• Tidak ada hasil yang ditemukan

67 Tabel 8 Matriks Internal F actor Evaluation (IF E).

Dalam dokumen M02070 (Halaman 79-81)

No Faktor Internal Bobot Nilai Total

Nilai Kekuatan (strengths)

1. Sumber daya manusia

yang berpengalaman.

0.13 4 0.52

2. Tanaman hias yang

dihasilkan berkualitas.

0.13 3 0.39

3. Lokasi usaha yang

strategis dan dekat

dengan objek wisata.

0,10 4 0.40

4. Sebagai sentral supplyer

tanaman hias.

0,09 3 0.27

Kelemahan (weakness)

1. Sistem manajemen

perusahaan yang tidak berjalan.

0,14 1 0.14

2. Tidak ada upaya untuk

mengembangkan keanggotaan.

0,09 2 0.18

3. Tidak memiliki dana

operasional yang

memadai.

0,14 1 0.14

4. Standar harga tanaman

hias yang tidak ada.

0,09 2 0.18

5. Pembinaan sumber daya

manusia tidak intensif.

0,09 2 0.18

Total 1.00 2.40

Tabel 9. Matriks External F actor Evaluation (EF E).

Matriks EFE memberikan nilai 2.68 yang artinya total nilai cukup tinggi karena berada di atas rata-rata dari nilai rata-rata yaitu 2.50. Menunjukkan

bahwa berdasarkan kondisi eksternal, perusahaan merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman dengan cara memanfaatkan peluang dan menghindari ancama dari luar.

4.6. Alternatif Strategi Pemasaran Analisis SWOT

Menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan dapat digambarkan secara jelas pada matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT) dengan tujuan mengetahui peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan agar dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Menurut David (2006), tidak semua strategi yang dikembangkan matriks SWOT akan dipilih untuk diimplementasi. Berdasarkan analisis matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang- Ancaman yang dihadapi APPTHC maka diperoleh enam strategi dalam pemasaran perusahaan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan:

Strategi Kekuatan-Peluang

1. Memanfaatkan tingkat kepercayaan pelanggan terhadap kualitas tanaman hias yang berasal dari Kabupaten Bandung Barat dengan mengembangkan bentuk tanaman hias yang lebih unik lagi melalui kemampuan petani dalam membudidayakan tanaman hias. (S1, O2) 2. Meningkatkan volume penjualan tanaman hias

saat hari libur dengan pemberian diskon ataupun potongan harga bagi konsumen. (S3, O1) Strategi Kelemahan-Peluang

1. Memudahkan pelanggan untuk mendapatkan produk tanaman hias ataupun jasa pembuatan taman dengan pengiriman produk yang tepat waktu. (W1,O2)

2. Memasang iklan di surat kabar dan membuat website perusahaan yang dilengkapi forum pelanggan. (W1, O3)

Strategi Kekuatan-Ancaman

Lebih meningkatkan lagi kualitas tanaman hias yang dihasilkan agar kepercayaan pelanggan terhadap tanaman hias yang dihasilkan tetap terjaga. (S2, T1)

Strategi Kelemahan-Ancaman

Membuka spot penjualan tanaman hias di daerah lain yang penjual tanaman hiasnya relatif masih sedikit. (W2, T1)

Strategi-strategi tersebut merupakan strategi pemasaran yang dapat diterapkan secara spesifik pada APPTHC dari hasil perumusan pada matriks SWOT. Keseluruhannya mencakup strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, dan strategi

diversifikasi

konsentrik.

No Faktor Eksternal Bobot Nilai Total Nilai Peluang (opportunities)

1. Kebutuhan masyarakat

terhadap tanaman hias sebagai hobi.

0.13 4 0.52

2. Kepercayaan

pelanggan terhadap

kualitas tanaman hias

yang berasal dari

Kabupaten Cianjur.

0.16 3 0.48

3. Teknologi informasi

yang berkembang

seperti media cetak dan elektronik.

0.16 1 0.16

Ancaman (threats)

1. Munculnya petani

pedagang tanaman hias

lain disekitar Desa

Cimacan sebagai pesaing. 0.18 2 0.36 2. Pemerintah setempat yang kurang memberikan dukungan dan perhatian. 0.21 4 0.84 3. Pembangunan yang

sedang lesu, akibat

krisis ekonomi global.

0.16 2 0.32

68

Tabel 10. Matriks SWOT APPTHC Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

1. Sumber daya manusia yang

berpengalaman.

2. Tanaman hias yang dihasilkan

berkualitas.

3. Lokasi usaha yang strategis dan dekat

dengan objek wisata.

4. Sebagai sentral supplyer tanaman

hias.

Kelemahan (W)

1. Sistem manajemen perusahaan yang

tidak berjalan.

2. Tidak ada upaya untuk mengembangkan

keanggotaan.

3. Tidak memiliki dana operasional yang

memadai.

4. Standar harga tanaman hias yang tidak

ada.

5. Pembinaan sumber daya manusia tidak

intensif. Peluang(O)

1. Kebutuhan masyarakat

terhadap tanaman hias sebagai hobi.

2. Kepercayaan pelanggan

terhadap kualitas tanaman hias yang berasal dari Kabupaten Cianjur.

3. Teknologi informasi yang

berkembang seperti media cetak dan elektronik.

Strategi Kekuatan-Peluang

1.Strategi pengembangan produk:

Memanfaatkan tingkat kepercayaan

pelanggan terhadap kualitas tanaman hias yang berasal dari Kabupaten Cianjur dengan mengembangkan bentuk tanaman hias yang lebih unik lagi melalui

kemampuan petani dalam

membudidayakan tanaman hias. (S1, O2).

2.Strategi diversifikasi konsentrik:

Meningkatkan volume penjualan

tanaman hias saat hari libur dengan pemberian diskon ataupun potongan harga bagi konsumen. (S3, O1)

Strategi Kelemahan-Peluang

3. Strategi diversifikasi kosentrik:

Memudahkan pelanggan untuk

mendapatkan produk tanaman hias

ataupun jasa pembuatan taman dengan pengiriman produk yang tepat waktu. (W1,O2)

4. Strategi penetrasi pasar:

Memasang iklan di surat kabar dan

membuat website perusahaan yang

dilengkapi forum pelanggan. (W1, O3)

Ancaman (T)

1.Munculnya petani pedagang

tanaman hias lain disekitar Desa Cimacan sebagai pesaing.

2.Pemerintah setempat yang

kurang memberikan dukungan dan perhatian.

3.Pembangunan yang sedang lesu,

akibat krisis ekonomi global.

Strategi Kekuatan-Ancaman

5. Strategi pengembangan produk :

Lebih meningkatkan lagi kualitas tanaman hias yang dihasilkan agar

kepercayaan pelanggan terhadap

tanaman hias yang dihasilkan tetap terjaga. (S2,T1)

Strategi Kelemahan-Ancaman

6. Strategi pengembangan pasar :

Membuka spot penjualan tanaman hias di daerah lain yang penjual tanaman hiasnya relatif masih sedikit. (W2,T1)

Pemilihan Strategi Pemasaran

Dalam pemilihan alternatif strategi yang tepat bagi kondisi dan posisi perusahaan sebagai pemain baru dalam bisnis ini, dipilih tiga strategi utama dari empat strategi yang telah dihasilkan pada Matriks SWOT. Ketiga strategi utama itu dipilih karena dianggap strategi pemasaran yang menjadi prioritas APPTHC dalam rangka meningkatkan volume penjualan. Tiga strategi pemasaran utama itu antara lain: Strategi diversifikasi konsentrik, strategi pengembangan produk, dan strategi penetrasi pasar. Alternatif-alternatif strategi tersebut dapat dianalisis kembali dengan menggunakan Matriks Quantitatives Strategic Planning (QSP) untuk menentukan strategi yang paling tepat sebagai prioritas utama bagi perusahaan. Daftar bobot peluang atau ancaman eksternal dan kekuatan atau kelemahan internal perusahaan yang sudah ada pada matriks IFE dan EFE kemudian dihitung dengan nilai daya tarik (AS). Bila faktor sukses tersebut mempengaruhi strategi pilihan yang akan dirumuskan maka strategi harus dibandingkan relatif

terhadap faktor kunci. Semakin tinggi Total Attractive Score (TAS) maka strategi itu semakin baik untuk diterapkan karena mempertimbangkan seluruh faktor eksternal dan internal perusahaan.

Berdasarkan nilai total TAS pada masing- masing strategi dalam matriks QSP maka dapat disusun prioritas strategi pemasaran APPTHC pada Tabel 11 berikut.

Tabel 11. Alternatif Strategi Prioritas

No. Alternatif Strategi Pemasaran Total Nilai

1. Strategi diversifikasi konsentrik 4.05

2. Strategi pengembangan produk 3.65

3. Strategi penetrasi pasar 2.91

Tabel 11 menunjukkan dua strategi prioritas perusahaan yakni strategi diversifikasi konsentrik (4.05) dan strategi pengembangan produk (3.65), Pada saat tingkat kesadaran masyarakat untuk membeli tanaman hias sudah tinggi, maka langkah yang ditempuh adalah membuat terobosan baru dengan melakukan inovasi dan modifikasi terhadap

69

Dalam dokumen M02070 (Halaman 79-81)

Garis besar

Dokumen terkait