• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengatasi Sanksi Sosial Terhadap Partai Demokrat

P

ernyataan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono yang mengakui menurunnya dukungan rakyat terhadap partai ini, mengandung makna positif. Bahkan, pengakuan akan adanya pengaruh tuduhan korusi dari komponen partai sebagai penyebab penurunan itu, merupakan sebuah terobosan baru. Terobosan ini bukan sekedar bersifat politis tetapi juga moral. Selama ini, petinggi partai politik cenderung enggan mengakui adanya unsur-unsur negatif yang melekat di partai politik tempatnya berlindung. Dan apa yang terjadi dalam rentang waktu hampir setengah tahun terakhir ini, unsur negatif itu melekat pada Partai Demokrat. ”Ini adalah fakta,” ungkap Yudoyono tentang realitas turunya dukungan partai atas survei yang dilaakukan oleh lembaga tertentu.

Bagaimana pengaruh pernyataan tersebut dalam kehidupan Partai Demokrat ke depan?

Kalau dilihat sebagai sebuah terapi, pengakuan jujur seperti ini merupakan terapi yang paling manjur untuk mengobati keadaan partai politik. Pengakuan jujur yang juga berarti pengakuan atas fakta yang ada mempunyai peran yang sangat penting untuk memperbaiki kinerja partai (dan juga organisasi lain). Dengan cara demikian, inti dari penyakitnya akan diketahui dengan pasti. Apabila inti penyakit telah diketahui, penyakit yang menggerogoti partai akan mudah disembuhkan. Seorang dokter kesehatanpun mempunyai pandangan yang sama karena kejujuran seorang pasien untuk mengungkapkan

riwayat penyakitnya akan memudahkan dokter menganalisa dan memberikan obat. Susilo Bambang Yudoyono telah mengakui bahwa partainya kini merosot jumlah dukungannya (menjadi sekitar 13 persen dari 20 persen di bulan Januari, dan menduduki peringkat ketiga setelah Partai Golkarr dan PDI Perjuangan), dan mengakui telah adanya tuduhan korupsi yang dilakukan oleh beberapa kader terasnya.

Dengan demikian, apa yang harus dilakukan Partai Demokrat setelah pengakuan ini adalah menunggu proses hukum dan kemudian melakukan tindakan yang tepat bagi kadernya yang melanggar garis partai, lalu kembali memompakan semangat kader dan pendukung serta membersihkan nama paartai itu agar tetap mampu bersaing dua tahun lagi dalam pemilihan umum (2014).

Pengakuan yang disandarkan atas kejujuran itu mengandung arti sosial yang cukup siginifikan. Yang pertama, secara moral mengakui kelemahan diri sendiri di hadapan masyarakat secara luas. Artinya tidak ada yang selalu digjaya dalam realitas sosial ini, sekaligus mengAkui adanya kelemahan manusia. Hanya dalam waktu sembilan tahun sejak tahun 2009 Partai Demokrat telah berhasil meraih suara terbanyak pada pemilu tahun 1999. Banyak yang menduga keberhasilan tersebut disebabkan oleh faktor kharisma Susilo Bambang Yudoyono. Dan hanya tiga tahun setelah itu, faktor kharisma inipun bisa jebol karena ulah dari ”anak buah” Partai Demokrat. Pengakuan akan hal ini sungguh bernilai tinggi karena juga merupakan pengakuan akan keterbatasan (kharisma) manusia. Bahwa hal itu diakui secara terbuka, tindakan ini merupakan keberanian dan mempunyai nilai moral positif. Moral selalu diukur akan kejujuran manusia akan apa yang sesungguhnyaa terjadi di dalam dirinya sendiri di hadapan khalayak.

Kedua, di balik pengakuan tersebut, secara tidak sengaja telah tersirat motivasi politik untuk mencari dukungan. Sifat masyarakat Indonesia sekarang sungguh sangat haus dengan kejujuran, sangat haus dengan keberanian akan pengungkapan kejujuran tersebut.. Masyarakat akan lebih puas mendengar kejujuran itu apabila datang dari seorang yang berpngaruh, mempunyai posisi dan peran yang penting dalam sebuah orgaanisasi. Selama hampir empat dasawarsa

(kalau dihitung dari masa Orba) rakyat Indonesia tidak pernah mendengar seorang petinggi politik yang bersikap jujur seperti itu. Maka, apabila kejujuran tersebut datang dari seorang yang berposisi amat berpengaruh, maka organisasi yang bersangkutan akan bisa kembali mendapat simpati, meskipun harus dengan cara merangkak. Posisi pengakuan jujur dari Susilo Bambang Yudoyono ada pada konteks ini.

Lalu tugas paling berat sekarang terletak pada kejujuran lanjutan dari para tokoh partai yang kini sedang menghadapi dugaan korupsi. Segenap kejadian-kejadian tidak populer tersebut,, membuat predikat Partai Demokrat terpuruk di mata masyarakat. Inilah bentuk sanksi sosial yang diterima partai ini. Pada saat sebuah partai mendapatkan sanksi sosial, tidak ada ampun lagi, inilah yang paling berat diterima partai karena basis partau politik justru ada di masyarakat. Dengan demikian, tugas paling berat dari partai politik ini sekarang adalah menghilangkan sanksi sosial itu. Cara yang telah dilakukan oleh Susilo Bambang Yudoyono sesungguhnya

telah mengurangi secara signiikan sanksi sosial tersebut. Selanjutnya

sekarang adalah memproses secara hukum dengan seadil-adilnya kader Partai demokrat yang dituduh melakukan korupsi. kader tersebut harus menerima secara legowo, memberikan keterangan di depan pengadilan secara terang benderang, tidak berbelit-belit. Dan apabila kemudian dinyatakan bersalah, bersedia menerima hukum secara ikhlas. Meminta maaf secara pribadi kepada masyarakat dan kepada partai. Jika ternyata tidak terbukti bersalah, para kader ini justru akan mampu memberikan sumbangan positif kepada partai karena membuktikan dirinya tidak bersalah. Akan tetapi, meski kader yang bersangkutan tidak dinyatakan bersalah, tetap harus meminta maaf kepada masyarakat karena telah membuat kegaduhan politis dan memancing sikap emsoional masyarakat. Minta maaf juga ke partai karena telah membuat kegaduhan. Terhadap mereka yang bersalah dan mendapat hukuman, secara ikhlas juga harus mundur dari Partai Demokrat.

Dengan cara seperti inilah sanksi sosial itu akan bisa dikurangi. Sekali lagi, sanksi sosial tersebut merupakan hukuman paling berat bagi partai politik.

Kita berharap, Partai Demokrat mampu memberikan contoh- contoh positif ini kepada generasi berikutnya. Adalah benar satu partai mungkin tidak akan terus-terusan mampu bertahan di dalam pemerintahan. Akan tetapi sebuah contoh positif akan mampu ditularkan kepada partai generasi lain yang mungkin kelak akan dukuk di pemerintahan. 

Kesediaan Berkorban dan

Garis besar

Dokumen terkait