• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maklumat Perang

Dalam dokumen Kelahiran dan Awal Masa Kanak-kanak (Halaman 164-167)

Setelah dikeluarkannya maklumat perang, Said Nursi mendaftar di dinas ketentaraan sebagai mufti (petugas keagamaan) dalam resimen su ka rela bersama-sama Molla Habib, dan mereka ditempatkan di Divisi (firka) Van (atau Divisi 33) dan dikirim ke garis depan di Erzurum.1 Nursi mengabdi di dinas militer sebagai seorang relawan “tanpa mengharap ba-las jasa.” Kesepakatan antara pemerintah Jerman dengan Pemerintah Us-mani, yang diwakili sekelompok kecil para pemimpin Turki Muda, ditan-datangani secara sangat rahasia pada 2 Agustus 1914. Dengan demikian, Kekaisaran Usmani bergabung dengan Kekuatan Poros (Austria-Hungari a dan Jerman) melawan Triple Entente (Inggris, Perancis, dan Rusia). Ke-esok a n harinya diumumkan mobilisasi. Kemudian pada 7 September, Korps Angkatan Bersenjata Kesebelas diperintahkan untuk berkumpul di kawasan Hasankale, timur Erzurum.2 Divisi Van adalah bagian dari Korps Angkatan Bersenjata Kesebelas ini.3 Pertempuran pertama terjadi pada 21-22 September ketika pasukan mata-mata Rusia melintasi daerah per-batasan Usmani; korban pertama jatuh beberapa hari kemudian. Pada saat itu banyak orang Armenia yang keluar dari pasukan Usmani dan membe-lot ke pasukan Rusia.4 Peperangan-peperangan kecil dimulai pada 29 Ok-tober 1914, ketika Rusia mulai maju dengan melancarkan serangan. Pada 14 November, bangsa Usmani menyatakan jihad.

Pada suatu waktu Nursi diperintahkan untuk membentuk kekuatan milisi. Sejumlah saksi mata di medan laga melihat dia menjadi komandan kekuatan milisi yang terdiri atas murid-muridnya ini, tapi tidak jelas kapan tepatnya hal ini terjadi.5 Meski demikian, mungkin saja dia baru memben-tuknya sesudah dia kembali ke Van dan setelah evakuasi Van sebelum in-vasi Rusia. Berikut ini akan diberikan sebuah laporan yang membenarkan tentang hal itu. Kabarnya, yang menunjuknya untuk menjalankan tugas itu adalah Enwer Pasya. Kelak di kemudian hari, Nursi mengingat pujian Enwer Pasya atas pengabdiannya yang luar biasa.6 Jika Enwer benar-benar menunjukkannya secara pribadi, pastilah hal itu terjadi selama kunjung-annya ke garis depan Kaukasia antara 13 Desember 1914 sampai 9 Ja-nuari 1915, yaitu ketika dia memimpin serangan balasan Sarikamiş yang sungguh dahsyat itu. Kemungkinan lainnya, dia telah memerintah Nursi untuk membentuk dan memimpin pasukan melalui Tahsin Pasya, man-tan gubernur Van yang pada saat itu sudah dipindahkan ke daerah peme-rintahan Erzurum. Menurut saudara laki-laki Nursi, Abdulmecit, Tashin Bey memberikan semacam ucapan terima kasih kepada Nursi yang me-nyatakan bahwa “pengabdian yang diberikan oleh Divisi Van sepenuhnya terwujud atas bantuan material (militer) serta moral dari Said-i Kurdi.”7

Dengan mengingat pembahasan pada bab sebelumnya tentang tu-duh an keterlibatan Nursi dalam Teskilat-i Mahsusa dan dari fakta-fakta yang berhasil dikumpulkan dari sumber-sumber yang ada, kemungkinan besar pasukan Nursi itu memiliki hubungan dengan organisasi Teskilat-i

Mahsusa tersebut, meski hubungan itu tidak langsung, atas perantaraan

gubernur Erzurum atau Van. Tahsin Pasya, yang penunjukannya untuk berangkat ke Erzurum telah dibahas oleh Ta’lat Pasya, sang perdana men-teri, dengan Dr. Bahadin Sakir,8 membantu mengarahkan operasi-operasi

