• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konstruksi komplek kilang LNG dan Pelabuhan Khusus (alternatif-1 dan 2) Kegiatan ini berdampak negatif terhadap sikap dan persepsi masyarakat sebagai akibat

Dalam dokumen Bab-5 PRAKIRAAN DAMPAK PENTING (Halaman 195-199)

A. Tahap Prakonstruksi

1. Konstruksi komplek kilang LNG dan Pelabuhan Khusus (alternatif-1 dan 2) Kegiatan ini berdampak negatif terhadap sikap dan persepsi masyarakat sebagai akibat

turunnya kualitas udara, meningkatnya kebisingan, turunnya kualitas air laut, terganggunya biota air laut dan gangguan proses sosial khususnya rasa iri dan cemburu penduduk lokal terhadap para tenaga kerja pendatang. Sikap dan persepsi negatif terhadap proyek dirasakan oleh sekitar 50% warga masyarakat, khususnya para pencari kerja, sehingga kondisi sikap dan persepsi masyarakat terhadap proyek yang semula baik (4) karena hanya sekitar 21% penduduk yang merasa khawatir adanya dampak negatif proyek akan turun menjadi buruk (2). Besaran dampaknya adalah negatif sedang (-2). Derajat kepentingan dampaknya adalah sebagai berikut.

a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak

Manusia yang terkena dampak kegiatan ini cukup banyak, diprakirakan lebih dari 50% penduduk di sekitar tapak proyek. Dampak termasuk kategori penting (P). b) Luas wilayah persebaran dampak

Wilayah persebaran dampak cukup luas, tidak hanya di sekitar tapak proyek saja tetapi juga di daerah-daerah lain sekitarnya yang meliputi 2 kecamatan dalam wilayah studi. Bobot dampaknya menjadi penting (P).

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak cukup besar karena kegiatan ini cukup kompleks dan intensif dengan jangka waktu cukup lama. Bobot dampaknya termasuk penting (P). d) Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak

Komponen lain yang terkena dampak dari adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat adalah kemungkinan munculnya kerawanan sosial dan terganggunya keamanan serta ketertiban dalam masyarakat. Bobot dampaknya dikategorikan penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak kegiatan ini tidak bersifat kumulatif, karena dampak dirasakan pada saat konstruksi. Bobot dampaknya menjadi tidak penting (TP).

f) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Sikap dan persepsi negatif masyarakat akan dapat berbalik atau diperbaiki manakala berbagai upaya pengelolaan terus dilakukan. Oleh karena itu bobot dampaknya termasuk tidak penting (TP).

2. Penglepasan tenaga kerja

Sehubungan dengan berakhirnya kontrak kerja para tenaga kerja konstruksi, hal ini akan memunculkan persepsi negatif masyarakat. Diprakirakan dampak yang akan muncul adalah pengangguran baik pada tenaga kerja yang selama ini terlibat langsung dengan proyek maupun penduduk lokal yang selama berlangsungnya kegiatan konstruksi membuka usaha untuk memenuhi keperluan para tenaga kerja. Namun kegiatan penglepasan tenaga kerja ini tidak begitu berpengaruh terhadap para tenaga kerja proyek mengingat sudah adanya kesepakatan masa kerja yang tertuang dalam kontrak kerja. Sikap dan persepsi masyarakat yang semula baik (4) karena hanya sekitar 21% warga masyarakat yang mengkhawatirkan adanya dampak negatif proyek, kualitasnya akan turun menjadi sedang (3) dengan tingkat kekhawatiran sekitar 41%, dengan demikian besaran dampaknya adalah negatif kecil atau -1.

Derajat kepentingan dampaknya adalah: a) Jumlah manusia terkena dampak

Jumlah penduduk lokal yang akan kehilangan kesempatan kerja sebagai akibat adanya kegiatan penglepasan tenaga cukup banyak, yakni sekitar 1.950 orang atau sekitar 15,18% dari para pencari kerja. Oleh karena itu bobot dampaknya bersifat penting (P).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampak dikategorikan tidak penting (TP) karena dampak relatif hanya dialami oleh penduduk di sekitar tapak proyek saja dan mereka mempunyai harapan untuk dapat ditampung kembali pada tahap operasi. c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak relatif kecil dan dampak hanya akan berlangsung sementara hingga penduduk lokal mendapatkan kembali kesempatan kerja dan atau usahanya pada tahap operasi. Oleh karena itu sifat dampak menjadi tidak penting (TP).

d) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak

Komponen lingkungan lain yang terkena dampak dari penglepasan tenaga kerja adalah penurunan pendapatan dan kualitas atau kesejahteraan penduduk yang pada akhirnya juga akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Dengan demikian sifat dampaknya adalah penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak dari hilangnya kesempatan kerja tidak bersifat kumulatif mengingat diprakirakan warga masyarakat akan dapat memperoleh kesempatan kerja kembali. Bobot dampak dikategorikan tidak penting (TP).

f) Berbalik tidak berbaliknya dampak

Dampak yang ada dapat berbalik atau dipulihkan, bila suatu saat penduduk lokal yang telah hilang kesempatan kerjanya dapat kembali bekerja. Dengan demikian bobot dampaknya adalah tidak penting (TP).

