No Faktor Internal Bobot Nilai Total
Nilai Kekuatan (strengths)
1. Sumber daya manusia
yang berpengalaman.
0.13 4 0.52
2. Tanaman hias yang
dihasilkan berkualitas.
0.13 3 0.39
3. Lokasi usaha yang
strategis dan dekat
dengan objek wisata.
0,10 4 0.40
4. Sebagai sentral supplyer
tanaman hias.
0,09 3 0.27
Kelemahan (weakness)
1. Sistem manajemen
perusahaan yang tidak berjalan.
0,14 1 0.14
2. Tidak ada upaya untuk
mengembangkan keanggotaan.
0,09 2 0.18
3. Tidak memiliki dana
operasional yang
memadai.
0,14 1 0.14
4. Standar harga tanaman
hias yang tidak ada.
0,09 2 0.18
5. Pembinaan sumber daya
manusia tidak intensif.
0,09 2 0.18
Total 1.00 2.40
Tabel 9. Matriks External F actor Evaluation (EF E).
Matriks EFE memberikan nilai 2.68 yang artinya total nilai cukup tinggi karena berada di atas rata-rata dari nilai rata-rata yaitu 2.50. Menunjukkan
bahwa berdasarkan kondisi eksternal, perusahaan merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman dengan cara memanfaatkan peluang dan menghindari ancama dari luar.
4.6. Alternatif Strategi Pemasaran Analisis SWOT
Menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan dapat digambarkan secara jelas pada matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT) dengan tujuan mengetahui peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan agar dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Menurut David (2006), tidak semua strategi yang dikembangkan matriks SWOT akan dipilih untuk diimplementasi. Berdasarkan analisis matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang- Ancaman yang dihadapi APPTHC maka diperoleh enam strategi dalam pemasaran perusahaan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan:
Strategi Kekuatan-Peluang
1. Memanfaatkan tingkat kepercayaan pelanggan terhadap kualitas tanaman hias yang berasal dari Kabupaten Bandung Barat dengan mengembangkan bentuk tanaman hias yang lebih unik lagi melalui kemampuan petani dalam membudidayakan tanaman hias. (S1, O2) 2. Meningkatkan volume penjualan tanaman hias
saat hari libur dengan pemberian diskon ataupun potongan harga bagi konsumen. (S3, O1) Strategi Kelemahan-Peluang
1. Memudahkan pelanggan untuk mendapatkan produk tanaman hias ataupun jasa pembuatan taman dengan pengiriman produk yang tepat waktu. (W1,O2)
2. Memasang iklan di surat kabar dan membuat website perusahaan yang dilengkapi forum pelanggan. (W1, O3)
Strategi Kekuatan-Ancaman
Lebih meningkatkan lagi kualitas tanaman hias yang dihasilkan agar kepercayaan pelanggan terhadap tanaman hias yang dihasilkan tetap terjaga. (S2, T1)
Strategi Kelemahan-Ancaman
Membuka spot penjualan tanaman hias di daerah lain yang penjual tanaman hiasnya relatif masih sedikit. (W2, T1)
Strategi-strategi tersebut merupakan strategi pemasaran yang dapat diterapkan secara spesifik pada APPTHC dari hasil perumusan pada matriks SWOT. Keseluruhannya mencakup strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, dan strategi
diversifikasi
konsentrik.
No Faktor Eksternal Bobot Nilai Total Nilai Peluang (opportunities)
1. Kebutuhan masyarakat
terhadap tanaman hias sebagai hobi.
0.13 4 0.52
2. Kepercayaan
pelanggan terhadap
kualitas tanaman hias
yang berasal dari
Kabupaten Cianjur.
0.16 3 0.48
3. Teknologi informasi
yang berkembang
seperti media cetak dan elektronik.
0.16 1 0.16
Ancaman (threats)
1. Munculnya petani
pedagang tanaman hias
lain disekitar Desa
Cimacan sebagai pesaing. 0.18 2 0.36 2. Pemerintah setempat yang kurang memberikan dukungan dan perhatian. 0.21 4 0.84 3. Pembangunan yang
sedang lesu, akibat
krisis ekonomi global.
0.16 2 0.32
68
Tabel 10. Matriks SWOT APPTHC Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan (S)
1. Sumber daya manusia yang
berpengalaman.
2. Tanaman hias yang dihasilkan
berkualitas.
3. Lokasi usaha yang strategis dan dekat
dengan objek wisata.
4. Sebagai sentral supplyer tanaman
hias.
Kelemahan (W)
1. Sistem manajemen perusahaan yang
tidak berjalan.
