• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN Siklus I

Dalam dokumen BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020 ISSN (Halaman 96-103)

Hasil penelitian terhadap proses pembelajaran dari pengamatan 5 orang guru yang telah melaksanakan pembelajaran pada siklus I.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus I

No Aspek Diobservasi Nama Guru f %

1 2 3 4 5

1 Menguasai karakteristik Murid √ x x √ √ 3 60% 2 Menguasai teori belajar √ x x √ √ 3 60% 3 Menguasai prinsip pembelajaran X x √ √ √ 3 60% 4 Pengembangan kurikulum √ √ √ √ √ 5 100% 5 Mengembangkan potensi Murid X √ √ √ √ 4 80% 6 Komunikasi dengan peserta didik √ x √ √ √ 4 80% 7 Melakukan Evaluasi √ x x √ √ 3 60%

Kemampuan Pedagogik guru Siklus I yang ditunjukkan oleh guru dalam bentuk grafik dapat dilihat di bawah ini.

91

BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020 Gambar 2. Grafik Kemampuan Pedagogik Siklus I

Kemampun matematika Siswa Siklus I dalam bentuk grafik dapat dilihat di bawah ini.

Gambar 3. Grafik Kemampun Siswa Siklus I Siklus II

Hasil penelitian terhadap proses pembelajaran dari pengamatan 5 guru yang telah melaksanakan pembelajaran pada siklus I.

Tabel 2. Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus II

No Aspek Diobservasi Nama Guru f %

1 2 3 4 5

1 Menguasai karakteristik Murid √ √ x √ √ 4 80% 2 Menguasai teori belajar √ √ √ √ √ 5 100% 3 Menguasai prinsip pembelajaran √ X √ √ √ 4 80% 4 Pengembangan kurikulum √ √ √ √ √ 5 100% 5 Mengembangkan potensi Murid x √ √ √ √ 4 80% 6 Komunikasi dengan peserta didik √ √ √ √ √ 5 100% 7 Melakukan Evaluasi √ √ √ √ √ 5 100%

Menguasai karakteristik Murid Menguasai teori belajar

Menguasai prinsip pembelajaran Pengembangan kurikulum Mengembangkan potensi Murid Komunikasi dengan peserta didik Melakukan Evaluasi

A B C D E F G H

I J K L M N O P

Q R S T U V W X

BORNEO, 92 Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020

Kemampuan Pedagogik guru matematika Siklus II yang ditunjukkan oleh guru dalam bentuk grafik dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 4. Grafik Kemampuan Pedagogik Guru Siklus II

Kemampun matematika Siswa Siklus II dalam bentuk grafik dapat dilihat di bawah ini.

Gambar 5. Grafik Kemampun Siswa Siklus II Refleksi

Dari hasil observasi kemampuan guru diketahui bahwa pada siklus I Guru menerapkan prinsip pembelajaran, Guru menunjukkan penguasaan materi matematika, Sebagian Guru menggunakan alat peraga, Sebagian guru menunjukkan pengelolaan kelas yang tepat, Interaksi belajar dengan lancar. Secara umum atmosfir pembelajaran berjalan cukup baik.

Menguasai karakteristik Murid

Menguasai teori belajar Menguasai prinsip pembelajaran

Pengembangan kurikulum

Mengembangkan potensi Murid

Komunikasi dengan peserta didik

A B C D E F G H

I J K L M N O P

Q R S T U V W X

93

BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020 PEMBAHASAN

Hasil observasi kemampuan guru diketahui bahwa pada siklus I Guru menerapkan prinsip pembelajaran, Guru menunjukkan penguasaan materi matematika, Sebagian Guru menggunakan alat peraga, Sebagian guru menunjukkan pengelolaan kelas yang tepat, Interaksi belajar dengan lancar. Secara umum atmosfir pembelajaran berjalan cukup baik. Beberapa guru menunjukkan penguasaan teori belajar, Sebagian guru menguasai prinsip pembelajaran, Guru mengembangkan kurikulum, Sebagian besar guru mengembangkan potensi murid, Sebagian besar guru berkomunikasi dengan peserta didik, dan Beberapa guru melakukan evaluasi secara tepat. Pada siklus II, diperoleh data kemampuan kompetensi guru matematika pada siklus II adalah : Guru lebih menguasai karakteristik siswa, Guru menunjukkan penguasaan teori belajarn, Guru menguasai prinsip pembelajaran, Guru mengembangkan kurikulum, Guru mengembangkan potensi murid, Guru berkomunikasi dengan peserta didik, dan Guru melakukan evaluasi secaa tepat. Secara keseluruhan, peningkatan kemampuan pedagogik guru matematika dapat dilihat di grafik di bawah ini:

Gambar 6. Grafik Kemampuan Pedagogik Guru Pra, Siklus I dan II

Di samping itu, dari hasil kemampuan siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 67,50. Nilai tertinggi siswa adalah 80, sedangkan nilai terendah adalah 55. Dari hasil pengamatan hasil pembelajaran siklus I lebih baik. Hal ini berarti bahwa proses pembelajaran semakin meningkat. Sedangkan hasil uji kemampuan siswa di siklus II diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 77,96. Nilai tertinggi siswa adalah 95, sedangkan nilai terendah adalah 65. Dari hasil pengamatan hasil pembelajaran siklus II lebih baik dari pada siklus I. Hal ini berarti bahwa proses pembelajaran meningkat.

