1. Pra Siklus
a. Survey dan Penjajakan Kelas 7 B
2. Siklus I a. Perencanaan
Adapun kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode eksperimen. 2) Membuat skenario pembelajaran dengan pengelolaan waktu
3) menyiapkan media pembelajaran berupa buku paket dan guru memanfaatkan benda-benda yang ada di luar kelas untuk kegiatan belajar mengajar kompetensi dasar perubahan materi dan pemisahan campuran.
BORNEO, 180 Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
4) Menyiapkan materi perubahan materi dan pemisahan campuran yang akan diberikan selama pembelajaran berlangsung
5) Memberi penugasan kepada siswa dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di luar kelas secara individu
6) Menyediakan instrument observasi dan alat tes 7) Menyiapkan instrument lembar penilaian
8) Menyiapkan kegiatan refleksi, guru menemukan pemecahan masalah untuk pembelajaran selanjutnya
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal (10 menit )
a) Apersesi : mengidentifikasi perubahan materi dan pemisahan campuran dengan mengamati benda-benda yang ada disekitar dan melakukan eksperimen.
b) Guru menyampaikan pokok bahasan yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
2) Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
1) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang perubahan materi dan pemisahan campuran dapat diamati melalui eksperimen terhadap benda-benda yang ada disekitar.
2) Guru membentuk kelompok kerja dengan jumlah 5 – 6 orang.
3) Siswa bersama guru bertanya jawab tentang materi perubahan materi dan pemisahan campuran dengan melihat benda-benda yang ada disekitar.
Elaborasi
1) Guru membagi tugas kepada masing-masing kelompok dan setiap anggota kelompok bekerja dalam kelompok kerjanya.
2) Setiap anggota kelompok mengecek jawaban hasil diskusi.
3) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya 4) Guru memberikan pujian kepada kelompok yang bekerja dengan baik.
Konfirmasi
1) Guru memberikan bantuan dan bimbingan agar validasi dapat menghasilkan kesimpulan yang benar.
2) Tindak lanjut berupa kesan dan pesan
3) Kegiatan penutup (20 menit )
a) Guru mengadakan tes formatif 1 yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran sebagai umpan balik terhadap keberhasilan proses pembelajaran.
b) Siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran
c) Guru memberikan tugas dirumah yang berkaitan dengan materi untuk pertemuan berikutnya dengan strategi pembelajaran eksperimen
181
BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020 c. Observasi
Pada siklus pertama terdapat beberapa catatan hasil pengamatan peneliti yaitu: 1) Dalam pembagian kelompok sebagian besar siswa masih terlihat memilih
teman sesuai dengan keinginan.
2) Sebagian besar kelompok masih mengharapkan teman yang pandai untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
3) Peran guru masih dominan dalam proses pembelajaran.
4) Pembagian tugas dalam kelompok belum berjalan dengan lancar
5) Siswa masih saling menunjuk temannya ketika akan mengerjakan tugas yang diberikan guru.
6) Dalam mengerjakan tugas masih ada siswa yang tidak memperhatikan temannya dan mementingkan dirinya sendiri.
a) Pemahaman siswa
Pada aspek ini juga dinilai kurang karena memiliki nilai rata-rata skor 2.76 dengan nilai konversi 55,11% termasuk dalam katagori kurang.
Secara keseluruhan aktivitas siswa pada siklus 1 memiliki nilai 2,81 dengan nilai konversi 55,15% termasuk dalam katagori kurang.
Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 N o. Aspek Yang Diamati Nilai rata-rata Hasil Konver si Ket 1 Perhatian Siswa 2,73 54,67 Kurang 2 Partisipasi/ Keaktifan Siswa 2,93 58,67 Cukup 3 Pemahaman Siswa 2,73 55,11 Kurang Rata-rata 2,81 55,15 Kurang
1) Hasil Belajar Siswa
Dalam kegiatan ini, akan ditampilkan hasil belajar pada siklus 1. Jumlah siswa sebanyak 38 orang. Hasil tes formatif siklus 1 nilai rata-rata adalah 63.8, dan sebanyak 16 siswa memiliki ketuntasan individual sedangkan 22 siswa tidak tuntas dan ketuntasan klasikal sebesar 58%.
