• Tidak ada hasil yang ditemukan

MELALUI STUDI LAPANGAN

Dalam dokumen Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 (Halaman 133-136)

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X

MIA 3 SMA N 7 SURABAYA PADA MATERI

TINGKATAN TAKSON DAN KLASIFIKASI MAKHLUK

HIDUP

MELALUI STUDI LAPANGAN

Choirunnisak

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains Pascasarjana Unesa E-mail: anice.choirunnisak @gmail.com

ABSTRAK

Pembelajar yang aktif dan luwes, siswa harus memiliki potensi untuk berfikir sendiri dan potensi ini dapat diwujudkan apabila mereka diberi banyak kesempatan berfikir untuk mencari dan menemukan pengetahuan ini sendiri, dan peranan guru hanya sebatas sebagai fasilitator. Siswa merasa bosan selama pembelajaran berlangsung dikarenakan kegiatan pembelajaran yang monoton dan metode yang bisa digunakan untuk mengatasi kebosanan dan meningkatkan minat belajar adalah pembelajaran di luar kelas dengan menggunakan multistrategi supaya kegiatan pembelajaran lebih kontekstual. Salah satunya melalui studi lapangan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan 36 siswa (13 laki-laki dan 23 perempuan) kelas X MIA 3 dengan pertimbangan hasil belajar siswa masih rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi atau pengamatan, metode tes, dan angket. Teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Dari analisis data diperoleh rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar pada putaran I sebesar 42%, pada putaran II diperoleh persentase 93% Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa materi takson dan klasifikasi makhluk hidup meningkat melalui studi lapang.

Kata kunci: Minat Belajar, Materi Tingkat Takson dan Klasifikasi Makhluh Hidup, dan Studi Lapang

ABSTRACT

Active and attractive learning, students must have a potential to think by themselves and this potential can be realized if they are given plenty of opportunity to think and find out the knowledge by themselves and the teachers have role as a facilitator. Students feel bored during learning process, because that are monoton. The method that can be used to solve this problem and increase the interest of learning by outdoor learning with multi-strategy to make learning process more contextual. Which one is field study. This research is the classroom action research, who objects of this research are 36 studebts (13 male and 23 female) in X MIA 3 Class with a low result of study. The method of this research is observation, test, and questioners. Data has analized by descriptive- quantitative. The result showed that mean of precentage of completeness study in round I has 42% and round II has 93%. Based on result of research can be conclused that study interest of student in taxon and classification of living things matery has increase with field study.

108

ISBN 978-602-72071-1-0

PENDAHULUAN

Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pengajaran. Pembelajaran biologi pada Tingkat Satuan Pendidikan menekankan pada siswa sehingga guru diharapkan mampu mengembangkan rencana pembelajaran sebaik-baiknya sehingga materi pelajaran dapat tergali dengan seluas-luasnya. Dalam pembelajaran ini pula, siswa ditekankan menjadi pembelajar yang aktif dan luwes, siswa harus memiliki potensi untuk berfikir sendiri dan potensi ini dapat diwujudkan apabila mereka diberi banyak kesempatan berfikir untuk mencari dan menemukan pengetahuan ini sendiri, dan peranan guru hanya sebatas sebagai fasilitator. Walaupun demikian, bukan berarti peran guru tidak ada sama sekali, guru harus tetap berperan dalam proses belajar mengajar dengan strategi-strategi mengajarnya agar siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya.

Salah satu materi pada pelajaran biologi SMA kelas X semester 1 adalah tingkatan takson dan klasifikasi makhluk hidup. Pada materi ini siswa kelas X SMAN 7 Surabaya mengalami hambatan dalam pencapaiannya. Hambatannya adalah kurangnya minat siswa dalam pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar. Hal tersebut terlihat ketidak antusiasan siswa saat pelajaran berlangsung. Salah satu guru biologi yang ada di SMAN 7 Surabaya berpendapat bahwa siswa merasa bosan selama pembelajaran berlangsung dikarenakan kegiatan pembelajaran yang monoton dimana siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru kemudian diminta untuk mengerjakan tugas. Metode yang bisa digunakan untuk mengatasi kebosanan dan meningkatkan minat belajar adalah pembelajaran di luar kelas dengan menggunakan multistrategi supaya kegiatan pembelajaran lebih kontekstual. Salah satunya melalui studi lapangan.

Studi lapangan merupakan metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Pada saat melakukan observasi dan wawancara siswa memperoleh informasi. Informasi ini dapat digunakan untuk mendukung atau menguatkan materi yang diperoleh siswa dalam pembelajaran di kelas.

