• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM

84

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA

85 tersebut akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan.

Amri dan Ahmadi (2010:159) menyatakan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis dan bahan tidak tertulis.

Jenis bahan ajar harus disesuaikan dulu dengan kurikulumnya dan setelah itu dibuat rancangan pembelajaran.

Segala bentuk bahan baik itu tertulis maupun tidak tertulis disebut bahan ajar. Selain menurut Amri dan Ahmadi, bahan ajar dipaparkan juga oleh pendapat lain, seperti yang diungkapkan oleh Yaumi (2013: 245) bahwa secara teknis, bahan pembelajaran dapat didesain sebagai representasi penjelasan guru, dosen, atau instruktur di depan kelas di samping berperan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran termasuk target dan sasaran yang hendak dicapai. Keterangan, uraian, dan pesan seharusnya disampaikan dan informasi yang hendak disajikan dapat dihimpun melalui bahan pembelajaran.

Dengan demikian, guru dapat mengefisienkan waktu memberikan penjelasan, dan pada saat yang sama dapat memaksimalkan peningkatan keterampilan sekaligus memiliki banyak waktu untuk membimbing dan membelajarkan peserta didik.

Tafsir (2011:12) menyatakan bahwa ilmu pendidikan islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan islam. Islam adalah nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Islam berisi seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan dan bersumber pada Al-Quran dan hadis serta akal. Jika demikian, maka ilmu pendidikan islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Al-Quran, hadis, dan akal. Temuan dalam akal tidak boleh bertentangan dengan jiwa al-Quran dan atau hadis. Oleh karena itu, teori dalam pendidikan islam haruslah dilengkapi dengan ayat-ayat al-Quran dan

atau hadis dan atau argumen (akal) yang menjamin teori tersebut.

Soleha dan Rada (2011:8) menyatakan bahwa ilmu pendidikan islam merupakan kajian mengenai kependidikan yang mempunyai peran penting untuk dipelajari setiap muslim, yang berkeinginan agar pendidikan dapat berlangsung secara lancar dan mencapai tujuan. Urgensi mempelajari ilmu pendidikan islam antara lain:

1. Ilmu pendidikan islam sebagai usaha membentuk pribadi manusia harus melalui proses yang panjang dengan hasil yang tidak dapat diketahui dengan segera, berbeda dengan membentuk benda mati yang dapat dilakukan sesuai dengan keinginan pembuatnya.

2. Ilmu pendidikan islam khususnya yang bersumberkan nilai-nilai agama islam di samping menanamkan dan membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai tersebut, juga mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai islam yang melandasinya adalah merupakan proses ikhtiar yang secara paedagogis mampu mengembangkan hidup anak didik kepada ke arah kedewasaan/kematangan yang menguntungkan dirinya.

Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT dengan tujuan untuk menyejahterakan dan membahagiakan hidup dan kehidupan umat manusia di dunia dan akhirat, baru dapat mempunyai arti fungsional dan aktual dalam diri manusia jika dikembangkan dalam proses pendidikan yang sistematis.

Muspiroh (2014:173) menyatakan bahwa mengintegrasikan materi pelajaran agama dengan mata pelajaran umum yakni agama tidak mendeskriditkan ilmu pengetahuan alam. Integrasi nilai-nilai Islam terhadap ilmu juga berarti sebuah penyatuan antara ilmu pengetahuan dengan ilmu agama melalui beragam bentuk

86 sarana dan suri tauladan dalam pembelajaran dengan tujuan utama agar peserta didik ketika mempelajari ilmu tersebut tidak hanya bertambah pengetahuannya, tapi juga berimplikasi pada pertambahan kesadaran akan lebih dekatnya peserta didik terhadap Tuhannya, hingga menjadikan perbaikan pada akhlaknya.

