• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik IUD dengan tembaga IUD Levonorgestrel Efektivitas (angka

kehamilan dalam tahun pertama penggunaan)

Kehamilan akan terjadi pada 6 hingga 8 per 1000 perempuan selama tahun pertama

Kehamilan akan terjadi pada 2 per 1000 perempuan selama tahun pertama

Masa pakai Disetujui untuk digunakan selama 10 tahun

Disetujui untuk digunakan selama 5 tahun

Pola perdarahan Menstruasi bulanan yang lebih lama dan banyak, menstruasi tak teratur dan kram atau nyeri yang lebih parah selama menstruasi bulanan

Menstruasi lebih tidak teratur dan terdapat vlek-vlek pada beberapa bulan pertama.

Setelah satu tahun, sering tidak terjadi menstruasi bulanan. Menyebabkan lebih sedikit

menstruasi dibandingkan IUD dengan tembaga sejalan dengan waktu Anemia Mungkin ikut menyebabkan

anemia deisiensi zat besi jika klien sudah memiliki kadar zat besi dalam darah yang rendah sebelum pemasangan IUD.

Mungkin membantu mencegah anemia karena deisiensi zat besi.

Alasan utama untuk menghentikan pemakaian IUD

Peningkatan menstruasi dan rasa nyeri

Tidak ada menstruasi bulanan dan efek samping hormonal

Waktu tunggu rata-rata hingga hamil setelah menghentikan penggunaan metode

Tidak ada Tidak ada

Keuntungan non kontraseptif

Dapat membantu melindungi terhadap kanker endometrium

Terapi yang efektif untuk menstruasi bulanan yang panjang dan banyak (alternatif terhadap histerektomi). Mungkin membantu mengobati menstruasi bulanan yang sakit Dapat digunakan sebagai

progestogen dalam terapi pengganti hormon

Pemakaian pasca persalinan

Dapat dipasang hingga 48 jam setelah persalinan.

Dapat dipasang 4 minggu setelah persalinan

Pemakaian sebagai kontrasepsi darurat

Dapat digunakan dalam waktu 5 hari setelah hubungan seks tanpa pelindung

IUD kepada perempuan yang menderita gonorea atau klamidia kadang-kadang dapat mengarah ke PRD sehingga harus dihindari. Jika keadaan klien membuatnya berisiko tinggi terkena infeksi, biasanya tidak boleh menggunakan IUD. Jika skrining laboratorium untuk gonorea dan klamidia tidak tersedia (lihat Bab 9: IMS), maka penyedia layanan harus meminta klien mempertimbangkan risikonya sendiri dan memikirkan apakah ia mungkin menderita IMS. Jika klien menganggap dirinya berisiko untuk tertular IMS, ia harus dikonseling untuk metode KB lain sebagai alternatif. Dalam kondisi-kondisi khusus, jika metode lain yang lebih cocok tidak tersedia atau tidak dapat diberikan, maka penyedia layanan harus mempertimbangkan pengobatan klien secara presumptif (berdasarkan dugaan) dengan dosis kuratif antibiotik penuh yang akan efektif untuk mengobati gonorea dan klamidia, lalu memasang IUD setelah klien menyelesaikan pengobatannya.

Jika seorang perempuan mengalami IMS baru setelah pemasangan IUD, ia tidak secara khusus berisiko terkena PRD akibat IUD. Ia bisa terus menggunakan IUD ketika ia sedang diobati untuk IMS. Pengangkatan IUD tidak

ada manfaatnya dan dapat membuat klien menanggung risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Klien harus dikonseling mengenai pemakaian kondom dan strategi lain untuk menghindari tertular IMS.

3.9.5 Kontrasepsi Darurat

(Untuk informasi lebih lanjut mengenai kontrasepsi darurat dapat dilihat di Bab 2: PPAM, hal. 21).

Dua metode kontrasepsi darurat yang digunakan adalah:

• Pil kontrasepsi darurat • IUD tembaga

Pil kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan jika digunakan dalam jangka waktu lima hari (120 jam) setelah seks tanpa pelindung. Kontrasepsi darurat harus digunakan sesegera mungkin setelah hubungan seksual tanpa pelindung dilakukan. Kontrasepsi darurat paling efektif ketika langsung digunakan tetapi masih bisa efektif ketika digunakan lima hari setelah seks tanpa pelindung.

Tabel 15. Membandingkan IUD

Karakteristik IUD dengan tembaga IUD Levonorgestrel Pemasangan Memerlukan pelatihan spesiik

tetapi lebih mudah untuk

memasang IUD ini dibandingkan dengan IUD levonorgestrel

Memerlukan pelatihan spesiik dan unik, teknik pemasangan lebih sulit. Klien mungkin mengalami lebih banyak rasa tak enak, nyeri dan mual atau muntah pada saat pemasangan dibandingkan dengan IUD dengan tembaga.

Biaya Lebih murah Lebih mahal

Pertimbangan lain Konseling KB, persetujuan lisan dan tertulis. Menyediakan penjelasan mengenai bagaimana mengecek benang kepada klien yang ingin melakukannya

Keterampilan Penyedia layanan

Terlatih dalam konseling KB dan pemasangan serta pelepasan IUD tembaga

Terlatih dalam konseling KB dan pemasangan serta pelepasan IUD LNG

Pemakaian kontrasepsi darurat secara periodik mungkin dilakukan tetapi tidak direkomendasikan sebagai metode keluarga berencana. Meskipun demikian, permintaan kontrasepsi darurat merupakan pintu masuk untuk membahas keluarga berencana dan melakukan konseling kepada klien mengenai pemakaian kontrasepsi secara terus menerus. Gunakan kesempatan tersebut!

