Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Taggart. Arikunto (2009:16) mengemukakan bahwa terdapat empat kegiatan dengan tiga tahapan yang harus dilalui dalam penelitian tindakan yaitu perencanaan, perlakuan, pengamatan, dan refleksi.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 8 Penajam Paser Utara. Siswa kelas VIII A berjumlah 26 orang dengan 15 siswa putra dan 11 siswa putri rata-rata berumur 14 sampai 15 tahun.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 8 Penajam Paser Utara dan dilaksanakan mulai tanggal 12 November 2018 sampai 10 Januari 2019.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 3. Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa
No Nama Siswa Nilai Kriteria
1 Amiluddin 30 Belum memenuhi kriteria 2 Ahmad Haidar Luthfi Al Fiqri 20 Belum memenuhi kriteria 3 Ahmad Sunarya 70 Memenuhi kriteria
75
BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
4 Annisa Juliani 30 Belum memenuhi kriteria 5 Aril Hartono 35 Belum memenuhi kriteria 6 Ayu Wulandari Ahmad 35 Belum memenuhi kriteria 7 Bima Yoga Saputra 25 Belum memenuhi kriteria 8 Candra Kartika 45 Belum memenuhi kriteria 9 Dimas Saputra 30 Belum memenuhi kriteria 10 Elena Juniarti 70 Memenuhi kriteria
11 Faizal Afdani 50 Belum memenuhi kriteria 12 Ferdinand Rao 45 Belum memenuhi kriteria 13 Iklima Nayla Putri Mandalike 45 Belum memenuhi kriteria 14 Ilham Muslihudin 30 Belum memenuhi kriteria 15 Leonardo Agung Beda Lajar 45 Belum memenuhi kriteria 16 M. Yudi Ardian Saputra 20 Belum memenuhi kriteria 17 Martha Pasha Amelia Sinaga 65 Belum memenuhi kriteria 18 Muhammad Jainal Abidin 40 Belum memenuhi kriteria 19 Nani Tri Rahayu 20 Belum memenuhi kriteria 20 Naoval Sabastian 40 Belum memenuhi kriteria 21 Novi Shafa Alzalfa 70 Memenuhi kriteria
22 Nur Komala Sari 55 Belum memenuhi kriteria 23 Ranti Astuti 80 Memenuhi kriteria
24 Rodiyah 55 Memenuhi kriteria
25 Shandy Catur Prasetyo 35 Belum memenuhi kriteria 26 Siti Robiatul Adawiyah 90 Memenuhi kriteria
Jumlah 1175
Rata-Rata 45,19
Tabel 4. Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa dalam Penguasaan
Kosakata Bahasa Inggris
Jumlah Nilai Siswa 1175
Rata-Rata Kelas 45,19
Skor Tertinggi 90
Skor Terendah 20
Jumlah Siswa Yang Tuntas 5
Jumlah Siswa Yang Belum Tuntas 21 Persentase Ketuntasan 19,23%
Tabel 5. Nilai Hasil Tes Kemampuan Siswa Siklus I
No Nama Siswa Nilai Kriteria
1 Amiluddin 10 Belum memenuhi kriteria 2 Ahmad Haidar Luthfi Al Fiqri 60 Belum memenuhi kriteria 3 Ahmad Sunarya 60 Belum memenuhi kriteria 4 Annisa Juliani 70 Memenuhi kriteria
5 Aril Hartono 80 Memenuhi kriteria 6 Ayu Wulandari Ahmad 70 Memenuhi kriteria
BORNEO, 76 Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
7 Bima Yoga Saputra 70 Memenuhi kriteria
8 Candra Kartika 50 Belum memenuhi kriteria 9 Dimas Saputra 90 Memenuhi kriteria
10 Elena Juniarti 50 Belum memenuhi kriteria 11 Faizal Afdani 40 Belum memenuhi kriteria 12 Ferdinand Rao 60 Belum memenuhi kriteria 13 Iklima Nayla Putri Mandalike 90 Memenuhi kriteria
14 Ilham Muslihudin 60 Belum memenuhi kriteria 15 Leonardo Agung Beda Lajar 50 Belum memenuhi kriteria 16 M. Yudi Ardian Saputra 70 Memenuhi kriteria
17 Martha Pasha Amelia Sinaga 60 Belum memenuhi kriteria 18 Muhammad Jainal Abidin 70 Memenuhi kriteria
19 Nani Tri Rahayu 50 Belum memenuhi kriteria 20 Naoval Sabastian 50 Belum memenuhi kriteria 21 Novi Shafa Alzalfa 90 Memenuhi kriteria
22 Nur Komala Sari 60 Belum memenuhi kriteria 23 Ranti Astuti 70 Memenuhi kriteria