Sehingga pengembangan bahan ajar logika matematika berbasis nilai-nilai islam adalah bahan ajar berupa modul matematika yang memuat materi logika matematika yang dikaitkan dalam nilai keislaman yang disusun secara sistematis serta memenuhi komponen kompetensi inti dan kompetensi dasar logika matematika.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “mengembangkan bahan ajar logika matematika berbasis nilai-nilai islam yang valid dan praktis”. Sedangkan tujuan penelitian ini yaitu, menghasilkan bahan ajar logika matematika berbasis nilai-nilai islam yang valid dan praktis.

B. Metode

Penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu metode Research and Development (R & D). Model yang digunakan adalah model penelitian pengembangan produk mengacu pada R &

D milik Borg & Gall. Pada tahapan penelitian dan pengumpulan informasi awal terlebih dahulu dilakukan dalam pembuatan bahan ajar ini. Studi lapangan dilakukan dengan wawancara guru matematika untuk mengetahui ketersediaan sumber belajar di MAN 1 Lampung Timur. Tahap selanjutnya yaitu perencanaan, dari data pengumpulan informasi awal yang telah dilakukan didapat permasalahan bahwa di MA Negeri 1 Lampung Timur perlu adanya pengembangan bahan ajar. Tahapan ketiga yaitu mengkonsep pengembangan, perancangan yang dilakukan adalah memilih dan menetapkan materi kemudian merancang dan mengembangkannya.

Selanjutnya mengumpulkan materi dari

berbagai referensi, membuat bahan ajar,

menguji coba produk dan

mendistribusikannya. Tahapan selanjutnya adalah uji coba awal yang dilakukan oleh 3 validator dan 1 saran ahli tafsir setelah itu dilakukan tahapan revisi. Setelah tahapan revisi kemudian melakukan uji coba lapangan pada peserta didik yang kemudian direvisi kembali.

Penelitian dan pengembangan ini memerlukan uji coba produk uji validator dan uji kelompok kecil. Subjek uji coba dalam penelitian ini terdiri atas uji validasi dan uji kepraktisan. Uji validasi akan dilakukan oleh dosen Universitas Muhammadiyah Metro dan guru MA Negeri 1 Lampung Timur, Sedangkan uji kepraktisan ini akan dilakukan oleh peserta didik kelas XI IPA1 MA Negeri 1 Lampung Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan angket. Jenis data yang dikumpulkan yaitu berupa data kuantitatif dan kualitatif, karena menggunakan sistem angket dalam bentuk kuesioner dengan Skala Likert (skala bertingkat). Angket digunakan untuk pengujian produk oleh beberapa validator pakar dan angket respon peserta didik yang berisi beberapa pernyataan yang diminta untuk ditanggapi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus persentase menurut Riduwan dan Akdon (2013:18) rumus untuk mengelola data perkelompok dari keseluruhan item baik data validasi pakar maupun peserta didik.

C. Hasil dan Pembahasan

Data yang diperoleh pada tahap penelitian dan pengumpulan informasi awal yang dilakukan melalui studi lapangan yaitu dengan wawancara guru matematika bahwa di MAN 1 Lampung Timur perlu adanya pengembangan bahan ajar. Tahap selanjutnya yaitu merencanakan bahan ajar yang mengandung unsur nilai-nilai islam didalamnya. Tahapan ketiga yaitu membuat konsep pengembangan bahan ajar yang berbasiskan nilai-nilai islam,

87 kemudian merancang pengembangan bahan ajar yaitu dengan memilih dan menetapkan materi logika matematika sebagai materi yang akan dikembangkan.

Selanjutnya mengumpulkan materi logika matematika dari berbagai referensi sesuai dengan kurikulum yang berlaku, lalu membuat bahan ajar yang mengandung unsur nilai-nilai islam seperti pencantuman ayat/Hadist dalam contoh soal dll, yang kemudian menguji cobakan produk dan mendistribusikannya. Tahapan selanjutnya adalah data uji coba awal yang diperoleh dari hasil validasi pakar terhadap bahan ajar yang dilakukan oleh 3 validator dan 1 saran ahli tafsir yang terdiri dari 3 dosen UM Metro dan 1 guru. Berikut ini adalah hasil data rata-rata persentase dari ketiga validator yang merupakan tolak ukur tingkat kelayakan bahan ajar logika matematika:

