• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN PROSES BELAJAR MAHASISWA

119

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN STRUKTUR

120 meningkatkan pemahaman konsep Struktur Aljabar mahasiswa Pendidikan Matematika UPS Tegal.

B. Metode

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yaitu pengembangan perangkat pembelajaran struktur aljabar berbasis tugas resitasi. Perangkat yang dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Tugas Mahasiswa (LTM) dan bahan ajar berupa modul.

2. Validator dan Subjek Penelitian

Tim validasi (penilai) kelayakan instrumen dan produk adalah dari dosen Struktur Aljabar dan pendidikan matematika. Subjek untuk mengetahui kevalidan dan kepraktisan baik instrumen maupun produk adalah mahasiswa semester 6A program studi Pendidikan Matematika Universitas Pancasakti Tegal.

3. Desain Penelitian Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Merujuk pada langkah-langkah yang dikemukakan Borg and Gall, langkah-langkah pada penelitian ini yaitu:

1) Penelitian Pendahuluan dan Pengumpulan Informasi

Peneliti mengumpulkan informasi tentang proses perkuliahan pada mata kuliah Struktur Aljabar di UPS Tegal, antara lain tentang strategi, materi dan referensi yang digunakan dalam perkuliahan, serta pemahaman mahasiswa mengenai konsep dan pembukltian teorema yang terdapat pada Struktur Aljabar. Teknik pengumpulan informasi yaitu dengan tes awal dan wawancara untuk mengetahui pemahaman mahasiswa.

Selain itu, dilakukan kajian pustaka untuk melihat kesesuaian buku yang digunakan dengan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa.

2) Perencanaan

Setelah mendapatkan informasi awal, peneliti merencanakan atau merancang isi materi, dan struktur modul. Pada modul yang akan dikembangkan, memuat kompetensi yang akan dicapai mahasiswa, kegiatan belajar (uraian materi dan contoh, latihan, rangkuman, evaluasi, umpan balik).

3) Pengembangan Modul Awal

Pada tahap ini, peneliti mulai mengembangkan modul dengan menyusun semua informasi yang telah didapat, seperti penyiapan materi modul dan perangkat evaluasi.

4) Uji Coba dan Revisi Modul Awal Pada tahap ini, setelah produk modul awal telah disusun, dilakukan validasi isi dan validasi konstruk oleh pakar dan dosen Struktur Aljabar. Pada proses validasi isi dan validasi konstruk, akan di periksa apakah modul yang disusun sesuai dengan silabus dan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa. Bentuk konsultasi dan diskusi dengan para pakar dan dosen Struktur Aljabar pada proses validasi isi dan konstruk dapat dilakukan dengan mengisi lembar validasi modul.

Adapun aspek-aspek pada validasi modul antara lain tujuan, rasional, isi modul, karakteristik modul, kesesuaian, bahasa, bentuk fisik, dan keluwesan.

Setelah dilakukan validasi isi dan konstruk, modul direvisi berdasarkan hasil validasi dan masukan dari pakar dan dosen Struktur Aljabar. Setelah direvisi, modul siap diujicobakan pada tahap akhir.

5) Uji Lapangan dan Revisi Modul Akhir

Pada tahap ini, modul diujicobakan pada pembelajaran struktur Aljabar mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika semester 6 Universitas Pancasakti Tegal Tahun Akademik 2016/2017. Pada uji coba ini, akan diamati aktivitas dan prestasi belajar mahasiswa untuk mengetahui efektifitas dan praktikalitas modul.

121 Mahasiswa juga diberi angket untuk mengetahui lebih jauh tentang tingkat praktikalitas modul. Dari hasil uji lapangan, dilakukan evaluasi dan revisi produk akhir untuk menyempurnakan bagian yang masih kurang baik.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen pengembangan perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar observasi (pengamatan), lembar angket respon mahasiswa, lembar angket respon dosen, dan tes prestasi belajar.

5. Teknik Analisis Data 1) Lembar validasi modul

Dari seluruh aspek yang dinilai dalam lembar validasi modul, dicari rata-rata dengan menggunakan rumus berikut.

