• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyelamatkan Anak-Anak

Dalam dokumen Singa betina bangkit (LISA BEVERE) (Halaman 146-149)

Ya, ada kesedihan yang besar sekali dalam negara-­negara di mana kemiskinan menelanjangi jiwa manusia, tetapi ada peperangan di tingkat lokal yang juga membutuhkan perhatian kita. Ketika saya menulis buku ini, sebuah insiden menarik terjadi. Saya menangkap sekilas seperti apa strategisnya keberanian yang tidak biasa ini jika diterapkan pada sistem pendidikan lokal. Saya berkata sekilas karena keterlibatan saya hanyalah sebuah kunjungan dan saya dengan rasa hormat menyadari ada banyak yang bersiaga dan secara aktif terlibat dalam sistem pendidikan dan prosesnya. Saya bersyukur kepada Allah untuk para guru dan pekerja pendidikan yang bekerja tanpa lelah memberi pendidikan yang berkualitas dengan dana ketat. Inilah mengapa mereka sewaktu-­waktu membutuhkan pertolongan kita.

Pada satu malam anak bungsu saya, Arden, sedang mengerjarkan pekerjaan rumah membaca. Karena dia sangat letih sehabis latihan basket, dia bertanya apakah saya bisa membantunya membaca untuknya. Dia khawatir akan jatuh tertidur kalau membaca sendiri. Yang lain sedang di ruang keluarga, ribut menonton sepakbola. Jadi kami menyingkir ke kamar tidur saya.

Ketika kami membaca, saya menjadi waspada tentang isi buku. Di dalamnya ada beberapa pikiran tentang remaja bunuh diri, pengrusakan, kejahatan suami istri dan anak, kekerasan, minum minuman keras di bawah umur, orangtua yang tidak mengurus anak, dan pencurian di toko. Ketika saya berpikir bacaan setelah itu tak akan lebih buruk lagi, kami tiba pada paragraf tentang kondisi seksual yang sangat kasar.

Anak saya memandang saya dan berkata, “Bu, aku tak mau baca buku ini lagi.” Lalu dia berkata kepada saya ada bagian-­bagian lain yang sama jahatnya. Masalahnya adalah, buku ini adalah bacaan wajib dalam kelas literatur. Saya menegaskan saya akan menelepon sekolah keesokan harinya dan meminta Arden agar ditugaskan membaca buku lain. Besok hari saya berbicara dengan sang guru. Guru itu setuju Arden akan membaca buku lain untuk tugas literatur ini. Saya menutup telepon, masih memikirkan tentang hal itu. Tak lama setelah hari itu, sesuatu terjadi yang menyakinkan saya bahwa saya perlu melakukan hal yang lebih dari sekedar pemberitahun untuk anak saya. Menurut kebijakan sekolah, karena materi ini tidak disetujui, maka buku ini memerlukan izin dari orang tua terlebih dahulu. Saya sadar banyak orangtua lain tidak mengerti apa maksud dari isi buku itu. Bagaimanapun, satu-­satunya alasan saya sadar adalah karena saya membacakannya untuk anak saya. Di bawah kondisi normal, saya juga tidak tahu akan seperti apa jadinya.

Benarkan hanya anak saya yang terlindung dari isi buku tersebut?

%DJDLPDQDEXNXLQLPHPELQJNDLSHUVSHNWLIWHQWDQJSRUQRJUDÀVHNV

orangtua, alkohol, pencurian, kekerasan, dan bunuh diri bagi murid-­ murid lain di kelas? Dengan mengetahui hal tersebut, akankah saya diam saja? Bukankah itu tanggung jawab saya untuk melindungi anak-­ anak dan orangtua yang lain juga?