PEMBAHASAN

Data peningkatan minat belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi kelompok pada tiap siklus. Dimana indikator minat belajar telah tercermin pada pernyataan-pernyataan yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan pembelajaran. Penrnyataan tersebut meliputi melaksanakan tugas dalam kelompok tepat waktu yang mencerminkan indikator perhatian, menyelesaikan tugas dalam kelompok mencerminkan indikator keterlibatan siswa, membersihkan alat/bahan dan kelas setelah selesai mengerjakan tigas/praktikum mencerminkan indikator

perasaan senang, bekerjasama dengan semua anggota kelompok saat melaksanakan tugas kelompok mencerminkan indikator keterlibatan dan menyampaikan pendapat ilmiah/ kritis dengan santun mencerminkan indikator ketertarikan.

Hasil evaluasi kelompok terbukti meningkat dari putaran I yang siswa masih belum bisa bekerjasama dengan anggota kelompok pada putaran II siswa bisa bekerjasama dengan baik. Sedangkan untuk membersihkan alat/ bahan dan kelas selesai mengerjakan tugas/ praktikum perlu adanya pembiasaan, sehingga pada putaran II siswa baru bisa melakukannya dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari grafik 4.1. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 putaran 1 putaran 2

Grafik 1 Hasil Evaluasi Siswa

Berdasarkan pada hasil angket respon yang telah diisi oleh siswa. Pada materi tingkat takson dan klasifikasi makhluk hidup siswa lebih berminat jika pembelajaran dilakukan melalui studi lapangan. Hal ini disebabkan pada materi tingkat takson dan klasifikasi makhluk hidup siswa belajar mengidentifikasi ciri tanaman dengan menggunakan spesimen asli dan hanya dengan menggunakan studi lapang siswa bisa melakukannya. Selain itu siswa juga merasa jenuh jika melakukan penganmatan melalui gambar atau spesimen asli tapi dibawa ke dalam kelas.

Selain diketahui dari hasil evaluasi kelompok dan angket respon siswa, peningkatan minat belajar siswa juga bisa diketahui dari hasil belajar. Diasumsikan bahwa jika hasil belajar siswa tersebut tinggi maka minat terhadap materi tersebut juga tinggi. Hasil belajar menunjukkan peningkatan dari putaran pertama ke putaran kedua terlihat pada grafik 4.2.

ISBN 978-602-72071-1-0 0 20 40 60 80 100 putaran I putaran II persen ketuntasan hasil belajar

Grafik 2 Hasil Evaluasi Siswa

Pada setiap selesai pembelajaran dalam setiap putaran guru mengadakan tes akhir bagi siswa untuk mengetahui sejauh mana ketuntasan siswa dalam menguasai materi yang diajarkan. Dari hasil tes yang didapat dari setiap putaran maka akan dapat ditemukan permasalahan yang membuat siswa terhambat dalam menguasai materi dan guru memperbaikinya pada putaran selanjutnya.

Pada grafik 4.2 menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang pada putaran I ketuntasan 42% meningkat pada putaran II 93%. Meningkatnya persentase ketuntasan ini disebabkan karena keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui metode studi lapangan dengan baik dan siswa telah menguasai tahapan dalam pembelajaran. Faktor tersebut yang akhirnya terbukti dalam setiap putaran telah menjadi pendukung utama tercapainya ketuntasan hasil belajar baik secara individual maupun klasikal.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh simpulan bahwa minat belajar siswa materi takson dan klasifikasi makhluk hidup meningkat melalui studi lapang.

Saran

1. Dalam proses

belajar mengajar guru hendaknya mampu mengajak siswa menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari siswa.

2. Guru hendaknya selalu dapat menyesuaikan materi dengan kegiatan pembelajaran yang akan diterapkan.

3. Pengelolaa

n waktu selama pelaksanaan pembelajaran melalui studi lapangan hendaknya diatur dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, A dan Supriono, W. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Jakarta: Erlangga.

Dasna, I Wayan. (2008). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Unipress Universitas Negeri Malang

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar.

Jakarta: Asdi Maliasatya.

Dwiningrum, Siti Irene Astuti. (2011). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gafur, Abd. (1984). Disain Instruksional. Solo: Tiga Serangkai.

Samosir, Marten. (1992). Seni Berpi kir Kreatif. Jakarta: Erlangga

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Usman, M.U & L.Setiawati. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakary

110

ISBN 978-602-72071-1-0

PENGARUH PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBANTUAN

Dalam dokumen Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 (Halaman 133-136)