• Tidak ada hasil yang ditemukan

MISI ROH KUDUS

Dalam dokumen Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 (Halaman 73-78)

Allah Roh yang kekal aktif bersama Bapa dan Anak dalam Penciptaan, Penjelmaan dan penebusan Ia mengilhami para penulis Kitab Suci Ia

MISI ROH KUDUS

Petang sebelum kematian Kristus Ia me- ngucapkan kata perpisahan yang menyebab- kan murid-murid-Nya menjadi amat gelisah. Dengan segera Ia menjamin bahwa Roh Ku- dus akan diterima mereka sebagai wakil-Nya secara pribadi. Mereka tidak akan ditinggal- kan sebagai yatim piatu (Yoh. 14:18).

Asal-usul Misi itu. Perjanjian Baru me- nyatakan Roh Kudus dalam cara yang unik. Ia disebut "Roh Yesus" (Kis. 16:7), "Roh Anak-Nya" (Gal. 4:6), "Roh Allah" (Rm. 8:9), "Roh Kristus" (1 Ptr. 1:11), dan "Roh Yesus Kristus" (Flp. 1:19). Siapa yang me- mulai misi Roh Kudus—Yesus Kristus atau- kah Allah Bapa?

Apabila Kristus menyatakan asal-usul misi Roh Kudus kepada sebuah dunia yang telah hilang, ada dua sumber yang disebut- kan-Nya. Pertama-tama Ia menunjuk kepa- da Bapa: "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Pe- nolong yang lain" (Yoh. 14:16; bandingkan 15:26, "yang keluar dari Bapa"). Baptisan Roh Kudus disebut-Nya "janji Bapa" (Kis. 1:4). Kedua, Kristus menunjukkan diri-Nya sendiri: "Aku akan mengutus Dia kepada- mu" (Yoh. 16:7). Oleh karena itu, Roh Ku- dus mulai dari Allah Bapa dan Allah Anak.

Misi-Nya ke Dunia Ini. Kita dapat me- ngakui Ketuhanan Kristus hanyalah mela- lui pengaruh Roh Kudus. Paulus berkata, "Tidak ada seorang pun, yang dapat meng- aku: ‘Ye-sus adalah Tuhan,’ selain oleh Roh Kudus.” (1 Kor. 12:3).

Kepada kita diberikan jaminan bahwa, melalui Roh Kudus, Kristus, "Terang yang sesungguhnya, “menerangi” setiap orang, se- dang datang ke dalam dunia" (Yoh. 1:9). Mi- si-Nya ialah untuk “menginsafkan dunia

akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Yoh. 16:8).

Pertama-tama, Roh Kudus membawa kepada kita suatu penyadaran akan dosa, te- rutama dosa karena tidak menerima Kristus (Yoh. 16:9). Kedua, Roh mendorong semua orang supaya menerima kebenaran Kristus. Ketiga, Roh memperingatkan kita mengenai penghakiman, sebuah alat yang penuh kua- sa untuk membangkitkan pikiran orang yang digelapi dosa atas perlunya pertobatan dan perubahan.

Apabila kita telah bertobat maka kita da- pat dilahirkan kembali melalui baptisan air dan Roh Kudus (Yoh. 3:5). Kemudian kita memperoleh hidup baru, karena kita telah menjadi tempat kediaman Roh Kristus.

Misi-Nya bagi Orang Percaya. Sebagi- an besar nas mengenai Roh Kudus menying- gung hubungan-Nya dengan umat Allah. Pe- ngaruh-Nya yang menguduskan menuntun kepada penurutan (1 Ptr. 1:2), akan tetapi tidak seorang pun yang tetap akan menga- lami kehadiran-Nya kalau tidak memenuhi syarat-syarat tertentu. Petrus mengatakan Al- lah telah mengaruniakan Roh kepada orang- orang yang terus-menerus menurut Dia (Kis. 5:32).1 Oleh karena itu, orang-orang percaya

diberi amaran mengenai perlawanan, men- dukakan, dan memadamkan Roh (Kis. 7:51; Ef. 4:30; 1 Tes. 5:19).

Apakah yang dilakukan Roh bagi orang- orang beriman?

1. Ia menolong orang-orang percaya.

Tatkala memperkenalkan Roh Kudus, Kris- tus menyebut-Nya "seorang Penolong (pa- rakletos) yang lain" (Yoh. 14:16). Kata Yu- nani parakletos diterjemahkan menjadi "Pe- nolong," "Penghibur," "Penasihat," dan da- pat juga berarti "Yang Mengantarai," "Pe- rantara," atau "Pembela."

