• Tidak ada hasil yang ditemukan

IN FO R M A T IO N IZA T IO N IN C H IN A

S elam a beberapa dekade, telah terjadi perubahan yang fenom enal untuk m em odernisasikan R epublik R akyat C hina (R R C ). H al ini ditunjukkan oleh kom itm en penguasa R R C untuk m em baw a C hina ke dalam ekonom i pasar. Internet sendiri di C hina sudah dikenal sudah sejak lam a. S aat ini internet m erupakan bagian yang tidak terpisahkan dari m asyarakat kota. Jum lah pengguna internet di C hina juga m eningkat dua kali setiap tahun selam a lim a tahun belakangan. Industri inform asi (term asuk perangkat keras, perangkat lunak dan content) telah m enjadi pilar utam a sektor kom ersial C hina. P erusahaan teknologi inform asi C hina seperti Legend dan Founder terbukti m am pu bersaing dengan perusahaan asing dalam hal m erebut pasar dom estik.

IN FO R M A T IO N IZA T IO N B LU E P R IN T

P em erintah C hina m enetapkan sepuluh Five -year P lan (2001-2005) penggunaan teknologi inform asi dan kom unikasi sebagai alat bantu m eningkatkan industrialisi di C hina sebagai “national econom ic strategic adjusm ent and restructuring”.

P ada tahun 2000, pem erintah m em perkenalkan sebuah aturan yang disebut dengan “N ational Inform atization Q uotient” atau N IQ yang digunakan sebagai panduan evaluasi tingkatan inform asi pada berbagai daerah di C hina. Juli 2002 C hina m engeluarkan cetakbiru inform asi yang disebut dengan “Layout of N ational econom y and S ociety Inform atization”. D alam cetakbiru tersebut term asuk em pat program yang harus dijalankan.

• Pem bangunan sum berdaya inform asi. • Pem bangunan infrastruktur inform asi • Aplikasi inform asi

• Produk inform asi .

P ada w aktu yang sam a pengem bangan e -G overnm ent pem erintah C hina m em iliki cakupan sebagai berikut:

• M engem bangkan fungsi dan platform jaringan inform asi e-governem nt dengan standar yang seragam .

• M engelola im plikasi sistem bisnis, serta pengem bangan dasar dan strategi w arehouse inform asi e-G overnm ent.

• M eningkatkan pertukaran sum berdaya inform asi.

• M engem bangkan sistem keam anan dasar e-Governm ent.

T H E G O LD E N P R O JE C T

P enerapan Teknologi Inform asi di C hina m ulai dikem bangkan pada D esem ber 1993, dengan terbentuknya Joint C om m ittee of N ational E conom ic Inform atization yang m engeluarkan sebuah inisiatif yang disebut dengan “G olden P roject”. Tujuan dari proyek ini adalah:

• M em bangun jalur inform asi nasional untuk m elakukan m odernisasi dan pengem bangan ekonom i.

• M engarahkan pengem bangan teknologi inform asi di China.

• M enghubungkan pem erintah pusat ke setiap povinsi dan m em buat pem erintah dapat m elakukan berbagai tindakan m elalui berbaga kem entrian dan industri.

P oin pertam a bertujuan untuk m em buat infrastru ktur inform asi untuk dapat m engalirkan berbagai data. P oin kedua m erupakan usaha C hina untuk m em buat negara tersebut lebih m odern. S em entara poin ketiga m erupakan gabungan antara dua poin pertam a, sehingga pem erintah pusat dapat m engaw asi adm inistrasi ke tiap daerah dengan m enjadi “inform ation gatekeeper”.

Inisiatif G olden P roject dapat dikategorikan ke dalam em pat tier atau fase: • Golden Gate atau kerap juga dikenal dengan nam a Golden Custom

dibuat untuk m engintegrasikan inform asi perdagangan dengan berbagai badan seperti M O F T E C , B iro U m um , serta m enjadi tem pat bagi perusahaan perdagangan asing dan bank.

• Golden Bridge m em fokuskan diri pada infrastruktur. Tujuannya adalah m em buat tulang punggung infrastruktur jaringan inform asi ekonom i nasional. P royek ini m em berikan dukungan penggunaan akses internet, em ail, E D I serta layanan inform asi dan aplikasi. • Golden Card yang bertujuan untuk membuat metode pembayaran

elektronis dengan m enggunakan credit dan debit card.

• Golden Sea m em fokuskan diri pada sistem penghubung inform asi antara pem im pin pem erintah C hina, m enyediakan akses data secara m udah dari berbagai institusi, organisasi dan berbagai kantor yang sem uanya berada dibaw ah pengaw asan kom ite pusat partai kom unis.

Tahap selanjutnya dibuat m elalui proyek Tie r Tw o yang didesain untuk m enerapkan jaringan inform asi ke dalam reform asi ekonom i. B eberapa proyek yang tergabung di dalam Tier Tw o adalah seperti berikut:

• Golden M acro yang dibuat dengan fokus utama adalah memberikan layanan kepada pem erintah E konom i P u sat dan K euangan m elalui aktivitas ekonom i C hina.

