berserfikasi dan serfikasi staf dalam melakukan pekerjaan secara benar, memantapkan pengelolaan pengetahuan (knowledge management), dan sistem pemantauan dalam kemitraan kami.
Melaksanakan uji coba dak sulit, tetapi melakukan replikasi dan dalam skala besar dan tetap menjaga kualitas adalah sebuah tantangan. Banyak uji coba yang berhasil tetapi hanya sedikit yang berhasil dilaksanakan dalam skala besar. Kami memulai melakukan pendekatan kepada Pemda sejak uji coba pertama Sanimas dan memperluas kerjasama dengan kota lainnya. Selain dana dari PU, BORDA juga menawarkan sejumlah dana yang cukup signifikan untuk menjadi sumber dana tambahan bagi kegiatan fisik maupun non fisik. Namun, dengan bertambahnya cakupan
Sanimas, dana yang tersedia tersebut sudah dak dapat lagi membiayai seluruh lokasi.
Sejak 2006, BORDA hanya mendukung sebesar 50 persen dari biaya fasilitasi komunitas. Semua dana sisanya dibiayai oleh PU, pemerintah daerah, dan komunitas. Ini saat yang tepat menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kami kepada semua mitra kerja dari berbagai instusi, LSM, dan komunitas yang telah membantu terlaksananya skema pendanaan mul sumber ini, dan berkelanjutan sampai saat ini. Salah satu kunci utama kesuksesan terletak pada kemitraan ini.
Jika waktu dapat diputar kembali, apa yang ingin Anda perbaiki dari tahap uji coba?
Kami terlalu fokus pada pelaksanaan kegiatan di lapangan dan dak memberi cukup perhaan pada kampanye publik. Bahkan hal ini masih menjadi isu sampai saat ini, tetapi mungkin ini hal yang lumrah bagi mereka yang banyak melaksanakan kegiatan di lapangan. Tidak tersedia banyak waktu lagi utuk mempublikasikan pengalaman di lapangan dan juga dana kami banyak terpakai untuk pelaksanaan di lapangan
Apakah Sanimas yang Anda bayangkan saat periode uji coba itu sudah terealisasi
sekarang?
Paket layanan telah mencakup keseluruhan elemen yang kami bayangkan keka uji coba dimulai. Termasuk telah melibatkan semua komponen parsipaf seper penilaian parsipaf bagi pemilihan komunitas, rencana kerja masyarakat, pendanaan mul sumber, aplikasi teknologi berbiaya kelola rendah seper DEWATS untuk menjamin keberlanjutan dan memenuhi standar air buangan. Alat Penilaian Dampak Kesehatan kami menunjukkan perbaikan signifikan dari kesehatan masyarakat yang terlayani Sanimas. Namun, Sanimas sebagai sebuah program, memerlukan replikasi dan pelaksanaan dalam skala besar. Kami telah melaksanakan Sanimas lebih dari 100 unit seap tahun, menjangkau lebih dari 100 ribu penduduk miskin, namun dampaknya
... melak
uk
an
replik
asi dan
dalam sk
ala
besar sert
a
tetap
menjag
a
kualit
as ada
-
lah sebuah
tan
tang
an
BORDAmasih rendah dalam skala nasional.
Kami perkirakan bahwa 30 persen dari penduduk perkotaan dapat dilayani dengan Sanimas, bersama dengan sistem layanan terpusat skala kota. Jadi pelaksanaan harus meningkat dari 100 unit menjadi 1.000 unit atau lebih seap tahun. Sumber dana tersedia baik dari pemerintah maupun non pemerintah. Isu kunci adalah keterbatasan dana fasilitasi, yang sangat penng bagi keberlanjutan. Sampai saat ini, BORDA dan pemerintah daerah adalah sponsor utama untuk dana fasilitasi, sumber dana tambahan dibutuhkan untuk replikasi dan pelaksanaan skala besar.
Menurut Anda, apakah Sanimas cukup potensial untuk dimasukkan ke dalam program pengembangan
sanitasi perkotaan untuk jangka menengah dan
panjang?
Sanimas perlu untuk dimasukkan dalam
program pengembangan sanitasi perkotaan jangka
pendek dan panjang. Pelaksanaannya
dapat dilakukan secara bertahap
sesuai dengan ketersediaan
dana dan prioritas pembangunan. Selain kebutuhan untuk pembangunan skala besar, terdapat kebutuhan penyediaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja yang memadai. Setelah 3 atau 4 tahun sebagian lumpur nja perlu untuk disedot dari tangki sepk. Volumenya jauh lebih sedikit dari sistem konvensional (sekitar 1/20) tetapi tetap perlu dikelola. Pemerintah daerah harus melakukan investasi ini, menyiapkan kerangka regulasi dan mendukung pengelolaan lumpur nja bagi komunitas berpendapatan rendah seap 3-4 tahun.
