• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA SMP

Dalam dokumen Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 (Halaman 183-189)

Yunida Ulfah

Mahasiswa S2 Pendidikan Biologi PPs Unlam Banjarmasin E-mail: yunidaulfah@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan bidang psikologi, neurosains dan pendidikan membuat Gardner berpendapat bahwa terdapat 9 jenis kecerdasan pada manusia meliputi verbal-linguistik, matematis-logis, visual-spasial, kinestetik, musikal-ritmis, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan ekstensialis. Gagasan penelitian pengembangan bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran bioteknologi dengan model pembelajaran Cermin diri (C), Ekspos konsep (E), Rumuskan keingintahuan (R), Dalam ingatan (D), Akui bakat (A), dan Simpul ingatan (S) atau CERDAS berbasis teori Multiple Intelligence yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini menggunakan model Tessmer. Subjek pakar berasal dari dosen pascasarjana. Subjek siswa berasal dari SMPN 26 Banjarmasin kelas IX. Penelitian dilakukan selama Juni 2016 hingga Januari 2017. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebuah perangkat rencana pelaksanaan pembelajaran bioteknologi yang valid, praktis dan efektif.

Kata kunci : PenelitianPengembangan, Tessmer, Multiple Intelligences, Bioteknologi, CERDAS

ABSTRACT

The Development in psychology, neurosciences, and education influence experts like Gardner to said there was 9 different Intelligences in humanbeing such as mathematic-logic, visual-spatial, cinestetic, musical-rthym, interpsonal, intrapersonal, naturalist and extensialist. The aim of this research is dpeloving a set of lesson plan for Biotechnology with CERDAS learning model based of Multiple Intelligences theory which are valid, practical, and efective. This research use Tessmer model. Experts are lecturer from posgraduated program. The subject in formative evaluation are 9th learners from SMPN 26 Banjarmasin. This research will hold on June 2016 until January 2017. The output of this research expect to be a set of valid, practical and efective lesson plan.

Keywords:Research & Development, Tessmer, Multiple Intellignce, Biotecnology, CERDAS

158

ISBN 978-602-72071-1-0

PENDAHULUAN

Kemampuan peserta didik di Indonesia masih diukur definisi sempit. Kecerdasan biasanya masih diukur dengan IQ (Intelligence Quotient). Teori ini dikembangkan oleh Alferd Binet pada awal tahun 1900 yang pada masanya dianggap dapat mendefinisikan kecerdasan yang tercermin dari kemampuan peserta didik dalam pembelajaran dan dapat juga memperkirakan kesuksesan mereka dalam hal akademis. Padahal kenyataannya IQ hanya dapat mengukur kemampuan berfikir lingustik dan matematis-logis . Pendapat Goleman (1994) juga menyatakan bahwa IQ hanya memberi kontribusi sebesar 20% terhadap kesuksesan seseorang. Sedangkan aspek 80% lainnya ditentukan oleh banyak komponen yang sebenarnya menurut Winarti (2014) merupakan bagian dari kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences) sesuai teori Gardner.

Gardner (2003) mendefinisikan kecerdasan sebagai “An intelligence is the ability to solve problems, or to create products, that are valued within one or more

cultural settings”. Perkembangan di dalam banyak bidang, terutama psikologi, neurosains dan pendidikan membuat Gardner berpendapat bahwa terdapat 9 jenis kecerdasan pada manusia meliputi verbal-linguistik, matematis-logis, visual-spasial, kinestetik, musikal- ritmis, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan ekstensialis.

Gaya pembelajaran di Indonesia, termasuk pembelajaran Biologi masih belum sepenuhnya menyesuaikan dengan bakat, minat dan kemampuan

peserta didik yang berbeda-beda. Pembelajaran masih menggunakan pendekatan dan model-model pembelajaran yang hanya mengembangkan serta menguntungkan aspek kecerdasan lingustik dan matematis-logis saja dan tidak menyimbangkan pada perkembangan kecerdasan lain. Belum banyaknya perangkat pembelajaran yang memberikan arahan pada guru atau instruktur pembelajaran dalam mengasimilasikan Multiple Intelligence ke dalam pembelajaran Biologi menjadi salah satu faktor paradigma kecerdasan majemuk ini belum dikenal dan dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran.

Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai penerapan Multiple Intelligence dalam pembelajaran. Abdi (2013); Setyowati (2009) dan Winarti (2014) menunjukan bahwa penerapan Multiple Intelligence

meningkatkan hasil dan aktivitas belajar serta kecerdasan majemuk siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan materi bioteknologi pada SMP dengan berbasis pada teori

Multiple Intelligence. Model makro yang akan digunakan adalah model Tessmer meliputi langkah self assesment, one to one evaluation, small group evaluation, dan field test.

Model mikro yang akan dikembangkan adalah

model ‘CERDAS’ (Cermin diri, Ekspos konsep,

Rumuskan keingintahuan, Dalami ingatan, Akui bakat, dan Simpul Ingatan) dari Winarti (2014) yang akan menjadi pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar.

Tabel 1. Langkah dari model ‘CERDAS’ menurut Wwinarti (2014)

Langkah /

Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Tujuan

C : Cermin Diri

1. Membimbing siswa mengenali diri sendiri dengan meminta siswa saling bercerita tentang diri mereka pada teman sebangkunya, saling mendengar dan menuliskannya dalam bentuk sketsa atau gambar.

2. Membimbing siswa menilai hasil

pekerjaannya sendiri dan merefleksi kemajuan belajarnya.

Siswa mengenali dirinya sendiri dengan

melakukan: 1. Saling bercerita tentang diri sendiri kepada teman

lain, siswa yang menjadi pendengar menuliskan cerita tersebut dalam bentuk sketsa, atau gambar.

2. Menilai hasil karya sendiri dan merefleksi kemajuan belajar. 1. Meningkatkan motivasi 2.Mengembangkan kecerdasan interpersonal, intrapersonal, verbal linguistik dan visual- spasial. 3. Membangun citra diri yang Positif E : Ekspos Konsep

Memotivasi siswa agar tertarik

pada materi pelajaran yang

akan diberikan melalui berbagai

kegiatan seperti membawa benda asli, melakukan demonstrasi

yang menarik, bermain

Memperhatikan pengenalan

konsep yang diberikan guru dan ikut terlibat dalam permainan game, dll. 1. Mengaktifkan semua jenis kecerdasan 2. Membangkitkan minat 3.Mengembangkan berbagai jenis kecerdasan

ISBN 978-602-72071-1-0 Langkah /

Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Tujuan game, menunjukkan gambar. R : Rumuskan Keingintahuan 1. Mengelompokkan siswa dalam

kelompok heterogen yang terdiri atas siswa dengan jenis

kecerdasan berbeda. 2. Membimbing siswa merumuskan

pertanyaan yang diminta dalam

LKS

Secara berkelompok berdiskusi merumuskan pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya terkait

materi yang sedang dipelajari 1.Mengembangkan kecerdasan interpersonal dan linguistik 2. Menumbuhkan curiosity. 3. Melatih keterampian proses. 4. Menumbuhkan sikap kerja Sama D : Dalami Konsep Membimbing siswa melakukan aktivitas pembelajaran yang melatih kemampuan berlogika, memecahkan masalah, melakukan percobaan, dll Melakukan aktivitas- aktivitas yang melatih kemampuan berlogika, memecahkan masalah, kemampuan matematis dan keterampilan berpikir, melalui kegiatan

yang bersifat hands on

dan minds on untuk mengeksplorasi konsep 1.Mengembangkan berbagai jenis kecerdasan. 2. Membantu siswa memahami materi pelajaran 3. Meningkatkan memori. 4. Meningkatkan aspek afektif dan psikomotor. 5. Menumbuhkan karakter

kerja sama, jujur dan teliti. A : Akui Bakat 1. Mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok yang terdiri

atas siswa yang memiliki jenis kecerdasan sama. 2. Membimbing siswa melakukan Aktivitas 1. Membentuk kelompok

dengan siswa lain yang memiliki kecerdasan sejenis.