24 Rodiyah 60 Belum memenuhi kriteria 25 Shandy Catur Prasetyo 50 Belum memenuhi kriteria 26 Siti Robiatul Adawiyah 100 Memenuhi kriteria
Jumlah 1640
Rata-Rata 63,08
Tabel 6. Hasil Tes Kemampuan Siswa Siklus I
Jumlah 1640
Rata-Rata 63,08
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 10
Siswa Yang Tuntas 11
Siswa Yang Belum Tuntas 15
Persentase Ketuntasan 42,31%
Tabel 7. Nilai Hasil Tes Kemampuan Siswa Siklus II
No Nama Siswa Nilai Kriteria
1 Amiluddin 60 Belum memenuhi kriteria 2 Ahmad Haidar Luthfi Al Fiqri 90 Memenuhi kriteria
3 Ahmad Sunarya 80 Memenuhi kriteria 4 Annisa Juliani 90 Memenuhi kriteria 5 Aril Hartono 85 Memenuhi kriteria 6 Ayu Wulandari Ahmad 80 Memenuhi kriteria
7 Bima Yoga Saputra 50 Belum memenuhi kriteria 8 Candra Kartika 90 Memenuhi kriteria
9 Dimas Saputra 80 Memenuhi kriteria 10 Elena Juniarti 100 Memenuhi kriteria
77
BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
11 Faizal Afdani 90 Memenuhi kriteria 12 Ferdinand Rao 80 Memenuhi kriteria 13 Iklima Nayla Putri Mandalike 90 Memenuhi kriteria 14 Ilham Muslihudin 80 Memenuhi kriteria
15 Leonardo Agung Beda Lajar 50 Belum memenuhi kriteria 16 M. Yudi Ardian Saputra 70 Memenuhi kriteria
17 Martha Pasha Amelia Sinaga 80 Memenuhi kriteria 18 Muhammad Jainal Abidin 70 Memenuhi kriteria 19 Nani Tri Rahayu 80 Memenuhi kriteria
20 Naoval Sabastian 60 Belum memenuhi kriteria 21 Novi Shafa Alzalfa 100 Memenuhi kriteria
22 Nur Komala Sari 60 Belum memenuhi kriteria 23 Ranti Astuti 90 Memenuhi kriteria
24 Rodiyah 90 Memenuhi kriteria
25 Shandy Catur Prasetyo 50 Belum memenuhi kriteria 26 Siti Robiatul Adawiyah 100 Memenuhi kriteria
Jumlah 2045
Rata-Rata 78,65
Tabel 8.Nilai Hasil Tes Kemampuan Siswa Siklus II
Jumlah 2045
Rata-Rata 78,65
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 50
Siswa Yang Tuntas 20
Siswa Yang Belum Tuntas 6
Persentase Ketuntasan 76,92%
Kriteria Keberhasilan Tindakan
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa telah dapat menguasai kosakata bahasa Inggris dari segi proses dan produk. Kriteria keberhasilan proses dapat dilihat dari peningkatan selama proses pembelajaran erlangsung. Indikator ketercapaian keberhasilan produk dan keberhasilan penilaian dalam penelitian ini menggunakan soal evaluasi. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 75% dari jumlah siswa telah mencapai nilai 70 ( nilai KKM).
Hasil tes kemampuan awal, tes siklus I, dan tes siklus II juga digunakan sebagai indikator ada tidaknya peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas VIII A SMP Negeri 8 Penajam Paser Utara. Berikut merupakan hasil tes penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa.
Tabel 9.Hasil Tes Kemampuan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa
Keterangan Tes Kemampuan
Awal Tes siklus I Tes siklus II
BORNEO, 78 Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
Skor tertinggi 90 100 100
Skor terendah 20 10 50
Jumlah siswa yang tuntas 5 11 20
Jumlah siswa yang belum tuntas 21 15 6 Persentase ketuntasan 19,23% 42,31% 76,92% Tabel di atas menunjukkan bahwa penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa mengalami peningkatan. Rata-rata nilai tes siklus I mengalami peningkatan sebesar 17,58% dari tes kemampuan awal dan tes siklus II mengalami peningkatan sebesar 10,96% dari tes siklus I. Persentase ketuntasan siswa hasil tes pada siklus I juga mengalami peningkatan sebesar 23,08% dari tes kemampuan awal. Perbandingan perolehan nilai hasil tes kemampuan awal , siklus I dan siklus II secara terperinci dapat digambarkan pada grafik sebagai berikut.