Apa yang membuat pemerintah dan BORDA, terutama pemerintah, bisa mudah bekerjasama dengan program BORDA?
Sesuai dengan pelaksanaan Undang-undang Otonomi Daerah yang menyerahkan tanggung jawab penanganan sanitasi kepada pemerintah daerah, pemerintah daerah menjadi lebih peduli dan tanggap terhadap penngnya investasi sanitasi. Prioritas investasi sanitasi mulai meningkat di banyak pemerintah daerah. Hal ini memudahkan untuk memperoleh pendanaan sanitasi dari pemerintah daerah. Kita akan melihat bagaimana ini bekerja keka DAK diimplementasikan pada tahun 2010.
Skema dana pendamping membantu dalam memicu minat awal dari pemerintah daerah untuk membiayai infrastruktur. Dana PU dan BORDA mendorong pegawai Pemda untuk memperoleh alokasi dana dari kantong pemerintah daerah. Setelah beberapa tahun berjalan dana pemda telah dapat teralokasikan secara run dalam APBD. Rekan-rekan di Bappenas, Pokja AMPL, dan PU berkontribusi besar dalam menjembatani dan menginspirasi kerjasama BORDA-pemerintah.
Belum lagi teknologi yang ditawarkan Sanimas adalah teknologi dengan biaya kelola rendah, menggunakan material lokal dan mudah diperoleh. Hal ini memudahkan bagi pemerintah daerah untuk bergabung dalam program Sanimas. Pelahan TFL di Pemda juga membantu menjembatani komunikasi diantara fasilitator LSM dan pemerintah daerah.
Terakhir adalah pendekatan berorientasi kebutuhan. Rencana kerja BORDA dan donornya, yaitu pemerintah Jerman, memungkinkan fleksibilitas dalam bekerjasama dengan pemerintah daerah. Berdasar pada seminar mul kota dan lokakarya diseminasi, pemerintah daerah diminta untuk mengirim surat peminatan ke PU dan mitra
BORDA. Perencanaan kami disesuaikan. Banyak proyek yang dak memungkinkan fleksibilitas seper ini dan
jika pelaksanaan pekerjaan terhambat oleh kurangnya dukungan pemerintah daerah, akan mudah untuk
mengubah.
... teknologi yang
ditawarkan Sanimas
adalah berbiaya
kelola rendah...
ZENTentu pelaksanaan Sanimas dak selalu lancar. Apa saja kendala yang pernah dihadapi?
Sebagaimana diketahui bahwa skema pendanaan berasal dari berbagai pelaku dengan kebutuhan yang berbeda, penyusunan RAB menjadi isu yang kompleks, dengan mempermbangkan semua kebutuhan, dari ngkat nasional, daerah dan BORDA. Penyaluran dana ke rekening masyarakat yang dilakukan bersama oleh masyarakat, LSM pelaksana dan pemerintah daerah cukup dapat menjawab beberapa masalah.
Pemerintah daerah sendiri belum memutuskan dinas mana yang akan bertanggungjawab terhadap pembangunan sanitasi di daerah. Pembiayaan pendamping untuk fasilitasi sulit untuk dipadukan dengan proyek infrastruktur yang didanai Pemda. Bahkan sistem administrasi Pemda menghadapi kesulitan dalam menemukan prosedur administrasi yang sesuai untuk menyalurkan dana kebutuhan fasilitasi tersebut.
Kami juga mengalami kesulitan kalau Pemda tetap berkeinginan menggunakan pihak kega (kontraktor) untuk pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Kami menghadapi kesulitan dalam memfasilitasi KSM keka hasilnya kurang memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Sukar bagi m teknis kami untuk melakukan campur tangan jika ada kondisi seper ini.
Apa yang harus lebih diperhakan dalam
pengembangan Sanimas di masa mendatang?
