1. Memberikan pilihan kepada para petani agar lebih
efisien dan memilih komoditas mana yang harus di tanam demi pendapatan para petani yang paling tinggi.
2. Memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait seperti pemerintah dalam penyempurnaan dan evaluasi regulasi dimasa yang akan datang sebagai upaya untuk mendukung kebijakan yang akan diambil agar dapat meningkatkan pendapatan para petani dan pelaku usahatani di dalamnya.
KERANGKA DAN KONSEP
Komoditas Jagung ManisSistematika dari tanaman jagung manis dalam (Purwono dan Hartono, 2007 dalam Sianipar, 2012) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
111
Sub Divisio : Angiospermae Class : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Family : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays Saccharata Sturt. Komoditas Bawang Merah
Menurut Tjitrosoepomo (1993) dalam Bangun (2010) klasifikasi dari tanaman bawang merah adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Class : Monocotyledonae Ordo : Liliaceae Family : Liliales Genus : Allium
Species : Allium ascalonicum L. Usahatani
Usahatani adalah sebagian dari kegiatan di permukaan bumi dimana seorang petani, sebuah keluarga atau manajer yang digaji bercocok tanam atau memelihara ternak. Petani yang berusaha tani sebagai suatu cara hidup, melakukan pertanian karena dia seorang petani. Apa yang dilakukan petani ini hanya sekedar memenuhi kebutuhan. Dalam arti petani meluangkan waktu, uang serta dalam mengkombinasikan masukan untuk menciptakan keluaran adalah usahatani yang dipandang sebagai suatu jenis perusahaan. (Maxwell L. Brown, 1974 dalam Soekartawi 2002, dalam Warsana 2007).
Empat unsur pokok yang selalu bekerja dalam usahatani yakni, alam, tenaga kerja, modal dan pengolaan (manajemen) keempat unsur tersebut juga dapat disebut faktor-faktor produksi. Alam merupakan faktor yang sangat menentukan dalam usahatani. Faktor alam dapat dibedakan menjadi dua yakni, faktor tanah yang mencakup jenis tanah dan kesuburan tanah, serta faktor alam sekitar yang mencakup iklim yang juga berkaitan dengan ketersedian air, suhu, dan lain sebagainya. Tanah merupakan faktor produksi yang penting karena tanah merupakan tempat tumbuhnya tanaman, ternak dan usahatani keseluruhannya. Faktor tanah juga tidak terlepas dari pengaruh alam sekitarnya yaitu sinar matahari, curah hujan, angin dan sebagainya. Iklim yang juga menjadi bagian dari faktr alam sekitarnya sangat berpengaruh pada jenis tanaman atau komoditas yang akan diusahakan.
2.2.1 Konsep Biaya Usahatani
Menurut Rodjak (2005) dalam Audita (2012) biaya adalah nilai dari semua korbanan ekonomi yang dapat diperkirakan dan yang dapat diukur untuk menghasilkan sesuatu produk. Atau secara singkat
dapat dikatakan bahwa biaya adalah semua nilai faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu produk dalam satu periode produksi tertentu. Biaya ini biasanya dinyatakan dalam nilai uang tertentu misalnya rupiah, dollar, rupee, peso, dan sebagainya. Biaya usahatani dapat dibedakan atas dua macam yaitu biaya tetap (fixed cost) dan (variable cost).
1) Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak mempengaruhi pada hasil produksi. Yang termasuk biaya tetap antara lain adalah pajak, sewa tanah, dan penyusutan alat-alat pertanian yang tahan lama atau modal tetap.
2) Biaya tidak tetap atau biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya mempunyai pengaruh langsung pada hasil produksi. Yang termasuk biaya tidak tetap (biaya variabel) antara lain biaya sarana produksi, upah tenaga kerja, pestisida, dll. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya biaya usahatani adalah sebagai berikut: 1) Keadaan fisik dan luas usahatani.
2) Jenis tanaman yang diusahakan.
3) Jenis teknologi yang diterapkan, antara teknologi tradisional dan teknologi modern menimbulkan perbedaan biaya usahatani.
4) Waktu melaksanakan usahatani, pada musim hujan dan musim kemarau akan berbeda.
5) Tingkat intensitas pengelolaan usahatani, untuk tanaman yang sama apabila pengelolaannya berbeda akan menimbulkan perbedaan biaya usahatani.
6) Perubahan harga input dan upah tenaga kerja usahatani, dan waktu pembelian input.
Konsep Penerimaan Usahatani
Penerimaan dapat diartikan sebagai nilai produk total dalam jangka waktu tertentu baik yang dipasarkan maupun tidak (Soekartawi, 2002). Penerimaan juga dapat didefinisikan sebagai nilai uang yang diterima dari penjualan. Penerimaan usahatani yaitu penerimaan dari semua sumber usahatani meliputi nilai jual hasil, penambahan jumlah inventaris, nilai produk yang dikonsumsi petani dan keluarganya. Penerimaan adalah hasil perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual produk. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut:
TR = Py.Y Dimana :
TR = Total Revenue (penerimaan usahatani) Py = Price (harga output)
Y = Output (produksi yang diperoleh dalam usahatani)
112
Konsep Pendapatan Usahatani
Menurut Audita (2012) pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Besarnya usahatani yang diterima merupakan balas jasa untuk tenaga kerja, modal keluarga yang dipakai dan pengelolaan yang dilakukan oleh seluruh keluarga. Bentuk dan jumlah pendapatan mempunyai fungsi yang sama, yaitu memenuhi keperluan sehari-hari dan memberikan kemampuan petani agar dapat melanjutkan kegiatannya. Pendapatan ini akan digunakan untuk mencapai keinginannya dan memenuhi kewajibannya. Dengan demikian pendapatan yang dterima petani akan dialokasikan pada berbagai kebutuhan. Jumlah pendapatan dan cara menggunakan inilah yang menentukan tingkat hidup petani.
