• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan pemasangan pipa penyalur gas melalui SM Bakiriang (1) Secara normal drilling dan sejajar jalan provinsi

Dalam dokumen Bab-5 PRAKIRAAN DAMPAK PENTING (Halaman 84-93)

B. Tahap Pasca Operasi 1. Revegetasi

3. Kegiatan pemasangan pipa penyalur gas melalui SM Bakiriang (1) Secara normal drilling dan sejajar jalan provinsi

Kegiatan pemasangan pipa penyalur gas secara total akan melibatkan sekitar 156 orang yang merupakan tenagaskill sekitar 72 orang dan tenaga unskillsekitar 84 orang. Namun mengingat jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan ini tidak begitu banyak dan tenaga skill yang rata-rata tingkat penghasilannya tinggi akan lebih banyak memanfaatkan fasilitas yang ada di perkotaan, maka diprakirakan hanya akan terdapat maksimal 10 orang saja yang akan memanfaatkan kesempatan usaha yang ada, inipun akan lebih banyak dimanfaatkan oleh tenaga kerja lokal.

Selama ini relatif sangat jarang adanya warga masyarakat yang membuka usaha mengingat di sekitarnya merupakan lahan sawah dan ladang atau kebun. Di setiap wilayah permukiman rata-rata kurang dari 10 orang yang membuka usaha. Dengan demikian kesempatan berusaha oleh masyarakat selama ini kualitasnya buruk (2) karena jenis usaha yang ada umumnya masih terkait dengan alam dengan jumlah yang juga relatif terbatas. Dengan adanya kegiatan ini maka kesempatan usaha yang ada akan dapat meningkat menjadi sedang (3) dengan tumbuhnya sekitar 4 – 5 orang usaha yang melayani aktivitas konstruksi pengembangan gas ini. Dengan demikian kegiatan ini berdampak positif kecil (+1) terhadap kesempatan usaha masyarakat. Kepentingan dampak :

a) Jumlah manusia terkena dampak

Jumlah manusia yang akan membuka usaha sehubungan dengan adanya kegiatan pemasangan pipa ini relatif sedikit yakni maksimal hanya sekitar 10 orang. Hal ini terjadi mengingat para konsumen yang akan memanfaatkan jasa dari kesempatan usaha yang dibuka oleh penduduk lokal umumnya adalah tenaga kerja unskill yang berasal dari sekitar tapak proyek. Oleh karena itu dampaknya dapat dikategorikan sebagai dampak tidak penting (TP).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampak dinilai tidak penting (TP) mengingat kesempatan berusaha ini relatif hanya akan dimanfaatkan oleh penduduk di sekitar tapak proyek.

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak relatif kecil dan dampak hanya bersifat sementara. Dengan demikian bobot dampaknya adalah tidak penting (TP).

d) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak

Akan terdapat beberapa dampak yang menyertai hal ini seperti peningkatan pendapatan, kesejahteraan masyarakat, dan peningkatan mobilitas barang-barang kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya. Dengan demikian dampaknya dapat dikategorikan sebagai dampak penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak yang ada tidak bersifat kumulatif sehingga dinilai tidak penting (TP). f) Berbalik tidak berbaliknya dampak

Dampak yang ada dapat berbalik sehingga kesempatan berusaha menjadi berkurang kembali, manakala kegiatan ini berakhir. Dengan demikian bobot dampaknya dikategorikan penting (P).

(2) Secara Horizontal Directional Drilling(HDD)

Kegiatan pemasangan pipa penyalur gas secara horizontall drilling akan melibatkan sekitar 156 orang tena kerja yang meliputi tenagaskill sekitar 72 orang dan tenaga unskillsekitar 84 orang. Diprakirakan tenaga kerjaskill yang terlibat dalam kegiatan ini rata-rata tingkat penghasilannya tinggi dan akan lebih banyak memanfaatkan fasilitas yang ada di perkotaan. Dengan demikian kesempatan usaha yang dibuka penduduk lokal di sekitar lokasi kegiatan akan lebih banyak dimanfaatkan oleh tenaga kerja lokal. Jika diasumsikan setiap jenis usaha yang dibuka akan dapat melayani 15 – 20 orang, maka akan terdapat sekitar 5 – 6 orang penduduk lokal yang akan memanfaatkan kesempatanusaha yang ada. Dengan demikian kesempatan berusaha oleh masyarakat yang selama ini kualitasnya buruk (2) karena di setiap wilayah permukiman jenis usaha yang berkembang umumnya masik terkait dengan alam dan jumlahnya relatif sangat terbatas, akan dapat meningkat menjadi sedang (3) dengan tumbuhnya berbagai usaha yang melayani aktivitas konstruksi pengembangan gas ini. Dengan demikian kegiatan ini berdampak positif kecil (+1) terhadap kesempatan usaha masyarakat.