Kemudian saya menulis di blog untuk meningkatkan kesadaran tentang isi buku tersebut dan mengumpulkan dukungan untuk mewaspadai sekolah yang tidak dalam perhatian saya. Dalam kurang dari dua puluh empat jam, lebih dari lima ratus orang (banyak dari mereka berprofesi sebagai pendidik) memberi respons, bahwa mereka juga menemukan buku itu tidak pantas. Beberapa ibu yang mengajar anaknya sendiri di rumah dengan cara homeschooling, berkata bahwa itu juga alasan mereka menarik anak-­anak mereka dari sekolah umum.

Saya tidak mempertanyakan hak pengarang untuk menuliskan ceritanya. Kepedulian saya adalah bahwa buku itu ditugaskan untuk

GLEDFDROHKDQDNXVLDWDKXQ%XNXLQLPHQJXVXQJPDWHULSRUQRJUDÀ 3HUGDJDQJDQ VHNV DGDODK DZDO GDUL SRUQRJUDÀ .HVDQNHVDQ \DQJ WLGDN VHKDW VHFDUD KDUÀDK PHQFRQGRQJNDQ SHUVHSVL RUDQJRUDQJ

muda tentang perempuan dalam cara-­cara yang tak terbayangkan.

%XNX\DQJVD\DSHUWDQ\DNDQLWXPHPSHUOLKDWNDQSDVDQJDQSRUQRJUDÀ

WDKXQ 3RUQRJUDÀ EHUNXDVD XQWXN PHQFLSWDNDQ VDWX SDQGDQJDQ

yang menaklukkan dan menjerat korban-­korbannya (laki-­laki dan perempuan). Kejahatan ini dapat mencemari interaksi seksual di masa datang dengan kebencian terhadap wanita, tak terpengaruh seksual dan emosional, dan ketagihan seks, dan semua yang membuka jalan untuk perdagangan seks.

Saya tahu sistem pendidikan lokal kita diharapkan dapat memberi inspirasi kebijakan kepada anak-­anak muda, baik laki-­laki dan perempuan. Mereka mempunyai kebijakan-­kebijakan yang efektif pada tempatnya demi tegaknya tujuan ini, namun bagaimanapun buku ini sudah terselipkan. Saya membuat janji dengan kepada sekolah untuk membicarakan masalah ini dan berwaspada bahwa beberapa kebijakan sekolah sudah tak berlaku. Saya berbagi kepedulian saya sebagai orang yang melihat langsung risiko dari perdagangan seks, saya waspada dengan cara-­cara memperkenalkan perempuan sebagai objek seks.

Dalam waktu seminggu buku itu ditarik. Sekolah gembira sebuah kesalahan dalam proses seleksi sudah diatasi dan membuat beberapa perubahan sehingga pemilihan buku-­buku di masa mendatang tidak akan lagi terkena halangan yang tak terduga ini.

Sekolah-­sekolah umum mempunyai staf yang berkomitmen dalam mendidik anak-­anak. Seperti kita, mereka dapat berbuat kesalahan dan tergelincir dalam penilaian. Alih-­alih menyerang mereka, lebih baik duduk bersama sebagai teman dalam proses pendidikan dan memberi dukungan terbaik bagi semua anak, tidak hanya anak kita sendiri.

Setelah meyuarakan kepedulian saya, sekolah menyadari buku ini wajib untuk semua kelas-­kelas baru, dan kelas anak saya yang pertama membacanya. Ketika alarm sudah dibunyikan dan sekolah menjadi sangat suportif, banyak anak-­anak terhindar dari kejahatan membaca bacaan yang tak sopan dan masih dipertanyakan.

Di sepanjang proses ini saya tidak memperlihatkan kartu Kristen saya. Saya tidak gembar-­gembor dan meracau kepada guru-­guru atau administrasi sekolah. Saya memohon kepada mereka sesuai kebijakan sekolah mereka. Sebagai tambahan menunjukkan masalahnya, saya mengusulkan solusi yang beralasan. Saya biarkan mereka tahu saya berkomitmen untuk proses menyelesaikan masalah ini. Dan salah satu dari Anda juga dapat melakukan hal sama.

Dalam dokumen Singa betina bangkit (LISA BEVERE) (Halaman 146-149)