salah satu program CSR PT. CCBI yang berfokus pada dunia pertanian, dikenal dengan istilah Coke Farm. Wilayah operasional yang pertama kali menjalankan CSR dalam bentuk Coke Farm adalah PT. CCBI Rancaekek, Jawa Barat tepatnya pada tahun 2009.
PT. CCBI Rancaekek, tentunya melibatkan masyarakat, khususnya petani sekitar pabrik dalam mengolah program CSR Coke Farm tersebut. Coke Farm sebagai salah satu program CSR yang sudah dijalankan PT. CCBI Rancaekek menunjukkan eksistensinya pada beberapa ajang penghargaan CSR yang dilaksanakan baik oleh pemerintah maupun LSM. Coke Farm berhasil meraih beberapa penghargaan sejak mulai berdiri sampai saat ini. Namun, eksistensi Coke Farm terebut belum tentu berbanding lurus dengan harapan dan manfaat yang didapatkan oleh objek yang menerimanya.
Ketertarikan inilah yang mendorong peneliti berniat untuk melakukan analisis efektivitas pada program CSR di Coke Farm berdasarkan sudut pandang petani, selaku objek yang menerimanya, yang diukur dengan menggunakan Model Evaluasi Kickpatrick. Dari hasil analisis ini, akan didapatkan nilai yang menggambarkan tingkat efektivitas pelaksanaan program CSR tersebut yang dirasakan oleh petani binaan.
Selanjutnya akan ditinjau lebih lanjut lagi apa saja kendala dan masalah yang dihadapi PT. CCBI Rancaekek dalam menjalankan kegiatan CSR Coke Farm dengan menggunakan Fishbone Diagram, serta bagaimana solusi untuk menghadapi. Hal ini berguna dalam membantu PT. CCBI Rancaekek untuk melakukan evaluasi lebih lanjut berkaitan tingkat efektivitas pelaksanaan program CSR di Coke Farm tersebut.
METODE PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah petani binaan Coke Farm PT. CCBI Rancaekek. Penelitian dilakukan di Coke Farm PT. Coca-Cola Bottling Indonesia yang berlokasi di Jalan Raya Bandung- Garut KM 26, Rancaekek. Jawa Barat Indonesia.
PT. CCBI Rancaekek, Jawa Barat dipilih karena merupakan perusahaan di sektor industri yang program CSR-nya didedikasikan untuk dunia pertanian. Program CSR yang dipilih dalam penelitian kali ini adalah Coke Farm. Coke Farm dipilih selain karena berfokus pada dunia pertanian, penulis juga mengamati adanya hubungan yang saling berkaitan antar kegiatan didalamnya.
Coke Farm PT. CCBI di wilayah operasional Jawa Barat dipilih karena merupakan inisiator pembentukan Coke Farm. Coke Farm pertama kali didirikan di wilayah operasional Jawa Barat pada tahun 2009 kemudian diikuti oleh wilayah operasional lainnya pada tahun-tahun berikutnya.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kualitatif. Teknik yang digunakan adalah studi kasus. Yin (2008) menyatakan bahwa tujuan penggunaan penelitian studi kasus tidak sekedar untuk menjelaskan seperti apa obyek yang diteliti, tetapi untuk menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut dapat terjadi.
Cara Menentukan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dianggap tahu, terlibat dan telah merasakan dampak dari adanya program CSR Coke Farm, yang diantaranya dua orang karyawan divisi Corporate Affairs PT. CCBI Rancaekek dan empat orang petani binaan Coke Farm.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Efektivitas Program CSR Coke Farm PT. CCBI Rancaekek
Analisis efektivitas Program CSR Coke Farm PT. CCBI Rancaekek diukur dengan menggunakan model evaluasi Kirkpatrick. Model ini mencakup empat level evaluasi, diantaranya reaction, learning, behavior, dan result. Model ini digunakan sebagai acuan penulis dalam membuat daftar pertanyaan dan mencari informasi dari informan.
