• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan pemasangan pipa penyalur gas melalui SM Bakiriang

Dalam dokumen Bab-5 PRAKIRAAN DAMPAK PENTING (Halaman 111-118)

A. Tahap Prakonstruksi

3. Kegiatan pemasangan pipa penyalur gas melalui SM Bakiriang

(1) Pemasangan pipa secara normal drilling dan sejajar jalan provinsi

Kegiatan pemasangan pipa penyalur gas yang meliputi penggalian tanah dan penimbunan kembali lubang galian akan menimbulkan debu dan kebisingan yang dapat mengganggu kesehatan warga masyarakat yang ada di sekitarnya, penurunan kualitas air permukaan dan gangguan terhadap satwa liar. Pada beberapa lokasi pemasangan pipa akan terdapat lubang galian pipa dan penimbunan material galian yang dapat mengganggu kelancaran lalulintas dan dapat menimbulkan kemacetan. Dengan terlibatnya tenaga skill sebanyak 46,15%

yang dipastikan berasal dari luar daerah dan tingkat penghasilannya jauh lebih tinggi, kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kecemburuan khususnya dari tenaga kerja lokal sehingga mengganggu proses sosial dalam masyarakat. Berbagai dampak negatif yang muncul tersebut menyebabkan sekitar 20% penduduk mempunyai sikap dan persepsi negatif terhadap proyek atau besaran dampaknya negatif kecil (-1). Sikap dan persepsi masyarakat yang sebelum proyek berlangsung mempunyai kualitas baik (4) akan turun menjadi sedang (3).

Derajat kepentingan dampaknya adalah sebagai berikut. a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak

Jumlah manusia yang terkena dampak kegiatan ini relatif sedikit yakni kurang dari 20% total pencari kerja. Dampak relatif hanya dirasakan para tenaga lokal yang merasa iri dan cemburu terhadap para tenaga kerja pendatang. Kategori dampak termasuk tidak penting (TP).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Wilayah persebaran dampak kegiatan pemasangan pipa penyalur gas terutama terkonsentrasi di sekitar tapak proyek. Bobot dampaknya menjadi tidak penting (TP).

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Dampak berlangsung relatif sementara yaitu selama kegiatan pemasangan pipa dengan intensitas yang tidak begitu beasr. Bobot dampak termasuk dalam kategori tidak penting (TP).

d) Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak

Mengingat dampak hanya dialami oleh sebagian kecil saja warga masyarakat, maka kemungkinan adanya kerawanan sosial dan gangguan kamtibmas relatif kecil. Bobot dampaknya dikategorikan tidak penting (TP).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak kegiatan ini tidak bersifat kumulatif, karena dampak dirasakan saat konstruksi. Bobot dampaknya menjadi tidak penting (TP).

f) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Persepsi masyarakat akan berbalik menjadi positif saat upaya pengelolaan juga dilakukan. Oleh karena itu bobot dampaknya termasuk tidak penting (TP).

(2) Pemasangan pipa penyalur gas secara Horizontal Directional Drilling

(HDD)

Kegiatan pemasangan pipa penyalur gas yang meliputi penggalian tanah dan penimbunan kembali lubang galian akan menimbulkan debu dan kebisingan yang dapat mengganggu kesehatan warga masyarakat yang ada di sekitarnya, penurunan kualitas air permukaan dan gangguan terhadap satwa liar. Pada beberapa lokasi pemasangan pipa akan terdapat lubang galian pipa dan penimbunan material galian yang dapat mengganggu kelancaran lalulintas dan dapat menimbulkan kemacetan. Dengan terlibatnya tenaga skill sebanyak 46,15% yang dipastikan berasal dari luar daerah dan tingkat penghasilannya jauh lebih tinggi, kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kecemburuan khususnya dari tenaga kerja lokal sehingga mengganggu proses sosial dalam masyarakat. Berbagai dampak negatif tersebut pada akhirnya akan menyebabkan sekitar 20% penduduk mempunyai sikap dan persepsi negatif terhadap proyek atau besaran dampaknya negatif kecil (-1). Sikap dan persepsi masyarakat yang sebelum proyek berlangsung mempunyai kualitas baik (4) akan turun menjadi sedang (3).

