• Tidak ada hasil yang ditemukan

541benar, namun Al-Quran dan Sunnah-lah yang menjadi kata pemutusnya! Apakah semua itu

bersesuaian ataukah justru bertentangan dengan keduanya?

Berikut sikap para ulama tentang Khawarij, agar tampak jelas betapa “Syaikh Al-Allamah” ini ternyata menyimpang sangat jauh dari petunjuk Nabi .

Ketika menyebutkan berbagai fitnah yang timbul (sebagai tanda-tanda hari Kiamat), Syaikh Yusuf bin Abdullah Al-Wabil menjelaskan tentang munculnya Khawarij dimana terjadi dialog antara mereka dengan Ali .

“Ali berpidato kepada mereka di Masjid Kufah, lalu mereka berteriak-teriak di sebelah masjid “La hukma illallah” (tidak ada hukum kecuali hukum Allah) dan mereka berkata:”Engkau telah berbuat syirik dan berhukum kepada orang-orang serta tidak menghukum dengan Kitab Allah!”

Lalu Ali berkata kepada mereka:”Kalian punya tiga hak kami, yaitu kami tidak akan menghalangi kalian untuk masuk masjid, tidak menghalangi kalian untuk memperoleh bagian harta rampasan, dan kami tidak akan memulai memerangi kalian selama kalian tidak melakukan kerusakan”.

Kemudian mereka berhimpun menjadi satu dan membunuh setiap kaum muslimin yang melewati mereka. Pada suatu waktu Abdullah bin Khabbab bin Art (At-Tamimi, seorang shahabat besar yang lahir pada zaman Nabi lalu diberi nama Abdullah. Dia dan Abdullah bin Zubair adalah dua orang pertama yang dilahirkan pada zaman Islam, lalu dibunuh Khawarij!) bersama istrinya, LALU KAUM KHAWARIJ MEMBUNUHNYA DAN MEMBELAH PERUT ISTRINYA SERTA MENGELUARKAN ANAKNYA YANG ADA DI DALAM KANDUNGAN. Ketika Ali mengetahui hal ini, beliau bertanya kepada mereka, “Siapakah yang membunuhnya?” Mereka menjawab,”Kami semua yang membunuhnya”. Lalu Ali bersiap-siap untuk memerangi mereka dan bertemu mereka di Nahrawan (sebuah negeri dekat Baghdad). Selanjutnya beliau hancurkan mereka hingga tinggal sedikit yang dapat menyelamatkan diri (wahai kaum muslimin, tidakkah anda merasa cemburu dan marah bahwa kaum yang sedemikian kejamnya terhadap shahabiyyun jalil dan istrinya yang disiksa sedemikian biadabnya dengan dibelah perutnya dan dikeluarkan anaknya ternyata oleh “Al- Allamah” Ahmad Ahmad Surkati masih dianggapnya sebagai golongannya!!-pen). Sesungguhnya Nabi sendiri telah memberitahukan akan munculnya kelompok ini di tengah-tengah umat Beliau. Hadits-hadits mengenai masalah ini telah mutawatir, diantaranya Al-Hafidh Ibnu Katsir menyebutkan lebih dari 30 hadits dalam kitab-kitab Shahih, Sunan dan Musnad (lihat Al-Bidayah wan Nihayah 7:290-307). Diantaranya diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri , ia berkata: Rasulullah bersabda:”Akan muncul satu golongan yang keluar dari kalangan kaum muslimin, mereka akan dibunuh oleh golongan yang lebih dekat kepada kebenaran diantara dua golongan” (Shahih Muslim, Kitab Az-Zakat, Bab I’tha’ Al-Muallafah wa Man Yukhafu ‘ala Imanihi, 7:168)