Teskilat Mahsusa di kawasan itu bersama Dr. Bahadin Sakir.9 Cevdet Bey, yang juga merupakan putra Tahir Pasya, mantan gubernur Van, dan telah menggantikan Tahsin Pasya, adalah salah satu teman dekat Nursi. Dia menikah dengan saudari Enwer Pasya.10 Semua gubernur provinsi yang ada di garis depan seperti Mosul, Van, Erzurum, dan Trabzon dipilih se-cara khusus dan bekerja sama dengan departemen yang dibentuk oleh En-wer Pasya sebagai bagian dari Kementerian Perang yang tugasnya adalah mengatur segala persoalan yang berkaitan dengan pasukan sukarela dan Organisasi Khusus.11

Fungsi utama departemen ini adalah untuk mengorganisir proyek besar Enwer yang telah dirumuskan jauh sebelum terjadinya perang dan untuk membebaskan negeri-negeri Islam dari pengaruh asing. Di kawasan ini, selain menghadapi ancaman Rusia terhadap Anatolia Timur, rencana yang lain adalah “membebaskan Turkistan, kaum Muslim di Kaukasia, dan bangsa Turki di Azerbaijan dari kekuatan Rusia, membebaskan Afganistan dan Iran dari pengaruh asing, dan menjadikan keduanya negara Muslim yang bebas dan merdeka.”12 Mewujudkan rencana ambisius atau impian gila ini merupakan salah satu tujuan utama Organisasi Khusus tersebut. Dengan penuh penyesalan, Jendral Sabis menegaskan bahwa rencana ini tidak praktis dan mustahil terwujud. Dalam memoar perangnya, Sabis menjelaskan bahwa keberhasilan aksi-aksi detasemen Organisasi Khusus pada tahap-tahap awal perang di Kaukasus Barat itu bisa terwujud atas bantuan pasukan Usmani. Detasemen-detasemen tersebut dipimpin oleh sejumlah pentolannya: Dr. Bahaeddin Sakir, Acareli Reza Bey, dan Nail Bey. Dengan menerapkan taktik perang gerilya, mereka sempat berhasil merebut kembali kota Ardahan, Artvin, Ardanoc,13 yang telah diduduki oleh Rusia selama perang tahun 1877-187814 dengan cara menekan pasu-kan Rusia dari barat. Tampaknya, Nursi tidak memainpasu-kan peran apa pun dalam peristiwa-peristiwa itu. Dia terlibat dengan elemen proyek Enwer yang lain, yaitu pasukan ekspedisi di Iran.

Pasukan ekspedisi pertama yang dipimpin paman Enwer Pasya, Halil Pasya, bertugas menyeberang ke Iran dan berjalan menuju Dagistan me-lalui Tabriz untuk membangkitkan perlawanan kepada pasukan Rusia dan menghancurkan sarana komunikasi mereka. Dia diperintahkan secara khusus untuk berkomunikasi dengan gubernur Van berkenaan dengan rute yang harus ditempuh dan perbekalan untuk pasukan.15 Pasukan ke-dua yang terdiri dari 10.000 pasukan infanteri bersenapan direncanakan berangkat ke Teheran dan selanjutnya ke Turkistan untuk melakukan operasi yang serupa dengan tugas Halil di bawah pimpinan Kazim Kara-bekir. Tugasnya adalah membuka jalan untuk maju ke Afganistan. Tujuan ekspedisi-ekspedisi tersebut bukanlah untuk menaklukkan Iran, tetapi untuk membebaskannya dari pendudukan Rusia.16 Pada saat itu, mereka tidak bisa mencapai Tabriz maupun Teheran. Bahkan provinsi Van dan Er-zurum kalah.17 Berikut ini akan diberikan keterangan singkat mengenai perbincangan cerdas antara Nursi dan Halil.

Dalam dokumen Kelahiran dan Awal Masa Kanak-kanak (Halaman 164-167)