• Tidak ada hasil yang ditemukan

GURU BIOLOGI MELALUI PEMBUATAN JURNAL PEMBELAJARAN

Dalam dokumen Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 (Halaman 126-128)

Suciati1)

Chrisnia Octovi2)

E-mail: suciati.sudarisman@yahoo.com

ABSTRAK

Ilmu Kependidikan merupakan salah satu mata kuliah penting bagi seorang calon guru dan harus dipahami dengan baik, sementara sifat materinya cenderung teoritis cenderung kurang disukai. Oleh karenanya, diperlukan strategi pembelajaran yang sesuai agar lebih menarik dan tidak membosanan. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendorong peningkatan pemahaman konsep mahasiswa terhadap mata kuliah Ilmu Kependidikan melalui pembuatan jurnal pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus setiap siklus meliputi 4 tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah mahasiswa calon guru biologi Semester I di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS Tahun Akademik 2015/2016 sebanyak 29 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan teknik test

dan non-test (observasi, wawancara dan dokumentasi). Data dianalisis secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teterjadi peningkatan pemahaman konsep terhadap mata kuliah Ilmu Kependidikan melalui pembuatan jurnal pembelajaran. Jurnal pembelajaran dengan mind mapping lebih efektif meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa daripada jurnal pemelajaran naratif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembuatan jurnal pembelajaran mendorong peningkatan pemahaman konsep mata kuliah Ilmu Kependidikan pada mahasiswa calon guru di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS.

Kata kunci : ilmu kependidikan, jurnal pembelajaran.

PENDAHULUAN

Ilmu Kependidikan merupakan salah satu mata kuliah rumpun mata kuliah dasar kependidikan (MKDK) yang wajib diampu oleh mahasiswa calon guru biologi di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS (Silabus Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS, 2015). Mata kuliah Ilmu Kependidikan mencakup tentang hakikat dan jenis-jenis pendidikan, konsep dasar pendidikan, teori-teori dan aliran pendidikan, sistem pendidikan, sejarah perkembangan pendidikan, pedagogi modern, strategi pendidikan, dan problematika pendidikan. Begitu pentingnya kedudukan mata kuliah ini, cakupan Ilmu Kependidikan yang sangat luas dan mendasar tersebut menjadi prasyarat untuk pengambilan mata kuliah lanjutan, sehingga harus dipahami dengan baik oleh setiap mahasiswa calon termasuk mahasiswa calon guru biologi di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS. Sementara sifat materi mata kuliah Ilmu Kependidikan yang bersifat teoritis dan informatif, cenderung kurang disukai oleh mahasiswa khususnya bidang eksakta (termasuk biologi) yang umumnya lebih banyak berhubungan dengan kerja ilmiah di laboratorium. Oleh karenanya, diperlukan strategi pembelajaran sesuai agar lebih menarik dan tidak membosankan.

Berkaitan dengan karakteristik materi perkuliahan Ilmu Kependidikan, metode yang digunakan pada umumnya adalah kombinasi antara metode ceramah, diskusi dan presentasi. Metode ini mengandung banyak kelemahan, selain bersifat searah, monoton, mahasiswa menjadi pasif dan kurang fokus dalam pembelajaran sehingga mahasiswa cenderung mencari kesibukan lain. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 65% mahasiswa cenderung melakukan aktivitas-aktivitas lain seperti: mengobrol, kurang memperhatikan, bahkan asyik sendiri. Oleh karenanya, perlu strategi pembelajaran yang tepat agar mahasiswa tetap fokus terlibat aktif selama pembelajaran. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah melalui pembuatan jurnal pembelajaran (learning journal).

Jurnal pembelajaran merupakan salah satu bentuk catatan yang diperlukan sebagai media untuk berpikir tentang sesuatu atau merekam apa yang ada dalam pikiran penulis (Park, 2003). Jurnal pembelajaran merupakan kumpulan catatan, pengamatan, pemikiran, dan materi-materi relevan yang disusun dalam periode tertentu yang tujuannya untuk meningkatkan pembelajaran melalui proses menulis dan berpikir (Kartono, 2010) dan memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang baru dipelajarinya

(Damayanti, 2009). Dalam konteks penelitian ini, jurnal pembelajaran dimaknai sebagai aktivitas pembuatan catatan naratif secara mandiri oleh mahasiswa terkait materi yang disampaikan kelompok mahasiswa lain melalui kegiatan presentasi. Jurnal pembelajaran tersebut selanjutnya dikumpulkan sebagai portofolio masing- masing mahasiswa. Adapun kegiatan pembuatan jurnal pembelajaran ini bertujuan untuk meminimalisir mahasiswa melakukan aktivitas-aktivitas lain sehingga fokus terlibat aktif dalam pembelajaran. Adapun kegiatan pembuatan jurnal pembelajaran ini bertujuan untuk meminimalisir mahasiswa melakukan aktivitas-aktivitas lain, sehingga lebih fokus terlibat aktif selama proses pembelajaran. Hal ini mengacu pada pendapat Park (2003) bahwa penggunaan jurnal pembelajaran tidak hanya menekankan pada hasil belajar tetapi juga proses belajar. Di dalam konteks belajar sains (biologi), pembuatan jurnal pembelajaran relevan dengan hakikat pembelajaran sains yaitu mengacu pada proses, produk dan sikap ilmiah (Carin & Sund, 1997). Sikap ilmiah yang berkembang pada pembuatan jurnal pembelajaran adalah tumbuhnya rasa tanggung jawab, menghargai orang lain (Mc. Manus, 2001). Meski karakteristik materi Ilmu Kependidikan tidak berbasis aktivitas hands on

