• Tidak ada hasil yang ditemukan

URGENSI DAN FUNGSI SHALAT DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

118

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

Mengapa hal ini terjadi? Mulla Shadra dalam karya monumen-talnya yang berjudul Hikmah Muta’aliyah menegaskan bahwa hal

seperti itu terjadi diakibatkan karena kita tidak memiliki kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient). Mengapa hal itu tidak kita miliki?

Jawabannya karena kita jarang mendekati Allah. Salah satu buktinya adalah kita sering meninggalkan shalat. Padahal shalat sangat penting bagi kehidupan manusia.

Untuk mengetahui pentingnya shalat tersebut, maka pada kesempatan kali ini saya akan membawakan topik Urgensi dan Fungsi Shalat dalam Kehidupan Manusia. Dengan landasan QS. Al-Ma’arij

ayat 19-23:

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir, apabila ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, mereka itu tetap mengerjakan shalatnya”.

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati.

Dalam firman Allah Swt tersebut, terungkap tiga sifat buruk manusia, yaitu berkeluh kesah, kikir dan tidak mau berinfak. Namun, sifat-sifat itu bisa dihilangkan dan dikikis habis dengan melakukan shalat. Itulah manfaat nyata dari shalat bagi orang yang mendirikannya.

Jika kita kaji lebih dalam, shalat yang dilakukan dengan terus menerus bukan saja menghilangkan penyakit keluh kesah dan kikir. Tapi juga akan sanggup menjadi tameng dari kemaksiatan, mem-bersihkan jiwa dari sifat iri, hasad, sombong bahkan bisa membuat hati menjadi tenteram. Bukankah ketika kita bersujud dalam shalat, kita menyadari bahwa yang paling berkuasa dan yang ada di atas

segala-galanya adalah Allah? Sehingga kita tidak berhak untuk ber sikap sombong. Dan bukankah ketika shalat, kita berhadapan langsung dengan Allah? Sehingga kita malu untuk berbuat dosa dan maksiat. Bahkan jika shalat dilakukan secara istikomah dan benar, kita akan mendapatkan manfaat tidak saja secara rohani, tetapi juga jasmani, sebab penelitian modern menemukan bahwa gerakan

Urgensi dan Fungsi Shalat Dalam Kehidupan Manusia

119

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

shalat sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Lalu, bagaimana dengan kondisi umat Islam zaman sekarang dalam melaksanakan shalat? Ternyata hadirin, tidak sedikit ma-syarakat kita yang selalu merekayasa dalih untuk bisa meninggalkan shalat, baik dengan dalih kesibukan kantor, tanggung di perjalanan, ketiduran, bangun kesiangan bahkan yang paling memalukan meng-anggap shalat sebagai penghalang dan penghambat terhadap segala aktifitas kehidupan karena terlena, terbuai dan terpedaya oleh manis-nya bujuk rayuan setan.

Bila kebiasaan ini terus mengkristal dalam diri kita dan meng-gejala di negeri kita, maka saya yakin ketentraman, kedamaian, dan persaudaraaan hanya akan menjadi khayalan dan mimpi belaka. Apalagi dewasa ini negeri kita tengah dilanda multikrisis yang tidak pernah kunjung henti, membuat orang-orang yang jauh dari shalat, jauh dari Allah, jauh dari sujud dihinggapi penyakit stres, frustasi bahkan tidak jarang bunuh diri dan membunuh sesamanya sendiri karena sesuap nasi.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian dari Biro Kesehatan Mental di Kota New York, tercatat 65% manusia terjangkit penyakit setengah gila atau psikoneurosa. Bahkan Dr. Combi Robinson

me-nambahkan 80% orang-orang yang sakit di Amerika Serikat (AS), penyakitnya disebabkan oleh penyakit gelisah, dan jiwa yang tidak tenteram. Lalu mampukah shalat berfungsi mengobati penyakit-penyakit tersebut? Jawabannya, mari kita renungkan firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 45:

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguh-nya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Demikian jelas, bahwa dengan shalat yang benar-benar khusyuk akan bisa mengobati dan menjadi penolong bagi segala macam problem dalam kehidupan. Muncul pertanyaan, lalu me-ngapa banyak orang enggan melaksanakan shalat? Menurut Abu

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

120

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

Sangkan dalam bukunya Pelatihan Shalat Khusyuk, ada lima alasan

orang meninggalkan shalat, yaitu: pertama, belum pernah

me-rasakan nikmatnya shalat; kedua, belum pernah merasakan manfaat

shalat; ketiga, menganggap shalat sebagai suatu beban; keempat,

meng anggap shalat mengurangi waktu kerja; dan kelima, belum

me-mahami bahwa shalat merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengatasi problem hidup.

