Status resiko pada tahun 2006 Status resiko pada

tahun 1999

Jumlah breed

tahun 1999 Beresiko Tidak beresiko Punah Tidak diketahui

Beresiko 815 91% 7% 2% 0%

Tidak beresiko 1 295 5% 93% 0.2% 2%

Punah 623 2% 0% 97% 0%

Tidak diketahui 999 8% 10% 1% 81%

TABEL 23

Status resiko dari breed lokal yang dilaporkan setelah 1999

Status resiko pada tahun 2006

Beresiko Tidak beresiko Punah Tidak diketahui Jumlah

Jumlah breed 414 575 54 1758 2801 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 2000 2006 Jumlah Breed

Jumlah breed lokal baru yang dilaporkan dan kategori status beresikonya ditampilkan pada Tabel 23. Relatif besarnya jumlah breed yang diklasifikasikan sebagai status beresikonya yang tidak jelas dikarenakan dimasukkannya breed yang sudah masuk pada laporan nasional, yang mana hampir semuanya tidak dimasukkan ke dalam data populasi.

7 Kesimpulan

Selama tahun 1999 sampai 2006 lingkup keragaman breed pada Data Bank Global sangat meningkat. Akan tetapi, informasi breed yang bersangkutan masih jauh dari lengkap. Lebih dari sepertiga breed yang dilaporkan, status resikonya tidak jelas dikarenakan hilangnya data populasi. Sebagai contoh di Afrika dan Pasifik Baratdaya, sepertiga populasi breed belum dilaporkan ukuran populasinya.

Pembentukan breed lintas batas baru (berhubungan dengan populasi breed nasional dengan gen pool bersama) mengeluarkan estimasi status resiko yang tidak realistis untuk breed tersebut, terjadi karena penghitungannya didasarkan pada data populasi pada tingkat individu negara. Keterkaitan breed didasarkan pada pengetahuan para ahli; kriteria yang lebih obyektif untuk menilai susunan gen pool bersama kedepannya perlu dikembangkan dan diaplikasikan. Pembedaan breed lintas batas sebagai lintas regional atau lintas internasional dilakukan secara formal, berdasarkan pada apakah breed yang bersangkutan ada dalam satu atau lebih satu region SoW-AnGR. Apabila hal ini tidak terjadi, maka beberapa breed diklasifikasikan sebagai breed internasional (seperti .yang ada di dua batas antara region Afrika dan Timur Tengah dan sekitarnya) mempunyai sebaran terbatas dan akan lebih baik diperlakukan sebagai breed lintas regional. Lebih jauh, usaha pertama untuk

mengklasifikasikan breed tidak

mempertimbangkan berdasarkan penyebarannya, ukuran populasi dari breed

lintas negara, ini berarti bahwa pada beberapa

negara laporan dari breed yang ada mungkin mewakili populasi kecil yang keberadaannya hanya untuk sementara. Pembedaan lebih jelas perlu dikembangkan, karena klasifikasi ini terbukti sangat berguna untuk mengidentifikasi pola pertukaran SDGT. Akan berguna juga dalam mengidentikasi kasus dimana diperlukan kolaborasi untuk manajemen breed.

Dua kelompok breed lintas batas (regional dan

internasional) perlu dibedakan mempertimbangkan status resikonya. Breed

yang benar-benar tersebar secara internasional dan pola pertukarannya tidak di bawah resiko dalam istilah ukuran populasi. Akan tetapi, dalam kasus sapi FH penurunan keragaman didalam breed (karena program efisiensi seleksi) bisa menjadi masalah. Meskipun breed lintas regional ditemukan dibeberapa negara, beberapa mungkin dipelihara oleh kelompok etnik marjinal sehingga kemungkinan menjadi terancam bersamaan dengan strategi kehidupan pemeliharanya.

Estimasi berlebihan keragaman genetik berdasarkan jumlah breed di Eropa dan Kaukasus yang bersamaan dengan tradisi para pemulia, di beberapa kasus mengakibatkan kepunahan sejumlah breed. Namun demikian, kontribusi beberapa breed pada keragaman genetik mungkin hanya sedikit. Namun demikian, sebaiknya perlu dicatat bahwa hampir semua studi pada breed spesifik di negara maju menyatakan bahwa breed tersebut secara keseluruhan menambah keragaman genetik dan mungkin mempunyai potensi untuk dikonservasi. Gambaran dari keragaman lebih jauh dibiaskan oleh status pelaporan yang lebih baik di beberapa negara maju seperti Eropa, Kaukasus dan Amerika Utara, dimana laporan semua breed yang ada hampir sudah lengkap.

Untuk identifikasi tendensi erosi, breed lokal memberikan identifikasi yang lebih jelas dibanding breed lintas batas (yang perubahan antara kategori dan tingginya jumlah populasi breed nasional yang dilaporkan pada tahun 2006 membiaskan gambaran tersebut). Perubahan status beresiko diantara breed lokal agak rendah

dan sudah dilaporkan pada tahun 1999 namun tidak mengindikasikan perbaikan situasi. Tidak diketahui alasan perubahan antara kategori statusberesiko. Pertanyaanya adalah apakah program konservasi mempunyai sumbangan pada peningkatan ukuran populasi, hanya dapat dijawab berdasarkan kasus per kasus, seperti tidak lengkapnya informasi breed terancam mana yang telah ditangani oleh program konservasi. Suatu peringatan bahwa 45% breed lokal baru yang dilaporkan yang data populasi nya tersedia, sedang dalam kondisi beresiko atau sudah punah.

Disamping hilangnya data populasi, suatu kelemahan besar dari sistem monitoring saat ini adalah: tidak terungkapnya gen yang hilang dari breed lokal karena persilangan yang tidak terkontrol. Ini menjadi masalah yang dipikirkan oleh para pakar sebagai ancaman utama pada keragaman SDGT. Ukuran dan sturuktur populasi sebagai satu-satunya indikator dari status beresiko breed ternak mungkin akan menyesatkan. Untuk sampai kepada gambaran yang lebih menyeluruh, diperlukan informasi secara terperinci tentang lokasi geografi dari breed lokal, demikian halnya dengan informasi sebaran ternak hidup yang diimpor dan material genetik di negara yang dipertanyakan.

Bab C

Dalam dokumen status dunia trkini Sumber Daya Genetik (Halaman 78-83)