2. Tidak ada upaya untuk mengembangkan
keanggotaan.
3. Tidak memiliki dana operasional yang
memadai.
4. Standar harga tanaman hias yang tidak
ada.
5. Pembinaan sumber daya manusia tidak
intensif. Peluang(O)
1. Kebutuhan masyarakat
terhadap tanaman hias sebagai hobi.
2. Kepercayaan pelanggan
terhadap kualitas tanaman hias yang berasal dari Kabupaten Cianjur.
3. Teknologi informasi yang
berkembang seperti media cetak dan elektronik.
Strategi Kekuatan-Peluang
1.Strategi pengembangan produk:
Memanfaatkan tingkat kepercayaan
pelanggan terhadap kualitas tanaman hias yang berasal dari Kabupaten Cianjur dengan mengembangkan bentuk tanaman hias yang lebih unik lagi melalui
kemampuan petani dalam
membudidayakan tanaman hias. (S1, O2).
2.Strategi diversifikasi konsentrik:
Meningkatkan volume penjualan
tanaman hias saat hari libur dengan pemberian diskon ataupun potongan harga bagi konsumen. (S3, O1)
Strategi Kelemahan-Peluang
3. Strategi diversifikasi kosentrik:
Memudahkan pelanggan untuk
mendapatkan produk tanaman hias
ataupun jasa pembuatan taman dengan pengiriman produk yang tepat waktu. (W1,O2)
4. Strategi penetrasi pasar:
Memasang iklan di surat kabar dan
membuat website perusahaan yang
dilengkapi forum pelanggan. (W1, O3)
Ancaman (T)
1.Munculnya petani pedagang
tanaman hias lain disekitar Desa Cimacan sebagai pesaing.
2.Pemerintah setempat yang
kurang memberikan dukungan dan perhatian.
3.Pembangunan yang sedang lesu,
akibat krisis ekonomi global.
Strategi Kekuatan-Ancaman
5. Strategi pengembangan produk :
Lebih meningkatkan lagi kualitas tanaman hias yang dihasilkan agar
kepercayaan pelanggan terhadap
tanaman hias yang dihasilkan tetap terjaga. (S2,T1)
Strategi Kelemahan-Ancaman
6. Strategi pengembangan pasar :
Membuka spot penjualan tanaman hias di daerah lain yang penjual tanaman hiasnya relatif masih sedikit. (W2,T1)
Pemilihan Strategi Pemasaran
Dalam pemilihan alternatif strategi yang tepat bagi kondisi dan posisi perusahaan sebagai pemain baru dalam bisnis ini, dipilih tiga strategi utama dari empat strategi yang telah dihasilkan pada Matriks SWOT. Ketiga strategi utama itu dipilih karena dianggap strategi pemasaran yang menjadi prioritas APPTHC dalam rangka meningkatkan volume penjualan. Tiga strategi pemasaran utama itu antara lain: Strategi diversifikasi konsentrik, strategi pengembangan produk, dan strategi penetrasi pasar. Alternatif-alternatif strategi tersebut dapat dianalisis kembali dengan menggunakan Matriks Quantitatives Strategic Planning (QSP) untuk menentukan strategi yang paling tepat sebagai prioritas utama bagi perusahaan. Daftar bobot peluang atau ancaman eksternal dan kekuatan atau kelemahan internal perusahaan yang sudah ada pada matriks IFE dan EFE kemudian dihitung dengan nilai daya tarik (AS). Bila faktor sukses tersebut mempengaruhi strategi pilihan yang akan dirumuskan maka strategi harus dibandingkan relatif
terhadap faktor kunci. Semakin tinggi Total Attractive Score (TAS) maka strategi itu semakin baik untuk diterapkan karena mempertimbangkan seluruh faktor eksternal dan internal perusahaan.
Berdasarkan nilai total TAS pada masing- masing strategi dalam matriks QSP maka dapat disusun prioritas strategi pemasaran APPTHC pada Tabel 11 berikut.
Tabel 11. Alternatif Strategi Prioritas
No. Alternatif Strategi Pemasaran Total Nilai
1. Strategi diversifikasi konsentrik 4.05
2. Strategi pengembangan produk 3.65
3. Strategi penetrasi pasar 2.91
Tabel 11 menunjukkan dua strategi prioritas perusahaan yakni strategi diversifikasi konsentrik (4.05) dan strategi pengembangan produk (3.65), Pada saat tingkat kesadaran masyarakat untuk membeli tanaman hias sudah tinggi, maka langkah yang ditempuh adalah membuat terobosan baru dengan melakukan inovasi dan modifikasi terhadap