Tabel 4.2. Hasil Prestasi Belajar IPA Siswa Siklus 1
No. Uraian Nilai
1 Jumlah Siswa 38 2 Nilai Rata-rata 63.8 3 Jumlah Siswa Yang Tuntas 16 4 Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 22 5 Ketuntasan Klasikal 58%
BORNEO, 182 Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
Hasil tes formatif siklus 1 untuk pelajaran IPA konsep dasar perubahan materi dan pemisahan campuran menggunakan metode eksperimen dari 38 siswa, diperoleh nilai rata-rata 63.8, jumlah siswa yang tuntas mendapatkan nilai ≥ 75 sebanyak 17 orang dan jumlah siswa yang tidak tuntas mendapatkan nilai < 75 sebanyak 26 orang, sehingga ketuntasan klasikal sebesar 58% masih dibawah ketuntasan klasikal 80%.
d. Refleksi
Proses keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran kooperatif pada siklus pertama masih rendah untuk aspek mengerjakan lembar tugas dimana terlihat hanya ada 13 orang siswa yang tampak aktif mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang dimengerti.
Siklus II
a. Perencanaan
Peneliti mempersiapkan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, dalam perencanaan ini peneliti menyiapkan materi perubahan materi dan pemisahan campuran, lembar kerja dan alat-alat yang diperlukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode kerja kelompok dengan anggota kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya
2) Membuat skenario pembelajaran dengan pengelolaan waktu, interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa sesuai tema/topic.
3) Membuat lembar tugas siswa sesuai dengan tema/topic
4) menyiapkan media pembelajaran berupa buku paket dan guru memanfaatkan benda-benda yang ada di luar kelas untuk kegiatan belajar mengajar kompetensi dasar perubahan materi dan pemisahan campuran.
5) Menyiapkan materi perubahan materi dan pemisahan campuran yang akan diberikan selama pembelajaran berlangsung
6) Memberi penugasan kepada kelompok dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di luar kelas secara individu dan kelompok
7) Menyediakan instrument observasi dan alat tes 8) Menyiapkan instrument lembar penilaian
9) Menyiapkan kegiatan refleksi, guru menemukan pemecahan masalah untuk diskusi selanjutnya
10)
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan awal
a) Guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama,
b) Apersepsi sesuai dengan materi pelajaran dan juga menjelaskan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Guru melaksanakan skenario pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II
183
BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
b) Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari.
c) Siswa mendengaraan penjelasan guru tentang materi perubahan materi dan pemisahan campuran dengan alat peraga.
d) Guru membentuk kelompok kerja dengan jumlah 5 – 6 orang.
e) Siswa bersama guru bertanya jawab tentang materi perubahan materi dan pemisahan campuran.
f) Tindak lanjut berupa kesan dan pesan 3) Kegiatan penutup
a) Guru mengadakan tes formatif 2 yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Siswa tidak diperkenankan lagi bekerja sama dengan anggota tim lainnya, mereka harus menunjukkan bahwa mereka telah belajar sebagai individu b) Guru merangkum kembali pelajaran yang telah disampaikan
c) Guru memberikan pekerjaan
c. Observasi
Pada siklus kedua terdapat beberapa catatan hasil pengamatan peneliti yaitu: 1) Dalam kelompok hampir seluruh siswa sudah bisa beradaptasi dengan teman
kelompoknya.
2) Tidak ada siswa dalam kelompok yang masih mengharapkan teman untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
3) Peran guru sudah tidak dominan dalam proses pembelajaran dan seluruh kegiatan belajar dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
4) Pembagian tugas dalam kelompok berjalan dengan lancar
5) Siswa sudah tidak saling menunjuk temannya ketika akan mengerjakan tugas yang diberikan guru.
6) Dalam mengerjakan tugas siswa memperhatikan temannya dan tidak mementingkan dirinya sendiri.
7) Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sudah baik, ditandai dengan bertambahnya siswa yang berani bertanya ataupun menjawab pertanyaan guru. Untuk melengkapi penelitian tindakan ini akan dikemukakan hasil pengamatan terhadap perkembangan aktivitas siswa dan kemampuan belajar.
1) Aktivitas Siswa
Pada proses belajar tidak ada siswa yang ngobrol dengan teman disampingnya atau berada di sekelilingnya dan ketika diskusi sudah banyak siswa yang mulai bekerjasama dan menjawab pertanyaan.
1) Perhatian siswa
Pada proses pembelajaran nilai rata-rata skor hanya 3.87 dengan nilai konversi 77,33% yang menunjukkan aktivitas siswa dinilai baik.