Parakletos satu-satunya yang lain dise- butkan dalam Kitab Suci ialah Kristus sen- diri. Ialah yang menjadi Pembela atau Pe- ngantara di hadapan Bapa. "Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika se- orang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil" (1 Yoh. 2:1). Sebagai Pengantara, Mediator, dan Penolong, Kristus mengha- dapkan kita kepada Allah dan memperlihat- kan Allah kepada kita. Nah, demikian pula Roh memimpin kita kepada Kristus dan me- nyatakan anugerah Kristus kepada kita. Ini menerangkan mengapa Kristus disebut "Roh kasih karunia" (Ibr. 10:29). Salah satu sum- bangan-Nya yang terbesar ialah penerapan anugerah penebusan yang dilakukan Kris- tus terhadap manusia (baca 1 Kor. 15:10; 2 Kor. 9:4; Yoh. 4:5, 6).

2. Ia membawa kebenaran Kristus.

Kristus menyebut Roh Kudus "Roh Kebe- naran" (Yoh. 14:17; 15:26; 16:13). Tugas- Nya juga termasuk "mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepada- mu" (Yoh. 14:26) dan membimbing "kamu ke dalam seluruh kebenaran"(Yoh 16:13). Pekabaran yang disampaikan-Nya ialah men- jadi saksi bagi Kristus Yesus (Yoh. 15: 26). "Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sen- diri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya," kata Kris- tus,"dan la akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memulia- kan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepa- damu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku" (Yoh. 16: 13,14).

3. Ia membawa hadirat Kristus. Peka- baran yang disampaikan-Nya bukan saja me- ngenai Kristus, tetapi juga hadirat Kristus. Yesus berkata, "Adalah lebih berguna bagi

kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku ti- dak pergi, Penghibur. (Roh Kudus, Yoh. 14: 16, 17) itu tidak akan datang kepadamu, te- tapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu" (Yoh. 16:7).

Sebagai manusia Yesus tidak dapat hadir di mana-mana, oleh karena itu sangatlah bi- jaksana bila Ia pergi. Melalui Roh Ia dapat hadir di mana-mana sepanjang masa. Yesus berkata, "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Pe- nolong yang lain, supaya Ia menyertai ka- mu, yaitu Roh Kebenaran." Ia memberikan jaminan bahwa Roh itu "akan diam di da- lam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kem- bali kepadamu" (Yoh. 14:16-18). "Roh Ku- dus adalah wakil Kristus, tetapi bebas dari kepribadian manusia, dan ketergantungan- nya."2

Pada waktu penjelmaan, Roh Kudus menghadirkan Kristus kepada seorang— Maria. Pada hari Pentakosta, Roh mengha- dirkan Kristus yang telah menang itu kepa- da dunia ini. Janji-janji Kristus ialah: "Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibr. 13:5) dan "Aku menyertai kamu senan- tiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat. 28:20)—diwujudkan melalui Roh. Oleh ka- rena alasan itulah Perjanjian Baru memberi- kan Roh itu sebuah nama yang belum per- nah digunakan pada-Nya di dalam Perjanji- an Lama, "Roh Yesus Kristus" (Flp. 1:19).

Hanya dengan demikianlah, melalui Roh, baik Bapa maupun Anak menjadikan umat percaya sebagai tempat tinggal Mereka (Yoh. 14:23), satu-satunya jalan bagaimana orang beriman dapat tinggal di dalam Kristus, yak- ni melalui Roh.

4. Ia menuntun jalannya jemaat. Kare- na Roh Kudus menghadirkan hadirat Kris- tus, Ia menjadi Wakil sejati Kristus di atas

dunia ini. Sebagai pusat yang kekal atas kua- sa dalam masalah-masalah iman dan doktrin maka cara-cara yang ditempuh-Nya untuk menuntun jemaat sesuai dengan Alkitab. "Ci- ri khas Protestantisme—ialah bahwa Roh Kudus adalah wakil sejati atau pengganti Kristus di atas dunia ini. Kalau bergantung kepada organisasi, para pemimpin, atau kebi- jaksanaan manusia berarti menempatkan ma- nusia di tempat yang Ilahi.3

Roh Kudus begitu terlibat dalam peker- jaan kerasulan jemaat yang mula-mula itu. Melalui doa, puasa, jemaat memilih misio- naris, atas bimbingan Roh Kudus itu (Kis. 13:1-4). Orang-orang yang dipilih sudah di- kenal baik sebagai orang yang membuka diri terhadap bimbingan Roh Kudus. Kitab Ki- sah Para Rasul melukiskan mereka sebagai orang yang "penuh dengan Roh Kudus" (Kis. 13:9, bandingkan 52). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mereka berada di bawah ken- dali-Nya (Kis. 16:6, 7). Paulus mengingat- kan tua-tua jemaat bahwa mereka ditempat- kan pada kedudukan mereka oleh Roh Ku- dus (Kis. 20: 28).

Roh Kudus melakukan sebuah peran pen- ting dalam menyelesaikan kesukaran yang serius yang mengancam kesatuan jemaat. Se- sungguhnya, Kitab Suci memperkenalkan keputusan-keputusan yang dibuat majelis je- maat yang mula-mula itu dengan kata seperti yang berikut: "Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami...." (Kis. 15:28).

