• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 5: Contoh Produk Jurnal Pembelajaran Berbasis Peta Pada Siklus

Dalam dokumen Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 (Halaman 129-133)

Gambar Keterangan

Produk jurnal pembelajaran berbasis peta dibuat oleh mahasiswa (K34) pada Siklus 2 (14 Desember 2015).

104 Produk jurnal pembelajaran naratif dibuat

oleh mahasiswa (K58) pada Siklus 2 (14 Desember 2015).

Produk jurnal pembelajaran naratif dibuat oleh mahasiswa (K12) pada Siklus 2 (14 Desember 2015).

Data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa pada Siklus 2 produk jurnal pembelajaran berbeda dari sebelumnya yaitu dalam bentuk catatan berbasis peta (mind mapping) dengan bentuk yang bervariasi sesuai tergantung pada kreasi masing-masing mahasiswa.

Data proses pembelajaran tidak saja diperoleh melalui produk portofolio mahasiswa terkait pembuatan jurnal pembelajaran, melainkan juga dari hasil wawancara sebagaimana disajikan pada Tabel 6

.

Tabel 6: Data Respon Mahasiswa Terhadap Pembuatan Jurnal Pembelajaran

No. Respon Kode Mahasiswa Jumlah (%) Respon Mahasiswa 1. Lebih menyukai

pembuatan jurnal pembelajaran naratif

K14, K18, K28, K48, K64 17,2 Lebih mudah dibaca kembali, tidak rumit dan tidak membingungkan 2. Lebih menyukai pembuatan jurnal pembelajaran berbasis peta K02, K04, K06, K10, K12, K16, K20, K22, K24, K26, K32,K34, K36, K38, K40, K42, K44, K46, K50, K52, K54, K56, K56, K58, K60

82,8 Lebih terstruktur, lebih ringkas, hemat waktu sehingga dapat fokus ke presentasi, mudah dipahami

ISBN 978-602-72071-1-0

C. Pembahasan

Terjadinya peningkatan pemahaman konsep mahasiswa tentang materi Ilmu Kependidikan pada setiap siklus, diprediksi berkaitan erat dengan kehadiran jurnal pembelajaran berbasis peta (mind mapping/MM). Karakteristik jurnal pembelajaran naratif yang cenderung berisi banyak informasi kurang efektif dalam mendorong mahasiswa memahami konsep. Hal ini relevan dengan pernyataan Buzan (2007) bahwa teknik MM dirancang selaras dengan bagaimana otak memproses informasi dimana otak akan memproses informasi dari berbagai tanda, gambar, bunyi, aroma, pikiran maupun perasaan. Catatan berbasis MM mengakomodir pola gagasan yang saling berkaitan pada cabang-cabangnya sehingga memungkinkan otak memahami ulang gagasan dalam wacana secara utuh dan menyeluruh. Hasil penelitian Buzan menunjukkan bahwa otak akan menyimpan informasi dengan cara mengumpulkan pada sel-sel syaraf yang bercabang-cabang bukan dalam bentuk berjejer rapi (naratif). Mengacu pada hasil penelitian Buzan, maka jurnal pembelajaran dengan MM lebih efektif terhadap pemahaman konsep.

Hal ini dapat dilihat respon mahasiswa sebanyak 82,8% mahasiswa lebih menyukai jurnal pembelajaran berbasis peta. Berbagai pernyataan dikemukakan mahasiswa terkait pembuatan jurnal pembelajaran berbasis MM diantaranya: (K22; K12;

K20; K58): “ …catatan dengan MM lebih terstruktur

(poin-poin pentingnya saja dan berurutan (K52; K16), sehingga mudah untuk dipahami (K34; K10;

K06; K46; K16; K38; K44) …..dan bias lebih fokus pada presentasi kelompok (K58; K26; K56) ”.

Sementara menurut mahasiswa (K32; K50): “catatan lebih singkat dan materi yang harus dipelajari tidak

banyak”, catatan tampak lebih simple, menarik karena disajikan dengan bentuk dan warna gamar yang menarik (mahasiswa K36; K26; K56). Hal ini relevan dengan temuan penelitian bahwa sebanyak 34,13% mahasiswa mengalami peningkatan kemampuan dalam memahami konsep tentang materi Ilmu Pendidikan (K22; K32; K56; K10; K36; K44; K58; K12; K16; K38). Namun demikian, meski mahasiswa menyatakan lebih menyukai jurnal pembelajaran dengan MM, kenyataannya sebanyak 20,60% justru mengalami penurunan capaian rata- rata pemahaman konsep (K06; K26; K52; K34; K50; K46). Hasil wawancara menunjukkan bahwa hal tersebut disebabkan karena mereka mengalami berbagai hambatan diantaranya: bertele-tele dan sulit menemukan konsep-konsep penting yang menjadi cabang-cabang MM (K06; K26; K50); lupa menemukan kaitan antar konsep ketika dipelajari ulang (K34); waktunya kurang (K46).

