• Tidak ada hasil yang ditemukan

495melecehkan dakwah tauhid Syaikh Salafy Muhammad bin Abdul WahhabRahimahullah

sebagai Wahabi-Musyaddid!! Dan berbangga dirilah kalian dengan sebutan Surkati kepada kaumnya sebagai Hizbul Irsyad!!

Wahai Abusalma!! Sesungguhnya engkau tidak tahu tentang Surkati dan Al-Irsyad kecuali sedikit!! Maka janganlah akalmu menjadikan dirimu merasa lebih besar daripada ilmumu!! Binasalah hawa nafsu!! Jangan engkau ikuti ilmu warisan Hizbul Irsyad yang disebarkan oleh Husein Badjerei " DAN AKAL HARUSLAH MENJADI DASAR UTAMA IMAN SEUTUHNYA DILENGKAPI DENGAN TOPANGAN DALIL YANG SEKSAMA"!! Dalil hanya sebuah pelengkap, wahai Abu Salma!! Tidakkah engkau menyadari bahwa untuk menjadi "bemper" seorang Hizby-Pendusta Besar macam Abdurrahman Al-Kadzab tidaklah cukup dengan "modal semangat" dan "rencana pernikahan dengan anak Jakarta yang kuliah di UNBRA" yang diobral di situs internet?!!Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Dengan berbagai sikap dan keyakinan yang "ghuluw" dan "ekstrim" tersebut, maka Abdurrahman Tamimi menegaskan DI DEPAN CERMIN HIZBYNYA tentang dakwah (Hizbul Irsyad)nya:"Sungguh mereka telah menjauhkan manusia dari dakwah Salafiyyah yang Haq ini, akibat perangai mereka yang buruk dan dakwah mereka yang kasar lagi jelek…Akan tetapi segala puji bagi Allah, kekuatan mereka hancur berkeping-keping sehingga lenyaplah kekuatan mereka. Tersingkaplah keburukan mereka…"(Neo Adz-Dzakhiirah/10/1425/hal.15). Walhamdulillah.

Demikianlah, alasan Hizbiyyun-Sururiyyun yang dikemukakan oleh Abu Salma dan Ma’had Al-Irsyad dalam melambungkan peran dan dakwah Surkati dalam kancah "penjajahan Belanda" di Indonesia namun –Walhamdulillah- semua talbis itu telah di"Presto Prima Utama"kan oleh penerbit yang mencetak buku Al-Irsyad Mengisi Sejarah Bangsa!! Ya benar- benar "duri lunak, makan tanpa sisa" bagi para pembacanya untuk mengetahui dan menguak sejauh mana peran mereka dalam sejarah perjuangan bangsa!! Mereka-pun menerima dan membela dinar Hizbiyyah dengan menutup mata atas dampaknya, berbagai bencana perpecahan di seluruh dunia Islam yang disebarkannya. Bagaimana mungkin dia masih bisa mengatakan bahwa dinar Hizbiyyah tersebut untuk membantu kaum Muslimin padahal kaum Muslimin terpecah belah dibuatnya?! Inikah Jum’iyyah Al-Khairiyyah? Tidak, bahkan inilah hakekat nyata dari Jum’iyyah Hizbiyyah Sarriyyah!!? Walaupun kaki tangannya di negeri ini (Indonesia) berupaya sekuat tenaga menutupi berbagai makar dan tipu dayanya!! Berdirinya sebuah masjid adalah suatu hal yang patut untuk disyukuri, tetapi kalau dengan adanya masjid tersebut menjadikan kaum Muslimin tercabik-cabik persatuannya?! Apakah persatuan manhaj harus kita korbankan demi berdirinya sebuah masjid?! Kenapa tidak, itulah jawaban Hzibiyyun-Sururiyyun!! Money politik harus tetap jalan!! Ironis, keadaan yang sebelumnya saling berpadu dan berkasih sayang, saling bantu dalam berdakwah!

Sungguh kaum Muslimin tidak boleh terkecoh dan tertipu oleh gerakan pemecahbelahan umat dengan dalih bantuan ini dan bantuan itu!! Ini adalah taktik dan strategi usang yang sudah terlalu sering diterapkan oleh musuh-musuh umat! Mereka tahu bahwa harta adalah fitnah yang sangat menggoda! Apalah artinya sebuah masjid yang berdiri tegak sementara kaum Muslimin tercabik-cabik persaudaraannya sebagai pondasinya? Tetapi, hal itu memang lebih bernilai dan lebih berharga bagi Hizbiyyin-Sururiyyin-Ikhwaniyyin daripada sebuah persatuan dan persaudaraan! Apa hendak dikata, tapi inilah kenyataannya. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Benar-benar mereka tidak mau peduli atas peringatan para Masyayikh Salafiyyin, khususnya Syaikh MuqbilRahimahullah yang menyatakan bahwa Abdurrahman Abdul Khaliq adalah Ahlul Bid’ah dan Ihya’ut Turots telah memecah belah kaum Muslimin!! Kalau diantara pembaca bertanya:”Kenapa Sururiyyun begitu ngotot membela diri Jum’iyyah tersebut sebagai organisasi yang banyak membantu kaum Muslimin, membantu memenuhi dan menjamin materi para da’i “Salafy”?!

