• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan konstruksi komplek kilang LNG dan Pelabuhan Khusus (alternatif-1 dan 2)

Dalam dokumen Bab-5 PRAKIRAAN DAMPAK PENTING (Halaman 186-189)

A. Tahap Prakonstruksi

1. Kegiatan konstruksi komplek kilang LNG dan Pelabuhan Khusus (alternatif-1 dan 2)

Kegiatan ini akan melibatkan sekitar 3000 orang tenaga kerja yang meliputi tenaga kerja unskill sebanyak 1.950 orang atau sekitar 66,17% dan tenaga skill sebanyak 1.015 orang atau 33,83%. Kondisi ini berdampak terhadap proses sosial atau pola hubungan sosial dalam masyarakat. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat masih banyaknya penduduk lokal yang menganggur yakni sekitar 84,82% dari total pencari kerja dan tidak tertampung proyek. Sementara itu tenaga skill yang terlibat juga cukup banyak, dan dipastikan tenagaskill tersebut akan didominasi oleh tenaga kerja dari luar daerah. Para tenaga skill dengan tingkat penghasilan yang besar diprakirakan akan mempunyai gaya atau pola hidup yang berbeda dengan penduduk lokal. Kondisi inilah yang diduga akan dapat menyebabkan munculnya kecemburuan dan kesenjangan sosial yang mengarah terjadinya ketidakharmonisan hubungan diantara para tenaga kerja dan bahkan dengan penduduk lokal pada umumnya. Hubungan sosial yang semula relatif dekat dan erat akan dapat berubah dengan sering munculnya saling kecurigaan yang pada akhirnya dapat memunculkan konflik sosial. Diprakirakan terdapat sekitar 40% penduduk, khususnya para pencari kerja, yang merasakan adalah ketidakharmonisan dalam pola hubungan sosial antarwarga masyarakat. Perubahan pola interaksi sosial ini termasuk dalam kriteria negatif sedang (-2), sehingga kondisi proses sosial yang semula baik (4) karena keharmonisan hubungan sosial dialami lebih dari 75% penduduk, akan turun menjadi buruk atau mempunyai skala 2.

Derajat kepentingan dampaknya adalah sebagai berikut: a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak

Tenaga kerja lokal yang terlibat dalam kegiatan ini umumnya adalah sebagai tenaga unskill dengan jumlah sekitar 15,18% dari total pencari kerja di wilayah studi.

Kondisi ini memunculkan kecemburuan bagi warga masyarakat yang kebetulan tidak dapat diterima bekerja. Rasa tidak puas dan kecemburuan juga terjadi diantara para pekerja sendiri yang telah diterima bekerja, yaitu antara tenaga lokal dengan tenaga pendatang. Kondisi ini akan memunculkan gangguan proses sosial yang diprakirakan akan dialami oleh sekitar 40% warga masyarakat. Bobot dampaknya penting (P).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Gangguan proses sosial tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di sekitar tapak proyek saja tetapi juga warga masyarakat di beberapa kecamatan wilayah studi. Luas persebaran dampak kegiatan ini termask kategori penting (P).

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak cukup besar karena gangguan proses sosial dirasakan oleh banyak warga masyarakat dan dampak dapat berlangsung cukup lama sepanjang masa konstruksi. Bobot dampak termasuk dalam kategori penting (P).

d) Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak

Komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak dari terganggunya proses sosial adalah kemungkinan adanya kerawanan sosial dan gangguan keamanan serta ketertiban dalam masyarakat. Bobot dampak termasuk kategori penting (P). e) Sifat kumulatif dampak

Mengingat masyarakat lokal pada dasarnya bersifat terbuka terhadap pendatang dan mudah untuk diajak diskusi/komunikasi, maka dampak ini tidak akan terakumulasi. Oleh karena itu bobot dampaknya termasuk tidak penting (TP). f) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Dampak gangguan proses sosial yang ada dapat dipulihkan, sehingga dampak termasuk dalam kategori tidak penting (TP).

