• Tidak ada hasil yang ditemukan

585Taubat nashuha hanya satu pilihannya

Dalam dokumen PERAN HIZBIYYIN DALAM DAURAH MASYAYIKH YORDAN (Halaman 143-145)

Kalau tidak….

Sungguh dia tlah bersumpah atas laknat dirinya! Dusta itu….tlah menembus angkasa

Demikianlah tempat berlabuhnya berbagai bahtera yang mengarungi lautan dakwah hizbiyyah ternyata ditambatkan di Pelabuhan Jamaluddin Al-Irani Ar-Rafidhi Al-Masuny Al- Ibrani dan Muhammad Abduh Al-Mishri Al-Mu’tazili. Pembaca dapat membuktikan sendiri fakta-fakta yang kami kemukakan, betapa hampir semua informasi kami dapatkan dari sumber mereka sendiri dan mereka pula yang menyebarkan SEMUA KENYATAAN HIZBIYYAH-IKHWANIYYAH INI. Semoga semua kaum Muslimin diberikan kekuatan oleh Allah untuk menjadi saksi-saksi yang adil dan jujur walaupun terhadap sanak kerabat sendiri, firman Allah :

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atapun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan” (Q.S. An- Nisa’:135).

Tanpa mereka sadari, betapa tingkah lakunya selama ini sebenarnya telah menegakkan hujjah atas diri-diri mereka sendiri. Entah, dengan apalagi Abdurrahman At- Tamimi Al-Kadzab (yang terbukti membela dinar Hizbiyyahnya Ma’had Bukhari/At-Turots Geng tempat Khalid Syamhudi dan Ahmas Faiz "Majalah As-Sunnah" bertengger) berkilah dari semua kenyataan ini, kalimat laknat terhadap dirinya sudah terlanjur keluar dari lisannya, sementara :

~ Dia terbukti sebagai orang Al-Irsyad yang bekerjasama dakwah dan mengambil dana dari Lajnah Musytarokah/Ihya’ut Turots, Al-Sofwa dan At-Turots Kuwait (situs PP. Al-Irsyad, alirsyad.8m.net_mitra.HTM), PP. Al-Irsyad juga meminta dana dari Yayasan Sulaiman Ar-

Rajhi Al-Khairiyah yang merupakan kaki tangan Ihya’ut Turots

(infoalirsyad.com_edisi53_index-8.html) dan langsung menengadahkan tangannya kepada Ihya’ut Turots Al-Kuwaity (melalui persaksian langsung saudara kita di Kuwait!)

~ PW Al-Irsyad Jawa Timurnya terbukti telah menggalang koalisi dengan DDII yang memelihara KOMPAK-Ba’asyry,, GPI pembela Ba’atsy, FOSI filsafat cuci otak dan MMI yang jelas-jelas bermanhaj "pemberontak NII"!!

~ Lulusan Pesantren Al-Irsyad Tengaran ternyata didistribusikan untuk mendukung lembaga pendananya dan memperkuat jaringan Hizbiyyin-Sururiyyin-Ikhwaniyyin di seluruh Indonesia seperti: Yayasan At-Turots Al-Islamy Yogya (Abu Nida’ grup) , PP. Imam Bukhari-nya Khalid Syamhudi dan Ahmas Faiz/At-Turots As-Sunnah grup, PP. Ibnu Taimiyyah Bogor (jaringannya At-Turots dan Al-Haramain), PC.Hidayatullah Ujungpandang (hizbi), PP. Addar AsSalafiyah Riau, Masjid Al-Fauzan Pabelan, PP. Thaifah Manshurah Kediri (At-Turots, linknya Aunur Rafiq dan Abdurrahman At-Tamimi), PP. Al-Furqon Kaltim, Yayasan As- Sunnah, PP. Abu Hurairah Mataram NTB, PP. Hidayatullah (hizbi), dan berbagai tempat lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia (alirsyad.8m.net_alumni_Alumni3.htm);

~ Jelasnya bukti hubungan antara Abdurrahman At-Tamimi dengan Aunur Rafiq pentahdzir Syaikh Rabi’ Hafidhahullah (termasuk Ustadz yang direkomendasikannya)dan Agus Hasan Bashari musuh besar para ulama pewaris para Nabi (Hizbiyyin-Sururiyyin-Surkatiyyin, pada Prodit 1&3 Al-Sofwa berkoalisi dengan petinggi Ikhwani, Mudzakir Arif dan Dr.Mushlih Abdul Karim, keduanya adalah Ketua PK-Al Ikhwani!) betapa mereka adalah sahabatnya,