Gambar 1. Diagram Rata-rata Nilai Siswa
Series 1 menunjukan diagram persentase ketuntasan siswa Series 2 menunjukan diagram persentase ketidaktuntasan siswa
Gambar 2. Diagram Persentase Kriteria Ketuntasan dan Ketidaktuntasan Siswa
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Kemampuan Awal Siklus 1 Siklus 2
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Tes Kemampuan Awal Siklus I siklus II Series 1 Series 2
79
BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
Setelah dilakukan tes pada akhir siklus I, terlihat bahwa terjadi peningkatan rata-rata nilai siswa dari sebelum dilakukan tindakan sebesar 45,19 menjadi 63,08. Peningkatan rata-rata nilai siswa sebesar 17,89 pada siklus I. Kriteria ketuntasan yang dicapai pada siklus I meningkat dari 19,23% menjadi 42,31%. Siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 11 siswa. Penelitian ini berlanjut pada siklus II dikarenakan pada siklus I belum mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan yaitu sebesar 75% dari jumlah siswa mencapai nilai 70.
Pada siklus II guru menggunakan media nyata berupa gambar hewan dan media papan kartu gambar. Media berupa gambar hewan digunakan untuk menarik perhatian siswa dan membantu siswa dalam mengulangi dan mengartikan kembali kosakata yang telah diajarkan pada kelas VII. Menggunakan media gambar hewan membantu guru dalam menerangkan dan mengajak siswa untuk mengamati, menebak dan menerka hewan-hewan apa yang ada di gambar. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Thronbury (2001: 78) bahwa alternatif yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam mengartikan dan menerangkan objek nyata dapat didemonstrasikan dengan menggunakan objek nyata berupa gambar atau tiruan.
Media papan kartu gambar yang digunakan pada siklus II merupakan perbaikan dari media gambar yang telah digunakan pada siklus I. Media papan kartu gambar yang digunakan pada siklus I pertemuan II diintegrasikan dengan metode pembelajaran cooperatif learning sehingga setiap siswa diberi kesempatan untuk menyusun dan merangkai huruf-huruf menjadi kata-kata, menebak bahasa Inggrisnya, lalu menyusun huruf-huruf itu pada papan kartu gambar , dan dikerjakan bersama-sama dalam kelompok. Peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris terlihat setelah digunakan media papan kartu gambar pada siklus I pertemuan II, dan siklus II (pertemuan I dan II).
Media papan kartu gambar diintegrasikan dengan model pembelajaran cooperatif learning. Siswa dikondisikan belajar dalam kelompok, siswa mendapatkan ilmu dari teman di kelompoknya. Hal ini yang menarik perhatian siswa dan meningkatkan semangat belajar siswa dalam kelas. Selama proses pembelajaran menggunakan media papan kartu gambar membantu siswa dalam belajar menguasai kosakata dalam bahasa Inggris. Hatch dan Brown (dalam Cameron 2005, 83) mengungkapkan bahwa terdapat lima tahapan yang membantu siswa dalam belajar menguasai kosakata bahasa Inggris yaitu mempunyai sumber untuk memadukan dengan kata baru, mempunyai gambar yang jelas untuk membantu mengenali kata, belajar mengartikan kata, membuat ingatan yang kuat dengan mengaitkan antara bentuk dan arti kata, dan menggunakan kata.
Sumber untuk memadukan kata baru berasal dari guru dan media. Penelitian ini menggunakan kedua sumber tersebut. Guru dalam memberikan konteks kata baru membutuhkan alat bantu berupa media. Media yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan media papan kartu gambar,dan media gambar.Media gambar berupa gambar-gambar hewan digunakan dalam tahap pemberian konteks kata dan arti kata sedangkan media papan kartu gambar digunakan dalam tahap membaca kosakata dan pengulangan pronounciation siswa. Gambar yang jelas untuk membantu mengenali kata. Pengenalan kata dapat diperoleh dari media papan kartu gambar. Media papan kartu gambar memiliki gambar yang jelas
BORNEO, 80 Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
mengenai hewan buas ataupun jinak dan gambar disajikan dalam satu muka kartu sehingga siswa dapat mangamati gambar dari kartu yang dipegangnya. Huruf-huruf yang ada pada kartu gambar juga mempunyai kejelasan yang tinggi, meskipun bentuknya agak kecil. Belajar mengartikan kata.
Menggunakan media papan kartu gambar membantu siswa belajar untuk merangkai huruf-huruf menjadi kata yang sesuai dengan nama-nama objek pada kartu gambar. Siswa mengartikan mengenai kosakata nama-nama hewan dalam bahasa Inggris, dan memperkirakan huruf-huruf yang tepat untuk disusunnya menjadi nama-nama hewan dari kartu yang dimilikinya. Mengkaitkan antara bentuk kata dan arti kata dapat membuat siswa mempunyai ingatan yang kuat mengenai suatu kosakata. Media papan kartu gambar dapat membantu siswa dalam membuat ingatan yang kuat. Huruf yang tersaji dalam media papan kartu gambar dicetak tebal agar mudah diingat oleh siswa. Media papan kartu gambar dibuat dengan warna yang bermacam-macam dan menarik sehingga dapat membantu siswa dalam mengingat huruf-huruf menjadi kosakata-kosakata yang telah disusunnya pada papan kartu gambar. Gambar yang terdapat dalam media papan kartu gambar juga membantu siswa dalam membentuk ingatan yang kuat mengenai kosakata nama-nama hewan liar/buas ataupun hewan jinak/ peliharaan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media papan kartu gambar dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 8 Penajam Paser Utara. Media papan kartu gambar yang digunakan membantu dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa. Aspek penguasaan kosakata bahasa Inggris yang ditekankan dalam penggunaan media papan kartu gambar yaitu aspek membaca dan menulis kosakata. Membaca kosakata secara bersama-sama maupun individu. Penggunaan media papan kartu gambar dapat membantu siswa dalam menyusun dan membaca kosakata dalam kelompok.
Penggunaan media papan kartu gambar dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata siswa dan nilai rata-rata siswa pada aspek penguasaan kosakata bahasa Inggris serta peningkatan selama proses pembelajaran dari sebelum dilakukan tindakan sampai pada akhir siklus II. Nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 33,46 dengan peningkatan persentase keberhasilan sebesar 57,69%. Pada aspek mengartikan kosakata meningkat sebesar 0,34. Pada aspek menulis meningkat sebesar 0,5. Pada aspek menggunakan kosakata dalam pembelajaranmeningkat sebesar 0,11. Peningkatan paling besar terjadi pada aspek mengartikan dan menulis kosakata.
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, penggunaan media papan kartu gambar dalam pembelajaran sangat berguna sekali, karena selain dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris juga dapat meningkatkan nilai mata pelajaran bahasa Inggris. Pembelajaran di kelas jadi menyenangkan dan dapat merubah “image” sedikit demi sedikit bahwa mata pelajaran bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang termasuk dalam mata pelajaran yang “sulit”. Dengan adanya media papan kartu gambar belajar bahasa
81
BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
Inggris menjadi mudah dan menyenangkan. Lebih populer dengan istilah “Fun with English”.
SARAN
1. Guru diharapkan dapat mengoptimalkan media pembelajaran dalam menyampaikan materi untuk meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar dan membuat suasana belajar lebih bervariasi sehingga pembelajaran lebih baik dan menyenangkan. Kalau siswanya sudah merasa senang maka belajar sesulit apapun siswa akan menerima dan mengikuti proses pembelajaran dengan baik, sehingga materi bisa diterima dengan mudah.
2. Guru tidak harus melulu memberikan materi, tetapi ada waktu untuk memberikan game atau permainan, supaya pembelajaran tidak membosankan yang akan berdampak pada siswa “malas” dalam mengikuti pelajaran.
3. Guru seharusnya selalu mengadakan evaluasi belajar, baik dalam bentuk tes maupun non tes agar mengetahui sejauh mana siswa memahami materi pelajaran, sehingga dapat merancang rencana-rencana pembelajaran berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: McGrawhill Companies Inc.
Sadiman, Arief S., dkk. 2009. Media Pedidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatanya. Jakarta: Rajawali Press.
Izzan, Ahmad. 2010. Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris. Bandung: Humaniora.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Pratiwi, Andika & Gartika Rahmasari. 2011. How to Write in English Correctly. Bekasi: Laskar Aksara.
Nurgiantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Brown, H. Douglas. 2004. Language Assessment: Principles and Classroom Practices. New York: Pearson Education, Inc.
Cameron, Lynne. 2005. Teaching Languages to Young Learners. New York: Cambridge University Press.
Davies, Paul and Pearce, Eric. 2000. Success in English Teaching. New York: Oxford University Press.
Siswoyo, Dwi. 2008. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva press.
83
BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN