• Tidak ada hasil yang ditemukan

501Bagaimana mungkin firqah yang (kata mereka) beraqidah salaf mengumumkan

peperangan yang dahsyat terhadap Ahlus Sunnah Salafiyyah?!

b.Inilah penetapan Muhammad Surur mengenai manhajnya sebagaimana yang termaktub di dalam kitab Al-Maurid karya Al-Allamah Syaikh Ahmad bin Yahya An-NajmiHafidhahullah: “Setelah saya memisahkan diri dari Jama’ah (al-Ikhwan), maka saya meletakkan untuk

diriku hukum-hukum yang tsabit (tetap) dan titik-titik tolak yang tertentu, dimana saya tidak beralih darinya dan tidak menggantikan ia dengan selainnya. Inilah perjalananku di jalur baru yang telah berlalu lebih dari 20 tahun, sedangkan berlalunya hari-hari ini telah menambahkan bagiku keyakinan dan komitmen akan patokan-patokan tetap ini. Diantara patokan yangtsabit tersebut ialah sebagai berikut:

1-Saat ini asasku ialah komitmen pada aqidah dan manhaj Salafush Sholeh Ridwanullah ‘alaihim ajma’in.

2- Amal Islam bagiku sudah tidak lagi sebagai ‘Da’wah Salaf’ dan ‘Hakekat Shufi’, sebab percampuran seperti ini, tidak tepat untuk menjadi asas penyatuan amal Islami serta hanya berakibat timbulnya permusuhan, perpecahan, dan saling bunuh.

3- Amal Islami bagiku tidak lagi sebagaimana slogan yang dipropagandakan oleh mereka tanpa memahami benar maknanya, diantaranya perkataan mereka “Kita saling memberikan udzur dalam persoalan yang kita perselisihkan”. Saya tidak akan memberikan udzur kepada siapa yang berselisih denganku dalam bentuk perselisihan yang saling berlawanan .

4- Akal saya sudah bisa tidak lagi menggambarkan adanya satu jama’ah yang terdapat di dalamnya: Salafi, Shufi, Asy’ari, Khawarij (6), Mu’tazilah, dan selainnya dari aqidah dan pemikiran yang berbeda-beda…”

Footnoot no.6 (Khawarij):

Beginilah ucapannya!! Tapi, ya Allah alangkah mengherankannya, dimana dia mengkafirkan pemerintah secara umum seluruhnya tanpa pengecualian. Lihat dalam majalahnyaas-Sunnah seri 26/1413 H, halaman 2-3 .Dia mengkafirkan semua pemerintah yang berasal dari keluarga Su’ud di seri 43/Jumadits Tsaniyah/1415 H (halaman 27-29). Ketika dia mengatakan dalam percakapannya dengan seorang sahabatnya: ((Seorang sahabatku berkata, “Bagaimana pendapatmu dengan perkataan ini “Andaikan anak keturunan ‘Abdul ‘Aziz terlepas dari para karib sekuler yang berada di sekeliling mereka , maka tentu segala urusan tidak akan seburuk ini ?

Maka Muhammad Surur berkata: Hai Abu….MEREKA ITU LEBIH BURUK DARIPADA TEMAN KARIBNYA YANG SEKULER ITU…….SEBAB SESUNGGUHNYA AQIDAH KEDUA BELAH PIHAK SAMA.

Lihatlah wahai pembaca saudaraku –semoga Allah memeliharamu dan memberimu taufiq kepada segala kebajikan- Bagaimana dia menjadikan keluarga Su’ud lebih buruk daripada kaum sekuler, ini menunjukkan bahwa mereka menurutnya (Muhammad Surur- pen) lebih kafir daripada orang-orang sekuler, sebab orang-orang sekuler ini kafir, maka orang yang lebih buruk daripada mereka tentu lebih kafir daripada mereka. Sementara WALAU DENGAN SEMUA (FAKTA) INI, NAMUN DAJJAL INI (MASIH) MENGATAKAN BAHWA DIRINYA BERAQIDAH SALAF!!! (Syaikh Muhammad bin Hadi)(Al-Maurid, hal. 241-242)

Insya Allah, dengan penjelasan dua Masyayikh kita di atas, terjawab sudah kebatilan definisi sururi yang dibuat oleh sururinya Ma’had Ali Al-Irsyad Surabaya pimpinan Abdurrahman At- Tamimi Al-Kadzab!!Falhamdulillah.

Sebagaimana bantahan Ustadz Abu Hamzah Yusuf terhadap kesesatan teroris Takfiri Imam Samudra: “Saya yakin, dirimu tidak paham Salafy, tidak pula paham hakekat Murji’ah sehingga kamu gabungkan antara Salafy dengan Murji’ah” (Asy-Syari’ah, no.13/1426, hal.28) Maka kita katakan kepada Abdurrahman At-Tamimi dan organisasi salafy Demokrasinya: “Saya yakin dirimu tidak paham Salafy, sehingga kamu gabungkan antara Salafy dengan Ikhwani!! Dan saya semakin yakin bahwa kalian benar-benar tidak paham Salafy sehingga kalian gabungkan antara Salafy dengan Haraki-Sururi!!”