2. Siswa

mengekspresikan pemahaman tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan yang disukainya seperti membuat puisi, membuat

lagu, membuat game, menggambar, dll. 1.Mengoptimalkan potensi kecerdasan dominan siswa 2. Meningkatkan motivasi

instrinsik siswa dalam belajar. 3. Membangun citra diri yang positif. 4. Menumbuhkan sikap kerja sama. S : Simpul Ingatan Membimbing siswa membuat rangkuman tentang materi pelajaran

Membuat rangkuman pada

kartu catatan dan melakukan umpan balik.

1.Mengembangkan kecerdasan intra personal dan verbal linguistik. 2. Meningkatkan memori jangka panjang (retensi). 3. Memperkaya struktur kognitif Sehingga rumusan dari masalah adalah

bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran yang valid sesuai dengan validasi oleh pakar, praktis karena dapat digunakan dengan baik oleh mitra dan

efektif yang dilihat melalui pengaruhnya terhadap perkembangan kecerdasan majemuk siswa dalam materi bioteknologi ?

160

ISBN 978-602-72071-1-0

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Developmental Research). Adapun yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi silabus sesuai topik yang dibahas, RPP, LKS, kunci LKS, lembar penilaian, media, dan bahan ajar.

Penelitian pengembangan memiliki banyak istilah yang sejenis. Sekalipun demikian ada kesamaan prinsip

yakni fase pendahuluan, fase prototipe dan fase evaluasi formatif (Ploomp dan Nieveen, 2007

Penelitian pengembangan menggunakan model Tessmer. Model Tessmer bertujuan memperbaiki produk. Langkah-langkahnya melalui 1) pendapat tim ahli (expert review), 2) uji perorangan (one to one), 3) uji kelompok kecil (small group), dan 4) uji lapangan (field test) .

Gambar 1. Alur desain formative evaluation diadaptasi dari Tessmer (1993).

Peneliti memberikan hasil dari pengembangan prototype perangkat pembelajaran kepada pakar yang terdiri dari 3 dosen pascasarjana, baik yang merupakan pakar bidang maupun pakar ahli. Jika hasil dari validasi oleh pakar menunjukkan hasil valid-sangat valid maka akan diteruskan pada tahap selanjutnya. Namun, jika hasilnya menunjukkan tidak valid maka akan dilakukan perbaikan dan pengulangan uji validasi.

Subjek penelitian ditetapkan berdasarkan mikro siklus secara purposive. Subjek uji perorangan adalah dua orang perwakilan siswa kelas IX SMPN 26 Banjarmasin pada semester ganjil 2016/2017, penetapan subjek ini yakni siswa dengan kecerdasan majemuk dominan yang berbeda. Subjek penelitian uji kelompok kecil adalah setengah kelas IX SMPN 26 Banjarmasin, individu- individu berdasarkan kecerdasan majemuk dominan yang berbeda. Subjek penelitian pada uji lapangan adalah siswa kelas IX SMPN 26 Banjarmasin berdasarkan urutan materi yang diajarkan. Identifikasi kecerdasan majemuk siswa dilakukan melalui tes MI yang dikembangkan dari MI Test menurut Armstrong (2004:13-16), dan Santrock (2010:145). Tes ini juga dapat ditemukan secara online di Abiator’s Online MI Assessment at http://www.berghuis.co.nz/ abiator/lsi/mi_test.html.

Pada uji perseorangan, Peneliti memberikan beberapa aspek perangkat (bahan ajar, media, LKS dan soal evaluasi) hasil pengembangan yang telah divalidasi

dan diperbaiki kepada perwakilan siswa dengan kecerdasan majemuk dominan yang berbeda dari kelas IX SMPN 26 Banjarmasin untuk uji keterbacaan siswa.

