• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

Dalam dokumen BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020 ISSN (Halaman 56-60)

Kepala Sekolah sebagai Manajer

1. Sebagai perencana dan merumuskan program tujuan dan tindakan yang harus dilakukan.

2. Mengorganisasikan menghimpun dan mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber-sumber material sekolah.

3. Memimpin mengarahkan dan mempengaruhi seluruh sumber daya manusia untuk melakukan tugas-tugasnya yang esensial.

4. Mengendalikan, memberikan petunjuk dan merumuskan.

5. Sumber daya suatu sekolah, meliputi: dana, perlengkapan, informasi, maupun sumber daya manusia, yang masing-masing berfungsi sebagai pemikir, perencana, pelaku serta pendukung untuk mencapai tujuan.

6. Mencapai tujuan. kepala sekolah berusaha untuk mencapai tujuan akhir yang bersifat khusus (specific ends).

Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Sekolah

51

BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020

hati, dan memiliki kepekaan sosial.

2. Memahami tujuan pendidikan yang baik, menemukan strategi yang tepat untuk mencapainya.

3. Pengetahuan yang luas; kepala sekolah harus memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang bidang tugasnya maupun bidang yang lain yang terkait.

4. Keterampilan propesional yang terkait dengan tugasnya sebagai kepala sekolah.

Kepala Sekolah Sebagai Administrator Sekolah.

1. Mengelola administrasi kesiswaan, 2. Mengelola administrsi ketenagaan, 3. Mengelola administrsi keuangan.

4. Mengelola administrsi gedung sarana / prasarana dan

5. Mengelola administrsi persuratan.Semua administrasi yang dikelola tersebut harus berdasarkan perundang undangan yang berlaku.

Kepala Sekolah Sebagai Entrepmneur (Kewirausahaan Sekolah).

1. Memanfatkan dan menciptakan peluang usaha.

2. Mengembangkan dana dari berbagai sumber untuk menunjang operasional sekolah.

Kepala Sekolah Sebagai Motivator

Peran motivator tidak kalah pentignya dengan yang lain, sebab siapa saja yang mampu memberi inovator kepada orang lain, semua pekerjaan walaupun berat akan teratasi, oleh sebab itu, kepala sekolah harus mampu memberi motivasi kepada para guru, tenaga pendidikan lainnya, termasuk anggota komite sekolah.

Kepala Sekolah Sebagai Edukator

1. Menyusun program yang diantaranya menyusun AMP, RPE, PROTA, PROSEM, PSP, RPP.

2. Melaksanakan program, yang diantaranya harus dibuktikan dengan jurnal pembelajaran. Daftar hadir siswa; catatan tugas siswa. Dan buku bimbingan. 3. Melaksanakan evaluasi, yang didalamnya harus membuat kisi-kisi, kartu

soal-soal, kunci jawaban penilaian dan nilai.

4. Melakukan analisis yang berupa analisis butir-butir soal dan analisis hasil ulangan.

5. Pengayaan perbaikan dan pengayaan yang berupa penyusunan progam perbaikan dan pengayaan pelaksanaan perbaikan; dan melaporkan hasil pengayaan.

Supervisi Edukatif

Supervisi merupakan salah satu tugas kepala sekolah yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan dari aspek yang di supervisi dan orang yang melakukan supervisi. Aspek yang di supervisi bisa berupa administrasi dan edukatif.

BORNEO, 52 Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020

Supervisi edukatif merupakan supervisi yang diarahkan pada kurikulum pembelajaran proses belajar mengajar, pelaksanaan bimbingan, dan konseling. Supervisi ,ini dapat berupa: wawancara dan Observasi

1. Observasi kegiatan belajar mengajar, meliputi: a. Persiapan mengajar

b. Pelaksanaan satuan pengajaran didalam kelas, dan c. Pelaksanaan penilaian.