Tabel 1. Hasil Data Validasi Desain oleh Para Ahli

Validator Nilai Persentase Kriteria

Ahli 1 140 73,68% Layak

Ahli 2 149 78,42% Layak

Ahli 3 152 80,00% Layak

Jumlah 441 77,37% Layak

Sedangkan saran dari ahli tafsir yaitu sebagai berikut:

a. Pembahasan sudah menarik namun perlu dikembangkan lagi.

b. Dengan pencantuman ayat/hadist sangat bagus bisa jadi contoh sehingga nilai karakter dari pembahasan nampak, dan dapat diterapkan bagi peserta didik.

c. Model integrasi yang digunakan bukan dalam rangka menafsir saja akan tetapi dengan menjadikan ayat/hadist sebagai spirit.

d. Tambahkan ayat-ayat yang terkait dengan sub materi seperti An nisa’

ayat 13 dan 14, Al-Baqarah ayat 25, Al-Baqarah ayat 111, Al-Baqarah ayat 186, Ali Imron ayat 135, dan At Thalaaq ayat 2-3 sebagai semangat.

Setelah itu dilakukan tahapan revisi kemudian melakukan uji coba lapangan pada seluruh peserta didik kelas XI IPA1

MAN 1 Lampung Timur yang dibagi dalam kelompok kecil dan dilakukan dua kali yaitu masing-masing terdiri dari 12 orang peserta didik dan 16 orang peserta didik. Berikut rata-rata persentase data yang diperoleh:

Tabel 2. Data Hasil Uji Coba Angket Penilaian Kelompok Kecil

Kelompo k kecil

Subje k

Sko r

Persentas e Rata- Rata

Kriteri a Pertama 12

subjek 990 82,5% Sangat Praktis Kedua 16

subjek 114

3 71,4% Praktis Jumlah 213

3 76,95% Praktis

Berdasarkan data hasil uji coba kelompok kecil dapat diketahui bahwa hasil uji coba kelompok kecil pertama didapat persentase rata-ratanya 82,5%

sedangkan uji coba kelompok kecil kedua didapat hasil persentase rata-ratanya 71,4% dengan kriteria sangat praktis dan praktis. Penilaian kedua kelompok kecil tersebut didapatkan hasil rata-rata yaitu 76,95% dengan kriteria “Praktis”.

Persentase hasil uji coba kelompok kecil disajikan sebagai berikut:

Gambar 1. Hasil Analisis Uji Coba Angket Penilaian Kelompok Kecil

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Kelompok Kecil Pertama

Kelompok Kecil Kedua

Rata-Rata Kelompok

Kecil

82,5 71,4 76,95%

%

88 Diagram batang tersebut menunjukkan hasil analisis rata-rata persentase uji coba kelompok kecil sebesar 76,95% dan melebihi yang diharapkan yaitu >60% dengan kriteria bahan ajar praktis. Sehingga bahan ajar yang dikembangkan merupakan bahan ajar yang

“Praktis”. Adapun data kualitatif yang diperoleh dari angket berupa essay. Hasil analisis data tersebut bahwa bahan ajar logika matematika berbasis nilai-nilai islam mendapat respon yang baik dengan komentar dan saran yang positif tiap itemnya oleh peserta didik dari kelompok kecil pertama dan kedua yang kemudian merevisi kembali bahan ajar.

Berdasarkan hasil validasi dan uji coba maka bahan ajar logika matematika berbasis nilai-nilai islam ini sudah valid/layak dan praktis sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai referensi sumber belajar, karena sudah melalui setiap tahap proses pengembangan produk. Hasil penelitian pengembangan yang telah dilakukan ini diperkuat oleh Borg & Gall (dalam Setyosari, 2010) bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus. Langkah- langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar di mana produk tersebut akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan.

