• Tidak ada hasil yang ditemukan

UMAT YANG SISA

Dalam dokumen Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 (Halaman 191-194)

kepada Kristus, tetapi pada hari-hari terakhir, saat kemurtadan me rajalela, sebuah rombongan yang sisa dipanggil keluar untuk me-

UMAT YANG SISA

Walaupun kemurtadan dan bencana da- lam 1260 tahun, ada juga kelompok orang beriman yang tetap memantulkan kemurnian gereja kerasulan. Ketika aniaya 1260 tahun berakhir pada tahun 1798 TM, naga itu ga- gal melenyapkan secara keseluruhan umat Allah yang setia. Terhadap mereka ini Setan terus melakukan usaha-usaha yang meng- hancurkan secara langsung. Yohanes berka- ta, “Maka marahlah naga itu kepada perem- puan itu, lalu pergi memerangi keturunan- nya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus” (Why. 12:17).

Apakah yang sisa itu? Di dalam gambar- an yang diberikan Yohanes mengenai pepe- rangan antara naga dan perempuan serta ke- turunannya, ia menggunakan ungkapan “ke- turunannya yang lain” (Why. 12:17). Ung- kapan itu berarti “yang sisa” atau “yang ting- gal” (menurut terjemahan KJV). Alkitab menggambarkan yang sisa itu sebagai sebuah

kelompok kecil umat Allah yang melalui ma- lapetaka, peperangan, kemurtadan tetapi te- tap setia kepada Allah. Umat yang sisa dan tetap setia ini adalah inti yang digunakan Al- lah untuk menyebarkan jemaat-Nya yang ke- lihatan di dunia (2 Taw. 30:6; Ezr. 9:14, 15; Yes. 10:20-22; Yer. 42:2; Yeh. 6:8; 14:22).

Allah menugasi umat yang sisa itu untuk mengumumkan kemuliaan Tuhan dan me- mimpin umat-Nya yang tercerai berai di se- luruh dunia menuju “Gunung Sion” “Ke atas gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem” (Yes. 37:31, 32; 66:20; bandingkan Why. 14:1). Mengenai mereka yang berhimpun dan di- kumpulkan bersama-sama Alkitab berkata, “Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi (Why. 14:4).

Wahyu 12:17 berisi sebuah gambaran tentang umat yang sisa dalam barisan orang percaya yang setia yang dipilih Allah—Sak- si-Nya yang setia pada zaman akhir menje- lang kedatangan Kristus kedua kali. Apakah ciri-ciri umat yang sisa itu?

Ciri-ciri Umat yang Sisa. Umat yang si- sa itu tidaklah sukar untuk dikenali—pada akhir zaman. Yohanes melukiskan kelompok ini dengan istilah yang sangat khusus. Mun- cul sesudah masa aniaya 1260 tahun, mere- ka terdiri dari orang-orang yang “menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus” (Why. 12:17).

Mereka memiliki tanggung jawab untuk mengumumkan, sebelum kedatangan Kris- tus kedua kalinya, pekabaran tiga malaikat kepada seluruh dunia yang terdapat dalam Wahyu 14, amaran Allah yang terakhir ke- pada seluruh dunia (Why. 14:6-12). Peka- baran ini sendiri mengandung gambaran umat yang sisa itu, yakni mereka yang “me- nuruti perintah Allah dan iman kepada Ye- sus” (Why. 14:12). Marilah kita simak lebih

saksama setiap ciri-ciri ini.

1. Iman kepada Yesus. Umat Yesus Kris- tus yang sisa memiliki tabiat yang sama de- ngan yang dimiliki Yesus. Mereka meman- tulkan keyakinan Yesus yang kokoh kepada Allah dan juga otoritas Kitab Suci. Mereka percaya kepada Yesus Kristus sebagai Me- sias yang telah dinubuatkan, Anak Allah, yang datang sebagai Juruselamat dunia. Iman mereka meliputi semua kebenaran Alkitab— yang diyakini dan diajarkan Kristus.

Demikianlah, umat Allah yang sisa me- ngumumkan Injil keselamatan kekal mela- lui iman di dalam Kristus. Mereka akan memberikan amaran kepada dunia ini bah- wa hari pehukuman sudah tiba dan menyi- apkan orang lain bertemu dengan Tuhan yang segera datang itu. Mereka melibatkan diri ke dalam misi dunia yang luas untuk menye- lesaikan kesaksian Ilahi terhadap manusia (Why. 14:6, 7; 10:11; Mat. 24:14).

2. Hukum Allah. Umat yang sisa itu, ka- rena mengaku memiliki iman kepada Yesus Kristus, haruslah meneladani-Nya.” Barang- siapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia,” kata Yohanes, “ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup” (1 Yoh. 2:6). Ka- rena Yesus taat kepada perintah-perintah Ba- pa, mereka pun harus menuruti hukum Al- lah (Yoh. 15:10).