sebagaimana materi sains pada umumnya yang sarat dengan keterampilan proses sains, tetapi melalui pembuatan jurnal pembelajaran mahasiswa didorong untuk berpikir melakukan analisis apa yang mereka lihat, dengar, baca atau alami (King, 1995). Hal ini relevan dengan pernyataan Rustaman (2005) bahwa dalam belajar sains (biologi) mahasiswa selain melakukan keterampilan manual, juga keterampilan berpikir, dan keterampilan sosial. Hal ini didukung oleh pendapat Yinger (1985) bahwa jurnal pembelajaran menawarkan berbagai keuntungan bagi guru dan peserta didik, sehingga disarankan untuk menjadikan sebagai perangkat (pembelajaran (learning tool), yaitu perangkat pembelajaran yang dapat mendorong keterampilan belajar sepanjang hidup (lifelong learning skills) (Walden, 1988). Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan jurnal pembelajaran telah terbukti efektif meningkatkan keaktivan peserta didik dalam pembelajaran (Febriyanti, 2015; Connor-Greene, 2000; Cantrell et al., 2000; Dart et al., 1998; Carroll, 1994).

Namun menurut Buzan (2007) bahwa bentuk catatan yang bersifat naratif cenderung kurang efektif dan kurang mengembangkan kreativitas peserta didik. Hal ini disebabkan pembuatan catatan naratif yaitu berupa narasi dari kumpulan materi yang cenderung melibatkan kerja belahan otak kiri saja yang pada dasarnya kurang mendorong peserta didik untuk kreatif. Dengan demikian, pembuatan jurnal pembelajaran perlu lebih dikembangkan ke arah pembuatan catatan mandiri yang lebih efektif melalui pemetaan seperti peta pikiran (mind map), peta konsep (concept map), diagram pohon (tree diagram), diagram tulang ikan (fish bone diagram), dll. Melalui berbagai teknik membuat catatan tersebut diharapkan siswa mampu membuat keterkaitan antar konsep, sehingga lebih mudah dalam memahami konsep.

Mind maping adalah salah satu teknik mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran yang menyelaraskan proses belajar dan cara alami otak (Buzan, 2007; Alamsyah, 2009). Hal ini relevan dengan pernyataan (Cheng, 2011; Buzan, 2008) bahwa teknik mind map memiliki keunggulan- keunggulan diantaranya: 1) catatan yang dihasilkan menggambarkan pola gagasan yang saling berkaitanpada cabang-cabangnya, sehingga memungkinkan otak dapat memahami ulang gagasan dalam wacana secara utuh dan menyeluruh; 2) memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan asosiasinya dalam pola radial dan jaringan sebagaimana otak dirancang, sehingga mampu melibatkan kedua belahan otak akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat kembali segala bentuk informasi; 3) menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat. Keampuhan mind map

terhadap kemampuan berpikir telah banyak dibuktikan melalui berbagai penelitian (Kholifah Mustami, 2009; Asri Widowati, 2010; Andi, A.P, 2011). Dengan demikian, pembuatan jurnal pembelajaran dengan teknik mind maping dapat menjadi salah satu alternatif dalam memudahkan mahasiswa memahami konsep materi Ilmu Pendidikan terutama dalam melakukan pemanggilan kembali informasi (recall).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendorong peningkatan pemahaman konsep mahasiswa terhadap mata kuliah Ilmu Kependidikan melalui pembuatan jurnal pembelajaran. Subyek penelitian adalah mahasiswa Semester I Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS Tahun Akademik 2015/2016 sebanyak 29 mahasiswa. Penelitian ini dilaksanakan secara bersiklus dan tiap siklus meliputi 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi (Kemmis dan McTaggart, 2007).

Tindakan pada Siklus I, data proses pembelajaran berupa produk pembuatan jurnal pembelajaran dalam bentuk catatan naratif sebagai portofolio mahasiswa selama awal hingga tengah semester. Data meliputi: 1) data hasil pembelajaran berupa hasil tes pemahaman konsep mahasiswa Ujian Tengah Semester (UTS); 2) data proses pembelajaran yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan portofolio mahasiswa berupa produk jurnal pembelajaran. Tindakan pada Siklus 1 berupa pembuatan jurnal pembelajaran dalam bentuk catatan naratif dan pada Siklus 2 berupa jurnal menggunakan teknik mind map sebagai portofolio mahasiswa selama tengah hingga akhir semester. Data hasil pembelajaran berupa hasil tes pemahaman konsep mahasiswa Ujian Akhir Semester (UAS). Target penelitian adalah peningkatan pemahaman konsep mahasiswa yaitu minimal capaian nilai kategori C (> 60). Pengumpulan data menggunakan teknik test

untuk mengetahui pemahaman konsep mahasiswa dan teknik non-test untuk melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode

102 deskriptif-kualitatif. Secara rinci tahapan tiap siklus disajikan pada Tabel 1.

Dalam dokumen Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 (Halaman 126-128)