• Tidak ada hasil yang ditemukan

497Christian Snouck Hurgronje dalam dunia Orientalisten-Missionaris dan Kolonialis di negeri in

dan bukti “rifqannya” Surkati dengannya cukup sebagai bukti untuk membungkam semua kebohongan kalian ini ?!

>Bahkan ada yang tidak engkau singgung sama sekali, kedudukan Khawarij sebagai Kilabun Nar (Anjing-anjing Neraka!) yang permusuhannya terhadap dakwah Tauhid tidak kalah dahsyatnya daripada firqah yang telah engkau sebutkan !! Maka jawablah dengan lantang sebagaimana manhaj dakwah ‘Syaikh Salafiyyin’ yang kalian banggakan itu dengan ucapan : “Kharijiyna!!”Allahu yahdikum.

>Yang sungguh aneh adalah, bukankah Hizbut Tahrir (baca:Hizbul Irsyad) mengklaim bahwa mereka memerangi “pluralisme” agama, namun mereka (baca :Syaikh Irsyadiyyinnya) menukil dari ulama-ulama yang mengusung pemahaman “pluralisme” (bahkan Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi pujaan Surkati adalah pencetus dan pelopor pertama paham pluralisme !! Dan bukankah sanad kalian lebih “’ali” daripada sanadnya Hizbut Tahrir ?). Perhatikan ini, wahai Abu Rifa’â (baca:Abu Salma!), bahwa orang yang engkau nukil (baca:bela) tulisannya itu adalah para pengusung faham pluralisme, maka apakah yang akan engkau koar-koarkan lagi?!!

Maka semua ayat-ayat Allah yang engkau sebutkan di artikel tersebut, (kalau dirimu sedikit saja menggunakan kecerdasanmu yang melimpahruah itu) sebelum engkau arahkan kepada Hizbut Tahrir dan Shufiyyah tentu saja seharusnya engkau gunakan untuk menasehati dan menerangkan kepada umat akan bahaya Hizbul Irsyad dan manhaj dakwahnya!! Bacalah sekali lagi ayat-ayat Allah yang engkau tulis sendiri di artikelmu itu:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya.”(Q.S. Al-Israa’: 36)

Abu Salma! Kalau ENGKAU TIDAK TAHU hakekat kesesatan “Al-Irsyad dan tetek bengeknya” sementara sedemikian “jahat” semangat pembelaanmu terhadapnya sampai- sampai engkau katakan dengan kecongkakan luar biasa yang menembus angkasa : ”tidaklah memudharatkan dakwah sama sekali”, maka sungguh hal ini adalah mushibah bagi dirimu!!

Jika engkau tahu kesesatannya (tetapi engkau sembunyikan!) dan engkau tetap membuta babi membelanya maka mushibahnya tentu saja lebih besar!! Ini jelas-jelas pengkhianatan terhadap Islam dan kaum Muslimin!! Pendusta agama!! Penyesat umat!!

Engkaupun menukil firman Allah :

”Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”(Q.S. Al-Ahzab:58)

Kita katakan:

Abu Salma!! Sedikit gunakan kecerdasanmu dan engkau akan menyadari benar bahwa Buku Himpunan Tiga Risalah buah karya Pembesar-pembesar “Salaf” Hizbul Irsyad adalah buku- yang sungguh-sungguh :

“Menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat…”(Q.S. Al-Ahzab:58)

Ya, menistakan kemuliaan dan kehormatan para ulama pewaris para Nabi!! Seluruhnya !! Tanpa kecuali !! Buku khabits dan kotor!! Kejahatan di atas kejahatan!! Kekejian di atas kekejian!!

“Maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”(Q.S. Al- Ahzab:58)

”Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian di tuduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan yang nyata.”(Q.S. An-Nisa:112)

Maha Benar Allah yang telah berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang

dikerjakannya. Dan siapa diantara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mu’minin dan mu’minat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.”(Q.S. An-Nur:11-12)

Bukankah semua ayat Al-Qur’an di atas adalah gambaran “seutuhnya” keadaan kalian, wahai Hizbiyyun?!

Terakhir, alangkah tepatnya jika nasehat Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi Hafidhahullah dibaca oleh Hizbiyyun-Sururiyyun semacam Abu Salma dan orang-orang yang sejenis dengannya:

Saya sungguh heran dengan orang-orang yang membela mereka dan bergaul serta saling berkasih sayang bersama mereka padahal ia mengetahui sebagian penyimpangan mereka. Saya tidak berpendapat lain kecuali bahwa siapa saja yang melakukan seperti itu, tentulah dia berdosa sebagaimana dosanya seseorang yang melihat satu kaum yang memasang ranjau di jalan kaum muslimin untuk menghilangkan nyawa mereka tanpa alasan yang haq, lalu dia diam sehingga meledaklah ranjau itu dan membinasakan kaum muslimin .