2. Observasi kegiatan bimbingan dan konseling, meliputi: a. Program kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah b. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, 3. Persiapan mengajar yang terdiri atas:

a. Membuat program tahunan b. Membuat program semester,

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelaaran(RPP) 4. Melaksanakan PBM yang terdiri atas:

a. Pendahuluan b. Pengembangan c. Penyerapan d. Penutup

5. Penilaian yang didalamnya: a. Memiliki kumpulan soal dan b. Analisis hasil belajar

Guru Sekolah Dasar

Guru SD adalah tenaga pendidikan yang memiliki kualifikasi sebagai guru SD". Demikian penjelasan yang tertulis dalam pasal 14 ayat 1. dalam PP No.27/1999 tersebut tidak ditemukan penjelasan lebih lengkap siapa dan bagaimana gambaran guru SD yang dianggap berkualifikasi. Namun, kalau dilihat dari program PGSD yang dikembangkan, tampaknya D2 PGSD adalah minimal dari kualifikasi pendidikan formal calon guru SD.

Kinerja Guru Sekolah Dasar

Kinerja guru adalah seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan guru pada waktu dia memberikan pelajaran kepada siswanya. Kinerja guru dapat dilihat saat melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas termasuk bagaimana dia mempersiapkan bahan ajarnya yang meliputi:

1. Menguasai bahan atau materi pembelajaran 2. Mengelola program belajar mengajar, 3. Mengelola kelas

4. Menggunakan media/ sumber 5. Menguasai landasan kapendidikan, 6. Mengelola interaksi belajar mengajar 7. Menilai prestasi siswa

8. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan 9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

53

BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020

Kepala sekolah sebagai manajer memiliki tugas yang cukup kompleks sekaligus sebagai pihak yang memiliki kedudukan strategis untuk memajukan sekolah. Seorang pimpinan harus mampu mendorong timbulnya kemampuan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf dan siswa memberikan bimbingan dan mengarahkan para jasa dan staf.

Selaku manajer bagi sekolahnya, kepala sekolah memiliki peran besar dalam mengembangkan kualitas kinerja guru berkaitan dengan tanggung jawab kepala sekolah dalam hal pembinaan staf yang dalam hal ini tujuannya diharapkan pada peningkatan kualitas kinerja para guru. tanggung jawab kepala sekolah dalam rangka pembinaan manusia diarahkan untuk hal-hal berikut:

1. Mencapai tujuan sekolah

2. Membantu anggota secara individual untuk memperoleh kedudukan dan standar penampilan kerja kelompok

3. Memaksimalkan pengembangan karir anggota;

4. Mempersatukan antara tujuan individu dengan tujuan organisasi

METODE PENELITIAN

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) sebagai bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di dalam kelas secara professional. PTS ini dilaksanakan ada 4 tahaf yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi.

Setting dan Subjek Penelitian

Setting dalam penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah SDN 001 Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Penelitian Tindakan Sekolah ini di laksanakan pada tahun 2018/ 2019 Semester 1 (Ganjil). Subjek penelitian ini adalah 8 orang guru yakni: 6 orang guru kelas, 1 orang guru Agama Islam dan 1 orang guru PJOK.

Teknik Pengumpulan Data

1. Mengumpulkan data awal berupa formulir dengan cara mengisi identitas , gunanya untuk mengetahui pernah/ belum/ berapa kali guru tersebut telah mengikuti pelatihan Kurikulum K13.

2. Wawancara terhadap guru sebelum supervisi di mulai. 3. Pemeriksaan dokumen perangkat pembelajaran

4. Pengamatan terhadap Proses Belajar Mengajar di dalam kelas.

Teknik Analisis Data

1. Mengidentifikasi hasil kerja berupa perangkat yang di buat oleh guru yang meliputi: Administrasi kelas yang akan di supervisi dan di batasi hanya 10 jenis administrasi yakni: 1) Silabus, SKL,KI; 2) RPP; 3) Jurnal Harian Pembelajaran; 4) Buku Absen; 5) Buku Nilai Siswa; 6) Penetapan KKM; 7) Program Tahunan; 8) Program Semester; 9) Kalender Pendidikan; 10) Jadwal Pelajaran

BORNEO, 54 Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020

2. Pengamatan terhadap RPP/ Telaah RPP yang dibuat oleh guru saat tampil mengajar pada saat Supervisi.

3. Penampilan guru saat mengajar di dalam kelas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020 ISSN (Halaman 56-60)