~ Mantapnya bukti betapa Abdurrahman At-Tamimi melakukan safari di Madura, NTB, Irian Jaya, Banda Aceh dan Banjarmasin bahu-membahu dan bekerjasama untuk memajukan Al- Irsyad dengan Farid Okbah Takfiri-Ba’asyiry, Yusuf Utsman Ba’isa Quthbiy-Sururiy-Turotsiy dan Mubarak Bamu’allim Sururiy, orang kepercayaannya sendiri (alirsyad- alislamy.or.id/majelis-dakwah/pelatihan-da’…)

~ Abdullah Hadrami Al-Hizby (salah satu Khatib Jum’at di Markaz Dakwahnya / Masjid Al- Irsyad adalah corong kesesatan gembong Sururi yang sangat berbahaya, teroris pemikiran, Aidh Al-Qarni), serdadu Al-Sofwa Al-Muntada adalah saudara mudanya,

~ Yazid Jawaz (petinggi Minhajus Sunnah/Al-Sofwa/Haramain yang memiliki hubungan istimewa dengan Ponpes Ibnu Taimiyyah, Bogor milik Ihya’ut Turots dan Al-Haramain yang sering dipakai Al-Sofwa untuk acara Hizbiyyahnya; Prodit 1 berkolaborasi dengan gembong ikhwani Mushlih Abdul Karim; anggota “koalisi heboh” Tafsir Sururi-Ikhwani dan termasuk ustadz yang direkomendasikannya) adalah seniornya, lebih dari itu dia adalah pengibar bendera DDII yang memiliki sumber pendanaan yang SAMA PERSIS dengan kelompok Sururinya!! DDII ini memiliki mantel "militer" bernama KOMPAK yang dikuasai dan didominasi oleh Ba’asyiriyyun. Bagi Salafiyyun, sepak terjang mereka sudah sangat dikenal dengan "gaya" KOMplotan PemAncing Kekacauan, setelah itu? Ngacir sebagaimana sikap komplotan pengecut dan menjadikan kaum Muslimin lainnya sebagai "tumbal" kepengecutannya!!

~ Mubarak Bamu’allim (anggota “koalisi heboh” Tafsir Sururi-Ikhwani) adalah tangan kanannya,

~ Abdul Hakim Abdat –termasuk ustadz yang direkomendasikannya- (Al-Sofwa/Haramain yang pada Prodit 1 Al-Sofwa berkolaborasi dengan gembong Ikhwani Mushlih Abdul Karim, pengisi rubrik hadits di majalah As-Sunnah-nya Ma’had Bukhari yang menjadi kaki tangan Ihya’ut Turots) adalah teman dekatnya

~ Geis Abad dan Masdun Pranoto adalah "atasannya" di Al-Irsyad "illegal" Farouk Badjabir tidak ketinggalan pula untuk ikut meramaikan "tafsir Heboh Sururi-Ikhwani" sebagai pengedit bahasa!!

~ Ahmas Faiz, gembong besar Ihya’ut Turots Indonesia, penguasa Ma’had Bukhari dan majalah As-Sunnah As-Sururi termasuk salah satu ustadz yang direkomendasikannya!! ~ Markaznya juga dibawah kendali Chalid Bawazir yang memiliki peran sangat besar dalam mendatangkan Masyayikh Yordan ("Gubernur Al-Irsyad liar" Jawa Timur, bersama Abdurrahman At-Tamimi mendapatkan undangan mengikuti Muktamar Masyayikh Salafiyyin ke-2), Ma’had Alinya dinisbatkan pula kepada Al-Irsyad, Alamat pos-nya (persis sama dengan kop surat kuasa Syaikh Salim Al-Hilaly dan Syaikh Ali bin Hasan kepadanya) juga sama dengan Markaz Al-Irsyad Surabaya, dimana Masjid Al-Irsyad inilah yang telah nyata-nyata terbukti mengundang Rofi’ Munawar Lc (petinggi Ikhwani) untuk khutbah Jum’ah pada tahun 2004, 2005, dan 2006. Tidak cukup itu, bahkan “sepasukan” petinggi Ikhwanul Muslimin pun didatangkan pula ke Masjid kebanggaan “Salafiyyin Surabaya” seperti Ahmad Mudhaffar (Pimpinan Dewan Syari’ah Ikhwanul Muslimin90 Jawa Timur), Muhammad Shaleh Drehem

