• Tidak ada hasil yang ditemukan

567 Alangkah pentingnya kedudukan Muhammad Sholeh Drehem ini di markas besar “Salafy

Dalam dokumen PERAN HIZBIYYIN DALAM DAURAH MASYAYIKH YORDAN (Halaman 125-129)

Imitasi” Surabaya (Masjid Al-Irsyad) sehingga mulai tahun 2004, 2005, dan 2006 dipakai sebagai Khatib Jum’at!! Lihatlah betapa daurah ke-5 sudah diagendakan secara jelas tetapi merekapun sungguh sangat heroik sehingga berani mengagendakan pula gembong besar Ikhwanul Muslimin Jawa Timur, Rafi’ Munawar dan Muhammad Shaleh Drehem sebagai Khatib tahun 2006!!

>>Agung Cahyadi, lengkapnya Agung Cahyadi, MA. Orang yang dipakai oleh MABES Abdurrahman Tamimi ini sebagai Khatib Jum’at tahun 2004 merupakan salah satu pembesar Partai Ikhwanul Muslimin Jawa Timur!! Karena itulah dia sempat menjadi “kuda hitam” dalam pemilihan Ketua Dewan Syari’ah Jatim walaupun pada akhirnya harus puas sebagai “kuda hitam” karena hanya mendapatkan dukungan 5 suara saja. Ketika maju menjadi salah kandidat dalam bursa pemilihan Ketua Umum, lagi-lagi dia harus puas hanya sebagai “kuda hitam” saja karena hanya mampu mendulang 6 suara (bukti terlampir, nama file www.keadilan.or.id_modules_news_print.php_storyid_655.gif).

Jadi apa yang kita harapkan dari orang-orang yang mengaku dan berkampanye dimana- mana untuk memperjuangkan penegakan syari’at Islam ini?! Belum lagi berhasil mengambil alih kekuasaan di negeri ini, belum lagi Khalifah “angan-angan” itu tergenggam, merekalah yang justru menjadi pelopor pertama dan utama untuk menghancurkan syari’at Islam yang mulia !! Pelopor dan pelaku setia demokrasi ala Amerika di Ameriki!! Pelopor keluarnya wanita-wanita muslimah di jalan-jalan dengan teriakan-teriakan protes, demonstrasi dengan berbagai atribut keIslamannya!! Perendahan kehormatan dan martabat mulia bagi Muslimah yang sangat dilindungi oleh syari’at Islam yang mulia! Campurbaur pria dan wanita!! Inikah model syari’at Islam yang mereka perjuangkan?! Bukan, bahkan Islam berlepas diri dari cara- cara seperti itu!! Allahul Musta’an.

>>Ahmad Mudzoffar Jufri, lengkapnya bergelar MA. Dia adalah “Kyai Tertinggi’ di partai Ikhwani Jawa Timur, menjabat sebagai Ketua Dewan Syari’ah. Dipakai oleh MABESnya Abdurrahman Tamimi sebagai Khatib Jum’at tahun 2004!!

Kesemuanya adalah bukti tak terbantahkan adanya koalisi terang benderang antara Markas dakwah “Salafy” sebagaimana ucapan Syaikh Salim Al-Hilaly di Amerika dengan pembesar Ikhwanul Muflisin Jawa Timur. Rifqan dan mawaddah Hizbiyyah.Allahu yahdikum.

Catatan penting:

Sudah 4 kali ya Ikhwah, mereka yang mengaku Salafy dan menolong dakwah Salaf dan mencintai ulama Salaf dan…dan…ini mengundang Masyayikh Yordan!! Apa boleh buat, betapa nafsu Hizbiyyah ternyata jauh lebih besar dari ilmu dan atsar kedatangan Masyayikh Yordan!! Tetap saja mereka undang gembong-gembong Ikhwanul Muflisin!! Akankah mereka berkilah “tidak tahu” sebagaimana tragedi Tafsir Ibnu Katsir?! Ya, selama 3 tahun tertidur lelap tanpa tahu siapa khatib Jum’at yang sedang berceramah di depannya!! Bahkan di dalam rumahnya sendiri!! Ataukah tidak bisa membaca daftar Khatib Jum’at yang terpampang setiap hari di depan mata ?! Kalau demikian keadaannya, alangkah bersyukurnya anak-anak ingusan itu, walaupun rumahnya sangat jauh dari rumah bapak- bapak itu, tiada pernah pula dia hadir shalat Jum’at di Masjid megah itu, tetapi toh dia masih