Uji kelompok kecil dilakukan uji coba tahap awal terhadap perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi dan revisi. Peneliti melakukan uji kelompok kecil dengan menerapkan perangkat pembelajaran pada setengah kelas bekerja sama dengan guru mitra pada siswa dengan kecerdasan majemuk dominan yang berbeda-beda dari siswa kelas IX SMPN 26 Banjarmasin. Pada tahap terakhir yaitu uji coba tahap kedua pada satu kelas besar. Pada uji coba ini peneliti bekerja sama dengan guru mitra menerapkan perangkat pembelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan data kepraktisan dan keefektifan LKS hasil pengembangan secara berkelompok, serta menilai kemampuan berpikir siswa secara perorangan.

Teknik analisis data hasil pengembangan lembar kerja siswa pada tahap pendahuluan berdasarkan deskripsi evaluasi diri oleh peneliti secara deskriptif. Teknik analisis data untuk menetapkan kevalidan perangkat pembelajaran berdasarkan uji perorangan meliputi validasi ahli (expert review), uji keterbacaan siswa, hasil keterampilan proses siswa dan hasil keterampilan kinerja dianalisis dengan cara merata- ratakannya, selanjutnya dibandingkan dengan kategori yang diadaptasi menurut Akbar (2013) sebagai berikut

No Kriteria Validitas

Tingkat Validitas

1 85,01 – 100,00 %

Sangat valid, atau dapat digunakan tanpa revisi 2 70,01 –

85,00 %

Cukup valid, atau dapat digunakan namun perlu

direvisi kecil 3 50,01 – 70,00 % Kurang valid, disarankan tidak dipergunakan karena

ISBN 978-602-72071-1-0

No Kriteria Validitas

Tingkat Validitas

perlu revisi besar 4 01,00 –

50,00 %

Tidak valid, atau tidak boleh dipergunakan Sumber : Akbar (2013)

Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari rencana penelitian ini adalah sebuah perangkat pembelajaran yang valid sesuai dengan validasi oleh pakar, praktis karena dapat digunakan dengan baik oleh mitra dan efektif yang dilihat melalui pengaruhnya terhadap perkembangan kecerdasan majemuk siswa dalam materi bioteknologi.

PENUTUP

Gagasan penelitian pengembangan bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran bioteknologi dengan model pembelajaran Cermin diri (C), Ekspos konsep (E), Rumuskan keingintahuan (R), Dalam ingatan (D), Akui bakat (A), dan Simpul ingatan (S) atau CERDAS berbasis teori Multiple Intelligence yang valid, praktis dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, Ali dkk. 2013. The Effect of Teaching Strategy Based on Multiple Intelligences on

Students’ Academic Achievement in

Science Course. Universal Journal of Educational Research 1(4): 281-284

Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Akker, J.v.d. Principle and Methodes of Development Research in J.v.d Akker, R Branch, K Gustalfon, N Nieveen ang Tj Plomp (Ed), Design Methodology and

Development Research. Dordrecht, Kluwer. (1999).

Armstrong, T. 2004. Multiple Intelligences in The Classroom. (2nd Ed). (Terj.: Yudhi Murtanto). Bandung: Kaifa.

Gardner, Howard . 2003. Multiple Intelligences. (Terj.: Alexander Sindoro). Batam:Interaksara.

Goleman, D. 1994.Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. New York: Bantam Books.

Plomp, Tjeerd & Nieveen, Nienke. 2007. An Introduction to Educational Design Research. Proceedings of the seminar conducted at the East China Normal University, Shanghai (PR China), November 23-26, 2007

Santrock, 2004. Educational Psychologi. (2nd Ed.). Dallas: Mc Graw Hill Co.

Setyowati, M.D. & Achmad A. Hinduan. 2009. Penerapan Kecerdasan Majemuk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik di SMAN 2 Magelang, Jawa Tengah.

Berkala Fisika Indonesia Volum 1 Nomor 2

Tessmer, Martin.1993. Planning and Conducting – Formative Evaluations. London, Philadelphia: Kogan Page.

Winarti, Atiek. 2014. “Pengembangan Model

Cerdas Berbasis Multiple Intelligences pada

pembelajaran IPA”. Jurnal Kependidikan. Volume 5 N

ISBN: 978-602-72071-1-0

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS

Dalam dokumen Prosiding Seminar Nasional Tahun 2016 (Halaman 183-189)