90

Dan jangan kalian menutup mata wahai “SalafImitasi!” dengan fatwa nyleneh dari Dewan Syari’ah “saudara kandung” kalian yang salah satu anggotanya kalian undang menceramahi komunitas “Salafy-Irsyadi Surabaya kalian”! Jebolan-jebolan Doktor dan Master Ikhwani pengekor Sayyid Quthb dan Qaradhawi menyatakan bahwa “seni merupakan bagian dari sarana hiburan yang baik dan mendidik serta dapat dijadikan sarana dakwah yang potensial. …seni pentas dengan segala bentuknya dibolehkan dalam Islam dengan memperhatikan batasan-batasan syari’ah (Fatwa-Fatwa Dewan Syari’ah Pusat Partai Keadilan Sejahtera, bab3. Fiqih Kontemporer, fatwa no.37, hal.154-155). Mereka juga membolehkan para da’i terjun dalam dunia film Islami. Mereka menyatakan:”Keterlibatan para da’i dalam dunia film-sebagai aktor dan aktris, selama tidak menimbulkan fitnah seperti aktor/aktris yang berakhlak jahiliyyah atau keterlibatannya tidak mengundang image negatif”(ibid, fatwa no.38, hal.157)- dalam kondisi Islami, maka menjadi boleh bahkan dapat bernilai da’awi (dakwah!!), baik sebagai pemeran, penulis cerita/skenatrio, sutradara, produser ataupun lainnya”(ibid, hal.156-157). Mereka membolehkan para da’i menonton film Islami baik itu berupa video, laser disc, VCD, penayangan di TV pada bulan Ramadhan, di TIM atau di bioskop Islami (ibid, fatwa no.39, hal.160). Mereka memfatwakan bolehnya lagi Islami, nyayian yang baik yang menggugah semangat kerja, tidak jorok dan mengundang syahwat dan menghalalkan semua alat musik selama tidak melalaikan. Mereka nyatakan pula bahwa hadits-hadits yang terkait dengan hukum musik semuanya lemah dan para ulama Salaf dari kalangan Shahabat Nabi dan Tabi’in menghalalkan alat musik, karena memang tidak ada dalil yang menjelaskan baik dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, sehingga hukum asalnya mubah (ibid, Fatwa no. 43, hal.178-187)dalam Asy- Syari’ah no.20/II/1426H/2005, hal. 45-46.

Benarkah semua kenyataan di atas “dibolehkan dalam Islam, tidak menimbulkan fitnah, tidak mengundang image negatif, dalam kondisi Islami bahkan dapat bernilai da’awi (dakwah)?!

Silakan anda bandingkan –wahai saudaraku- antara Fatwa Ikhwanul Muslimin (yang tokoh-tokoh besarnya diundang untuk menceramahi umat oleh Markas Besar Abdurrahman Tamimi) dengan fatwa ‘Alim Salafy, Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi Hafidhahullah yang menyatakan:

“Pertama:yang nampak bagiku bahwa drama dan film adalah haram karena drama terwujud di atas perkara- perkara yang haram pula, yaitu :

1. KEDUSTAAN, hal ini karena drama tidak bisa terwujud kecuali dengan kedustaan, tidak berlandaskan dan tidak akan sempurna kecuali dengannya. Sedangkan dusta dalam agama Islam adalah haram, tidak ada seorang Muslimpun yang ragu dari keharamannya. Allah telah mencela kedustaan dan pelakunya, bahkan melaknat mereka dalam kitabNya yang agung:

“Kemudian kita mengadakan mubahalah (mendo’akan dengan laknat dan kebinasaan satu terhadap lainnya) dengan menjadikan laknat Allah (menimpa) kepada orang-orang yang berdusta” (QS. Ali Imran: 61)

587

Dalam dokumen PERAN HIZBIYYIN DALAM DAURAH MASYAYIKH YORDAN (Halaman 143-145)

Garis besar

Dokumen terkait