mampu “mengeja“ nama-nama pembesar Ikhwani tersebut sehingga mampu

menyumbangkan 3 lembar (hanya 3 lembar !) informasi tersebut agar dapat berbagi pengetahuan dengan saudara Muslimin lainnya.Walhamdulillah.

c.Tidak cukup itu, bahkan Al-Irsyad yang dipimpin oleh Chalid Bawazeer (yang dipuji oleh Syaikh Salim sebagai si "Tangan Putih yang banyak menolong dakwah Salafiyyah" BERANI- NEKAD Mengadakan acara Malam Bina Iman Tauhid (MABIT) 2005 yang diisi (lagi-lagi) oleh Gubernur Ikhwanul Muslimin!! Sebuah acara yang untuk ke-2 kalinya diadakan oleh Perguruan Al-Irsyad Surabaya (Infoalirsyad-edisi 77).

Catatan penting:

SUDAH EMPAT KALI YA IKHWAH MEREKA MENDATANGKAN MASYAYIKH YORDAN!! Dan mereka MASIH NEKAD LUAR BIASA berselingkuh dengan Gubernur Ikhwani!! Acara MABIT Al-Irsyad Surabaya yang mengundang Gubernur Ikhwani ini diadakan awal tahun

2005. PADAHAL BARU AKHIR TAHUN 2004 DAURAH MASYAYIKH KE-4 MEREKA

ADAKAN!!

Dan jangan sampai lupa -wahai kaum Muslimin- bahwa Gubernur Ikhwanul Muslimin juga terdaftar di Khatib Jum’at 2005 dan 2006, tahun yang sama dengan acara Daurah Masyayikh Yordan yang ke-5 kalinya!!

Inilah bukti nyata bahwa Masyayikh Yordan benar-benar berada di dalam permainan jahat mereka!!

Sungguh kalian –wahai Hizbiyyun Ahlul Batil!- adalah pemain watak yang handal lagi…LICIK!!Allahu yahdikum.

10. PP.Al-Irsyad "illegal" Farouk Badjabir selaku pengundang Masyayikh Yordan pada bulan Sya’ban 1425H/Oktober 2004 telah menerjemahkan dan menerbitkan buku Himpunan Tiga Risalah yang melecehkan dan memerangi para ulama pewaris Para Nabi dengan penghinaan yang sungguh-sungguh sangat keji dan jahat! 2 bulan kemudian (Desember 2004- mereka mendatangkan Masyayikh Yordan!! Inilah ’KADO ISTIMEWA" untuk menyambut Daurah Masyayikh Yordan yang ke-4!!

Lihatlah bahwa DAURAH TELAH BERLANGSUNG UNTUK KETIGA KALINYA dan mereka masih pula BERANI TERANG-TERANGAN MENIRUKAN GAYA AHLUL BID’AH DENGAN MENGIBARKAN PEPERANGANNYA TERHADAP ULAMA PEWARIS PARA NABI!!

Inilah rentetan dari sikap yang tidak terkendali setelah sebelumnya pada tanggal 4 Juni 2004 mereka di-KO oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan pada bulan Juni 2005 di-KO lagi oleh Mahkamah Agung RI sehingga memaksa Al-Irsyad Jawa Timur pimpinan Chalid Bawazeer yang sangat dipercaya Masyayikh Yordan pada 19 Juni 2005 memelopori pembangkangan dan penentangan terhadap keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta dan Mahkamah Agung yang

meng-ilegalkan- organisasi Al-Irsyad pimpinan Farouk Badjabir

(infoalirsyad.com/edisi82/index-9.html).