• Golden Tax m em fokuskan diri pada pem bangunan jaringan data yang m enghubungkan kantor adm inistrasi pajak pusat di B eijing dengan 50 kantor dan 800 biro.

• Golden IntelLigence yang mengkonsentrasikan diri pada pengaturan layanan internet C hina.

• Golden Shield yang mempromosikan pengadopsian informasi dan kom unikasi bagi kepolisian sehingga dapat m eningkat efisiensi dan efektivitas kerja polisi.

P royek yang berada pada Tier Three m em iliki aplikasi yang bersifa t spesifik. D iantara aplikasi yang berada pada area ini adalah:

• Golden Enterprise bertugas untuk m elakukan konstruksi intranet, ekstranet dan berbagai koneksi berbagai perusahaan besar dan m enengah.

• Golden Agriculture m erupakan bank data dan jaringan layanan untuk m enyediakan inform asi agriculture, laporan cuaca dan inform asi pasar.

• Golden Health m erupakan proyek untuk m em bangun sistem pertukaran inform asi kecepatan tinggi untuk rum ah sakit.

• Golden Inform ation m erupakan proyek yang m enghungkan berbagai koleksi statistik antar berbagai departem en.

• Golden Housing yang digunakan untuk membangun pertukaran inform asi pada real estate.

P royek Tier Fourth disebut dengan G olden C ellular yang m erupakan konsorsium delapan perusahaan kom unikasi m obile dom estik C hina dan G olden S w itch yang m erupakan program untuk m em bangun industri m anufaktur digital.

T H E G O V E R N M E N T O N LINE P R O JE C T

B eragam G olden P roject yang dibuat oleh pem erintah C hina digunakan sebagai tulang punggung operasional untuk m em baw a C hina ke ekonom i inform asi. S etelah terbentuknya tulang punggung di atas, m aka dikeluarkan proyek baru yang m encakup G overnm ent O nline, E nterprise O nline, dan fam ily O nline.

• Governm ent Online yang bertujuan untuk m enerapkan secara m aksim um penggunaan teknologi inform asi dan kom unikasi pada agensi pem erintahan, m enghubungkan dan m endekatkan inform asi kepada m asyarakat.

• Enterprise Online yang bertujuan untuk m em buat dunia industri m em percepat adopsi teknologi inform asi dan juga m eningkatkan transparansi.

• Family O nline dig unakan untuk m eningkatkan penggunaan sum berdaya jaringan oleh keluarga di C hina, m em baw a m asyarakat ke e-platform baru.

G overnm ent O nline P roject dikem bangkan dengan m enggunakan pengem bangan tiga langkah inisiatif berikut:

• Langkah pertam a m em fokuskan diri pada pengenalan teknologi dan m enghubungkan 1000 kantor pem erintahan dan agensi ke internet. • Langkah kedua m em fokuskan pada sharing inform asi dengan

m em buat sistem inform asi pada berbagai kantor dan agensi pem erintahan dalam bentuk elektronis yang kom patibel.

• Langkah ketiga adalah m em persiapkan pem erintah untuk m engadopsi penyelanggaran pem erintah berbasis paperless.

• M engintegrasikan dua platform internet, yaitu jaringan internal untu k m enangani hubungan pem erintah ke sem ua tingkatan dan w eb eksternal untuk m enangani interaksi dengan perusahaan, layanan publik dan antar pem erintahan.

• M enetapkan beberapa bank data seperti dem ografi, sum ber daya alam , hukum , dan ekonom i m akro.

• M entransform asikan pem erintahan m elalui 12 prioritas aplikasi seperti kustom isasi, perpajakan, keuangan, keam anan um um , keam anan sosial, agrikultur dan sum ber m ata air.

• M em astikan keam anan dan perlindungan data (integritas data/security).

• M em bangun standar sistem inform asi dan kebijakan sistem .

ZH O N G G U A N C U N A N D T H E H A ID IA N “D IG ITA L P A R K ”

D igital P ark m erupakan platform perangkat lunak yang digunakan untuk m em proses hubungan internal dan eksternal. P latform ini m em ungkinkan pem erintah untuk m enyediakan layanan d an m em perm udah kew ajiban adm inistrasi pem erintah. S istem D igital P ark m em perkenalkan em pat fitur utam a seperti keterbukaan, interaktivitas, w ebsite all-in-one (single point of acces) dan all-in-one-sheet (akses dokum en tunggal). S istem ini m em iliki lim a fungsi berikut:

• E-Application. M erupakan program berbasis web yang m enyediakan berbagai form dan dokum en yang terkait dengan m asalah hukum , regulasi, kebutuhan, dan prosedur. Layanan ini m enyediakan sem ua inform asi yang dibutuhkan oleh setiap orang yang ing in m engetahui bagaim ana m em buat perusahaan pada P ark. A plikan dapat m elengkapi form yang disediakan secara online.

