Sesuai dengan rencana penelitian, yakni menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Dalam penyajian data yang dimaksud dengan buku siswa adalah buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar kelas I Edisi Revisi 2014 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Berikut akan disajikan hasil tindakan kelas dan hasil tes belajar siswa untuk tiap siklus sebagai berikut:
Siklus 1 Perencanaan
Sebelum melakukan tindakan dalam proses belajar mengajar, terlebih dahulu peneliti membuat skenario pembelajaran (RPP), alat evaluasi dan lembar observasi dan lembar kegiatan siswa
Pelaksanaan
Setelah semua instrumen terpenuhi (lengkap), selanjutnya peneliti melakukan tindakan kelas. Siklus I terdiri atas dua kali pertemuan, pertemuan pertama pada hari Sabtu, 18 Maret 2017 pada jam 08.30-10.30 di kelas I. Pertemuan kedua pada hari Selasa, 21 Maret 2017 dari pukul 07.30-09.15.
Pertemuan Pertama
Materi yang disajikan pada pertemuan pertama adalah siswa mengelompokkan antara tanah yang siapkan dalam tempat seperti, gelas aqua, botol yang dipotong, biji kacang tanah atau kacang hijau. Kegiatan yang dilakukan peneliti (guru) pada pertemuan ini adalah sebagai berikut:
1. Peneliti (guru) mengkoordinasikan kelas, agar siswa tenang dan duduk pada tempatnya masing-masing agar dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan aktif.
2. Peneliti (guru) memotivasi siswa untuk memperhatikan pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai percobaan pertumbuhan tanaman biji melalui demontrasi. 3. Peneliti (guru) menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Peneliti (guru) menunjukkan halaman sub pokok bahasan pada siswa.
5. Peneliti (guru) mengidentifikasi siswa yang lebih pandai, kemudian membagi siswa dalam kelompok dengan menditribusikan siswa yang lebih pandai secara merata kemasing kelompok. Kemudian membacakan anggota masing-masing kelompok dengan seorang siswa sebagai ketua.
6. Peneliti (guru) menjelaskan secara singkat melalui percobaan dan mengamati pertumbuhan tanaman biji siswa diharapkan untuk dapat melakukan percobaan kemudian siswa menyelesaikan tugas tersebut di bawah ini !
a) Masing-masing siswa menyiapkan tanah di dalam tempat, lalu mengisinya dengan 2 butir biji diatas tanah, dilanjutkan menyimpan pada tempat yang telah disiapkan dan diberi tugas untuk menyiram tanaman setiap hari.
45
BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
b) Selanjutnya guru memberi penjelasan kepada siswa mengenai langkah-langkah atau kegiatan bagaimana mendemontrasikan cara melakukan kegiatan penanaman pada tumbuhan biji.
c) Langkah-langkah atau kegiatan penanaman tumbuhan biji. Alat dan bahan : Gelas plastik atau botol bekas, biji kacang tanah atau kacang hijau.
Cara kerja: 1) Siswa disuruh keluar kelas. Letakkan berbagai alat yang telah disiapkan diatas tanah; dan 2) Masukkan tanah kedalam gelas plastik atau botol bekas lalu letakkan biji kacang tanah atau kacang hijau diatas tanah.
Pertemuan Kedua
Materi yang disajikan pada pertemuan pertama adalah mengingat tentang pertumbuhan pada tanaman biji serta memberikan contoh pada tanaman yang lain. Kegiatan yang dilakukan peneliti (guru) pada pertemuan ini adalah sebagai berikut:
1. Peneliti (guru) melaksanakan skenorio pembelajaran. 2. Peneliti (guru) membuat RPP
3. Peneliti (guru) memberikan apersepsi kepada siswa yaitu tentang penanaman tumbuhan biji.
4. Peneliti (guru) menyampaikan tujuan pembelajaran, menuliskan sub pokok bahasan yang akan dipelajari.
5. Guru memberikan penguatan dan penghargaan atas hasil penyelesaian soal. 6. Guru memberikan tugas rumah yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.