“Kalau melihat sebab yang memotivasi mereka berbuat demikian, tidak kita dapati kecuali yang satu berbicara kepada mereka sebagai orang dalam sedangkan satunya lagi berbicara kepada mereka sebagai orang luar. Kemudian apa yang datang dari kelompoknya itulah kebenaran bagi mereka tanpa ragu, yakni: ‘Wajib bagi kita untuk menutup mata dan menerima layaknya obat yang kita ambil dengan keyakinan bahwa di dalamnya ada manfaat (kesembuhan) walaupun pahit”. Demikianlah hizbiyyah menjadikan sesuatu yang pahit menjadi manis, bathil menjadi haq, serta inilah bukti terbesar bahwa hizbiyyah itu adalah sebenar-benar keburukan” (Al-Maurid, hal.128, Syaikh Ahmad An-NajmiHafidhahullah)

Salafindo.com Publikasikan Tulisan Abu Salma pejabat PC Surabaya, Al Irsyad. Berikut artikel yang dipublikasikannya:

Situs:Salafindo.com Kategori: Rudud-Bantahan Ditulis Oleh: Abu Salma Al-Atsari

Dimasukkan: 16 Nov 2005 | 10:29:17 WIB Dibuka:602 kali

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di Mata Para Penyesat Umat (Hizbut Tahrir dan Sufiyah)

"Dan katakanlah: Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." (Al Isra : 81)

“Sebenarnya Kami melontarkan yang haq kepada yang batil lalu yang haq itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap.” (QS. Al-Anbiyaâ : 18). Tidaklah setiap orang yang datang di dunia ini dengan membawa kebaikan, melainkan dia pasti memiliki musuh-musuh dari kalangan jin dan manusia, sampai-sampai para Nabi juga tidak lepas dari permusuhan ini. Allah berfirman :

"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)." (al-An’am : 112)

Begitu juga permusuhan mereka terhadap para ulama pengibar panji dakwah al-Haq ini mereka lakukan dengan sengit dan dengan kedengkian yang luar biasa.

Diantaranya, apa yang mereka lakukan terhadap asy-Syaikh al-Imam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullahu, dimana musuh-musuh tauhid memerangi dakwah beliau dan menfitnah dengan tuduhan-tuduhan dusta dan fitnah, agar manusia menjauh dari dakwah yang diberkahi ini, dan juga agar manusia senantiasa "melanggengkan" kesyirikan dan kebid’ahan yang dipelihara oleh ulama-ulama suu’(jahat) yang mereka warisi dari kalangan shufiyun quburiyun (pengikut thariqat sufi dan penyembah/pengkultus kuburan) dan syi’ah rafidhah (aliran syi’ah yang mengkafirkan para sahabat Nabi) serta kaum ilmaniyyun (sekuler) dan para orientalis yang hasad terhadap Islam.

Diantara para pendengki yang membenci dakwah yang diberkahi ini adalah kelompok Hizbut Tahrir[1] dan Majalah Cahaya Nabawi[2], yang mencela dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan menuduh beliau sebagai agen Inggris, dan juga tuduhan-tuduhan dusta lainnya yang mereka kumpulkan dari musuh-musuh tauhid dari kalangan shufiyun dan syi’ah. Yang sungguh aneh adalah, bukankah Hizbut Tahrir mengklaim bahwa mereka memerangi “pluralisme“ agama, namun mereka menukil dari ulama-ulama yang mengusung pemahaman “pluralisme”. Perhatikan ini wahai Abu Rifa’a, bahwa orang yang engkau nukil tulisannya itu adalah para pengusung faham “pluralisme”, maka apakah yang akan engkau koar-koarkan lagi?!!---Sampai di sini tulisan Abu Salma---

Kita katakan:

”Kenapa tulisan tersebut hanya kalian “hadiahkan” kepada Hizbut Tahrir dan Shufiyah” saja?! Kenapa Al-Irsyad kalian sembunyikan rapat-rapat dari “hadiah” ini?!” Minta bukti? Tentu saja ada…

>Kenapa tidak engkau terangkan pula bahwa Al-Irsyad juga termasuk yang “memerangi dakwah beliau dan memfitnah dengan tuduhan-tuduhan dusta dan fitnah, agar manusia menjauh dari dakwah yang diberkahi ini ?” Telah berlalu bukti ilmiyyahnya bagaimana mereka menjuluki dakwah Syaikh sebagai dakwah keras, Wahabisme, membentuk suku-suku yang fanatik, gerakan Musyaddid sebagaimana tulisan Surkati sendiri !!

>Kenapa tidak engkau jelaskan pula bahwa musuh-musuh Syaikh Rahimahullah dari kalangan Khurafiyyun dan dinyatakan oleh Surkati sebagai Khurafiyna ?!

>Kenapa engkau tidak terangkan dengan jujur bahwa musuh dakwah Tauhid Syaikh Rahimahullah dari kalangan Syi’ah itu oleh Surkati diyakini sebagai “Syi’iyna”?!

>Dan cukup kaum Ilmaniyyun (sekuler) yang engkau sebutkan itu juga diwakili oleh Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi yang beberapa kali ke tempat pelacuran umum yang menjadi idola Syaikh Salafy kalian, Surkati As-Sudani !

> Adapun musuh dakwah tauhid Syaikh Rahimahullah dari kalangan “para orientalis yang hasad terhadap Islam” kenapa tidak engkau sebutkan saja secara jantan bahwa peran

497

Garis besar

Dokumen terkait