11. Tidak kalah parahnya, PW Al-Irsyad Jatim (yang menjadi motor dalam mendatangkan Masyayikh Yordan ke Indonesia) YANG TELAH MENGADAKAN DAURAH MASYAYIKH YORDAN SELAMA 4 KALI, pada tanggal 11 Agustus 2005 di Masjid Al Hilal Jalan Purwodadi Surabaya NEKAD MENDATANGKAN DAN MENGUMPULKAN BERBAGAI KELOMPOK HIZBIYYAH yang dihadiri oleh tokoh-tokoh dari berbagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM), antara lain : Dewan Da’wah Islam Indonesia (DDII), Al Irsyad, Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), Korps Muballigh Bulan Bintang, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), GPI (Gerakan Pemuda Islam), ELDASI, YAPMI, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Ba’asyir-Takfiri-NII dan FOSI.

(Info Al-Irsyad - edisi 84.htm)

Persis (Persatuan Islam). Salah satu petingginya di Jawa Timur adalah Hud Abdullah Musa, MA. Dia adalah Wakil Ketua Dewan Syari’ah Partai Ikhwanul Muslimin negara bagian Jawa Timur!! Lagi-lagi kita harus ketemu dengan pembesar-pembesar Ikhwanul Muflisin di komunitas Al-Irsyad! Dan kami berharap agar para pembaca tidak sampai jenuh dengan (lagi- lagi) kenyataan Ikhwani tersebut!!

GPI adalah organisasi yang telah "mengerahkan pasukan berani matinya ke Irak untuk membela kekuasaan Saddam Husein Ba’atsy Sosialis-Komunis.

Adapun MMI (Majelis Mujahidin Indonesia) adalah organisasi Khawarij "legal" pimpinan Abubakar Ba’asyir. Ba’asyir menjadi penasehat KOMPAK yang menjadi "sayap militer" DDII. Pendanaan DDII berasal dari Ihya’ut Turots Kuwait, Rabithah, Darul Birr dan Hai-ah Ighatsah sama sebagaimana sumber dana kelompok Sururi lainnya seperti Al-Irsyad dan At-Turots Jogja’ As-Sunnah Grup, Al-Sofwa dan Pesantrennya gembong Ikhwani, Mudzakir Arif. Kita sangat berharap bahwa organisasi semacam Rabithah "segera menyadari" dengan siapa saja mereka selama ini berta’awun. Agus Hasan Bashari sebagai contoh, telah kita ketahui "saham" kejahatannya ketika bersama Al-Irsyad menerjemahkan dan menerbitkan buku yang menyerang sejahat-jahatnya terhadap para ulama pewaris para Nabi!! Dan orang ini sekarang telah menyusup "mencari makan" di Rabithah!!

FOSI adalah organisasi yang menggunakan sistem cuci otak dalam merekrut anggotanya, banyak dipengaruhi oleh filsafat.

Do’akan Azhari Mati Syahid. Ba’asyir memang di dalam penjara, tetapi "fatwa" dan pemikirannya yang sesat dan menyesatkan terus disebarkan kepada umat melalui media- media massa. "... kalau benar yang tewas itu DR. Azhari, kita do’akan dia mati syahid. Dia kan berbuat begitu dalam rangka membela Islam" kata Ba’asyir sebagaimana ditirukan Hasyim Abdullah, orang kepercayaannya". Ucapan ini pula yang dinyatakan oleh pembesar paham NII/Takfiri lainnya, Fauzan Al-Anshari.

569

Kita katakan:"Wahai guru besar para teroris takfiri NII!! Engkau dusta!! Tidaklah Islam terbela (sedikitpun!) oleh tingkah laku barbar kalian yang mencoreng moreng wajah Islam yang mulia ini!! Dan jangan lagi engkau menipu umat –wahai Ba’asyir!- hanyalah Islam ”gaya Kharijimu” yang terbela dengan tindakan-tindakan biadab itu!!"