Sebanyak 17,2% mahasiswa menyatakan lebih menyukai jurnal pembelajaran naratif (K14, K18, K28, K40, K48, dan K64). Hasil wawancara menunjukkan bahwa mahasiswa lebih menyukai jurnal pembelajaran naratif karena catatan menjadi lebih jelas dan lengkap, sehingga mudah dipelajari serta lebih fleksibel menuliskan catatan tambahan yang tidak terdapat dalam power point. Hal tersebut juga dibuktikan dengan nilai hasil tes, dimana 50% mahasiswa yang menyukai jurnal naratif capaian nilai rata-rata pemahaman konsep lebih baik dibandingkan dengan nilai capaian pemahaman konsep pada jurnal dengan mind mapping, sedangkan 50% lainnya mengalami kenaikan namun tidak signifikan hanya sekitar 1-3 poin. Hal ini karena diprediksi berkaitan dengan modalitas gaya belajar siswa. Informasi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian lanjutan.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pembuatan jurnal pembelajaran mendorong peningkatan pemahaman konsep mata kuliah Ilmu Kependidikan pada mahasiswa calon guru di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, M. (2009). Kiat Jitu Meningkatkan Prestasi dengan Mind Mapping.

Yogyakarta: Mitra Pelajar.

Andi, A.P. (2011). The Influence of Mind Mapping Learning Method on The Academic Archievement Increase Of 8th Grade Student of SMP Khadijah Surabaya. (Tesis tidak diterbitkan).

Asri Widowati. (2010). Pengaruh Mind Map Terhadap Kemampuan Kognitif dan Kreatifitas Siswa Dalam Pembelajaran Sains Meaningfully. (Tesis tidak diterbitkan).

Buzan, T. (2012). Buku pintar mind map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Cantrel, R.J., Fusaro, J.A. & Dougherty, E.A. (2000). Exploring the Effectiveness of Journal Writing on Learning Social Studies: a comparative study, Reading Psychology, 21(1), pp. 1-11.

Carin & Sund. (1997). Teaching Modern Sciene. New York: Prentice Hill.

Carroll. (1994). Journal Writing as a Learning and Reseach tool in the Adult Classroom, TESOL. Journal, 4(1), pp. 19-22.

Cheng, Wen, Chieh, L.C., & Ying, C.Y. (2011). A Brief Review on Developing Creative Thinking in Young Children by Mind

106

ISBN 978-602-72071-1-0

Mapping. International Business Research, 3(3), pp. 233-238. Dipeoleh 20 Februari 2012

(http://www.eurasianjournals.com/index.p hp/ejpce.

CONNOR-GREENE, P.A. (2000) Making connections: evaluating the effectiveness of journal writing in enhancing student learning, Teaching of Psychology, 27(1), pp. 44–46.

Dart B.C., Boulton-Lewis, G.M., Brl Wolee, J.M. & Mc Crindle, A.R.. (1998). Change in Knowledge of Learning and Teaching through Journal Writing, Research Papers in Education: Polyce and Practice, 13 (3), pp. 291-318.

Damayanti, D.P. (2008). Penggunaan Jurnal Belajar Dalam Pembelajaran Biologi Model Rancangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkeramat. cc

Febriyanti. (2015). Efektivitas Penggunaan Jurnal Belajar Terhadap Prestasi Belajar Materi Ekosistem Kelas VII E SMP Negeri 01 Jelbuk Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi (Tidak diterbitkan).

Kartono. (2010). Penerapan Teknik Penilaian Learning Journal Pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Segiempat. Jurnal Penerapan Teknik Penilaian. Journal. (online) Unnes.ac.id/nju/index.php/kartono/article/ view/1246/1300, diakses 13 Juni 2015)

Kemmis, S. & McTaggart, R. (2007). Participatory Action Research: Communicative Action and the Public Sphere.In N. Denzin & Y. Lincoln (Eds). Strategies of Qualitative Inquiry (3rd ed.,pp. 271-330). Thousand Oaks, CA: Sage.

Kholifah Mustami. (2009). Pengaruh Synectics Dipadu Mind Map Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif, Sikap Kreatif, dan Penguasaan Materi Biologi. (Tesis tidak diterbitkan).

King, A. (1995). Inquiring Mind Really Do Want to Know:Using Questioning to Teach Critical Thinking of Psychology, 22. (1), pp. 13- 17.

Mc. Manus. (2001). The Two Paradigms of Education and the Peer Review of Teaching. Journal of Geoscience Education, 49(5), pp. 423-434.

Park, C. (2003).Engaging Students in the Learning Process: the learning journal of Geography in Higher Education, Vol. 27, No. 2.

Rustaman, N.Y., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S. A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochintaniawati, D., Nurjhani, M. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: UPI.

Tim Mata Kuliah Ilmu Kependidikan. 2015. Silabus Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS. Surakarta: FKIP UNS.

WALDEN, P. (1988) A learning journal as a tool to promote lifelong learning skills, Feminist Teacher, 3(2), pp. 14–17.

YINGER, R. (1985) Journal writing as a learning tool, Volta Review, 87(5), pp. 21–33

ISBN 978-602-72071-1-0

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X

Dalam dokumen Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 (Halaman 129-133)