(1)
Reaksi (Reaction)Tabel 2. Banyaknya Informan yang Memberikan Reaksi Informan terhadap Program CSR Coke Farm PT.CCBI 2015
Keterangan:
Skala 3 untuk jawaban baik, Skala 2 untuk jawaban cukup baik
No Variabel Skala Skor 3 2 1 Aktual Ideal
1 Bobot materi yang disampaikan pemberdaya 2 2 0 10 12 2 Kesigapan dalam menyediakan sarana input 0 0 4 4 12 3 Bantuan yang didapatkan petani 1 0 3 6 12 4 Penentuan jadwal pelatihan 1 1 2 7 12 5 Ketertarikan terhadap
kegiatan di Coke Farm 4 0 0 12 12
58
Skala 1 untuk jawaban tidak baik
(2) Pembelajaran (Behaviour)
Tabel 3. Banyaknya Informan yang Memberikan Nilai
Pembelajaran yang Didapatkan dari Program CSR Coke Farm
PT.CCBI 2015
Keterangan:
Skala 3 untuk jawaban baik Skala 2 untuk jawaban cukup baik Skala 1 untuk jawaban tidak baik (3) Perilaku (Behaviour)
Tabel 4. Banyaknya Informan yang Merasakan Perubahan Perilaku Akibat Program CSR Coke Farm PT.CCBI 2015
Keterangan:
Skala 3 untuk jawaban baik Skala 2 untuk jawaban cukup baik Skala 1 untuk jawaban tidak baik (4) Hasil Akhir (Result)
Tabel 5. Banyaknya Informan yang Merasakan Hasil Akhir dari Program CSR Coke Farm PT.CCBI 2015
Keterangan:
Skala 3 untuk jawaban baik Skala 2 untuk jawaban cukup baik Skala 1 untuk jawaban tidak baik
Tabel 6. Rekapitulasi Tanggapan Informan terhadap Efektivitas Program CSR Coke Farm PT.CCBI 2015
Diperoleh total skor efektivitas pelaksanaan program CSR Coke Farm PT. CCBI Rancaekek dengan cara menjumlahkan total skor pada tabel 2 sampai dengan tabel 5. Menurut perhitungan skala likert, interval nilai antara 76 – 126,6 tergolong dalam kategori tidak efektif, sedangkan interval nilai antara 126,7 – 177,2 tergolong dalam kategori cukup efektif dan interval nilai antara 177,2 – 228 dapat dikatakan efektif.
Total skor keseluruhan yang diperoleh dari tingkat efektivitas program CSR Coke Farm PT. CCBI Rancaekek adalah sebesar142 dari skor ideal 228. Dengan total skor tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa program CSR Coke Farm PT. CCBI Rancaekek termasuk dalam kategori cukup efektif. Penilaian ini diperoleh berdasarkan hasil persepsi empat informan yang mana berperan sebagai objek yang menerima program CSR tersebut selaku petani binaan di Coke Farm PT. CCBI Rancaekek.
PENUTUP Kesimpulan
Hasil penelitian mengenai tingkat efektivitas menunjukkan bahwa program CSR Coke Farm PT. CCBI Rancaekek tergolong dalam kategori cukup efektif, dengan persentase 62,2 %. Dari keempat poin yang digunakan untuk mengukur efektivitas berdasarkan model evaluasi Kickpatrick, pembelajaran (learning) merupakan poin yang paling efektif yang dapat diterima oleh informan (75%). Sementara hasil akhir (result) mendapatkan nilai terendah (48,3%).
Saran
1) PT. CCBI Rancaekek diharapkan dapat membentuk badan pengawasan khusus untuk Coke Farm, yang mana pihak tersebut harus berasal dari pihak PT. CCBI Rancaekek agar
No Variabel Skala Skor
3 2 1 Aktual Ideal 1 Penerapan pertanian organik 0 0 4 4 12 2 Penyampaian pengetahuan pertanian organik 4 0 0 12 12 3
Respon petani lain terhadap pertanian organik 0 1 3 5 12 4 Percobaan berwirausaha bibit tanaman keras 2 0 2 8 12 5 Penyampaian informasi wirausaha bibit tanaman keras
1 3 0 9 12
TOTAL 38 60
No Variabel Skala Skor
3 2 1 Aktual Ideal 1 Peningkatan pengetahuan pertanian organik 4 0 0 12 12 2 Peningkatan pengetahuan pe- ngembangan usaha tani 4 0 0 12 12 3 Peningkatan pengetahuan dalam teknologi pertanian 0 0 4 4 12 4 Peningkatan kemampuan berkomuni-kasi 2 0 2 8 12 TOTAL 36 48
No Variabel Skala Skor
3 2 1 Aktual Ideal 1 Peningkatan hasil panen 0 0 4 4 12 2 Kemampuan mengajak petani lain bergabung 0 1 3 5 12 3 Peningkatan profit 2 0 2 8 12 4 Kerjasama antar petani binaan 0 4 0 8 12 5 Peningkatan solidaritas 0 0 4 4 12 TOTAL 29 60 N o Variabel Skor Persentase Aktual Ideal 1 Reaksi (Reaction) 39 60 65% 2 Pembelajaran (Learning) 36 48 75% 3 Perubahan Perilaku (Behaviour) 38 60 63% 4 Hasil Akhir (Result) 29 60 48,3%