Keterangan:

R : rata-rata hasil penilaian dari para validator

Vi : skor hasil penilaian validator ke-i n : banyak validator

Setelah diaplikasikan rumus tersebut, didapatkan sebuah nilai dengan rentang skor antara1 sampai 5.

Kriteria untuk skor tersebut yaitu (1) tidak valid, (2) kurang valid, (3) cukup valid, (4) valid, (5) sangat valid.

2) Kepraktisan penggunaan modul Deskripsi tentang kepraktisan modul diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan hasil angket. Data observasi dan wawancara di analisis dengan memilah-milah bagian yang menunjukkan kelebihan dan kekurangan selama proses perkuliahan dengan menggunakan modul Struktur Aljabar berbasis tugas resitasi.

Kemudian, diuraikan kelebihan dan kekurangan tersebut pada hasil penelitian.

3) Keefektifan penggunaan perangkat pembelajaran

a. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dengan SPSS diperoleh :

Tabel 1 Uji Normalitas

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal Uji Homogenitas

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas, digunakan aplikasi SPSS, diperoleh :

Tabel 2 Uji Homogenitas

Berdasarkan uji homogenitas tersebut maka dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang mempunyai variansi yang sama

c. Uji Ketuntasan Belajar (individu) Uji ketuntasan belajar diperoleh dari hasil post-test. Diperoleh 85% dari kelas kontrol mencapai ketuntasan belajar, dan kelas eksperimen 96%

mencapai ketuntasan belajar.

d. Uji Ketuntasan Klasikal (Uji Proporsi)

Ketuntasan klasikal dapat diketahui melalui uji proporsi satu pihak. Hipotesis yang diuji sebagai berikut.

: 75%

(proporsi mahasiswa kelas eksperimen yang mendapat nilai 56 lebih besar dan sama dengan 75 %)

: 75%

(proporsi mahasiswa yang mendapat nilai 56 lebih kecil dari 75%)

122 Pengujiannya menggnakan statistik z yang rumusnya sebagai berikut.

Keterangan:

x : banyak mahasiswa yang tuntas kelas eksperimen

n : banyaknya seluruh mahasiswa kelas eksperimen

π0 :batas persentase ketuntasan (75%) Kriteria pengujian yaitu tolak

jika dimana

diperoleh dari distribusi normal baku dengan peluang 0,5 (Sudjana, 2002:

234). Diperoleh zhitung = 2,61 dan ztabel=1,96, sehingga proporsi mahasiswa kelas eksperimen yang mendapat nilai

56 lebih besar dan sama dengan 75 %.

e. Uji Beda Dua Rata-Rata

Uji beda dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman konsep Struktur Aljabar antara mahasiswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(tidak ada perbedaan rata-rata pemahaman konsep Struktur Aljabar antara mahasiswa kelas eksperimen dan kelas kontrol)

(ada perbedaan rata-rata pemahaman konsep Struktur Aljabar antara mahasiswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol).

Dari SPSS diperoleh :

Table 3 Uji Rata-rata

Group Statistics

Kelas N Mean

Std.

Deviation

Std. Error Mean Skor Eksperimen 28 71.3571 13.87301 2.62175

Kontrol 27 67.2963 23.60218 4.54224

Sehingga ada perbedaan rata-rata pemahaman konsep Struktur Aljabar antara mahasiswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol

f. Uji Peningkatan pemahaman konsep Struktur Aljabar

Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan analisis uji banding yakni dengan analisis Independen sample T test, mana yang lebih baik dilihat dari rata-rata. Pengolahan data menggunakan program SPSS.

Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh:

Table 4 Uji T

C. Hasil dan Pembahasan

1. Pengembangan perangkat pembelajaran struktur aljabar valid

Berdasarkan penilaian validator diperoleh rerata untuk RPP yaitu 4,65 (sangat valid), modul 4,77 (sangat valid), LTM 4,65 (sangat valid). Tes Prestasi Belajar SA2 diuji cobakan pada kelas uji coba sehingga diperoleh:

No. butir soal

1 2 3 4

Validitas 0,62 0,75 0,83 0,58

Reliabilitas 0,63

Daya Beda 0,62 0,75 0,83 0,58 Tingkat

Kesukaran 3,56 3,12 1,79 1,80 Kesimpulam Pakai Pakai Pakai Pakai

2. Pengembangan perangkat pembelajaran struktur aljabar praktis

Hasil penelitian diperoleh tingkat keterlaksanaan perkuliahan struktur aljabar termasuk kategori baik, yaitu dengan diperoleh Kp=4,10 yang artinya keterlaksanaan pembelajaran sangat tinggi.

Lebih dari 80% mahasiswa memberikan respon positif, yaitu respon mahasiswa pada perkuliahan 94,38% menyatakan senang terhadap pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan perangkat pembelajaran berbasis tugas resitasi. Dosen pengampu memberikan respon cukup baik dan 75%

menyatakan setuju dengan penggunaan perangkat pembelajaran.

123 3. Pengembangan perangkat pembelajaran

struktur aljabar efektif

Dari hasil uji keefektifan diperoleh bahwa rerata kelas eksperimen 71,3571 dan rerata kelas control 67,2963, selain dari rerata diperoleh dari uji –t diperoleh thitung=0,781 sedangkan ttabel=1,960 sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dengan menggunakan pengembangan perangkat pembelajaran lebih efektif.

D. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

1. Proses pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada langkah Borg&Gall yaitu (1) Penelitian Pendahuluan dan Pengumpulan Informasi, (2) Perencanaan, (3) Pengembangan Modul Awal, (4) Uji Coba dan Revisi Modul Awal, (5) Uji Lapangan dan Revisi Modul Akhir.

2. Pengembangan perangkat pembelajaran struktur aljabar berbasis tugas resitasi bersifat praktis dengan hasil keterlaksanaan perkuliahan diperoleh rata rata 4,71.

3. Pengembangan perangkat pembelajaran efektif, dapat ditunjukkan dari keterampilan proses perkuliahan berpengaruh terhadap prestasi belajar, prestasi belajar mahasiswa lebih besar dari lima puluh enam dan ada perbedaan rerata kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

E. Daftar Pustaka

Arnawa, I.M. 2009. Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa dalam Memvalidasi Bukti pada Aljabar Abstrak Melalui Pembelajaran Berdasarkan Teori APOS. Jurnal Matematika dan Sains. 14(2): 62-68.

Chen, W. 2015. Four Stage In Teaching Linear Algebra: From Diagnostic, Connection, Deepening to Application.

http://www.search.proquest.com/docvie w/1768204029/466905C3. Diakses tanggal 8 Mei 2016.

Dian, N.O. 2015. Pengembangan Modul Geometri Analitik Berbasis Konstruktifisme untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa. Cakrawala Jurnal Penelitian dan Wacana Pendidikan.

9(2): 78-86.

Lazari, A dan Simon, Kathy. 2003.

Teaching College Algebra using Supplemental Instruction Versus The Traditional Lecture Method.

http://www.search.proquest.com/docvie w/230557022/672E05106. Diakses tanggal 8 Mei 2016.

Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi UNNES. 2016. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian dan Pengembangan. Semarang: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi UNNES.

Nurlaelah, E. 2009.Pengembangan bahan ajar struktur aljabar yang berbasis program computer dan tugas resitasi untuk meningkatkan kreaitvitas dan daya matematik mahasiswa. Edisi Kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA.Tarsito. Bandung.

Panggabean, E.M.2015.Pengembangan Bahan Ajar Strategi REACT Pada Mata KuliahStrukturAljabar I di FKIP UMSU.JurnalEduTech.1(1): 1-9.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung:

Tarsito.

Wardhani, Sri. 2008. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta:

Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Yuniati, S. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Struktur Aljabar Berbasis Tugas Resitasi Untuk Mahasiswa Universitas

Suska Riau.

http://www.journal.unipdu.ac.id/Index.

php/gamatika/article/view/367. Diakses tanggal 8 Mei 2016.

Vol. 1, Oktober 2017 Matematika UHAMKA

124

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI

Garis besar

Dokumen terkait