Bolehnya Bom Bunuh Diri67. Gembong NII ini juga menyatakan:"Niat Azhari sudah baik, yakni untuk membela Islam. Istimata diperbolehkan selama menguntungkan Islam dan kaum Muslimin. Saya berpendapat, tindakan mereka tidak haram. Tapi penerapannya tidak tepat", jelasnya (Jawa Pos, Minggu 20 Nov, 2005, hal.3).

Kita katakan:"Wahai gembong teroris takfiri NII!! Mereka adalah anak didikmu ataupun mereka adalah anak didik dari anak didikmu!! Orang-orang yang telah mengalirkan darah, kekacauan dan kematian di negeri kaum Muslimin!! Kaum musliminlah yang paling terluka akibat tindakan biadab kalian!! Dan engkau do’akan dia syahid wahai Ba’asyir?! Mengapa? Karena dia adalah hasil didikan kelompokmu!! Karena mereka adalah penerus dan "eksekutor" cita-citamu!! Kaum Musliminpun tidak luput dari serangan biadab kalian!! Bisa saja kalian mendo’akan "keluarga besar Khawarij Anjing-anjing neraka kalian" agar mati syahid!! Tetapi dengan mantap dan yakin kita do’akan kabar gembira bagi saudara-saudara kalian itu agar menjadi Kilaabun Naar!! Anjing-Anjingnya Neraka!! Sejelek-jelek bangkai di kolong langit ini!!

Sungguh telah shahih perintah Rasulullah agar membunuh Anjing-anjing Neraka- Khawarij!! Keutamaan dan kemuliaanlah bagi orang-orang yang berhasil melakukannya!! Telah melaksanakan wasiat Rasulullah Shalalahu ’Alaihi wa Salam!!

Masihlah segar ingatan kami, diawal-awal tahun 90-an, ustadz-ustadz kami telah memperingatkan umat dari bahayanya "pemikiran" Ba’asyir dan "ibukota negara NII" yakni Ngruki dengan pemikiran-pemikiran Khawarij pemberontak penerus cita-cita Kartosuwiryo yang terkubur bersama matinya gembong pemberontak ini. Kita katakan "pemikiran" karena ketika itu kalian belum memegang "persenjataan". Umat "masih terlelap" dari bahaya laten yang mengancam mereka.

Di awal 90-an itu pula, muncullah fitnah Sururiyyah sebagai anak kandung Ikhwanul Muslimin yang berupaya keras mencabik-cabik dakwah Salafiyyah di seluruh dunia dengan gembong- gembongnya antara lain Muhammad Surur sendiri, Salman Al-Audah, Safar Hawali, Abdurrahman Abdul Khaliq dengan membawa pemikiran-pemikiran Hasan Al-Banna, Sayyid Quthb dan gembong Ikhwani lainnya. Al-Muntada Indonesia dibentuk sebagai kepanjangan tangan Al-Muntada London milik Muhammad Surur. Pecahnya perang teluk dengan pencaplokan negara Kuwait oleh pasukan Tartar Modern pimpinan Saddam yang Komunis semakin jelas nampak antara barisan dakwah Salafiyyah melawan dakwah Sururiyyah- Ikhwaniyyah. Al-Muntada Indonesia terpaksa harus berganti nama menjadi Al-Sofwa untuk mengelabui umat mengenai jati diri mereka yang sebenarnya. Dakwah mereka tentu saja membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit untuk merekrut dan menghidupi para pasukannya. Al-Sofwa yang menonjol, Ihya’ut Turots adalah salah satu penyokong dananya, disamping juga mereka langsung menanam agen-agen khusus seperti Yusuf Ba’isa, Ahmas Faiz, Abu Nida’. Al-Haramain-pun tidak turut ketinggalan dalam memasok dana kepada berbagai kelompok Hizbiyyah di negeri ini. Majalah As-Sunnah, At-Turots Jogja, Al-Irsyad baik pesantrennya maupun organisasinya, DDII, maupun Ngruki adalah institusi yang telah 67

