• Tidak ada hasil yang ditemukan

B anyak praktisi bertanya -tanya ”apakah ada tem pat bagi teknologi inform asi untuk dapat berperan aktif dalam m em prom osikan dem okrasi di suatu negara?”. U ntuk m enjaw ab pertanyaan tersebut, ada baiknya m em pelajari fenom ena yang terjadi di A m erika S erikat terkait dengan penerapan w ebsite di lem baga legislatifnya. S eperti diketahui bersam a, pem erintahan A m erika S erikat m enganut sistem bikam eral (dua kam a r). D ew an pertam a adalah H ouse of R epresentatives yang beranggotakan para w akil rakyat yang m ew akili sejum lah partai hasil pem ilihan um um . S em entara dew an kedua adalah S enat yang m erupakan kum pulan dari sejum lah orang yang m erupakan representatif dari negara bagian (states). S eorang anggota H ouse of R epresentatives kurang lebih m ew akili 600,000 orang konstituen sem entara seorang anggota S enat bervariasi berdasarkan jum lah populasi negara bagian. T ecatat bahw a paling banyak seorang S enat dapat m ew akili 35 ju ta orang. D alam kesehari-hariannya, selain harus m engurusi kegiatan terkait dengan kepem erintahan, para w akil rakyat ini harus dapat m elayani beraneka ragam kebutuhan m asyarakat yang diw akilinya – m ulai dari sejum lah individu dengan kebutuhan spesifiknya, sam pai dengan sejum lah kom unitas sosial dengan berbagai ragam visi dan m isinya.

B agi seorang w akil rakyat, berkom unikasi dan m em berikan jaw aban terhadap sem ua perm asalahan konstituennya secara efektif m erupakan tantangan yang harus dihadapi sehari-hari. G agal berlakukan hal tersebut akan berakibat fatal yang tidak hanya m erugikan w akil rakyat tersebut (karena dijam in m ereka tidak akan dipilih lagi di m asa m endatang, atau justru akan ”dijatuhkan” di saat periode aktif m ereka), tetapi akan m em berikan pengaru h buruk dan m engganggu kinerja sistem pem erintahan secara keseluruhan.Terkait dengan hal tersebut m aka para w akil rakyat m ulai m em utuskan untuk m em bangun sejum lah w ebsite agar m ereka dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien. Tanpa disadari, pengem ban gan w ebsite yang pada aw alnya ditujukan untuk m enurunkan biaya kom unikasi dan transaksi antara w akil rakyat dengan m asyarakat yang ingin berhubungan dengannya (asas efisiensi), secara evolusioner terlihat dapat m em iliki m anfaat tidak langsung lainnya – yaitu m eningkatkan kualitas dem okrasi yang terjadi di A m erika S erikat (asas efektivitas). P aling tidak ada 9 (sem bilan) aspek yang dapat m em prom osikan m eningkatnya kualitas proses ”dari, oleh, dan untuk rakyat” tersebut, yaitu m asing-m asing sebagai berikut (G oldschm idt et al, 2002).

A spek pertam a adalah terjadinya perbaikan pelayanan terhadap para

ko n stitu en dan m asyarakat. M elalui konsep ”virtual offices” yang diterapkan

dalam sebuah w ebsite, secara tidak langsung w akil rakyat telah m em buka pintunya selam a 24/7 untuk dapat diakses oleh m ereka yang berkepentingan dengan cara yang cepat dan harga yang teram at sangat m urah. D engan kata lain, m asyarakat yang m em butuhkan hal -hal sem acam : transkrip pidato, notulen pertem uan, jadw al kunjungan w akil rakyat, aturan-aturan baru dalam bernegara, dan lain sebaginya, tidak perlu lagi harus m enunggu berita di televisi, koran setiap pagi, m ajalah terbitan m ingguan, atau konferensi pers, m elainkan dapat secara langsung m em perolehnya m elalui w ebsite terkait.

