• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angin membawa bisikan Allah dari satu tempat ke tempat lain.

Dalam dokumen Singa betina bangkit (LISA BEVERE) (Halaman 32-36)

Seringkali karena suara gaduh buatan yang mengelilingi kita, menumpulkan kemampuan kita untuk mendengar baik-­baik Kata-­kata Roh.

Ada gangguan lain yang menghambat kemampuan kita untuk mendengar. Kita mendengar sesuatu yang rasanya pernah didengar. Ketika kita mendengar sesuatu itu, lagi dan lagi, kita mengalihkan perhatian dan tidak benar-­benar mendengarkan.

Apabila kita pikir kita tahu apa yang akan dikatakan oleh seseorang, kita mendengar dengan cara yang berbeda. Beberapa tahun lalu saya membaca Alkitab pada satu bagian. Saya sangat akrab dengan pasal-­ pasal itu. Waktu saya membaca saya tahu kejadian apa setelah itu. Mungkin Anda juga pernah mengalami hal yang sama. Hal seperti ini akan menyebabkan saya kehilangan kekaguman kanak-­kanak saya pada Firman Allah. Untuk mengatasi rasa apatis seperti itu, saya mempelajari parafrase dari Alkitab The Message.

Mengapa? Karena saya ingin dikejutkan. Dengan alasan ini saya mencatat beberapa bagian dari Alkitab The Message sehingga Anda juga dapat mengalami kekaguman yang menguntungkan. Saya tak sedang menggantikan Alkitab dengan kalimat parafrase. Saya hanya membawa bahasa yang relevan dan tambahan demi penelitian. Saya merasa bebas mempelajari versi Alkitab yang Anda sukai juga.

Saya lakukan ini karena, seperti Anda, saya benar-­benar ingin mendengar. Ketika telinga kita terbuka, kita tidak dapat berbuat apa-­ apa, selain mendengar suara dari bunyi-­bunyi kita.

Bicaralah atas nama orang-­orang yang tak dapat berbicara untuk diri mereka sendiri;;

Ya, bicaralah atas orang miskin dan tak berdaya, dan melihat mereka memperoleh keadilan.

(Amsal 31:8–9)

Pada pasal ini ibu Salomo, Batsyeba, menuntut anaknya, sang raja, untuk meminjamkan suara kerajaan bagi mereka yang hancur karena beratnya ketidakadilan. Hal itu juga peraturan atau konteks ayat-­ ayat bagi perempuan yang cakap (lihat Amsal 31:10–31). Seperti ibu Salomo, kita akan mendorong laki-­laki di dunia kita untuk berbicara bagi mereka yang suaranya sudah dibungkam? Kita adalah raja dan imam besar di hadapan Allah kita. Jadi bila orang lain diam, kita akan berbicara.

Sebagai nenek, saya ingin tahu apakah warisan bagi anak laki-­laki dan anak perempuan itu benar-­benar agung. Makin banyak studi-­studi konsensus global yang menunjuk kesetaraan gender sebagai rantai yang putus untuk membendung naik-­turunnya dunia kemiskinan dan terorisme. Pada 2001, Bank Dunia mengadakan satu studi yang berdampak kuat, yaitu Menciptakan Pertumbuhan: Melalui Kesetaraan Gender dalam Hak, Sumber Daya, dan Suara, yang memperdebatkan bahwa mengajukan kesetaraan merupakan hal sangat penting untuk mengatasi kemiskinan global. ”Melakukan investasi pada pendidikan perempuan-­perempuan muda mungkin akan menjadi investasi dengan tingkat ketersediaan keuntungan yang paling tinggi bagi dunia sedang berkembang,’ tulis Lawrence Summers saat menjabat ketua ekonomi Bank Dunia. ‘Pertanyaannya, bukan soal negara-­negara mana yang bisa memperoleh investasi semacam ini, tetapi negara-­negara mana yang dapat memperoleh yang tidak mendidik lebih banyak perempuan muda.’”1 Program Pengembangan PBB ini juga melakukan satu studi

yang menyimpulkan, “Memberdayakan perempuan membentuk produktivitas ekonomi yang meningkat.”2

Terorisme pada masa sekarang mengilhami pakar keamanan untuk melakukan studi gender dengan cara mereka sendiri. Inilah yang mereka temukan:

Alasan banyaknya muncul teroris Muslim, sangat tidak berkaitan dengan kitab suci mereka, yaitu Quran, tetapi lebih pada masalah kurang kuatnya partisipasi perempuan dalam ekonomi dan sosial pada banyak negara Islam.…

Memberdayakan perempuan-­perempuan muda, menurut pendapat pakar militer, akan mengurangi teroris.3

Dana dan upaya sangat besar telah dihabiskan untuk melakukan berbagai studi penting, berwawasan, dan luas ini. Saya selalu tercengang ketika kebijakan kemanusiaan kita menetapkan untuk kembali pada apa yang Allah telah nyatakan selama ini. Lama sebelum timbul masalah bersama di dunia ini, sudah ada sebuah jawaban dunia, yaitu: perempuan.

Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia. (Kejadian 2:18)

Manusia laki-­laki saja tidak baik. Sekarang, sejak itu, menyertakan perempuan dalam persamaan-­persamaan kehidupan, akan melipatgandakan dan membawa kebaikan bagi manusia laki-­laki, perempuan, anak-­anak, dan dunia milik kita bersama. Kehidupan yang berdiri sendiri mengundang apa yang disebut “tidak baik.” Manusia dicipta untuk maksud berhubungan dengan yang lain. Namun demikian, perkumpulan akbar dan luas dari manusia yang terdiri dari hanya laki-­laki akan menjadi sebuah resep kecenderungan akan terjadinya bencana. Kita dapat menyimbulkan dari beberapa temuan dari Kitab Kejadian dan studi-­studi masa kini bahwa budaya-­budaya yang didominasi oleh pria, tidak sehat pada berbagai lapisan.

Anda tidak dicipta untuk maksud bersikap tunduk. Anda sama-­ sama seorang ahli waris. Perempuan adalah jawaban-­jawaban Allah. Memasukkan suara-­suara perempuan akan meningkatkan kesempatan pendidikan untuk semua anak, memajukan ekonomi, dan sesungguhnya juga mengurangi risiko-­risiko terjadinya terorisme.

Tetapi perempuan yang seperti apa dulu?

Ketika saya menemukan dan bersukacita atas penciptaan keperempuanan, saya menjadi sadar bahwa saya bukanlah sebuah penciptaan yang baru timbul kemudian. Sebagai seorang anak perempuan Allah, seorang istri, seorang ibu, saya adalah jawaban. Jika saya adalah jawaban maka logislah semua perempuan di sekitar hidup saya juga merupakan jawaban juga. Kita bukanlah penduduk kelas dua di mata Allah. Anda, saudariku, mempunyai potensi yang istimewa

untuk menghidupi, memberi napas solusi pada masalah-­masalah kemanusiaan.

Ketika saya melakukan perjalanan dan mengatakan kebenaran sederhana ini kepada perempuan muda dan wanita dewasa, saya dapat sedikit menjelaskan pelbagai tanggapan mereka. Para perempuan itu tidak hanya mendengarkan saya dengan hati bergetar tetapi juga mereka mengatakannya dengan lantang dan dengan hati yang percaya.

“Saya adalah jawaban.”

Pada saat itu ada satu uluran, sebuah wahyu, sebuah nubuat. Cara pandang mereka diperbarui dan mata mereka terbuka untuk melihat diri kewanitaan mereka dengan cara pandang Allah dari sejak awal maksud penciptaan perempuan ... seorang yang melengkapi, menyempurnakan.

Kesadaran inilah permulaan kita untuk memandang kembali diri kita.

Wanita lebih dari sekedar perkumpulan yang mendorong tingkat perekonomian. Dan dengan kemampuan kita untuk mendatangkan solusi, pertanyaan-­pertanyaan lain akan muncul. Kami sedang menulis rancangan undang-­undang tentang hak-­hak di mana perempuan di seluruh dunia merupakan sahabat-­sahabat dari umat manusia. Kita berkumpul untuk memetakan kembali sebuah dunia di mana perempuan dan anak-­anak diterima dengan senang hati, bukannya dimanfaatkan.

Berikut adalah apa yang saya tahu tentang anak-­anak perempuan surga:

Dia seorang yang elok dan menyenangkan, cerdas, dan cakap. Kehidupannya terhubung dengan sekelilingnya, tak terpisah sendirian.

Dia dikasihi oleh Allah dan tidak disukai oleh Setan.

Dia terimpit di seluruh dunia baik dengan cara yang tak kentara dan nyata.

Pertanyaan yang tertinggal dari semua itu adalah: apa yang mungkin terjadi padanya bila dia didukung dan strategis?

Membangkitkan  Sesuatu    

Dalam dokumen Singa betina bangkit (LISA BEVERE) (Halaman 32-36)