Kepentingan dampak :

a) Jumlah manusia terkena dampak

Jumlah manusia yang akan membuka usaha sehubungan dengan adanya kegiatan pemasangan pipa ini relatif sedikit yakni maksimal hanya sekitar 10 orang. Hal ini terjadi mengingat para konsumen yang akan memanfaatkan jasa dari kesempatan usaha yang dibuka oleh penduduk lokal umumnya adalah tenaga kerja unskill yang berasal dari sekitar tapak proyek. Oleh karena itu dampaknya dapat dikategorikan sebagai dampak tidak penting (TP).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampak dinilai tidak penting (TP) mengingat kesempatan berusaha ini relatif hanya akan dimanfaatkan oleh penduduk di sekitar tapak proyek.

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak relatif cukup besar dan dampak dapat berlangsung cukup lama karena pemasangan pipa dengan teknik ini relatif lebih rumit. Dengan demikian bobot dampaknya adalah penting (P).

d) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak

Akan terdapat beberapa dampak yang menyertai hal ini seperti peningkatan pendapatan, kesejahteraan masyarakat, dan peningkatan mobilitas barang-barang kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya. Dengan demikian dampaknya dapat dikategorikan sebagai dampak penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak yang ada tidak bersifat kumulatif sehingga dinilai tidak penting (TP). f) Berbalik tidak berbaliknya dampak

Dampak yang ada dapat berbalik sehingga kesempatan berusaha menjadi berkurang kembali, manakala kegiatan ini berakhir. Dengan demikian bobot dampaknya dikategorikan penting (P).

(3) Kegiatan pemasangan pipa penyalur gas melalui jalur laut

Kegiatan pemasangan pipa penyalur melalui jalur laut akan melibatkan sekitar 156 orang tenaga kerja yang meliputi tenaga skill sekitar 72 orang dan tenaga unskill sekitar 84 orang. Namun mengingat jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan ini tidak begitu banyak dan tenaga skill yang rata-rata tingkat penghasilannya tinggi akan lebih banyak memanfaatkan fasilitas yang ada di

perkotaan, maka diprakirakan hanya akan terdapat sekitar 5 – 6 orang saja yang akan memanfaatkan kesempatan usaha yang ada, inipun akan lebih banyak dimanfaatkan oleh tenaga kerja lokal. Kesempatan berusaha oleh masyarakat selama ini kualitasnya buruk (2) karena rata-rata paling banyak hanya terdapat 10 orang yang membuka usaha di suatu wilayah permukiman. Dengan adanya kegiatan ini maka kesempatan usaha yang ada akan dapat meningkat menjadi sedang (3). Dengan demikian kegiatan ini berdampak positif kecil (+1) terhadap kesempatan usaha masyarakat. Meskipun kesempatan usaha yang ada relatif sedikit, diharapkan akan dapat melibatkan warga di sekitarnya sebagai rekanan bisnis maupun tenaga kerja. Dengan demikian kesempatan usaha yang ada dapat dinikmati oleh lebih banyak warga masyarakat.

Kepentingan dampak :

a) Jumlah manusia terkena dampak

Jumlah manusia yang akan membuka usaha sehubungan dengan adanya kegiatan pemasangan pipa ini relatif sedikit yakni maksimal hanya sekitar 10 orang. Hal ini terjadi mengingat para konsumen yang akan memanfaatkan jasa dari kesempatan usaha yang dibuka oleh penduduk lokal umumnya adalah tenaga kerja unskill yang berasal dari sekitar tapak proyek. Oleh karena itu dampaknya dapat dikategorikan sebagai dampak tidak penting (TP).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampak dinilai tidak penting (TP) mengingat kesempatan berusaha ini relatif hanya akan dimanfaatkan oleh penduduk di sekitar tapak proyek.

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak relatif cukup besar dan dampak dapat berlangsung cukup lama karena pemasangan pipa dengan teknik ini relatif lebih rumit dan jalur pipa menjadi lebih panjang. Dengan demikian bobot dampaknya adalah penting (P).

d) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak

Akan terdapat beberapa dampak yang menyertai hal ini seperti peningkatan pendapatan, kesejahteraan masyarakat, dan peningkatan mobilitas barang-barang kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya. Dengan demikian dampaknya dapat dikategorikan sebagai dampak penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak yang ada tidak bersifat kumulatif sehingga dinilai tidak penting (TP). f) Berbalik tidak berbaliknya dampak

Dampak yang ada dapat berbalik sehingga kesempatan berusaha menjadi berkurang kembali, manakala kegiatan ini berakhir. Dengan demikian bobot dampaknya dikategorikan penting (P).