Farid Nu’man dalam bukunya Ikhwanul Muslimin Mendhalimi..,hal.258-259 berkata:”Imam Nawawi berkata,”Para ulama sepakat akan dibolehkannya mempertaruhkan nyawa dalam jihad dengan cara duel (mubarazah) atau pun yang semacamnya. Juga termasuk syahid, orang yang mati dalam perang melawan orang kafir karena terkena senjata orang kafir, jatuh dari tunggangannya, atau terkena senjata sendiri yang berbalik arah seperti yang terjadi pada Amir”. Jadi Imam Nawawi mengkategorikan syahid bagi orang yang terkena senjatanya sendiri….Imam Ibnu Qudamah berkata dalam Al-Mughni,”Jika seorang mati syahid karena senjatanya sendiri yang berbalik arah kepadanya, maka ia sama saja mati karena senjata musuh. Demikianlah ulama terdahulu yang membolehkan aksi- aksi seperti bom syahid, hanya saja pada masa mereka belum dikenal bom seperti sekarang. Namun substansinya sama saja”

Kita katakan:”Ini adalah kecurangan yang luarbiasa dan kedustaan yang sangat dahsyat yang dinisbatkan kepada dua Imam besar, Imam Nawawi dan Imam Ibnu Qudamah Rahimahumallah! Alangkah jauhnya perbedaan antara “senjatanya sendiri yang berbalik arah kepadanya”(Apakah terkandung padanya kesengajaan?!!!!) dengan “melekatkan bom pada tubuhnya” untuk membinasakan dirinya sendiri bersama musuh-musuhnya! Apakah terbersit setitikpun pada kisah Amir yang dibawakannya itu kesengajaan dirinya untuk menancapkan senjata miliknya ke tubuhnya sendiri? Adapun bom yang memang sebelum berangkat sudah dilekatkan rapat-rapat ke tubuhnya sendiri untuk kemudian diledakkannya?! Bagaimana mungkin Imam Nawawi dan Imam Ibnu Qudamah menghalalkan bunuh diri? Dan bagaimana mungkin kedua Imam besar tersebur tidak mengetahui perbedaan antara “senjata yang berbalik arah” sehingga dirinya sendiri yang terbunuh dengan “membunuh dirinya dengan senjatanya sendiri”? Talbis dan penipuan gaya Ikhwani.Allahul Musta’an.

bekerjasama "dinar" dengan Ihya’ut Turots, Haramain, Al-Sofwa baik secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Belum lagi da’i-da’i maupun institusi dan person-person yang jelas- jelas Ikhwanul Muslimin, Mudzakir Arif contohnya yang dijamin penghidupannya setiap bulan atau mendapatkan bantuan finansial. Eratnya hubungan Anis Matta dan Muhammad Khalaf adalah bukti lain saling berkelindannya hubungan diantara faksi-faksi Hizbiyyah di negeri ini. Terjadinya konflik agama di Ambon dan Poso "memaksa" DDII membentuk mantel organisasi bernama KOMPAK. Di lapangan, KOMPAK tidak lain merupakan sayap militer DDII. Telah kita sebutkan bahwa sebagaimana sumber pendanaan kelompok Sururi-Ikhwani lainnya yang berasal dari Ihya’, Haramain, Hai-ah, Darul Birr maka pendanaan KOMPAK-DDII juga berasal dari sumber yang sama. Padahal KOMPAK ini dikuasai dan dikendalikan oleh kelompoknya Ba’asyir sehingga banyak yang terkecoh menyangka bahwa KOMPAK adalah MMI-NII. Persenjataan yang "wah" merupakan wujud pendanaan dari Jum’iyyah "Hizbiyyah" yang "wah" pula. Omong kosong kalau berasal dari donatur dalam negeri saja, berapa mereka mampu menyumbangnya?! Keterkaitan KOMPAK dengan Umar Al-Farouk dan dominasi MMI-NII atau apapun namanya patutlah menjadi catatan tersendiri berkaitan dengan gerakan pengeboman dan pembunuhan di negeri ini yang dituduhkan kepada anak didik Ba’asyir atau anak didik hasil didikan Ba’asyir dan kelompoknya ataupun hasil dari pengakuan ”heroik” mereka sendiri.