Derajat kepentingan dampaknya adalah sebagai berikut. a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak

Jumlah manusia yang terkena dampak kegiatan ini relatif sedikit yakni kurang dari 20% total pencari kerja di wilayah studi. Dampak relatif hanya dirasakan para tenaga lokal yang merasa iri dan cemburu terhadap para tenaga kerja pendatang. Kategori dampak termasuk tidak penting (TP).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Wilayah persebaran dampak kegiatan pemasangan pipa penyalur gas terutama terkonsentrasi di sekitar tapak proyek. Bobot dampaknya menjadi tidak penting (TP).

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Dampak berlangsung relatif sementara yaitu selama kegiatan pemasangan pipa dengan intensitas yang tidak begitu beasr. Bobot dampak termasuk dalam kategori tidak penting (TP).

d) Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak

Mengingat dampak hanya dialami oleh sebagian kecil saja warga masyarakat, maka kemungkinan adanya kerawanan sosial dan gangguan kamtibmas relatif kecil. Bobot dampaknya dikategorikan tidak penting (TP).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak kegiatan ini tidak bersifat kumulatif, karena dampak dirasakan saat konstruksi. Bobot dampaknya menjadi tidak penting (TP).

f) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Persepsi masyarakat akan berbalik menjadi positif saat upaya pengelolaan juga dilakukan. Oleh karena itu bobot dampaknya termasuk tidak penting (TP). (3) Pemasangan pipa penyalur gas melalui jalur laut

Kegiatan pemasangan pipa penyalur gas melalui jalur laut yang diantaranya akan meletakkan pipa di bawah dasar laut akan berdampak terhadap rusaknya pantai yang merupakan tempat bertelur burung maleo, rusaknya karang, turunnya kualitas air laut dan terganggunya biota air laut. Pada kegiatan ini akan terlibat tenagaskill sebanyak 46,15% dari total tenaga kerja yang dibutuhkan. Tenaga skill ini dipastikan berasal dari luar daerah dan mempunyai tingkat penghasilan jauh lebih tinggi sehingga kondisi ini akan dapat menyebabkan terjadinya kecemburuan khususnya dari tenaga kerja lokal yang akhirnya akan mengganggu proses sosial dalam masyarakat. Berbagai dampak negatif tersebut pada akhirnya akan menyebabkan sekitar 20% penduduk mempunyai sikap dan persepsi negatif terhadap proyek atau besaran dampaknya negatif kecil (-1). Sikap dan persepsi masyarakat yang sebelum proyek berlangsung mempunyai kualitas baik (4) akan turun menjadi sedang (3).

Derajat kepentingan dampaknya adalah sebagai berikut. a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak

Jumlah manusia yang terkena dampak kegiatan ini relatif sedikit yakni kurang dari 20% total pencari kerja di wilayah studi. Dampak relatif hanya dirasakan para tenaga lokal yang merasa iri dan cemburu terhadap para tenaga kerja pendatang. Kategori dampak termasuk tidak penting (TP).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Wilayah persebaran dampak kegiatan pemasangan pipa penyalur gas terutama terkonsentrasi di sekitar tapak proyek. Bobot dampaknya menjadi tidak penting (TP).

