• Tidak ada hasil yang ditemukan

539apapun Inilah pernyataan dan begitulah kelakuan yang menjadi I’tikad mereka, dengan terus

terang mereka nyatakan dan mereka tulis di dalam buku-buku induk mereka dan taqiyyah mereka dalam menutupi kekafiran mereka kepada Islam. Dan lebih tegas pernyataan terus terang semacam ini telah dinyatakan oleh ulama besar dan penghulu mereka, Nikmatullah Al- Jazairi dalam bukunya “Al-Anwar An-Nu’mani, 2:278)”, ia berkata:

KAMI TIDAK MAU BERSATU DENGAN MEREKA PADA TUHAN YANG SAMA, NABI YANG SAMA DAN IMAM YANG SAMA. Karena mereka ini berkata: “Sungguh Tuhan mereka ialah Tuhan yang menjadikan Muhammad sebagai Nabinya dan Abubakar sebagai khalifah sesudahnya. Sedangkan kami tidak mengatakan (mengakui) Tuhan seperti itu dan Nabi semacam itu. Tetapi kami mengatakan:”SESUNGGUHNYA TUHAN YANG MENJADIKAN ABU BAKAR SEBAGAI KHALIFAH NABI-NYA BUKANLAH TUHAN KAMI DAN NABI SEMACAM ITU BUKANLAH NABI KAMI!”

Wahai hamba Allah, apakah pernyataan terus terang semacam ini masih perlu penjelasan lagi? Bukankah Syi’ah telah menjadikan dirinya sendiri sebagai saksi, bahwa Tuhan yang telah menjadikan Abu Bakar sebagai khalifah Nabi-Nya, bukanlah Tuhan mereka dan Nabi yang semacam itu bukan pula Nabi mereka? Merekapun tidak mau bersatu dengan kaum Muslimin pada Tuhan yang sama dan Nabi yang sama serta Imam yang sama? Sesungguhnya disaksikan oleh Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia semata, sesungguhnya Abu Bakar adalah khalifah Nabi Muhammad , meskipun kaum Syi’ah membencinya. Allah telah menyebutkan di dalam kitab Al-Qur’an, kitab yang tidak tersentuh kebatilan di zamannya dan kemudiannya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji dengan firman-Nya:”Orang kedua dari dua orang ketika keduanya tinggal di dalam gua. Ingatlah ketika ia berkata kepada shahabatnya:”Janganlah engkau sedih. Sesungguhnya Allah bersama kita.” (ibid, hal.49-50)

23.5 A’IMMAH AHLUSSUNNAH TELAH MEMBATHILKAN TULISAN SYAIKH SALAFY AHMAD SURKATI!!

Setelah membawakan berbagai bukti kesesatan Syi’ah, Ustadz Muhammad Baabdullah Rahimahullah menukilkan fatwa para ulama ahlussunnah tentang kekafiran Syi’ah, antara lain :

Imam Malik Rahimahullah:

Al-Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al-Marwadzi, katanya:”Saya mendengar Abu Abdullah berkata, bahwa Imam Malik berkata:”Orang yang mencela shahabat-shahabat Nabi, maka ia tidak termasuk dalam golongan Islam” (As-Sunnah 2:557 dalam Fatwa dan Pendirian Ulama Sunni, hal.53)

Ketika menafsirkan QS. Al-Fath ayat 29, Ibnu Katsir Rahimahullah berkata:”Dari ayat ini, dalam satu riwayat dari Imam Malik, ia mengambil kesimpulan bahwa golongan Rafidhah, yaitu orang-orang yang membenci para shahabat Nabi adalah kafir. Beliau berkata:”Karena mereka ini membenci para shahabat. Barangsiapa membenci para shahabat, maka ia adalah kafir berdasarkan ayat ini:”Pendapat ini disepakati oleh segolongan ulama” (Tafsir Ibnu Katsir, 4:219 dalam Fatwa dan..,hal.54)

Al-Qurthubi berkata:”Sungguh ucapan Imam Malik itu benar dan penafsirannyapun benar. Siapapun yang menghina seorang shahabat atau mencela periwayatannya, maka ia telah menentang Allah , Tuhan seru sekalian alam dan membatalkan syariat kaum Muslimin” (Tafsir Al-Qurthubi, 16:297;ibid, hal.55)

Imam Ahmad Rahimahullah:

Al-Khalal meriwayatkan dari Abu Abu Bakar Al-Marwadzi, ia berkata:”Saya bertanya kepada Abu Abdullah tentang orang yang mencela Abu Bakar, Umar, dan Aisyah? Jawabnya:”Saya berpendapat bahwa dia bukan orang Islam” (Al-Khalal,As-Sunnah, 2:557; ibid, hal.55)

Imam Bukhari Rahimahullah :

“Bagi saya sama saja, apakah aku shalat di belakang imam beraliran Jahm atau Rafidhah, atau aku di belakang Imam Yahudi atau Nashrani. Dan (seorang muslim) tidak boleh memberi salam kepada mereka, mengunjungi mereka ketika sakit, kawin dengan mereka, menjadikan mereka sebagai saksi dan memakan sembelihan mereka (Khalku Af’alil Ibad, hal.125; ibid, hal.57)

23.6 SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH MEMBUNGKAM UCAPAN AHMAD SURKATI AS-SUDANI TENTANG SYI’AH-RAFIDHAH !!