C. Tahap Operasi

1. Penerimaan tenaga kerja

Kegiatan penerimaan tenaga kerja untuk berbagai aktivitas operasional di bagian hilir akan melibatkan sebanyak 300 orang yang meliputi tenaga skill sebanyak 35 orang (11,67%) dan tenaga unskill sebanyak 265 orang atau sekitar 88,33%. Diprakirakan penduduk lokal hanya akan dapat mengisi kesempatan kerja sebagai tenagaunskilldan inipun hanya dapat diraih oleh 2,06% pencari kerja yang ada di wilayah hilir. Kondisi ini berdampak terhadap proses sosial atau pola hubungan sosial dalam masyarakat.

Sementara itu tenaga skill akan didominasi oleh tenaga kerja dari luar daerah. Para tenaga skill dengan tingkat pendidikan, ketrampilan dan penghasilan yang tinggi diprakirakan akan mempunyai gaya atau pola hidup yang berbeda dengan penduduk lokal. Kondisi inilah yang diduga akan dapat menyebabkan munculnya rasa tidak puas, rasa iri atau kecemburuan dan kesenjangan sosial yang mengarah terjadinya ketidakharmonisan hubungan diantara para tenaga kerja dan bahkan dengan penduduk lokal pada umumnya. Hubungan sosial yang semula relatif dekat dan erat akan dapat berubah dengan sering munculnya saling kecurigaan yang pada akhirnya dapat memunculkan konflik sosial. Diprakirakan hanya akan terdapat sekitar 26,95% penduduk yang merasakan adanya keharmonisan dalam pola hubungan sosial antar warga masyarakat. Perubahan pola interaksi sosial ini termasuk negatif sedang (-2), sehingga kondisi proses sosial yang semula baik (4) karena keharmonisan hubungan sosial dirasakan lebih dari 75% penduduk, akan turun menjadi buruk atau mempunyai skala 2. Derajat kepentingan dampak adalah sebagai berikut:

a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak

Jumlah tenaga kerja yang diterima untuk berbagai aktivitas operasional adalah 300 orang, yang pada umumnya (88,33%) merupakan tenaga unskill yang dapat diisi oleh penduduk lokal. Kondisi ini memunculkan kecemburuan bagi warga masyarakat yang kebetulan tidak dapat diterima bekerja. Rasa tidak puas dan kecemburuan juga terjadi diantara para pekerja sendiri yang telah diterima bekerja, yaitu antara tenaga lokal dengan tenaga pendatang. Kondisi ini akan memunculkan gangguan proses sosial yang dirasakan cukup banyak (sekitar 73,05%) oleh warga masyarakat. Bobot dampaknya penting (P).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Dalam kegiatan ini dampaknya meluas tidak hanya terkonsentrasi di tapak proyek. Bobot dampaknya penting (P).

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak cukup besar dan dampak akan berlangsung lama, sehingga bobot dampaknya termasuk kategori penting (P).

d) Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak

Komponen lingkungan lain yang terkena dampak akibat terganggunya proses sosial adalah kemungkinan adanya kerawanan sosial dan gangguan keamanan serta ketertiban dalam masyarakat. Bobot dampaknya penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak kegiatan ini terhadap proses sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat tidak bersifat kumulatif karena hubungan sosial dalam masyarakat ini dapat diperbaiki melalui komunikasi yang intensif diantara para pekerja pendatang dengan penduduk lokal. Oleh karena itu bobot dampaknya tidak penting (TP).

f) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Dampak gangguan proses sosial dalam masyarakat akibat dari kegiatan penerimaan tenaga kerja ini dikategorikan tidak penting (TP) karena gangguan proses sosial yang terjadi dapat dipulihkan.

2. Kegiatan operasional kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas

Dalam dokumen Bab-5 PRAKIRAAN DAMPAK PENTING (Halaman 186-189)

Garis besar

Dokumen terkait