A spek kedua berkaitan dengan terlihatnya peranan aktif dari para w akil rakyat dan relasinya dengan anggota m asyarakat m aupun konstituennya. D ari ”rekam an” akses terhadap w ebsite terlihat seberapa besar terjadinya interaksi antara para w akil rakyat dengan konstituen m aupun m asyarakatnya. F rekuensi dan volum e interaksi yang kecil m em perlihatkan bagaim ana citra atau keberadaan w akil rakyat itu terkesan ”kurang” berkaitan langsung atau kurang relevan dengan kebutuhan m asyarakat sehari-hari – atau karena tidak dikenalnya (populer) w akil tersebut di kalangan m asyarakat. D ari perform a ini seorang w akil rakyat diharapkan dapat m elakukan introspeksi terhadap dirinya sehingga dapat berperan secara lebih aktif dalam m elakukan kegiatan yang berkaitan secara langsung dengan kepentingan m asyarakat yang diw akilinya.

A spek ketiga berasal dari kem am puan w ebsite dalam m em bangun sebuah

pusat inform asi yang dapat ditujukan kepada beragam target m asyarakat

dengan karakteristik spesifiknya m asing-m asing. M isalnya kom unitas pendidikan yang m em erlukan berbagai data dan inform asi terkait dengan beasisw a dan dana riset, atau sekum pulan veteran perang yang m enginginkan kejelasan m engenai asuransi kesehatan yang m enjadi hak m ereka, atau forum para dokter yang ingin m em pertanyakan m engenai dana alokasi kes ehatan m asyarakat, dan lain sebagainya. D engan navigasi dan fitur yang baik, m aka w akil rakyat tersebut dapat m enyediakan seluruh data dan inform asi terkait dengan beragam kepentingan yang berbeda tersebut di dalam sebuah sistem w ebsite yang efektif, sehin gga nam pak terlihat bahw a yang bersangkutan ”care” terhadap seluruh lapisan m asyarakatnya.

A spek keem pat yang secara efektif dapat dijam in m elalui im plem entasi w ebsite adalah terjadinya ko m u n ikasi lan g su n g an tara m asy arakat d en g an w akiln y a. M elalui fasilitas sem acam em ail, m ailing list, chatting, dan discussion, setiap individu dapat secara langsung m enyam paikan aspirasinya kepada w akil yang dipilihnya tanpa harus khaw atir adanya pihak-pihak lain yang m endengar, m engetahui, atau m engubahnya. H al ini berarti para w akil rakyat benar-benar m endapatkan data atau inform asi dari tangan pertam a, sehingga kualitasnya dapat dipercaya karena belum m engalam i distorsi.

A spek kelim a adalah dim ungkinkannya pem akaian w ebsite sebagai salah satu

m edia untuk berkoalisi dan m en d ap atkan d u ku n g an d ari m asy arakat akar rum put (grassroots). Terhadap aspirasi yang ada, seorang w akil rakyat harus

tanggap m enyikapinya. Y ang bersangkutan biasanya setelah m elakukan pengecekan, kajian, dan analisa, harus m engam bil sejum lah tindakan terkait dengan tugas dan tanggung jaw abnya, seperti m isalnya: m engajukan anggaran, m engusulkan kebijakan, m em pertanyakan suatu keputusan, m enyelidiki kasus/m asalah, dan lain sebagainya. D alam m elakukan tugas-tugas tersebut, tentu saja yang bersangkutan perlu untuk berkom unikasi secara intensif dan efektif dengan kelom pok m asyarakat yang terkait dan berkepentingan terhadap suatu perm asalahan tertentu. D engan terjalinnya hubungan kom unikasi yang intens antara w akil rakyat dan kelom pok m asyarakat yang ada, m aka jel as yang bersangkutan dapat secara langsung m endapatkan dukungan dari m ereka yang berasal dari akar rum put ini tanpa harus khaw atir terjebak di dalam m ekanism e birokrasi yang berbelit-belit.