• E-Registration. Setelah dilakukan pendaftaran, perusahaan harus m enyediakan inform asi tam bahan dengan berbagai departem en terkait seperti biro statistik, keuangan, dan pengaw asan kualitas. K esem ua proses dapat dilakukan secara online.

• E-Adm inistration. M enyediakan proses adm inistrasi online yang sebelum nya harus dikerjakan dengan m enggunakan prosedur standar. • E-Reporing. Setiap perusahaan ya ng m engodopsi teknologi tinggi

harus m em berikan laporan m engenai data operasional yang dim iliki seperti pendapatan, pajak, aliran dana dan sebagainya ke pem erintah secara berkala. P roses ini dapat dilakukan secara online. D alam hal ini perusahaan m em bayar dana lebih untuk m endapatkan identitas digital yang dikeluarkan oleh C ertification A uthority.

• E-Consulting. Kantor pem erintah dapat m enyediakan layanan konsultasi interaktif secara online m engenai berbagai prosedur dan m enyediakan jaw aban terhadap pertany aan yang sering dikem ukakan m elalui em ail atau fax.

S H A N G H A I TA R G E T U N D E R TH E TE N TH FIV E -Y E A R P LA N

P em erintah S hanghai m em iliki beberapa target dalam penerapan e -G overnm ent sesuai dengan C hina T enth F ive-Y ear P lan (2001 -2005) seperti berikut:

• M em perbaiki tingkat kom petitif dan transform asi Shanghai dengan pertum buhan indsutri skala besar dan m eningkatkan kapasitas sum berdaya distribusi baik C hina dan dunia.

• M em perbaiki penyediaan layanan peluang bisnis bagi investor dalam negeri dan luar negeri sekaligus m em perkecil biaya penyediaan layanan.

• Optim asi pengem bangan lingkungan pada berbagai lokasi yang ideal untuk m em ulai bisnis baru dan tem pat tinggal.

• M em perbaiki kualitas hidup m asyarakat dan m elakukan tata kota sesuai dengan gaya standar m etropolis internasional.

• M eng-upgrade adm inistrasi kota dan m em perkenalkan sistem baru, dan juga m enyediakan sistem yang m elibatkan berbagai kalangan seperti pem erintah, m asyarakat, pasar dan penduduk kota.

C O N C LU D IN G R E M A R K S

P engem bangan program e -G overnm ent pada berbagai negara tentunya m elahirkan berbagai tantangan dan ham batan. Terutam a sekali m elihat kom pleksitas m asyarakat C hina. B erbagai riset m enunjukkan terdapat tujuh ham batan yang ditem ui dalam proyek im plem entasi e-G overnm ent di C hina, yaitu:

• Bureaucracy. Kesulitan utam a dalam penerapan e-Governm ent adalah m asalah birokrasi. M asalah birokrasi di C hina dapat diatasi ketika unit-unit pem erintahan m ulai terintegrasi ke dalam sistem e-G overnm ent secara um um .

• Lack of Financial Resources. Ham batan kedua yang dihadapi oleh pem erintah C hina adalah m asalah prioritas program yang harus dikerjakan. B anyaknya pengeluaran untuk berbagai keperluan m enyebabkan proyek e -G overnm ent sendiri m engalam i kendala kekurangan dana.

• Lack of T echnical S tandards . K urangnya standar teknis m endatangkan m asalah untuk m engintegrasikan sistem . P erbedaan m odul program m enyebabkan sebuah sistem tidak dapat digunakan pada sistem lainnya. M asalah ini m enyebabkan sistem m enjadi tidak terintegrasi.

• Gaps in Legal fram ework. China m asih m em iliki ham batan dalam hal penguasaan teknologi, hal ini m enyebabkan sulitnya interaksi dua buah area seperti e -G overnm ent dan e-B usiness.

• Security Problem . Pem erintah China m asih tetap m engatur berbagai aspek di internet, term asuk m engatur hal-hal yang bersifa t “subversif” terhadap aktivitas di internet dan sensor terhadap berbagai content. • Relatively low num bers of e -Governm ent users. Pem erintah China

m asih m enghadapi kekurangan jum lah m assa kritis pengguna untuk beragam aplikasi e-governm ent.

• Digital Devide. M asalah ini m erupakan m asalah tersendiri bagi pem erintah C hina. D engan populasi m enyam pai 1,3 m ilyar, tersebar

pada berbagai daerah dan juga kesenjangan literasi penggunaan kom puter. P em erintah C hina juga m asih harus m em prioritaskan berbagai proyek dasa r seperti pengadaan air bersih dan listrik pada berbagai daerah dibandingkan dengan m em prioritaskan pem buatan akses internet.

MENUJU KOMUNITAS DIGITAL