B. Tahap Operasi

1. Pemboran sumur pengembangan

Pada kegiatan pemboran sumur pengembangan, kesempatan berusaha juga muncul diantaranya akibat adanya tenaga kerja yang terlibat di dalamnya. Untuk setiap sumur pengembangan diprakirakan akan terdapat sekitar 118 orang yang terlibat sebagai tenaga kerja, yang meliputi tenagaskill sebanyak 108 orang dan unskill 10 orang. Jika secara paralel akan terdapat 3 sumur yang dibor, maka jumlah tenaga kerja skill yang terlibat adalah 324 orang dan tenagaunskillsebanyak 30 orang. Disamping para tenaga kerja tersebut, diprakirakan akan cukup banyak pula para pendatang lainnya yang berupaya mencari nafkah dari wilayah yang semakin berkembang ini. Kondisi ini merupakan peluang usaha yang cukup baik bagi penduduk lokal.

Jenis-jenis usaha yang dapat dibuka oleh penduduk lokal adalah upaya pemenuhan berbagai barang dan jasa yang secara langsung terkait dengan proyek maupun tidak langsung untuk dapat memenuhi kebutuhan para pekerja proyek dan para pendatang lainnya, diantaranya adalah penyediaan kebutuhan barang dan jasa, penginapan/ pondokan, usaha cuci pakaian/laundry, warung-warung makan, dan lain sebagainya. Mengingat kegiatan ini sangat tinggi intensitasnya dan berlangsung terus menerus, maka diprakirakan akan terdapat lebih dari 50 orang yang akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuka usaha. Dengan demikian kegiatan ini berdampak positif sedang (+2) terhadap kesempatan usaha masyarakat. Kesempatan berusaha oleh masyarakat yang semula kualitasnya buruk (2) karena hanya ada sekitar 10 orang yang membuka usaha di setiap wilayah, akan meningkat menjadi baik atau mempunyai skala 4.

Derajat kepentingan dampak: a) Jumlah manusia terkena dampak

Kegiatan pemboran sumur pengembangan akan lebih banyak melibatkan tenaga kerja dengan spesifikasi khusus, sehingga jumlah tenaga kerja lokal yang dapat

terlibat relatif sangat terbatas. Namun mengingat kegiatan pemboran sumur berjalan secara paralel, maka akan terdapat lebih banyak tenaga kerja lokal yang dapat terlibat. Disamping itu akan terdapat pula cukup banyak pendatang lainnya yang berupaya mencari nafkah di daerah yang semakin berkembang ini. Hal ini merupakan kesempatan usaha yang cukup baik bagi penduduk lokal. Diprakirakan akan terdapat lebih dari 50 orang yang akan memanfaatkan kesempatan usaha ini. Oleh karena itu dampaknya dapat dikategorikan sebagai dampak penting (P). b) Luas wilayah persebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampak dinilai penting (P), mengingat kesempatan berusaha ini dapat lebih berkembang ke daerah-daerah lain di sekitarnya.

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak cukup besar karena total tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan ini cukup banyak, disamping adanya para pendatang yang lain. Dampak juga dapat berlangsung lama mengingat jumlah sumur yang dibor sebanyak 17 buah. Bobot dampaknya menjadi penting (P).

d) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak

Akan terdapat beberapa dampak yang menyertai hal ini seperti peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, peningkatan mobilitas penduduk maupun barang-barang kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya. Dengan demikian dampaknya dapat dikategorikan sebagai dampak penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak yang ada tidak bersifat kumulatif sehingga dinilai tidak penting (TP). f) Berbalik tidak berbaliknya dampak

Dampak yang ada dapat berbalik sehingga kesempatan berusaha menjadi berkurang kembali ketika kegiatan ini berhenti. Dengan demikian bobot dampaknya dikategorikan penting (P).

3. Kegiatan operasi produksi di GPF

Pada kegiatan operasi fasilitas produksi gas di GPF akan dioperasionalkan sebanyak 2 unit fasilitas dan melibatkan sekitar 52 orang karyawan yang meliputi 28 orang tenaga skill dan 24 orang tenaga unskill. Disamping para tenaga kerja tersebut, diprakirakan akan cukup banyak pula para pendatang lainnya yang berupaya mencari nafkah dari wilayah yang semakin berkembang ini. Kondisi ini merupakan peluang usaha yang cukup baik bagi penduduk lokal.