Berusahatani sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh produksi dilahan pertanian, pada akhirnya akan dinilai dari biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang di peroleh. Selisih keduanya merupakan pendapatan dari kegiatan usahatani.
I = TR – TC Dimana:
I = Income (pendapatan) TR = Total Revenue (penerimaan) TC = Total Cost (total biaya) Alur Pemikiran
Desa Arjasari merupakan salah satu sentra produksi jagung di Kabupaten Bandung dengan keadaan iklim yang mendukung untuk melakukan budidaya jagung manismakahampir secara keseluruhan petani di Desa Arjasari menanam komoditas jagung manis.Meskipun Desa Arjasari menjadi salah satu sentra produksi jagung harga jual pada jagung manis yang didapat masih tergolong rendah yang berdampak tingkat pendapatan petani tersebut juga rendah. Dengan alasan seperti itu petani mecari terobosan baru untuk meningkatkan pendapatannya. Terobosan baru tersebut adalah dengan cara beralih komoditas yang memiliki permintaan pasar dan harga jual yang tinggi.
Peralihan komoditas tersebut didasari dari beberapa petani untuk melakukan terobosan baru untuk meingkatkan pendapatan petani itu sendiri. Alasan petani beralih ke bawang merah dikarenakan bawang merah memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, sehingga para petani tersebut beralih dengan tujuan meningkatkan hasil pendapatan petani tersebut.Dengan alasan petani tersebut dapat menimbulkan suatu pertanyaan apakah budidaya bawang merah akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan menanam jagung manis? Pendapatan usahatani adalah selilih antara penerimaan dan semua biaya. Metode ini digunakan
untuk mengetahui pendapatan yang akan diperoleh petani jagung manis dan bawang merah.
METODE PENELITIAN Objek dan Tempat Penelitian
Objek penelitian ini adalah Perbandingan Pendapatan Usahatani Jagung Manis dan Bawang Merah di Desa Arjasari Kecamatan Ajasari Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Adapun penentuan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja.Penelitian ini dilakukan di Desa Arjasari untuk mengetahui bagaimana keragaan usahatani jagung manis dan bawang merah, kemudian menganalisis pendapatan usahatani Jagung Manis dan Bawang Merahdi Desa Arjasari, dan mengetahui mana yang paling menguntungkan antara jagung manis dan bawang merah dilihat dari budidaya dari masing-masing komoditas tersebut untuk memberikan pilihan yang terbaik bagi petani Desa Arjasari.
Desain dan Teknik Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu objek peristiwanya pada peristiwa terjadi sekarang dan hanya satu unit kasus, dapat berupa kesatuan sosial tertentu, orang-orang, satu keluarga, satu kelompok atau organisasi dalam suatu masyarakat suatu komunitas tertentu dan sebagainya dan penelitiannya bersifat eksploratif mendalam (Rusidi, 1996) (dalam Ifu, 2011).
Data/Informasi yang diperlukan (Operasionalisai Variabel)
Ada beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dengan sebagai penjelasan sub variabel adalah sebagai berikut:
1) Keragaan usahatani 2) Faktor produksi 3) Proses produksi 4) Pasca panen 5) Biaya usahatani 6) Biaya tetap. 7) Biaya variabel 8) Produksi 9) Penerimaan 10) Pendapatan/keuntungan
Rancangan Analisis Data/Informasi
Dalam penelitian ini untuk mengetahui, menjelaskan, dan menjawab permasalahan terhadap data yang diperoleh maka analisis yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Untuk keragaan usahatani jagung manis dan bawang merah dianalisis secara deskriptif yang berisi uraian karakteristik usahatani, faktor
113
produksi, pengadaan faktor produksi, dan proses produksi.
2. Analisis Pendapatan Usahatani
Untuk mengetahui besarnya pendapatan dan keuntungan usahatani jagung manis dan bawang merah digunakan analisis pendapatan usahatani berdasarkan total pengeluaran biaya produksi dan penerimaan, serta R/C yang mengedinkasikan bahwa usaha tersebut menguntungkan atau tidak untuk dilakukan.
a) Penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan produk jagung manis maupun bawang merah: R = P . X
R = revenue (penerimaan)
P = harga jual per kilogram (Rp/Kg) X = berat komoditas yang dihasilkan (Kg) b) Perhitungan biaya dari usahatani jagung manis
maupun bawang merah adalah TC = TFC+TVC
TC = total cost (biaya total)
TFC = total fixed cost (biaya tetap total) TVC = total variabel cost (biaya variabel total) c) Perhitungan keuntungan usaha dengan metode
R/C ratio: R/C
R = penerimaan total C = biaya total
Jika: R/C > 1 usahatani mengalami keuntungan R/C < 1 usahatani mengalami kerugian
R/C = 1 usahatani dalam titik impas