Khususnya, karena mereka adalah umat yang sisa, maka tindakan-tindakan mereka haruslah diselaraskan dengan pengakuan me- reka—jika tidak demikian, maka pengakuan itu tidak ada harganya. Yesus berkata, “Bu- kan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Keraja- an Surga, melainkan dia yang melakukan ke- hendak Bapa-Ku yang di surga” (Mat. 7: 21). Dengan kekuatan yang mereka peroleh dari Kristus, mereka mengikuti hukum Allah, hu-

kum moral yang diberikan Tuhan dan tidak dapat diubah itu (Kel. 20:1-17; Mat. 5:17- 19; 19:17; Flp 4:13).

3. Kesaksian Yesus. Yohanes memberi- kan definisi “kesaksian Yesus” sebagai “roh nubuat” (Why. 19:10). Umat yang sisa di- tuntun oleh kesaksian Yesus yang disampai- kan melalui karunia nubuat.

Karunia nubuat yang diberikan Roh Ku- dus ini berfungsi terus-menerus dalam se- jarah jemaat, sampai “semua telah menca- pai kesatuan iman dan pengetahuan yang be- nar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Ef. 4:13). Itulah sebagi- an besar ciri-ciri umat yang sisa.

Tuntunan nubuat yang demikianlah yang membuat umat yang sisa yang telah dinubu- atkan itu memberitahukan pekabaran nubu- at. Mereka akan memahami nubuatan dan me- ngajarkannya. Pewahyuan kebenaran yang di- tujukan kepada umat yang sisa itu membantu mereka menyelesaikan misi mereka tentang persiapan dunia untuk kedatangan Kristus kembali (baca bab 18).

Munculnya Umat yang sisa Akhir Za-

man. Alkitab menunjukkan munculnya umat

yang sisa ke panggung dunia lewat masa aniaya yang hebat itu (Why. 12:14-17). Pe- ristiwa Revolusi Perancis yang menggon- cang dunia, dengan tertawannya Paus pada penghujung periode 1260 tahun itu (1798 Masehi), dan penggenapan tiga peristiwa kosmis yang hebat—hal mana bumi, mataha- ri, bulan dan bintang menjadi saksi betapa dekatnya kedatangan Kristus kembali (baca bab 24)—menuntun kepada penggerakan kembali secara besar-besaran untuk belajar nubuatan. Pengharapan akan datangnya Kris- tus sangat meluas. Orang-orang Kristen di pelbagai penjuru dunia ini, banyak yang me-

ngakui bahwa, “akhir zaman” sudah dekat (Dan. 12:4).27

Genapnya nubuatan Alkitab pada paruh kedua abad kedelapan belas dan paruh per- tama abad kesembilan belas mendatangkan gerakan yang tangguh atas Kedatangan yang Kedua kali. Hampir di setiap gereja terdapat orang percaya yang berharap datangnya Kris- tus, dan mereka itu berdoa dan bekerja, me- nyambut puncak zaman.

Pengharapan atas Kedatangan Kedua kali ini menimbulkan kesatuan rohani yang men- dalam di antara penganutnya, dan banyak yang bergabung untuk memberikan amaran kepada dunia bahwa Kristus akan segera datang. Gerakan Advent sangat Alkitabiah dan berpusat pada Firman Tuhan dan peng- harapan Kedatangan Kedua kali itu.

Makin sungguh-sungguh mereka mem- pelajari Alkitab, makin yakin mereka bahwa Tuhan telah memanggil umat yang sisa un- tuk melanjutkan Reformasi gereja Kristen yang sudah agak mandek. Mereka merasakan dan mengalami tidak adanya roh sejati yang terdapat pada Reformasi itu di dalam gereja mereka yang dihormati serta kurangnya per- hatian untuk mempelajari persiapan untuk Kedatangan Kedua kali itu. Dengan mem- pelajari Alkitab mereka mengetahui bahwa pencobaan dan kekecewaan telah digunakan Tuhan untuk membimbing mereka melalui kerohanian yang dalam, dengan pengalaman yang dimurnikan yang menghimpun mereka menjadi satu umat Allah yang sisa. Kepada mereka Tuhan memerintahkan supaya me- neruskan Reformasi yang telah mendatang- kan kegembiraan dan kuasa kepada gereja. Dengan rasa syukur dan rendah hati mereka menerima tugas itu, menyadari bahwa tugas yang dibebankan Tuhan diberikan kepada mereka bukan karena keunggulan mana pun yang diwarisi mereka, hanyalah melalui anu- gerah Kristus dan kuasa-Nya mereka mem-

peroleh keberhasilan.

Dalam dokumen Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 (Halaman 191-194)