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Dampak berlangsung relatif sementara yaitu selama kegiatan pemasangan pipa dengan intensitas yang tidak begitu beasr. Bobot dampak termasuk dalam kategori tidak penting (TP).

d) Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak

Mengingat dampak hanya dialami oleh sebagian kecil saja warga masyarakat, maka kemungkinan adanya kerawanan sosial dan gangguan kamtibmas relatif kecil. Bobot dampaknya dikategorikan tidak penting (TP).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak kegiatan ini tidak bersifat kumulatif, karena dampak dirasakan saat konstruksi. Bobot dampaknya menjadi tidak penting (TP).

f) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Persepsi masyarakat akan berbalik menjadi positif saat upaya pengelolaan juga dilakukan. Oleh karena itu bobot dampaknya termasuk tidak penting (TP). 4. Penglepasan tenaga kerja

Sehubungan dengan berakhirnya kontrak kerja para tenaga kerja konstruksi, hal ini akan memunculkan persepsi negatif masyarakat. Diprakirakan dampak yang akan muncul adalah pengangguran baik pada tenaga kerja yang selama ini terlibat langsung dengan proyek maupun penduduk lokal yang selama berlangsungnya kegiatan konstruksi membuka usaha untuk memenuhi keperluan para tenaga kerja. Namun kegiatan penglepasan tenaga kerja ini tidak begitu berpengaruh terhadap para tenaga kerja proyek mengingat sudah adanya kesepakatan masa kerja yang tertuang dalam kontrak kerja. Namun mengingat bahwa tidak semua tenaga kerja siap menghadapi kegiatan ini maka diprakirakan akan terdapat sektiar 1,22% tenaga kerja yang kemudian berpersepsi negatif terhadap proyek atau besaran dampaknya adalah negatif kecil (-1). Sikap dan persepsi masyarakat yang semula baik (4) karena hanya sekitar 20% pencari kerja yang mengkhawatirkan munculnya dampak negatif, akan tutun menjadi sedang (3).

Derajat kepentingan dampaknya adalah: a) Jumlah manusia terkena dampak

Jumlah penduduk lokal yang akan kehilangan kesempatan kerja sebagai akibat adanya kegiatan penglepasan tenaga tidak banyak, yakni sekitar 268 orang atau sekitar 1,22% dari para pencari kerja. Oleh karena itu bobot dampaknya bersifat tidak penting (TP).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampak dikategorikan penting (P) karena dampak relatif tidak hanya dialami oleh penduduk di sekitar tapak proyek saja, tetapi juga penduduk lain di sekitarnya.

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak relatif kecil dan dampak hanya akan berlangsung sementara hingga penduduk lokal mendapatkan kembali kesempatan kerja dan atau usahanya pada tahap operasi. Oleh karena itu sifat dampak menjadi tidak penting (TP). d) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak

Komponen lingkungan lain yang terkena dampak dari penglepasan tenaga kerja adalah penurunan pendapatan dan kualitas atau kesejahteraan penduduk yang pada akhirnya juga akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Dengan demikian sifat dampaknya adalah penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak dari hilangnya kesempatan kerja tidak bersifat kumulatif mengingat diprakirakan warga masyarakat akan dapat memperoleh kesempatan kerja kembali. Bobot dampak dikategorikan tidak penting (TP).

f) Berbalik tidak berbaliknya dampak

Dampak yang ada dapat berbalik atau dipulihkan, bila suatu saat penduduk lokal yang telah hilang kesempatan kerjanya dapat kembali bekerja. Dengan demikian bobot dampaknya adalah tidak penting (TP).

C. Tahap Operasi

1. Penerimaan tenaga kerja

Sikap dan persepsi negatif akan muncul terkait adanya penerimaan tenaga kerja yang melibatkan sekitar 198 orang, sementara itu masih sangat banyak penduduk lokal, khususnya para pencari kerja (lebih dari 96%) yang tidak tertampung proyek. Pada sisi yang lain dari total tenaga kerja yang direkrut 76,77% diantaranya merupakan tenaga skill yang dipastikan akan lebih banyak diisi tenaga kerja dari luar daerah dengan tingkat pendidikan, ketrampilan dan penghasilan yang jauh lebih tinggi. Kondisi ini akan memunculkan kecemburuan, kesenjangan sosial dan ketidakharmonisan hubungan diantara para tenaga kerja dan bahkan dengan penduduk lokal pada umumnya. Besaran dampak negatif ini adalah sedang (-2) karena sekitar 40% penduduk mengkhawatirkan kemunculan hal-hal yang tidak diharapkan tersebut. Sikap dan persepsi masyarakat yang semula baik (4) akan turun menjadi buruk (2).