Beliau rahimahullah telah berkata: “Golongan Rafidhah berwala’ kepada orang-orang yang memusuhi Ahlussunnah wal Jama’ah. Mereka wala’ kepada bangsa Tartar dan orang- orang Nasrani. Pernah dikukuhkan suatu perjanjian di Sahil antara golongan Rafidhah dan bangsa Perancis sehingga mereka membawa kuda dan persenjataan kaum muslimin ke Cyprus. Mereka juga membawa anak-anak Sultan, tentara dan anak-anak ke sana. Apabila orang-orang Muslim menang atas bangsa Tartar, mereka bersedih dan bila bangsa Tartar menang atas orang-orang Muslim, mereka sangat gembira. MEREKALAH YANG MEMBUKA JALAN BAGI ORANG-ORANG TARTAR UNTUK MEMBUNUH KHALIFAH SERTA

MEMBANTAI PENDUDUK BAGHDAD!44

Perdana menteri Baghdad, Ibnu Al-Alqamy, seorang pengikut Rafidhah adalah orang yang menyusup ke kalangan Muslimin dan dia pula yang menulis surat kepada bangsa Tartar sehingga ia bisa memasukkan mereka ke Baghdad dengan tipu daya dan kebohongan, serta melarang penduduk untuk memerangi mereka (bangsa Tartar-pen).

ORANG-ORANG YANG TAHU TENTANG ISLAM, TENTU MENGETAHUI BAHWA ORANG-ORANG RAFIDHAH CENDERUNG KEPADA MUSUH-MUSUH ISLAM. Ketika mereka menjadi raja-raja di Kairo, maka kadang-kadang perdana menteri mereka adalah orang Yahudi atau Nasrani Armenia. Sehingga orang-orang Kristen Armenia menjadi kuat kedudukannya di sana. Mereka bisa mendirikan gereja yang banyak di Mesir, yang sedang dikuasai oleh orang-orang Rafidhah yang munafik. MEREKA BERSERU DI HADAPAN PENDUDUK QASHRAIN : “BARANGSIAPA YANG MENCACI DAN MENCELA (SHAHABAT

NABI ) MAKA IA AKAN MEMPEROLEH HADIAH SATU DINAR ATAU SATU IRDAB.

Pada masa kekuasaan mereka, orang-orang Nasrani pinggiran Syam lebih dominan daripada orang-orang Muslim, sampai akhirnya daerah itu ditaklukkan oleh Nuruddin dan Shalahuddin (Al-Ayyubi)” (Majmu’ Fatawa, 28/636-637).

Pembaca sekalian yang dirahmati Allah, anda dapat menimbang antara kebenaran penjelasan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah dengan kesesatan ucapan yang dikatakan oleh Abdurrahman Tamimi sebagai : “Akan tetapi Allah tidak menginginkan melainkan Dia sempurnakan cahaya-Nya. Allah memunculkan untuk negeri ini seorang lelaki shalih, seorang reformis yang datang dari negeri Sudan pada Rabiul Awwal 1329, yang menyeru manusia kepada tauhid, memerangi kesyirikan, khurafat, bid’ah dan ta’ashub terhadap madzhab, beliau adalah Syaikh Ahmad bin Muhammad As Syurkati –Rahimahullah- “(Adz-Dzakhiirah, 10/II/2004/1425H, hal.13).

Dan bandingkan pula dengan pujian Syaikh Ali bin Hasan di Masjid Istiqlal Jakarta yang tidak akan keluar kecuali dari hasil megaproyek Hizbiyyin untuk memasukkan berbagai macam racun Hizbiyyah-Dustaiyyah, menipu daya dan mempermainkan Masyayikh Yordan dengan informasi-informasi palsu dengan menyembunyikan tulisan-tulisan Ahmad Surkati yang berisi penyimpangan dan permusuhannya terhadap dakwah yang Haq!!45

Kita katakan :masih adakah sesuatu yang meragukan anda setelah adanya persaksian kekafiran yang mereka nyatakan?! Masihkah anda merasa ragu dengan kesesatan terang benderang dengan seruan dakwah Hizbul Irsyad yang diteriakkan oleh Syaikh Salafy As- Sudani….SYI’IYNA!!

23.7 KEKEJAMAN KHAWARIJ & SIKAP AHMAD SURKATI YANG MENYELISIHI AHLUL HAQ

Bisa saja Ahmad Surkati mengatakan bahwa Khawarij masih sebagai golongannya, bisa pula setiap orang memujinya sebagai lelaki shalih dari Sudan, ataupun orang yang telah bekerja mentauhidkan masyarakat negeri ini berdasarkan ilmu yang murni dan manhaj yang

44

Wahai Abdurrahman Tamimi, Yazid Jawaz, Aunur Rafiq dan para da’i makmur Hizbiyyah lainnya! Siapakah yang telah menyerahkan leher-leher kaum Muslimin untuk dibantai dan disembelih oleh pasukan Tartar?! Syi’ah!!

Siapapula yang dikatakan oleh Al-Allamah Syaikh Salafy (kalian!) As-Sudani sebagai golongannya?! Syi’ah pula!! Ya, pembantaian yang dilakukan oleh Syi’iyna Surkati!! Bukankah dia Syaikh Salafy kalian?!!-peny

45

Alhamdulillah, berdasarkan informasi yang disebarluaskan sendiri oleh Abu Salma dalam artikelnya yang berjudul “Lama Tidak OL”, kita telah mendapatkan kepastian bahwa bukti-bukti penyimpangan Hizbul Irsyad dan As-Sudani (termasuk majalah Adz-Dzakhirah Al-Islamiyyah edisi bahasa Arab yang berisi ucapan As-Sudani seperti contoh di atas) yang dikirimkan via pos telah sampai dengan selamat di tangan Masyayikh Yordan di Yordania. Sebenarnyalah sangat sulit untuk membuktikan apakah “paket” tersebut telah sampai ataukah tidak, hanya saja rizki dari Allah

541

Garis besar

Dokumen terkait