A spek keenam bersum ber dari harapan m asyarakat bahw a w akil rakyat yang dipilihnya selain benar-benar m em perjuangkan aspirasi dan kepentingan

m asyarakatnya, juga m erupakan seorang pribadi yang jujur, terbuka, dan

berm oral. K ata kuncinya adalah bahw a seorang w akil rakyat haruslah dapat m enerapkan asas akuntabilitas yang b aik. K arena setiap hari berbagai aktivitas dan tindakan yang dilakukan oleh w akil rakyat dicatat dan diinform asikan di dalam w ebsite-nya, m aka m asyarakat dapat dengan m udah m em onitor, m engaw asi, m engevaluasi, dan m enilai kinerja w akilnya tersebut.

A spek ke tujuh dari m anfaat yang dapat diberikan oleh w ebsite adalah

m eningkatnya produktiv itas w akil rakyat beserta jajarannya. D engan

”diam bilalihnya” urusan adm inistratif oleh teknologi (w ebsite dan internet), m aka w akil rakyat dapat m em iliki w aktu yang lebih banyak untuk m em fokuskan diri pada hal-hal yang lebih strategis, seperti m isalnya: m em buat kebijakan, m em perjuangkan nasib m asyarakat, m em perbaiki kinerja pem erintahan, m enyem purnakan undang -undang, m engalokasikan dana pem bangunan, dan lain sebagainya. A rtin ya, produktivitas dari w akil rakyat dengan sendirinya akan m eningkat, yang berarti tingkat kesejahteraan rakyat pun nischaya akan m eningkat.

A spek kedelapan sangat erat kaitannya dengan diberikannya um pan balik

pertanyaan, keputusan, dan sikap w akilnya. T ujuannya ada dua. Y ang pertam a adalah sedapat m ungkin dilakukan suatu proses yang bersifat proaktif, dalam arti kata m asyarakat terlebih dahulu m em berikan berbagai saran dan pendapat m engenai hal-hal yang harus diperhatikan dan dijadikan pertim bangan oleh w akilnya sebelum yang bersangkutan m engam bil keputusan strategis. S em entara yang kedua adalah untuk hal -hal yang telah bersifat ”terlam bat”, usaha reaktif yang diam bil adalah dengan diberikannya koreksi dari anggota m asyarakat terhadap w akilnya tersebut.

A spek yang kesem bilan adalah bahw a teknologi w ebsite yang sem akin lam a sem akin berkem bang pesat, secara langsung akan m em berikan rangsangan bagi anggota m asyarakat yang selam a ini bersifat pasif dan apatis, untuk dapat

lebih aktif berpartisipasi dalam proses pem erintahan. B anyak sekali m ateri

dan inform asi di dalam w ebsite yang dapat m em berikan pendidikan politik bagi m asyarakat, m isalnya: cara-cara w akil rakyat m em perjuangkan dan m em utuskan sebuah peraturan atau undang-undang, apa yang harus dilakukan m asyarakat dan para w akilnya dalam rangka penyusunan anggaran pem bangunan, bagaim ana hubungan keterkaitan antara lem baga legislatif dengan eksekutif m aupun yudikatif, dan lain sebagainya. A gar m enarik, biasanya w ebsite terkait tidak hanya berisi sejum lah dokum en dalam bentuk inform asi belaka, nam un juga m enyertakan sejum lah cuplikan gam bar dan video, lengkap dengan audio dan narasinya.

D ari kesem bilan hal tersebut terlihat secara jelas b agaim ana kualitas dari sebuah dem okrasi dapat m eningkat secara signifikan sejalan dengan penerapan sebuah w ebsite. H ubungan atau relasi yang ”intim ” antara w akil rakyat dengan konstituen dan m asyarakatnya m erupakan hal fundam ental yang m enjam in terselenggaranya proses bernegara ”dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.

TAHAPAN INISIATIF ELECTRONIC