Belum lagi Ba’asyir "terkenal", Salafiyyin telah memperingatkan bahayanya!

Belum lagi "terbukti" bahayanya Ikhwanul Muslimin di negeri ini dengan Hasan Al-Banna dan Sayyid Quthb-nya, Masyayikh Salafiyyin telah bertahun-tahun menjelaskan bahaya dan kesesatannya!!

Belum lagi Ihya’ut Turots, Al-Haramain terbukti berkaitan dengan terorisme, Masyayikh Salafiyyin telah jauh-jauh hari mentahdzirnya!! Walaupun Sururiyyin-Ikhwaniyyin terus menikmati suapan dinarnya dan Ma’had ’Ali yang menjadi "backing" untuk melegalkannya. Farid Okbah mengingkari fitnah Sururinya!!

Yazid Jawaz pilih bergabung dengannya!! Ngruki-pun ikut mencicipinya!!

Abdul Hakim Abdat tentram "mentakhrij" nikmatnya!! Abdurrahman Tamimi adalah "backing" legalitas dinarnya!! DDII-KOMPAK memelihara Laskar Mujahidin mereka!!

Belum lagi umat mengetahuinya, KOMPAK telah kita pahami hakekat Sururi dan NII-nya!! Sururi dari dinar Hizbiyyahnya dan NII dari para pemegang senjatanya!!

12. Keterlibatan secara terang benderang agen-agen Jum’iyyah Hizbiyyah Ihya’ut Turots dengan ujung tanduknya, Majalah As-Sunnah At-Turasty Al-Kuwaity mulai dari publikasi, promosi, pemuatan acara Daurah Masyayikh Yordan pertama kali sampai yang terakhir (dan kita masih sangat ingat bahwa Surat Kuasa yang pertama kali dipegang oleh Abdurrahman Tamimi dari Syaikh Ali Hasan dan Syaikh Salim Al-Hilaly dimuat di majalah Sururi ini, bahkan harus dimuat dua kali karena diralat!) serta peliputan acara tersebut untuk kemudian ditranskripnya ceramah para Masyayikh68. Ikhwan kita di Kuwait telah memberikan kesaksiannya bahwa majalah Hizby ini dikirim ke Kuwait melalui Ihya’ut Turots cabang Indonesia, kemudian dikirim ke Ihya’ut Turots Kuwait (Lajnah Junub Syarq Asia) dan dibagikan kepada masyarakat Indonesia di Kuwait. Bagan ringkasnya sbb: Redaksi As-Sunnah ---IT cab.Indonesia --- IT Kuwait (Lajnah Janub Syarq Asia)--- Masyarakat Indonesia di Kuwait. Bahkan Asas el-Izzi Makhis dan Ahmad Zawawi wakil resmi Jum’iyyah Ihya Turats maktab Indonesia yang beralamat Jl. Basuki Rahmat Jaktim, turut menjadi tamu undangan di acara daurah Masyayikh tahun 2006 di Malang yang silam.

Inikah - wahai Abdurrahman - bukti kecintaan kalian "Kami menyebarkan dakwah salaf, mencintai ahli hadits. Tiap tahun mahad kami mendatangkan murid-murid syaikh albani rahimahullah. Kami cinta dakwah salaf, memperjuangkan dakwah salaf di Indonesia"?! Inikah wahai barisan pendusta bukti yang kalian gembar-gemborkan kepada

68

Bahkan keterlibatan pembesar Ihya’ut Turots Indonesia tidak lagi tersembunyi ketika acara Daurah Masyayikh yang ke-5/2006!! Abu Nida’, Arif Syarifudin, Afifi At-Turotsy yang berganti baju menjadi Afifi Abdul Wadud, Ma’had Bukhari, Ma’had Jamilurrahman, Ma’had bin Bazz, Ma’ah Al-Irsyad Tengaran yang menjadi agen Majalah Sururi

571

Dalam dokumen PERAN HIZBIYYIN DALAM DAURAH MASYAYIKH YORDAN (Halaman 125-129)

Garis besar

Dokumen terkait