Jenis-jenis usaha yang dapat dibuka oleh penduduk lokal adalah upaya pemenuhan berbagai barang dan jasa yang secara langsung terkait dengan proyek maupun tidak langsung untuk dapat memenuhi kebutuhan para pekerja proyek dan para pendatang lainnya, diantaranya adalah penyediaan kebutuhan barang dan jasa, penginapan/ pondokan, usaha cuci pakaian/laundry, warung-warung makan, dan lain sebagainya. Mengingat jangka waktu operasi produksi di GPF relatif panjang, yakni minimal hingga 20 tahun, maka diprakirakan wilayah ini akan cukup ramai dengan banyaknya para pendatang sehingga kesempatan usaha yang ada juga menjadi semakin besar. Diprakirakan akan terdapat lebih dari 50 orang yang akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuka usaha. Dengan demikian kegiatan ini berdampak positif sedang (+2) terhadap kesempatan usaha masyarakat. Kesempatan berusaha oleh masyarakat yang semula kualitasnya buruk (2) akan meningkat menjadi baik atau mempunyai skala 4.

Derajat kepentingan dampak: a) Jumlah manusia terkena dampak

Diprakirakan terdapat lebih dari 50 orang yang akan memanfaatkan kesempatan usaha yang ada di wilayah studi sebagai akibat adanya tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam kegiatan ini, maupun secara tidak langsung melalui kontraktor-kontraktor lokal serta cukup banyaknya pendatang lain yang berupaya mencari nafkah di wilayah ini. Oleh karena itu dampaknya dapat dikategorikan sebagai dampak penting (P).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampak dinilai penting (P), mengingat kesempatan berusaha ini dapat lebih berkembang ke daerah-daerah lain di sekitarnya.

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak cukup besar dan dampak akan berlangsung lama sejalan dengan operasional fasilitas produksi. Bobot dampaknya menjadi penting (P).

d) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak

Akan terdapat beberapa dampak yang menyertai hal ini seperti peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, peningkatan mobilitas penduduk maupun barang-barang kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya. Dengan demikian dampaknya dapat dikategorikan sebagai dampak penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak yang ada tidak bersifat kumulatif sehingga dinilai tidak penting (TP). f) Berbalik tidak berbaliknya dampak

Dampak yang ada dapat berbalik sehingga kesempatan berusaha menjadi berkurang kembali ketika kegiatan ini berhenti. Dengan demikian bobot dampaknya dikategorikan penting (P).

C. Tahap Pasca Operasi

1. Penghentian operasi produksi gas

Kegiatan-kegiatan pada tahap pasca operasi akan berdampak terhadap kesempatan usaha yang selama ini dimanfaatkan oleh warga masyarakat. Namun diprakirakan tidak semua kesempatan usaha yang selama ini telah dirintis dan dikembangkan warga masyarakat secara otomatis akan tutup dengan dihentikannya operasi produksi gas dan dilepaskannya tenaga kerja. Masih akan terdapat jenis-jenis usaha yang tetap buka, khususnya yang telah berkembang baik, meskipun tenaga kerja operasi produksi gas diberhentikan. Diprakirakan hanya sekitar 10% khususnya jenis-jenis usaha yang selama ini menyediakan makan-minum yang akan tutup. Dampak yang ditimbulkan kegiatan ini adalah negatif kecil (-1), sehingga kesempatan berusaha masyarakat yang semula buruk (2) karena di setiap wilayah rata-rata hanya terdapat sekitar 10-25 orang yang membuka usaha, akan menjadi sangat buruk (1).

Derajat kepentingan dampak

a) Jumlah manusia terkena dampak

Jumlah penduduk lokal yang akan kehilangan kesempatan berusaha akibat berhentinya operasi produksi gas relatif sedikit yakni sekitar 10%. Beberapa jenis usaha yang relatif telah mapan diprakirakan tidak akan terpengaruh dengan kondisi ini. Oleh karena itu bobot dampaknya bersifat tidak penting (TP).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampak dikategorikan tidak penting (TP) karena dampak relatif hanya dialami oleh penduduk di sekitar tapak proyek yang selama ini memanfaatkan kesempatan usaha yang ada.