Dan diriwayatkan pula dari Abu Sa’id Al-Khudri , bahwa ketika ia ditanya tentang Al- Haruriyah, dia menjawab:Saya tidak tahu apa Al-Haruriyah itu, tetapi saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: “Akan muncul di kalangan umat ini –Beliau tidak mengatakan sebagian dari mereka- suatu kaum yang kamu pandang rendah shalatmu bersama mereka. Mereka membaca Al-Qur’an, tetapi bacaannya tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari Ad-Din seperti keluarnya (melesatnya) anak panah dari busurnya” (Shahih Bukhari, Kitab Istitabatul Murtaddin wa Mu’anidin wa Qitalihim, Bab Qathlil Khawarij wa Mulhidin ba’da Iqamatil Hujjah ‘alaihim, 12:283).

Nabi menyuruh memerangi kaum Khawarij dan menjelaskan bahwa orang yang membunuh mereka mendapat pahala. Ini menunjukkan betapa rusaknya golongan ini, betapa jauhnya dari Islam, betapa besar bahaya yang ditimbulkan terhadap umat Islam ini dengan berbagai fitnah dan kegoncangan yang ditimbulkan. Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Ali , ia berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda : “Akan muncul pada akhir zaman suatu kaum yang masih muda usianya dan dangkal pengetahuannya. Mereka mengucapkan sebaik-baik perkataan makhluk, tetapi iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Maka dimana saja kamu menjumpai mereka, bunuhlah, karena dalam membunuh mereka terdapat pahala bagi siapa saja yang membunuhnya pada hari kiamat” (Shahih Bukhari 12:283; Shahih Muslim, Kitab Az-Zakat, Bab At-Tahridh ‘ala Qatli Al-Khawarij, 7:169).

Imam Bukhari berkata: “Ibnu Umar memandang mereka sebagai makhluk Allah yang paling buruk46. Beliau berkata:”Sesungguhnya mereka suka memutarbalikkan fakta, yaitu menempatkan ayat-ayat yang turun berkenaan dengan orang kafir, mereka jadikan untuk orang-orang mukmin” (Shahih Bukhari, Kitab Istitabat Murtaddin, Bab Qathl Al- Khawarij, 12:283. Ibnu Hajar berkata, “sanadnya shahih”, Fathul Bari 12:222286)

Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata:”Bencana mereka besar sekali dan meluas sampai kepada I’tiqad mereka yang rusak, lalu mereka menolak hukuman rajam bagi pezina muhshan, memotong tangan pencuri sampai ketiak, mereka wajibkan shalat bagi wanita yang sedang haid, mereka kafirkan orang yahg meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar bagi yang mampu, dan bagi yang tidak mampu mereka anggap telah melakukan dosa besar, orang yangmelakukan dosa besar diperlakukan sebagai orang kafir. Mereka tahan harta orang- orang dzimmi dan mereka tentang (halangi) dan mereka rusak orang yang menisbathkan diri kepada Islam dengan membunuhnya, menawannya dan merampas hak serta miliknya” (Fathul bari 12:285).

Dan kaum Khawarij ini akan senantiasa ada sehingga orang belakangan dari kalangan mereka bertemu Dajjal. Dalam suatu hadits dari Ibnu Umar disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:” Akan muncul suatu generasi yang membaca Al-Qur’an tetapi bacaannya tidak melampaui tenggorokan mereka. Dan setiap muncul satu generasi pasti dipotong” Ibnu Umar berkata: Saya mendengar Rasulullah mengatakan :”setiap muncul satu generasi pasti dipotong” lebih dari dua puluh kali, “sehingga akan muncul Dajjal di daerah mereka” (Sunan Ibnu Majah dalam Mukadimahnya, Bab Dzikr Al-Khawarij 1:61, hadits nomor 174. Hadits tersebut adalah Hasan. Periksa Shahih Al-Jami’ Ash-Dhaghir, Al-Albani 6:362, no.8027).

(Asyratus Sa’ah, Syaikh Abdullah bin Yusuf Al-Wabil,MA, Maktabah Ibnul Jauzi, Cetakan pertama, 1409H/1989M).