5. Ia melengkapi jemaat dengan karu- nia istimewa. Roh Kudus telah mencurah- kan karunia-karunia istimewa kepada umat Allah. Pada zaman Perjanjian Lama "Roh Tuhan menghinggapi dia" dan memberikan kepada mereka kuasa istimewa untuk me- mimpin dan melepaskan bangsa Israel (Hak. 3:10; 6:34; 11:29, dsb) dan kemampuan un- tuk bernubuat (Bil. 11:17, 25, 26; 2 Sam.

23:2). Roh turun kepada Saul dan Daud ke- tika mereka diurapi sebagai pemerintah umat Tuhan (1 Sam. 10:6, 10; 16:13). Kepada se- bagian orang, turunnya Roh itu membuat- nya mampu melakukan karya-karya seni yang unik (Kel. 28:3; 31:3; 35:30-35).

Pada jemaat yang mula-mula itu, Kristus mencurahkan pelbagai karunia kepada je- maat melalui Roh Kudus. Roh Kudus mem- bagi-bagikan karunia ini kepada umat per- caya untuk kemajuan jemaat, diberikan-Nya karunia itu ketika dilihat-Nya layak untuk itu (Kis. 2:38; 1 Kor. 12:7-11). Ia menyediakan kuasa istimewa yang diperlukan untuk me- nyampaikan Injil sampai ke ujung dunia (Kis. 1:8; baca bab 16 dari buku ini).

6. Ia mengisi hati orang percaya. Rasa ingin tahu Paulus terhadap murid-murid yang tinggal di Efesus dinyatakan sebagai berikut, "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ke- tika kamu menjadi percaya?" (Kis. 19:2) ada- lah sebuah pertanyaan yang sulit bagi setiap orang percaya.

Manakala Paulus menerima jawaban yang negatif maka ia menumpangkan tangan- nya ke atas murid-murid itu sehingga me- reka menerima baptisan Roh Kudus (Kis. 19:6).

Peristiwa ini menunjukkan bahwa kein- safan akan dosa yang muncul karena Roh Ku-dus dan pengisian Roh kehidupan adalah dua pengalaman yang berbeda.

Yesus menyatakan perlunya lahir dari air dan Roh (Yoh. 3:5). Sebelum Ia naik ke sur- ga diperintahkan-Nya supaya orang-orang yang baru percaya itu dibaptiskan dengan "nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Mat. 28:19). Sesuai dengan perintah ini, Petrus mengkhotbahkan bahwa "karunia Roh Ku-dus" akan diterima pada saat bap- tisan (Kis. 2:38). Dan Paulus mengukuhkan pentingnya baptisan Roh Kudus (baca bab

80

mendesak agar orang-orang percaya itu "pe- nuh dengan Roh" (Ef. 5:18).

Dengan pemenuhan Roh Kudus, maka kita pun diubah ke dalam citra Allah, mene- ruskan pekerjaan penyucian yang dimulai pada saat kelahiran baru itu. Allah telah me- nyelamatkan kita sesuai dengan anugerah- Nya "oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepa- da kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita" (Tit. 3:5, 6).

"Dengan tidak hadirnya Roh maka pe- kerjaan Injil menjadi tidak berdaya sama se- kali. Pengetahuan, bakat, kefasihan lidah, atau setiap anugerah yang alamiah mungkin dimiliki; tetapi, tanpa kehadiran Roh Allah, tidak ada hati yang dapat disentuh, tidak ada orang berdosa yang dimenangkan bagi Kris- tus. Sebaliknya, jika mereka dihubungkan

lik mereka, murid-murid-Nya yang paling miskin dan paling tidak berpengetahuan se- kalipun akan memiliki kuasa yang akan ber- bicara kepada hati mereka. Allah akan men- jadikan mereka saluran pencurahan pengaruh yang paling tinggi di alam semesta."4

Roh itu sangat menentukan. Semua peru- bahan yang diakibatkan Yesus Kristus dalam kita terjadi melalui pelayanan Roh. Sebagai umat percaya kita harus senantiasa waspada bahwa tanpa Roh kita tidak akan dapat mela- kukan sesuatu (Yoh. 15:5).

Dewasa ini Roh Kudus mengarahkan per- hatian kita kepada karunia kasih Allah ter- besar yang diberikan dalam Anak-Nya. Ia mengharapkan agar kita jangan menghala- ngi permohonan-Nya, melainkan menerima jalan satu-satunya itu, yang memungkinkan kita diperdamaikan dengan Bapa kita yang penuh kasih dan kemurahan.

Referensi:

1. Baca Arnold V. Wallenkampf, New by The Spirit (Mountain View, CA: Pacific Press, 1978), hlm. 49, 50. 2. White, Desire of Ages, hlm. 669.

3. LeRoy E. Froom, The Coming of the Comforter, edisi revisi (Washington, D.C.: Review and Herald, 1949), hlm. 66, 67. 4. White, Testimonies for the Church (Mountain View, CA: Pacific Press, 1948), jilid 8, hlm. 21, 22.

82

Kitab Suci, catatan autentik atas kegiatan-Nya yang kreatif Di dalam

Dalam dokumen Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 (Halaman 73-78)