C. Tahap Operasi

1. Penerimaan tenaga kerja

Sikap dan persepsi negatif akan muncul terkait adanya penerimaan tenaga kerja yang melibatkan sekitar 300 orang, sementara itu masih sangat banyak penduduk lokal, khususnya para pencari kerja (lebih dari 97%) yang tidak tertampung proyek. Pada sisi yang lain dari total tenaga kerja yang direkrut sekitar 11,67% diantaranya merupakan tenaga skill yang dipastikan akan lebih banyak diisi tenaga kerja dari luar daerah dengan tingkat pendidikan, ketrampilan dan penghasilan yang jauh lebih tinggi. Kondisi ini akan memunculkan kecemburuan, kesenjangan sosial dan ketidakharmonisan hubungan diantara para tenaga kerja dan bahkan dengan penduduk lokal pada umumnya. Besaran dampak negatif ini adalah negatif sedang (-2) karena sekitar 40% penduduk mengkhawatirkan kemunculan hal-hal yang tidak diharapkan tersebut. Sikap dan persepsi masyarakat yang semula baik (4) akan turun menjadi buruk (2). Derajat kepentingan dampak adalah sebagai berikut.

a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak

Jumlah manusia yang akan terkena dampak akibat adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat terkait kegiatan penerimaan tenaga kerja cukup banyak, yaitu lebih dari 80% penduduk lokal. Dengan demikian kriteria dampaknya penting (P).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Wilayah yang akan terkena dampak cukup luas karena meliputi 2 kecamatan di wilayah studi, bahkan di luarnya. Kriteria dampaknya penting (P).

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Dampak dari kegiatan ini berlangsung lama sejalan dengan beroperasinya pengembangan gas Matindok. Bobot dampaknya masuk dalam kategori penting (P).

d) Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak

Komponen lingkungan lain yang terkena dampak akibat adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat adalah kerawanan sosial dan gangguan keamanan serta ketertiban dalam masyarakat. Bobot dampak bersifat penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Dampak tidak mengalami akumulasi sehingga kiterianya tidak penting (TP). f) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat akan dapat berbalik positif, yaitu saat berbagai dampak yang ada ditangani, sehingga kriteria ini menjadi tidak penting (TP).

2. Operasional kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya

Kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan ini adalah 300 orang yang meliputi tenaga skill sebanyak 35 orang atau 11,67% dan tenaga unskill sebanyak 265 orang atau sekitar 88,33%. Dipastikan hampir semua tenaga skill tersebut akan berasal dari luar daerah dan mempunyai tingkat pendidikan/ketrampilan yang tinggi, tingkat penghasilan yang besar dan mempunyai gaya atau pola hidup yang berbeda dengan penduduk lokal. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya pelapisan atau strata sosial di wilayah studi yang dapat diperparah bila kebetulan para pendatang merasa bahwa mereka memang mempunyai status sosial yang lebih tinggi sehingga tidak mau bergaul dan membaur dengan masyarakat lokal. Semua hal tersebut pada akhirnya akan dapat menyebabkan timbulnya sikap dan persepsi negatif masyarakat. Besaran dampak yang ada adalah negatif sedang (-2) karena sekitar 40% penduduk mengkhaawatirkan kemunculan hal-hal yang tidak diharapkan tersebut, sehingga sikap dan persepsi masyarakat yang pada awalnya adalah baik (4) akan turun menjadi buruk (2).

Derajat kepentingan dampak adalah sebagai berikut: a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak

Sebagian besar warga masyarakat umumnya memberikan sikap dan persepsi negatif sehubungan munculnya pelapisan sosial dalam masyarakat. Bobot dampaknya penting (P).

b) Luas wilayah persebaran dampak

Wilayah persebaran dampak cukup luas, tidak hanya terkonsentrasi di tapak proyek saja. Bobot dampaknya penting (P).

c) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Intensitas dampak cukup besar dan dampak akan berlangsung lama sepanjang masa operasi, sehingga kategori dampaknya termasuk penting (P).

d) Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak

Komponen lingkungan lain yang terkena dampak akibat munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat adalah gangguan proses sosial, kemungkinan adanya kerawanan sosial dan gangguan keamanan serta ketertiban dalam masyarakat. Bobot dampaknya penting (P).

e) Sifat kumulatif dampak

Sikap dan persepsi negatif masyarakat dapat tidak bersifat kumulatif manakala dilakukan proses komunikasi yang intensif diantara para pekerja pendatang dengan penduduk lokal dan disertai adanya berbagai kegiatan bersama. Oleh karena itu bobot dampaknya tidak penting (TP).

f) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Sikap dan persepsi negatif masyarakat ini dikategorikan tidak penting (TP) karena dampak yang terjadi dapat dipulihkan atau diperbaiki.

D. Tahap Pasca Operasi

Dalam dokumen Bab-5 PRAKIRAAN DAMPAK PENTING (Halaman 195-199)

Garis besar

Dokumen terkait