Derajat kepentingan dampak adalah sebagai berikut. a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak

Jumlah manusia yang akan terkena dampak akibat adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat terkait kegiatan penerimaan tenaga kerja cukup banyak, yaitu sekitar 40% penduduk lokal. Dengan demikian kriteria dampaknya penting (P).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Wilayah yang akan terkena dampak cukup luas karena meliputi 3 kecamatan di wilayah studi, bahkan di luarnya. Kriteria dampaknya penting (P).

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Dampak dari kegiatan ini berlangsung lama sejalan dengan beroperasinya pengembangan gas Matindok. Bobot dampaknya masuk dalam kategori penting (P).

d) Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak

Komponen lingkungan lain yang terkena dampak akibat adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat adalah kerawanan sosial dan gangguan keamanan serta ketertiban dalam masyarakat. Bobot dampak bersifat penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak tidak mengalami akumulasi sehingga kiterianya tidak penting (TP). f) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat akan dapat berbalik positif, yaitu saat berbagai dampak yang ada ditangani, sehingga kriteria ini menjadi tidak penting (TP).

2. Operasi produksi di GPF

Tenaga kerja untuk operasi produksi di GPF meliputi tenaga skill dan tenaga unskill. menimbulkan dampak negatif terhadap sikap dan persepsi masyarakat. Selain adanya kekhawatiran-kekhawatiran terkait operasional fasilitas produksi gas (GPF), juga terdapat kecemburuan para warga masyarakat terhadap pekerja pendatang yang jumlahnya sekitar 46,15% dan dipastikan akan memiliki tingkat pendidikan, ketrampilan dan penghasilan yang jauh lebih besar dibandingkan penduduk lokal. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya pelapisan atau strata sosial di wilayah studi yang dapat diperparah bila kebetulan para pendatang merasa bahwa mereka memang mempunyai status sosial yang lebih tinggi sehingga tidak mau berbagaul dan membaur dengan masyarakat lokal. Semua hal tersebut pada akhirnya akan dapat menyebabkan timbulnya sikap dan persepsi negatif masyarakat. Besaran dampak yang ada adalah negatif sedang (-2) karena sekitar 40% penduduk mengkhawatirkan kemunculan hal-hal yang tidak diharapkan tersebut, sehingga sikap dan persepsi masyarakat yang pada awalnya adalah baik (4) akan turun menjadi buruk (2).

Derajat kepentingan dampak adalah sebagai berikut: a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak

Sebagian besar warga masyarakat (kurang lebih 40%) memberikan sikap dan persepsi negatif sehubungan munculnya pelapisan sosial dalam masyarakat. Bobot dampaknya penting (P).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Wilayah persebaran dampak cukup luas, tidak hanya terkonsentrasi di tapak proyek saja. Bobot dampaknya penting (P).

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak cukup besar dan dampak akan berlangsung lama sepanjang masa operasi, sehingga kategori dampaknya termasuk penting (P).

d) Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak

Komponen lingkungan lain yang terkena dampak akibat munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat adalah gangguan proses sosial, kemungkinan adanya kerawanan sosial dan gangguan keamanan serta ketertiban dalam masyarakat. Bobot dampaknya penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Sikap dan persepsi negatif masyarakat dapat tidak bersifat kumulatif manakala dilakukan proses komunikasi yang intensif diantara para pekerja pendatang dengan penduduk lokal dan disertai adanya berbagai kegiatan bersama. Oleh karena itu bobot dampaknya tidak penting (TP).

f) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Sikap dan persepsi negatif masyarakat ini dikategorikan tidak penting (TP) karena dampak yang terjadi dapat dipulihkan atau diperbaiki.

Dalam dokumen Bab-5 PRAKIRAAN DAMPAK PENTING (Halaman 111-118)

Garis besar

Dokumen terkait