Penilaian yang diberikan oleh validator digunakan untuk mengetahui persentase kelayakan bahan ajar, selain itu untuk mengetahui kesalahan atau kekurangan bahan ajar yang dikembangkan. Produk yang dikembangkan ini termasuk dalam kategori layak untuk diuji cobakan dengan presentase 77,37%. Berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh validator

pada lembar validasi, maka rancangan awal bahan ajar dilakukan revisi berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh validator tersebut. Setelah revisi dilakukan maka bahan ajar diajukan kembali untuk persetujuan telah dilakukan revisi kepada validator dan bahan ajar dinyatakan layak untuk diuji cobakan kepada peserta didik. Kemudian setelah direvisi dan dinyatakan layak maka bahan ajar diuji cobakan pada kelompok kecil ini dilakukan dua kali yaitu 12 orang peserta didik dan 16 peserta didik kelas XI dengan mengisi angket berupa komentar untuk dinilai kepraktisannya. Maka dari hasil uji coba kelompok kecil bahan ajar dinyatakan praktis.

Penelitian pengembangan ini sangat diperlukan untuk memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan khususnya dibidang matematika. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmawati dan Rizki (2017), Rizki dan Linuhung (2016), Mayani dan Rizki (2016), Purwanto dan Rizki (2015) yang telah mengembangkan bahan ajar matematika dengan variasi yang berbeda-beda untuk perkembangan matematika. Oleh karena itu, pengembangan dan inovasi dalam matematika sangat diperlukan untuk mempermudah siswa dalam memahami matematika.

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan deskripsi data penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar logika matematika berbasis nilai-nilai islam telah valid/layak dengan rata-rata nilai oleh validator 77,37% dan praktis dengan rata-rata nilai uji coba oleh kelompok kecil yaitu 76,95%.

Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan maka terdapat saran untuk memperbaiki penelitian ini yaitu bahan ajar logika matematika berbasis nilai-nilai islam untuk siswa MA kelas XI ini dapat digunakan, dikembangkan dan diperbaiki lebih lanjut untuk digunakan pada kegiatan penelitian

89 pengembangan selanjutnya. Penelitian ini belum sampai tahap penggunaan bahan ajar untuk mengetahui tingkat keefektifan sehingga jika ingin dikembangkan lebih lanjut tentang bahan ajar ini, maka carilah keterkaitan dengan keterbacaan bahan ajar ini terhadap peserta didik, dan pengaruh bahan ajar ini terhadap hasil belajar peserta didik dengan meninjau dari lingkungan peserta didik, karena pendekatan nilai-nilai islami sangat erat sekali dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

E. Referensi Al-Qur'anul Karim.

Amri dan Ahmadi. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Mayani, S. dan Rizki, S. 2016.

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendidikan Matematika Realistik (PMR) Pada Materi Program Linear. AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 5.

No.1, hal 25-39. Universitas Muhammadiyah Metro

Muspiroh, Novianti. 2014. Integrasi Nilai- Nilai Islam dalam Pembelajaran IPA di Sekolah. Quality: Journal of Empirical Research in Islamic Education, Vol. 2, No. 1, 168-188.

Purwanto, Y. dan Rizki, S. 2015.

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kontekstual Pada Materi Himpunan Berbantu Video Pembelajaran. AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4.

No.1, hal 67-77. Universitas Muhammadiyah Metro

Rahmawati, A. dan Rizki, S. 2017.

Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Nilai-Nilai Islam Pada Materi Aritmatika Sosial. AKSIOMA Jurnal

Pendidikan Matematika, Volume 6.

No.1, hal 81-88. Universitas Muhammadiyah Metro

Riduwan dan Akdon. 2013. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika.

Bandung: Alfabeta.

Rizki, S. dan Linuhung, N. 2016.

Pengembangan Bahan Ajar Program Linear Berbasis Kontekstual dan ICT. AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 5. No.2, hal 137-144.

Universitas Muhammadiyah Metro Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian

Pendidikan & Pengembangan.

Jakarta: Kencana.

Soleha dan Rada. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Alfabeta.

Tafsir, Ahmad. 2011. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta:

Kencana

90

Analisis Kebutuhan Pengembangan Model Materi Ajar Matematika untuk

Garis besar

Dokumen terkait