Setelah semua mendapat giliran, guru menyuruh siswa untuk menyimpulkan hasil dari pertumbuhan pada tanaman biji. Selanjutnya guru memberikan tes akhir setelah selesai hasil tes dikumpul untuk dinilai. Seperti biasa diakhir pertemuan guru mengingatkan kepada siswa untuk mengulang kembali di rumah pelajaran yang telah dipelajari di sekolah, kemudian guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa.
Hasil Evaluasi
Pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus diakhiri dengan memberikan tes evaluasi belajar, hal ini bertujuan untuk melihat hasil pada siklus tesebut guna mengadakan perbaikan atau strategi pembelajaran selanjutnya.
Refleksi
Setelah menganalisis pelakanaan tindakan siklus I berdasarkan data yang diperoleh dari observasi dan tes hasil belajar siswa, refleksi pada kegiatan siklus II yang merupakan kelanjutan perbaikan pembelajaran antara lain:
Siklus II
Siklus II terdiri atas dua (dua) pertemuan, pada siklus kedua ini kegiatan yang dilakukan sedapat mungkin meminimalkan kelemahan-kelemahan pada siklus pertama. Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
Rencana Tindakan
Dari hasil refleksi pada siklus pertama, peneliti mempersiapkan skenario dan rencana pembelajaran, lembar kerja siswa (LKS) dan alat demontrasi dan sarana lain yang diperlukan selama pemanfaatan metode demontrasi dalam
BORNEO, 46 Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
pembelajaran. Adapun kegiatan dalam perencanaan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat skenario pembelajaran dengan memanfaatkan metode demontrasi dalam membantu siswa yang belum memahami bahan ajar.
2. Membuat lembar observasi yang digunakan untuk mencatat kejadian- kejadian saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
3. Menyalin tes evaluasi (alat evaluasi) untuk melihat hasil belajar siswa setelah pembelajaran siklus kedua.
4. Guru menyuruh siswa untuk menempati posisinya masing-masing pada kelompok, kemudian guru mengadakan pertukaran anggota kelompok .
Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus kedua ini peneliti berusaha semaksimal mungkin agar pelaksanaan pemanfaatan metode demontrasi berfungsi secara maksimal, agar siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat diatasi. Selain itu peneliti juga lebih meningkatkan bimbingan dan pengelolaan kelas terhadap siswa selama pembelajaran berlangsung.
Pertemuan Pertama
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, menuliskan sub pokok bahasan yang akan dipelajari dan menyampaiakan metode demontrasi yang akan diterapkan dalam pembelajaran.
2. Guru mengkondisikan kelas, agar siswa tenang dan duduk pada tempatnya masing-masing supaya dapat mengikti proses belajar mengajar dengan aktif. 3. Guru mengidentifikasi siswa yang pendiam (kurang aktif), kemudian
menempatkan siswa tersebut dalam kelompok dengan siswa yang mempunyai keterampilan sosial yang baik.
4. Guru memberikan sosialisasi pentingnya dalam kerja kelompok untuk mengambil keputusan dalam menjawab soal-soal pada lembar kerja.
5. Guru menyuruh siswa untuk membuat kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya.
6. Guru membagi LKS kepada masing-masing siswa.
7. Guru meminta kepada siswa yang belum memahami materi tersebut diatas bertanya kepada temannya yang memahami (siswa pandai).
8. Guru meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil di papan tulis secara bergantian, sedangkan siswa yang lain diminta menanggapi.
9. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
Pertemuan Kedua
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Guru memotivasi siswa untuk memperhatikan pembelajaran yang sudah disampaikan.
3. Guru memotivasi masing-masing kelompok, agar terjadi persaingan dalam berprestasi.
4. Guru menyuruh siswa untuk membuat kelompok sesuai dengan posisi dan anggotanya masing-masing.
47
BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
Kegiatan inti
Siswa diberi penjelasan mengenai langkah-langkah atau kegiatan bagaimana mendemontrasikan tentang penanaman pada tumbuhan biji. Langkah-langkah kegiatan penanaman tumbuhan biji.
1. Alat dan bahan: Botol bekas (gelas plastik), tanah, biji kacang hijau, dan air. 2. Cara kerja:
- Isilah botol bekas (gelas plastik) dengan tanah dan dibasahi dengan air. - Masukkan biji kacang hijau. Letakkan di tempat yang sudah disiapkan
dengan cara berjejer.