Kalau demikian keadaannya, maka siapakah kalian ini sesungguhnya wahai kaum?

Jawablah dengan kemantapan yang sempurna: “Kami adalah Sururi-Haraki-Ikhwani yang berusaha mengaburkan makna Salafy sehingga kaum Muslimin dapat terkecoh dan mengira kami adalah Salafy!!”Allahul Musta’an.

22.6.2 SURURI ADALAH KHAWARIJ DI MASA KINI

Mungkinkah Ikhwani beraqidah Salafi? Mungkinkah Khawarij beraqidah Salaf?! Atau mungkinkah Tablighi beraqidah Salafi? Itulah pertanyaan selanjutnya dari definisi-definisi sesat yang mereka propagandakan. Kita sempurnakan pembahasan ini dengan penjelasan dari Al-‘Allamah Al-Muhaddits Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rahimahullah yang diberi tambahan keterangan oleh Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali Hafidhahullah. Al-Akh Abu Nusaibah Syamsu Muhajir Al-Malanji telah menerjemahkannya untuk kita – Walhamdulillah-. Semoga bermanfaat untuk menumpas talbis yang disebarkan oleh Hizbiyyin-Sururiyyin-Ikhwaniyyin. Amin.

Asy-Syaikh Al-‘Allamah Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rahimahullah ditanya di waktu malam ke tujuh bulan Dzulhijjah 1418H, yang terekam dalam kaset ceramah beliau berjudul “As-Sururiyyah Kharijiyah ‘Ashriyyah” (Sururiyyah Khawarij Masa Kini),

bunyi pertanyaan:

“(Saya ingin bertanya) seputar kitab Al-Irjaa’, wahai Syaikh, yaitu kitab “Al-Irjaa’ fil Fikri” (yaitu kitab milik Safar Al-Hawali)”

Maka Syaikh menjawab: “Aku tahu kitab itu” Penanya bertanya:

“(Maksudnya) beberapa catatan kaki, wahai Syaikh, khususnya yang tercantum di jilid kedua dari kitab itu”

Syaikh Al-Albani menjawab:

“Saya pernah berpendapat suatu hari semenjak lebih dari tiga puluh tahun yang lalu, ketika itu saya berada di Jami’ah (Universitas) menyampaikan muhadharah. Di majelis yang penuh pengunjung tersebut saya ditanya pendapatku mengenai Jama’ah Tabligh, maka saat itu aku mengatakan:”Sufi Masa Kini”. Maka aku sekarang teringat kembali untuk mengatakan hal serupa kepada Jama’ah (As-Sururiyyah) yang muncul di masa ini yang banyak menyelisihi Salafush Shalih. Aku jawab di sini dengan meminjam ungkapan Al-Hafidz Adz-

Dzahabi:”MEREKA BANYAK MENYELISIHI SALAF PADA SEBAGIAN BESAR

MANHAJNYA”

Sehingga layak bagiku untuk menamai mereka (As-Sururiyyah) sebagai:”KHAWARIJ MASA KINI” karena mereka punya kemiripan dengan Khawarij dalam hal –yakni- seperti yang dapat kita baca dari ucapan-ucapan mereka, seperti pernyataannya, komentar-komentar mereka yang mengarah kepada pemikiran Khawarij yang mengkafirkan pelaku dosa besar.

Akan tetapi mereka –mudah-mudahan ini yang aku ketahui-:”merupakan kelalaian mereka atau merupakan makar mereka!!”

Aku katakan seperti ini sebagai bentuk pengamalan firman Allah :

“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa” (QS. Al- Maidah:8)

Seperti yang aku ketahui, mereka tidak secara terang-terangan menyatakan bahwa setiap pelaku dosa besar adalah dikafirkan, akan tetapi mereka sering mempersoalkan sebagian dosa besar, sementara di sisi lain mereka berusaha mendiamkan atau tidak mempersoalkan dosa-dosa besar lainnya!!

Karena itulah aku tidak memutlakkan pendapat, akan tetapi aku mengatakan tentang mereka: “MEREKA ADALAH KHAWARIJ PADA SEBAGIAN SEGI dan ini adalah sikap yang lebih adil sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah kepada kita…”

Asy-Syaikh Rabi’ Hafidhahullah memberi komentar berkaitan ceramah Syaikh Al-Albani di atas:

Sepantasnya bagi setiap pembaca atau pendengar untuk memperhatikan perkataan Syaikh tentang firqah Sururiyyah ini bahwa mereka:”TELAH MENYELISIHI SALAF DALAM BANYAK MANHAJ MEREKA”

Berbagai manhaj yang banyak menyelisihi salaf itu menunjukkan kepada satu kesimpulan: adanya penyimpangan yang besar pada mereka. Bahkan penyimpangan ini bisa jadi lebih berbahaya dan lebih berat dibandingkan Khawarij yang pernah disifati oleh Rasulullah sebagai makhluk terjelek dengan perangai terjelek pula. Bahwa mereka itulah anjing-anjing neraka. Mereka keluar dari agama secepat melesatnya anak panah keluar dari tubuh buruannya. Mereka membunuh kaum Muslimin dan membiarkan orang-orang musyrik.

503

Garis besar

Dokumen terkait