Padahal, Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa fungsi shalat membersihkan kotoran, yaitu bersih badan dan pakaian dari najis, bersih diri dari dosa, bersih jiwa dari akhlak yang buruk, dan bersih pikiran hanya mengingat Allah, lebih tandas lagi Allah menerangkan dalam al-Qur’an surat al-Ankabut ayat 45: “Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.”

Hadirin, demikian jelas bahwa shalat mencegah berbagai per-buatan keji dan munkar. Oleh karena itu, sikap-sikap sombong, takabur, iri, dengki, malas dan sebagainya akan terkikis habis jika kita istiqamah dan khusyuk dalam shalat. Dengan demikian, shalat merupakan motor penggerak dalam menciptakan amal baik, shalat merupakan “inner power” dalam melakukan amal shaleh dan

mengcounter amal salah. Semakin baik kualitas shalat seseorang akan baik pula amal perbuatannya, sebaliknya semakin buruk kualitas shalat seseorang akan semakin mudah dia terjatuh pada kemaksiatan. Pantas Rasul mengingatkan kita, “Amalan yang mula-mula di hisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalat, jika shalatnya baik, akan baik pula seluruh amalnya. Sebaliknya, jika shalatnya jelek, maka jelek pula semua amalannya.”

Hadirin, selain fungsi tadi, shalat juga merupakan refleksi dzikir kepada Allah. Dalam analisis Dr. Fazlur Rahman, dzikir merupakan metode atraktif dan supermotivatif yang dapat di-pergunakan untuk melatih jiwa manusia menuju ketenangan. Allah melukiskan dalam al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 28, “Yaitu orang-orang yang beriman yang tenang hati mereka, ingatlah hanya dengan berdzikir kepada Allah hati menjadi tenang.” Itulah hadirin informasi

Urgensi dan Fungsi Shalat Dalam Kehidupan Manusia

121

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

kehidupan manusia yaitu tercapainya ketenangan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Dengan demikian, syarahan ini dapat disimpulkan, shalat me rupakan ibadah mahdah yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan manusia, yaitu: dengan shalat kita bisa tercegah dari perbuatan keji dan munkar, dengan shalat kita siap menghadapi problema hidup dan kehidupan, dan dengan shalat akan tercipta ketenangan dan ketentraman jiwa. Karena itu, Jika Rene Descartes seorang filosof Barat berani berujar, Cogito Ergosum, aku berpikir

maka aku ada. Maka kita harus berani berkata, “aku shalat maka aku ada; aku berdzikir maka aku ada; aku tidak shalat maka aku tidak ada”.

123

هتكا ب�و لهلا ةحمرو كميلع ملاسلا

لىعو ن ي�لسرلماو ءايبنألا ف ش�أ لىع ملاسلاو ةلاصلاو ن ي�لماعلا بر لهل دملحا

دعباما - ن ي�ع بحمأ هبصحو لهآ

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati.

Prof. Dr. Quraish Shihab dalam bukunya Wawasan al-Qur’an

me nyatakan, Keluarga merupakan unit terkecil dari sebuah bangsa. Kebahagiaan sebuah keluarga merupakan miniatur dari kebahagiaan masyarakat dan bangsa.

Ungkapan tersebut mengilustrasikan kepada kita bahwa negara yang thayyibah akan terwujud apabila masyarakat sudah marhamah, masyarakat marhamah akan terbentuk apabila keluarga

sudah sakinah, dan keluarga yang sakinah akan tercipta bila dihiasi

dengan akidah, mawadah, warahmah. Dengan profil seorang ayah

yang bijaksana dan berwibawa, dengan figur seorang ibu yang penyayang, penyantun dan mau membesarkan anak-anaknya. Inilah yang dimaksud dengan keluarga sebagai sekolah pertama dan utama.

Namun sayang, seiring dengan kesibukan bapak dan ibu dalam bekerja ternyata telah menggusur dan menggeser cita-cita keluarga

KONSEP KELUARGA SAKINAH MAWADDAH