Pertama, Sanimas berada
di daerah berpenduduk miskin dan sangat padat di perkotaan. Daerah ini merupakan daerah yang terbangun dan sulit mendapatkan lahan kosong bagi pembangunan instalasi pengolah air limbah. Di lain pihak, banyak dibangun daerah perumahan bagi penduduk miskin oleh pemerintah dan pengembang swasta. Saat ini dak tersedia regulasi di Indonesia, yang mendorong bahwa sebuah daerah perumahan baru tersebut dilengkapi dengan sistem pengelolaan air limbah. Keterpaduan
teknologi DEWATS (teknologi yang digunakan dalam Sanimas) sejak awal pembangunan permukiman akan mengurangi biaya investasi secara signifikan dan memungkinkan pengelolaan dan pemeliharaan secara benar sejak awal.
Kedua, kami juga berharap Pemda dak lepas tangan begitu fasilitas Sanimas sudah beroperasi.
Jika terjadi masalah di ngkat KSM, bantuan fasilitasi dibutuhkan. Jika dak tersedia,
KSM mungkin dalam kesulitan. Dalam rangka mengatasi resiko ini, Asosiasi KSM Sanitasi Seluruh Indonesia (AKSANSI) telah dibentuk. Yang akan mendukung pemantauan dan pemantapan struktur pengelolaan KSM jika dibutuhkan.
Kega, fasilitasi terhadap masyarakat
dak dapat diberikan oleh kontraktor atau konsultan. Masyarakat mempunyai struktur yang berbeda dan membutuhkan fasilitasi yang berbeda. Hanya LSM, yang terlah sebagai penyedia layanan, ketersediaan dananya fleksibel, dapat menunaikan tugas tersebut. Hal ini membatasi kesempatan melakukan replikasi atau pelaksanaan skala besar sepanjang dukungan bagi LSM terbatas hanya dari sedikit lembaga donor.
fasilit
asi
terhadap
mas
yarak
at
dak
dapa
t diberi
-
kan oleh
konsult
an/
ko
ntrakto
r
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
t
toooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooorrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
PUBisa digambarkan peran Anda saat
merins program Sanimas di Jawa Timur?
Pertama, saya melakukan sosialisasi ihwal penngnya penanganan sanitasi bagi peningkatan kesehatan masyarakat dan mengenalkan kepada pemerintah daerah se-Jawa Timur tentang program Sanitasi yang merupakan program sinergis antara
pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten serta lembaga donor. Pelaksanaan sosialisasi, selain secara kelompok/ klasikal, saya juga roadshow ke beberapa daerah.
Kendala apa yang mulanya Anda hadapi saat mensosialisasikan Sanimas dan bagaimana kendala itu diatasi?
Pada awalnya ada beberapa kendala dalam sosialisasi Sanimas yang melibatkan banyak pihak. Mulai dari peran masing-masing pihak dan proses terb administrasi kepemerintahan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Namun secara bertahap dan koordinasi antarinstansi terkait yang dilakukan secara terus-
menerus, kendala tersebut
dapat teratasi. Sedangkan untuk meyakinkan masyarakat, dilakukan studi banding kelompok masyarakat yang menjadi kandidat dibangunnya Sanimas. Mereka diberikan
contoh konkrit/bentuk fisik secara nyata tentang program ini.
Hal menarik dari Sanimas adalah keterlibatan banyak pihak, termasuk keterlibatan LSM BORDA sebagai mitra pemerintah. Dapatkah Anda menceritakan sedikit pengalaman bermitra dengan LSM BORDA?
Bermitra dengan LSM BORDA sangat baik. Tim mereka cukup berpengalaman dan profesional dalam bidang masing-masing. Baik bidang fisik maupun administrasi. Mereka menguasai dan memiliki teknologi yang digunakan dalam Sanimas. Itu sangat membantu sekali dan terbuk di lapangan.
Apa hal menarik yang Anda alami terkait kerjasama antara pemerintah pusat dan donor dalam tahap pilot project Sanimas?
Yang sangat menarik buat saya adalah adanya upaya serius untuk memadukan program, terutama antara program pemerintah dan donor yang disesuaikan dengan budaya/kearifan lokal masing-masing daerah yang menerima bantuan. Ini membuat program Sanimas relaf bisa diterima dan didukung oleh semua pihak terkait, terutama oleh masyarakat yang tempatnya terpilih untuk dibangunnya fasilitas Sanimas.
Sekiranya waktu dapat diputar kembali, hal apa yang menurut Anda sebaiknya perlu dilakukan tetapi dak sempat terlaksana pada saat uji coba tersebut?
Hal yang menurut saya perlu dilakukan tapi belum sempat sampai saat ini adalah regulasi penetapan aset Sanimas. Ini terkait dengan pendanaan yang datangnya dari berbagai sumber. Ini perlu dipikirkan agar dak terjadi masalah di kemudian hari terkait dengan kepemilikan aset.