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak relatif kecil dan dampak berlangsung dalam kurun waktu tertentu saja (bersifat sementara) hingga penduduk lokal mendapatkan kembali kesempatan berusaha. Oleh karena itu sifat dampak menjadi tidak penting (TP).

d) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak

Komponen lingkungan lain yang terkena dampak dari penurunan kesempatan berusaha adalah turunnya pendapatan dan kualitas atau kesejahteraan penduduk yang pada akhirnya juga akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Dengan demikian sifat dampaknya adalah penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak dari penurunan kesempatan berusaha tidak bersifat kumulatif mengingat diprakirakan warga masyarakat akan dapat memperoleh kesempatan kerja dan atau berusaha kembali. Bobot dampak dikategorikan tidak penting (TP).

f) Berbalik tidak berbaliknya dampak

Dampak yang ada dapat berbalik atau dipulihkan, bila suatu saat penduduk lokal yang telah hilang kesempatan usahanya dapat kembali bekerja dan atau berusaha. Dengan demikian bobot dampaknya adalah tidak penting (TP).

5.1.3.5. Proses Sosial A. Tahap Prakonstruksi

1. Pembebasan lahan dan tanam tumbuh

Kegiatan pembebasan lahan dan tanam tumbuh bila tidak disertai dengan adanya kejelasan tentang proses pelaksanaannya dan nilai ganti lahannya akan menimbulkan berbagai interpretasi di kalangan warga masyarakat. Dimungkinkan satu kelompok masyarakat akan berbeda pendapat dengan kelompok masyarakat yang lain, bahkan antara masyarakat dengan pemrakarsa. Bila kondisi ini dibiarkan terus berkembang, tidak mustahil akan dapat menyebabkan hubungan sosial antar warga masyarakat dan antara warga masyarakat dengan pemrakarsa menjadi terganggu. Diprakirakan akan terdapat sekitar 114 orang yang akan mengalami perubahan kepemilikan lahan dan hal ini berpotensi menimbulkan keresahan atau konflik dalam masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena lahan adalah sumber nafkah utama mayoritas penduduk yang dalam pengolahannya sering melibatkan pihak lain di luar anggota keluarga sehingga keresahan akan dialami oleh lebih banyak warga masyarakat dan tidak terbatas hanya pada pemilik lahan. Diprakirakan terdapat sekitar 40% penduduk yang resah terkait proses pembebasan lahan atau besaran dampak yang ditimbulkan adalah negatif sedang (-2). Proses sosial dalam warga yang semula kondisinya baik (4) karena hubungan harmonis dirasakan lebih dari 75% penduduk akan turun menjadi buruk atau mempunyai skala 2.

Derajat kepentingan dampaknya adalah sebagai berikut. a) Jumlah manusia terkena dampak

Kegiatan pembebasan lahan dan tanam tumbuh untuk lokasi tapak proyek ini bila tidak dilaksanakan sebaik mungkin, akan berdampak terhadap proses sosial, khususnya keresahan atau konflik baik antara warga masyarakat maupun antara masyarakat dengan pemrakarsa. Diprakirakan akan terdapat sekitar 40% penduduk yang akan mengalami keresahan bahkan konflik terkait kegiatan pembebasan lahan. Oleh karena itu dampaknya dapat dikategorikan sebagai dampak penting (P). b) Luas wilayah persebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampak dinilai penting (P), karena pembebasan lahan akan terjadi di 3 kecamatan wilayah studi.

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Dampak terhadap proses sosial (keresahan atau konflik sosial) akibat proses pembebasan lahan yang tidak transparan akan dapat berlangsung dalam kurun waktu yang lama dengan intensitas cukup besar, maka bobot dampaknya dikategorikan penting (P).

d) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak

Komponen lingkungan lain yang terkena dampak akibat adanya gangguan proses sosial adalah munculnya kerawanan sosial yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Dampak yang timbul dikategorikan penting (P). e) Sifat kumulatif dampak

Gangguan proses sosial tidak bersifat kumulatif mengingat warga masyarakat umumnya bersifat terbuka dan mudah untuk diajak berdiskusi. Dampak yang ada dikategorikan tidak penting (TP).

f) Berbalik tidak berbaliknya dampak

Dampak gangguan proses sosial dapat berbalik atau dipulihkan karena terhadap lahan yang dibebaskan untuk proyek akan diberikan penggantian nilai lahan sesuai harga umum yang berlaku, sehingga diprakirakan umumnya para bekas pemilik lahan akan mencari lahan pengganti untuk lahan yang telah dilepaskan. Bobot dampaknya dikategorikan tidak penting (TP).

Dalam dokumen Bab-5 PRAKIRAAN DAMPAK PENTING (Halaman 84-93)

Garis besar

Dokumen terkait