2) Partisipasi/keaktifan siswa
Pada siklus ini dinilai kurang dengan rata-rata skor hanya 4.20 dengan nilai konversi 84% yang
BORNEO, 184 Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
Secara keseluruhan pada siklus 2 diperoleh nilai rata-rata 4,10 dengan nilai konversi 81,93% termasuk dalam katagori sangat baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel observasi aktivitas siswa berikut ini:
Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2
No. Aspek Yang Diamati Nilai rata-rata Hasil Konversi Keteran gan 1 Perhatian Siswa 3,87 77,33 Baik 2 Partisipasi/K eaktifan Siswa 4,20 84,00 Sangat Baik 3 Pemahaman Siswa 4,22 84,44 Sangat Baik Rata-rata 4,10 81,93 Sangat Baik
2) Hasil Belajar Siswa
Dalam kegiatan ini, akan ditampilkan hasil belajar pada siklus 2. Jumlah siswa sebanyak 38 orang. Hasil tes formatif siklus 2 nilai rata-rata adalah 83.8, dan sebanyak 35 siswa memiliki ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal sebesar 81%.
Tabel 4.4. Hasil Prestasi Belajar IPA Siswa Siklus 2
No. Uraian Nilai
1 Jumlah Siswa 38 2 Nilai Rata-rata 83.8 3 Jumlah Siswa Yang
Tuntas
35 4 Jumlah Siswa Yang
Tidak Tuntas
3 5 Ketuntasan Klasikal 81%
Hasil tes formatif siklus II untuk pelajaran IPA konsep dasar perubahan materi dan pemisahan campuran menggunakan metode eksperimen dari 38 siswa, diperoleh nilai rata-rata 83.8, jumlah siswa yang tuntas mendapatkan nilai ≥ 75 sebanyak 35 orang dan jumlah siswa yang tidak tuntas mendapatkan nilai < 75 sebanyak 3 orang, sehingga ketuntasan klasikal sebesar 81% diatas ketuntasan klasikal 80%.
d. Refleksi
Hasil uji kompetensi untuk materi pada siklus kedua adalah sebanyak 35 orang siswa (81%) mendapatkan nilai diatas nilai ketuntasan minimal yaitu 75 dan ketuntasan secara klasikal sebesar 81%. Pada siklus kedua hampir seluruh siswa yang terlihat aktif dan dapat bekerjasama dengan kelompoknya.
185
BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020 KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas7B SMPN22 Balikpapan Tahun Pelajaran 2017/2018
2. Penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA pada siswa kelas 7B SMP 22 Balikpapan Tahun Pelajaran 2017/2018
B. Saran
1. Penerapan metode eksperimen masih perlu dikembangkan pada pokok bahasan yang lain dan lebih memperhatikan pelaksanaan metode eksperimen dengan lebih terencana.
2. Guru dalam menerapan metode eksperimen harus merencanakan waktu dan lingkungan belajar yang akan digunakan dengan baik serta lebih memperhatikan siswa dengan nilai yang rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Aluko, K. O.. (2008). Strategies for Developing teacher’s scientific skills towards a resourseful teaching of primary Science.African Research Review, 2 (3), 160-172)
Anonim. 2009. Draft Panduan Pengembangan Model Pembelajaran IPA Terpadu. Depdiknas: Jakarta
Anna Poedjiadi. (2005). Pendidikan Sains dan Pembangunan Moral Bangsa. Bandung : Yayasan Cendrawasih
Carin, Arthur A & Robert B. Sund. (2005). Teaching science through discovery. Columbus
Charles E. Merrill Publishing CompanyCurriculum Development Centre Ministry of Education Malaysia. 2002. Integrated Curriculum for Secondary Schools Curriculum Specifications Science Form 2. Ministry Of Education Malaysia: MalaysiaFogarty. (1991). How To Integrate the Curricula. Skylight Publishing: USA.
Hewitt, Paul G & etc. (2007).Conceptual Integrated Science. Pearson Education: USA
Insih wilujeng.(2010). Kompetensi IPA Terintegrasi melalui Pendekatan Keterampilan Proses Mahasiswa Pendidikan IPA. Jurnal Ilmiah Pendidikan.Nomor. ISSN: 0216-1370.
Koballa & Chiapetta. 2010. Science Instruction in the Middle and Secondary Schools.Pearson: USA.