Sesungguhnya berdiam diri dari seseorang yang merencanakan tindakan busuk terhadap kaum muslimin dan hendak menjerumuskan mereka di setiap waktu, merupakan pengkhianatan terbesar kepada kaum muslimin. Sedangkan nasehat bagi kaum muslimin di negara Islam maupun nasehat untuk para pemimpin mereka (yakni pemerintah dan ulama) ialah dengan memperingatkan mereka dari tempat-tempat berbahaya sebelum terjadinya. Tidak kita ragukan bahwa mereka juga mengetahui sebagian rencana yang disimpan oleh orang-orang durhaka itu. Hanya saja kita berpendapat bahwa termasuk suatu kewajiban atas kami adalah menunaikan apa yang kami ketahui agar tanggung jawab atas kami terlepas dan semakin jelas dan kuat kesimpulan saat bertemunya dua kabar, Allah Maha Mengetahui niat segala perbuatan.”(Al-Maurid, hal.42)

Masihkah engkau –wahai Hizby Khabits- mampu menggerakan lisanmu untuk berucap atau memegang pena menuliskan kalimat:” :"anna Syaikh Ahmad bin Yahya An- Najmi ahadun min masyaikhina salafiyin, yu’khadz wa yutrak kalamuhu. lianna kulla qowlin siwa an-Nabiy yu’khadz wa yutrak" sebagaimana ketika engkau membantah fatwa Syaikh Yahya Al-Hajuri (akan datang bukti dan bantahannya, Insya Allah) ketika mentahdzir gembong-gembong sururi lokal pujaan hatimu?!

22.4 ABDURRAHMAN AL-KADZAB vs ABDUL HAKIM ABDAT AL-HIZBY

Tentu pembaca masih ingat dengan suara merdu Abdurrahman At-Tamimi Al-Kadzab ketika menceramahi lebih kurang 1000 penuntut ilmu dan para ulama dari berbagai negara di Yordania dalam mensifati lulusan LIPIA Jakarta:”kebanyakan mereka beraqidah salafiyyah…hanya saja manhaj mereka ikhwani…”(Neo-AdzDzakhiirah, Ed.10/Th.II/2004. hal.14).

Apa jawaban kita atas pernyataan Abdurrahman Al-Kadzab ini? Kita persilakan saja Abdul Hakim Abdat (yang dielu-elukan kalangan Sururiyyin lokal sebagai Ahli Hadits –Sururi- Indonesia) untuk melakukan pembelaan terhadap LIPIA DAN membantah secara telak (baca:bersikap kanibal) terhadap rekan seperjuangannya sendiri:

Ketika ditanya tentang LIPIA-Jakarta :”Banyak orang mengatakan bahwa ustadz-ustadz LIPIA berbau Ikhwani ?”

Abdul Hakim : “Tentu, di Jami’ah Islamiyah (Universitas Islam Madinah-pen) di sana banyak juga yang Ikhwani sebagiannya. Di Jami’ah, nggak kepalang tanggung ; LIPIA, ini Jami’ah,di (Ma’had-pen) Syaikh Muqbil juga banyak! Sekarang ini tidak ada yang mungkin, tapi asas LIPIA didirikan itu di atas manhaj Salaf. Saya kenal orang-perorangnya, karena mengontraknya pertama kali gedung dengan paman saya. Sayalah orang pertama yang ada di LIPIA itu!…. Nggak ada, nggak ada sekarang, semua dicampuri dengan itu, HATTA DI MAJELIS SYAIKH MUQBIL, SYAIKH UTSAIMIN, SYAIKH BIN BAZZ….sikap Masyayikh itu. MEMANG KENYATAANNYA SEPERTI ITU, SYAIKH RABI’.”

Dia juga menyatakan :“….Dan dari lembaga ini (LIPIA-pen) keluar anak murid yang ngerti bahasa Arab dan manhajnya bagus, tidak ada satupun pelajaran bahasa Arab yang terbaik di seluruh Indonesia ini selain di LIPIA yang saya tahu”(Kaset Bantahan Abu Mas’ud Terhadap Prinsip-Prinsip Sesat Abdul Hakim Abdat)

499

Garis besar

Dokumen terkait