Sebuah IUD yang mengandung tembaga dapat dipasang dalam jangka waktu hingga lima hari setelah melakukan hubungan seks tanpa pelindung, sebagai kontrasepsi darurat. Jika waktu ovulasi dapat diperkirakan, IUD yang mengandung tembaga dapat dipasang lebih dari lima hari setelah hubungan seks tanpa pelindung dilakukan, selama pemasangan tidak terjadi lebih dari lima hari setelah ovulasi. Pilihan ini mungkin baik bagi para perempuan yang ingin menggunakan IUD untuk

kontrasepsi selanjutnya. Metode ini lebih efektif untuk mencegah kehamilan dibandingkan dengan kontrasepsi darurat. Pastikan bahwa klien memenuhi syarat untuk pemasangan IUD. Jika IUD dipasang sebagai kontrasepsi darurat setelah pemerkosaan, pastikan bahwa pengobatan IMS presumtif (berdasarkan dugaan) penuh juga diberikan (lihat Bab 2: PPAM).

3.9.6 Operasi Sterilisasi Sukarela

dengan Pembedahan Sukarela

Sterilisasi untuk laki-laki (vasektomi) dan perempuan (ligasi tuba) merupakan metode kontrasepsi yang diinginkan beberapa klien yang telah memutuskan untuk tidak lagi mempunyai anak.

Kontrasepsi dengan pembedahan hanya boleh dilakukan dalam kondisi aman dengan persetujuan berdasarkan informasi dari pengguna, dilakukan oleh staf terlatih dan dengan menggunakan peralatan yang diperlukan. Sterilisasi harus tersedia untuk klien, terutama jika mereka sudah mengenal metode ini di daerah atau negara asalnya dan jika metode ini diperbolehkan di negara tuan

Kotak 25: Sediaan Pil Kontrasepsi

Darurat

Pil yang hanya mengandung levonorgestrel: levonorgestrel 1.5 mg dalam dosis tunggal (ini adalah aturan minum yang direkomendasikan karena lebih efektif dan memiliki lebih sedikit efek samping). Pil-pil ini dibuat khusus untuk kontrasepsi darurat.

Kombinasi pil estrogen-progestogen (Yuzpe): dosis 100 mikrogram etinil estradiol ditambah 0.5 mg levonogestrel, digunakan sesegera mungkin, dan diikuti dengan dosis yang sama 12 jam kemudian. Pil ini ada yang dibuat khusus untuk kontrasepsi darurat atau dapat diambil dari paket pil kontrasepsi oral kombinasi. Pil levonorgestrel saja (LNG) telah terbukti lebih efektif dibandingkan dengan pil kombinasi untuk kontrasepsi darurat dan memiliki lebih sedikit efek samping. Aturan minum levonorgestrel saja dimasukkan ke dalam model daftar obat penting WHO. Dua sediaan yang ada (lihat Kotak 25). Kontrasepsi darurat dapat digunakan dengan aman oleh perempuan manapun, bahkan oleh mereka yang tidak dapat menggunakan metode hormonal secara terus menerus, oleh karena dosis hormonnya relatif kecil dan pil hanya digunakan untuk jangka waktu pendek. Kontrasepsi darurat tidak boleh

diberikan jika kehamilan telah dikonfirmasi. kontrasepsi darurat dapat diberikan ketika status kehamilan tidak jelas dan tes kehamilan tidak tersedia karena tidak ada bukti bahwa kontrasepsi darurat akan membahayakan ibu atau kehamilan yang sudah ada. Gunakan daftar periksa kehamilan untuk menyingkirkan kemungkinan hamil sebelum memberikan Kontrasepsi darurat (lihat Gambar 4: Daftar Periksa untuk Menyingkirkan Kemungkinan Kehamilan Dini).

Diadaptasi dari: Decision-making tool for family planning clients and providers. WHO. 2005. www.who.int/reproductivehealth/publications/family_planning/9241593229/en/index.html

rumah. Metode ini tidak melindungi terhadap IMS termasuk HIV.

3.10 Keluarga berencana pasca

melahirkan

Seorang perempuan terlindung dari kehamilan selama periode nifas jika:

1) Ia menyusui secara penuh (bayi hanya menerima ASI atau, sesekali, sejumlah vitamin tambahan, air, jus atau nutrien lain) atau hampir secara penuh (lebih dari tiga perempat konsumsi bayi adalah ASI); dan 2) Belum mengalami menstruasi lagi; dan 3) Masa nifas belum enam bulan setelah

persalinan

Metode ini disebut metode amenore laktasi. Efektivitasnya, sebagai metode yang sering dipakai, adalah dua kehamilan per 100 perempuan pada enam bulan pertama

setelah persalinan. Lakukan konseling kepada perempuan yang menggunakan metode ini untuk juga menggunakan metode KB lain ketika mereka mendekati bulan keenam masa nifas atau ketika salah satu dari kriteria di atas berubah. Klien dapat memulai metode-metode KB berikut ini dengan aman:

Metode dengan penghalang: kondom dapat digunakan segera setelah nifas

Pemasangan IUD: IUD dapat dipasang selama 48 jam pertama setelah persalinan