Maka kenyataan ini tidaklah “membelalakkan mata” kecuali terhadap Abdurrahman Tamimi dan kelompok Hizbiyyinnya. Sekian tahun mereka memupuk rencana dan makar, memasukkan racun, matan dan sanad Hizbiyyahnya kepada Masyayikh Yordan, mempermainkan mereka dengan memberikan gambaran-gambaran -palsu- betapa di Indonesia pernah hidup seorang Ahmad Ahmad Surkati As-Sudani yang “…dakwah beliau telah mempersiapkan jalan untuk kepada dakwah salafiyyah yang murni…” (ibid, hal.14). Berulangkali mereka datangkan para Masyayikh tersebut untuk mengecoh umat –atas kesederhanaan alur berpikirnya- bahwa kalau mereka ini adalah hizby sebagaimana yang dikatakan oleh salafiyyin, maka tentu para Masyayikh tersebut tidak akan mau hadir mendatanginya!! Tetapi bukti yang kita ungkapkan –Alhamdulillah- telah membungkam kekejian jalan pikirannya!! Bagaimana Ahlussunnah dapat menerima “Seorang Syaikh Salafiyyin” (baca:Ahmad Surkati As-Sudani) yang memiliki keyakinan bahwa Syi’ah Rafidhah adalah golongannya sementara mereka adalah kaum yang paling besar permusuhannya terhadap Islam dan kaum Muslimin?! Mengkafirkan seluruh shahabat Nabi (kecuali beberapa orang)!! Mensifati para shahabat sebagai orang-orang yang haus kekuasaan dan rakus akan duniawi!! Merubah ayat-ayat Al-Qur’an!! Bagaimana pula Ahlus Sunnah dapat mengakuinya sebagai orang yang shalih, penyeru dakwah Tauhid (sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh Al-Kadzab di hadapan ulama Yordan) sementara dia meyakini bahwa Khawarij yang telah mengangkat pedang terhadap kaum muslimin serta menghalalkan darahnya adalah golongannya!!

Demi Allah wahai Abdurrahman Tamimi Sang Pendusta!! Ahlussunnah berlepas diri dari ucapan “Syaikh Salafiyyin” engkau !! Maka ingatlah betapa dirimu telah melafadzkan sumpah laknat dalam teks acara mubahalah engkau yang menyimpang itu!! Siapakah yang berdusta, wahai pendusta?! Semoga Allah memberikan hidayahNya kepadamu dan 46

Adapun di sisi Surkati dan dakwah Pan-Islamismenya? Syaikh Salafiyyin? Yang telah mentauhidkan masyarakat negeri ini? Yang meluruskan garis perjuangan? Berdakwah kepada Al-Kitab dan Sunnah? Tentu dia telah berkata:”..Kharijiyna!”. Na’udzubillah minadh Dhalal.

Sungguh suatu hal yang aneh bahwa orang yang sedemikian terhormat dengan gelar Syaikh Salafy, yang memiliki kelebihan dan keistimewaan dalam menyeleksi hadits-hadits dhaif dan palsu ternyata telah menjadikan anak cucu Dzul Khuwaishirah (Kakek moyangnya Khawarij) sebagai anggota kelompok Hizbul Irsyadnya dengan ucapannya yang mantap….Kharijiyna!! Adakah Syaikh Salafy yang tidak pernah mendengar nama Dzul Khuwaishirah yang padanya ada keutamaan langsung dari Nabi untuk membunuh Kilabun Naar-Anjing-Anjing Neraka keturunannya?! Apakah yang melandasi Syaikh Salafy ini untuk bangkit berupaya mempersaudarakan dakwahnya dengan Kilabun Naar?! Kesemuanya ini merupakan bukti tak terbantahkan yang menunjukkan bahwa di dalam manhaj dakwah Syaikh Salafy ini ada “suatu tumor ganas” yang membinasakan umat yang

543

Garis besar

Dokumen terkait