Pada pelaksanaan penelitian tindakan sekolah dengan melaksanakan Supervisi Akademik dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan KBM Paikem melalui beberapa tahap serta refleksi yang di lakukan dalam penelitian ini ,dapat diperoleh hasil dimana terdapat adanya peningkatan kompetensi guru dalam menerapkan KBM Paikem .Hal ini dapat ditumjukan pada tahab demi tahab silkus yang di lakukan dalam kegiatan KBM baik secara langsung maupun melalui data nilai yang diperoleh siswa dan penilaian terhadap penampilan guru dalam melaksankan KBM Paikem di kelas menunjukkan

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

BORNEO, 94 Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020

peningkatan yang cukup signifkan dalam arti adanya perbedaan peningkatan nilai siswa dari siklus I dan II rata meningkat nilai rata tertinggi yang diperoleh siswa bertambah dari sebelumnya/jumlah siswa yang memperoleh niali tinggi semakin meningkat.

KESIMPULAN

Dalam penelitian yang telah dilaksankan secara terencana dari mulai penyusunan perewncanaan, pelaksanaan sampai kepada realiasasi kegiatan yang dilakukan melalui beberapa tahap ,yatu kegiatan observasi terhadap guru yang sedang melaksanakan KBM, observasi terhadap perangkat guru serta saat guru mengadakan penilain sampai pada hasil ahir dari penelitian yang berbebtuk refleksi setelah hasil dari siklus I dan siklus II, peneliti dapat mengambil simpulan dari penilitian ini antara lain sebagai berikut: PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar dan juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan materi matematika.

Beberapa guru menguasai karakteristik siswa, menunjukkan penguasaan teori belajar, Sebagian guru menguasai prinsip pembelajaran, Guru mengembangkan kurikulum, Sebagian besar guru mengembangkan potensi murid, Sebagian besar guru berkomunikasi dengan peserta didik, dan Beberapa guru melakukan evaluasi secara tepat. Pada siklus II, Guru lebih menguasai karakteristik siswa, Guru menunjukkan penguasaan mteori belajarn, Guru menguasai prinsip pembelajaran, Guru mengembangkan kurikulum, Guru mengembangkan potensi murid, Guru berkomunikasi dengan peserta didik, dan Guru melakukan evaluasi secaa tepat.

Kemampuan siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 67,50. Nilai tertinggi siswa adalah 80, sedangkan nilai terendah adalah 55. Dari hasil pengamatan hasil pembelajaran siklus I lebih baik. Hal ini berarti bahwa proses pembelajaran semakin meningkat. Sedangkan hasil uji kemampuan siswa di siklus II diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 77,96. Nilai tertinggi siswa adalah 95, sedangkan nilai terendah adalah 65. Dari hasil pengamatan hasil pembelajaran siklus II lebih baik dari pada siklus I. Hal ini berarti bahwa proses pembelajaran meningkat.

SARAN

1. Melakukan upaya peningkatan terhadap kompetensi guru dalam menerapkan KBM PAIKEM dalam proses pembelajaran matematika sehingga menciptakan proses pembelajaran Matematika bermakna dan menyenangkan.

2. Dalam rangka peningkatan prestasi belajar siswa, guru hendaknya meningkatkan proses pembelajarannya melalui proses pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa.

3. Untuk menghilangkan asumsi bahwa belajar matematika itu sulit dan membosankan, guru harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses KBM .

95

BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020 DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Khoiru & Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot. Jakarta: Prestasi Pustaka. Daien, Amir.1979. Pengantar Ilmu Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional

Depdiknas. 2006. Standar Pendidikan Nasional. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Marpaung, Y. 2009. Karakteristik PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia). Diunduh di www.p4mriusd.blogspot.com.

Mulyono, Anton. 1990. Kamus Besar Matematika. Jakarta:Balai Pustaka.

Purwanto, Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Sahertian, Piet. A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Soerya. 2001. Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta: Pusat Penerbitan UT. Sukidin, Basrowi, Suranto. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas.

Surabaya: Insan Cendekia.

Surachmad, Winarno, 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung:Tarsito. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Uno, Hamzah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Wardani. 2001. Profesi Guru. Jakarta: Pusat Penerbitan UT.

97

BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA INSPIRATIF

Dalam dokumen BORNEO, Volume XIV, Nomor 1, Juni 2020 ISSN (Halaman 96-103)