- Siramlah dengan air setiap hari selama 5 hari.
- Tulislah perkembangan tanaman setiap hari dengan melihat lembar pengamatan yang telah disiapkan.
- Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang kesulitan yang dijumpai siswa dalam menyelesaiakan contoh soal-soal yang telah dibahas.
- Guru memberikan motivasi agar dapat menjelaskan persoalan akan dipecahkan dalam kerja kelompok.
Hasil Belajar
Setelah siklus kedua selesai dilaksanakan, maka untuk mengetahui hasil peningkatan prestasi belajar peneliti mengadakan evaluasi berbentuk tabel, hasil evaluasi siklus II.
Refleksi
Dari hasil observasi dan hasil evaluasi terlihat bahwa pada kedua ini hasilnya lebih baik dari siklus sebelumnya. Kelemahan dan hambatan pada siklus terdahulu secara perlahan tereliminir, sehingga pada siklus ini telah dapat menjawab tujuan dari penelitian . Hambatan hambatan pada siklus pertama belum semuanya bisa dihilangkan misalnya masih adanya siswa yang kurang perhatian terhadap kinerja kelompoknya, hal ini masih dalam batas yang wajar dan logis.
Peneliti yang juga berfungsi sebagai guru tidak lagi mengalami kesulitan dalam memotivasi siswa maupun pengelolaan kelas. Hal ini dikarenakan siswa telah terbiasa dalam mengikuti pembelajaran yang memanfaatkan metode demontrasi dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan pertimbangan hasil-hasil sebelumnya, maka pada siklus kedua ini telah memberikan hasil yang memuaskan sehingga peneliti tidak melanjutkan tindakan selanjutnya, karena hasil yang diperoleh telah memenuhi kriteria penelitian yang telah ditentukan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan tentang hasil penelitian sebagai berikut: Rata-rata skor hasil belajar siklus I adalah 43,5 jumlah siswa yang memperoleh skor dari atau sama dengan 65 adalah 7 siswa atau 43,7% dari jumlah peserta tes. Rata-rata hasil belajar siklus II adalah 85,5. Jumlah siswa yang memperoleh skor lebih dari atau sama dengan 65 adalah 14 siswa atau 87,5% dari jumlah peserta tes. Metode demontrasi merupakan salah satu dari beberapa metode yang ada dalam yang ada
BORNEO, 48 Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
dalam proses pengajaran dengan memiliki keunggulan dimana perhatian Siswa akan terpusat pada pelajaran serta keterlibatan indra pada siswa, sehingga memungkinkan siswa untuk mengikuti pelajaran secara efektif dan efisien. Dalam metode demontrasi siswa dapat mengembangkan skill atau kompetensi dasar melalui praktek langsung dibawah bimbingan guru, sehingga akan terbentuk kompetensi dalam arti luas memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dapat direflesikan dalam kebiasaan dan bertindak.
SARAN
Melalui metode demontrasi guru dapat memiliki perencanaan serta sarana dan Prasarana yang menunjang. Untuk para siswa agar lebih menyadari potensi yang ada dan lebih mendisiplinkan diri demi meraih prestasi belajar yang lebih baik. Bagi para guru agar dapat meningkatkan kreativitas, variasi mengajar, rasa percaya diri untuk hal-hal yang baru yang dapat membawa perbaikan dalam dunia pendidikan. Bagi peneliti agar mampu melatih diri untuk berfikir ilmiah dan berwawasan, khususnya mengenai metode demontrasi. Untuk peneliti lain agar meneliti lebih lanjut dalam rangka meningkatkan kualitas belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kurikulum 2013. Buku Tematik Kelas 1. Jakarta.
Hasibuan, DIP. ED. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Heryanto. 2002. Sains. Jakarta: Erlangga.
Fakihuddin. 2007. Pengajaran Remedial dan Pengayaan. Malang: Bayu Media Publishing.
Nasution, M. A. 2000. Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Winataputra. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Yohanes .S. 2008. Mahir Sains. Jakarta: Kendi Mas Media.
49
BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020
UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI