• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

78

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

yang kehilangan anak-anaknya, anak-anak yang kehilangan orang tuanya, bahkan akibat musibah tersebut telah melahirkan kepedihan, penderitaan, dan menambah kemiskinan karena telah meng hancurkan harta benda dalam waktu sekejap.

Pertanyaannya, apakah makna dari musibah yang menimpa negeri ini? Apakah azab, ujian atau rahmat dan tazkiyah Allah? Sebagai jawabannya pada kesempatan ini kami akan membahas

Musibah sebagai Tazkiyah Allah. Dengan landasan QS. Asy-Syura’ ayat

30-31:

“Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahnmu). Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak pula seorang penolong selain Allah.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar musibah itu adalah disebabkan dosa-dosa yang dilakukan manusia. Kemudian Allah menurunkan musibah sebagai azab bagi manusia. Namun, Allah juga menjadikan musibah untuk menghapus dosa manusia. Untuk itu, Khalid Abdurrahman al-Aki dalam Shafwa al-Bayan lima’ani al-Qur’an mengatakan, Allah menjadikan musibah untuk

manusia bukan sebagai siksaan, tapi sebagai rahmat dan pembersih dosa-dosa manusia.

Dengan demikian, tidak setiap musibah berarti siksa dari Allah, tapi ada musibah sebagai rahmat dan penghapusan dosa yang dilakukan manusia. Pertanyaannya, bagaimana kesadaran manusia untuk menghindari perbuatan dosa dalam rangka men-jauhi musibah tersebut? Kita tidak mungkin menutup mata dari kasus demi kasus, betapa rendahnya perhatian manusia untuk meng hindari perbuatan dosa, baik kepada Allah, kepada manusia, maupun kepada alam sekitarnya.

Kita perhatikan, seiring dengan perkembangan sains dan teknologi, watak-watak perusak, watak-watak pencemar, dan watak-watak eksploitator alam ini tumbuh subur laksana cendawan di musim hujan. Sebagai bukti, gunung-gunung yang rimbun

Musibah Sebagai Tazkiyah Allah

79

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

telah dirubah menjadi mega-mega proyek, lahan-lahan pertanian yang subur telah disulap menjadi vila-vila megah dan real estate, pembakaran hutan di Kalimantan, perusakan ekosistem di lautan, penumpukan sampah dan limbah industri di kota-kota besar.

Belum lagi kemunkaran dan kemaksiatan yang dilakukan manusia saat ini, perjudian, perzinahan, perkosaan, perampokan, penjarahan dan pembunuhan di mana-mana. Penipu, mental hipokrit, budaya munafik, bahkan korupsi, kolusi dan nepotisme saat ini sedang marak dan merebak, mewabah dan menggejala, bahkan menjadi karakter bangsa.

Akibat dosa dan kemaksiatan yang dilakukan manusia tersebut, pantas kalau Allah menurunkan musibah sebagai tazkiyah atau

pembersih terhadap dosa-dosa yang dilakukan manusia. Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang hamba yang (ikhlas) mendapatkan musibah, kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya.”

Lalu, apa yang harus dilakukan bangsa ini agar terhindar dari musibah? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam surat Al-A’raf ayat 96:

“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka dikarenakan perbuatannya.”

Ayat ini menjelaskan tentang musibah yang diturunkan Allah kepada kaum Sodom (umat Nabi Luth a.s.) yang suka berbuat dosa dan maksiat. Allah telah memberikan peringatan kepada mereka agar berhenti melakukan dosa. Namun mereka tetap melakukan dosa dan mendustakan ayat-ayat Allah, maka turunlah musibah sebagai azab bagi mereka.

Dengan demikian hadirin, untuk mencegah dan menghindari musibah di negeri ini langkah pertama dan utama yang harus kita lakukan adalah beriman dan bertakwa kepada Allah serta menjauhi berbagai dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar.

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

80

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

kepada hadirin dan saudara-saudaraku se bangsa dan se tanah air untuk memantapkan keimanan dan ketakwaan serta menjauhi kemaksiatan dan kemunkaran. Kepada para tokoh dan elit bangsa ini, tolong hindari praktik politik busuk, mental munafik dan budaya korupsi, kolusi dan nepotisme serta sifat fanatis buta terhadap golongan, suku dan partainya masing-masing. Kepada warga negara Indonesia, terutama umat Islam mari kita laksanakan semua perintah Allah. Dan kepada para pemuda secara khusus, kami menghimbau mari kita gunakan masa muda ini dengan sebaik-baiknya dengan mengisi hati kita dengan iman, mengisi otak kita dengan ilmu pengetahuan, dan yang terpenting kita hiasi diri kita dengan akhlak karimah.

Jika sikap tersebut yang diaplikasikan insya Allah bangsa kita akan terhindar dari bebagai bencan dan musibah. Bagi kita insan beriman yang melakukan langkah ini berarti telah melakukan amal shaleh yang kelak mendapatkan balasan setimpal dari Allah. Sebagaimana firman-Nya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”(Q.S. Al-Maidah: 9).

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Di akhir syarahan ini kami dapat mengambil kesimpulan.

Pertama, saat ini bangsa kita sedang tertimpa musibah dan

malapetaka, kita berharap mudah-mudahan musibah ini me rupakan rahmat dan tazkiyah (pembersih dosa) dari Allah SWT. Kedua,

dalam rangka menghindari dan mencegah datangnya musibah mari kita tingkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah serta mari kita tinggalkan perbuatan dosa dan kemaksiatan. Ketiga, mari

kita berdoa, semoga saudara-saudara kita yang terkena musibah diberikan kekuatan dan kesabaran oleh Allah, dan bagi mereka yang meninggal dunia semoga termasuk orang-orang yang mati syahid dan mendapatkan ampunan Allah. Amien.

81

هتكا ب�و لهلا ةحمرو كميلع ملاسلا

لىعو ن ي�لسرلماو ءايبنألا ف ش�أ لىع ملاسلاو ةلاصلاو ن ي�لماعلا بر لهل دملحا

دعباما - ن ي�ع بحمأ هبصحو لهآ

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Prof. Dr. Amin Rais, seorang tokoh reformasi Indonesia, me-ngatakan, “Umat Islam saat ini, terutama Indonesia, adalah umat yang tertinggal, terbodoh, dan terbelakang jika dibandingkan dengan umat lain di dunia”. Kita perhatikan data berikut: Sumber Daya Alam (SDA)

Indonesia yang subur makmur, kini 80% dikuasai dan dieksploitasi oleh bangsa lain. Perekonomian Indonesia kini berada pada puncak krisis yang mengkhawatirkan, dan menyebabkan bangsa kita me-miliki hutang 19 triliun lebih, sehingga setiap bayi yang lahir di pundaknya terdapat hutang 7,5 juta. Pendidikan Indonesia, yang dulu dijadikan kiblat Malaysia, kini malah menjadi terpuruk dan terbelakang berada pada urutan ke-110 dari 117 negara di dunia. Tidak sedikit anak-anak kita yang putus belajar. Tidak sedikit gedung-gedung sekolah yang ambruk karena tidak terurus lagi. Tidak sedikit guru yang demonstrasi menuntut kesejahteraan. Bahkan, tidak sedikit, kualitas output pendidikian kita yang tidak

KONSEPSI ISLAM DALAM