• Tidak ada hasil yang ditemukan

481bermajelis dengan Syi’ah Dan pernah ada seorang kuwaitiy datang ke

kantor Ihya’ At-Turots cab.Jahra (beliau datang langsung kepada Mudir IT Cab.Jahra,Farhan ’Ubaid) untuk menanyakan isi kaset dengan judul "Aqwal ulama’us sunnah fii abdur rahman abdul khaliq".apa jawabnya:Dengan terang si Farhan ini membela Abdur Rahman Abdul Khaliq. Kami beritahukan pula kepada antum bahwa ada seorang kuwaitiy yang telah mengumpulkan data tentang Ihya’ At-Turots,Insya Allah beliau akan memberikan copynya kepada kami setelah daurah Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizahullah”.

(jawaban Abdurrahman Sarijan kepada email Abu Salma <abu amman@yahoo.com>

Demikianlah kalau kecongkakan telah membutakan mata maka saksi dan kebenaranpun hanyalah sampah semata, tiada guna. Tiada memudharatkan dakwah (Hizbiyyahnya!) sama sekali!! Inikah slogan orang yang mengaku cinta kepada kebenaran dan ahlinya?! Allahul Musta’an.

Dan tidakkah engkau punya sisa-sisa rasa malu betapa dirimu sendiri yang menyebarkan artikel nasehat Syaikh Rabi’ Hafidhahullah yang menasehati internet-internet yang dikelola oleh salafiyyin agar tidak memuat artikel-artikel yang ditulis oleh orang-orang yang hanya menggunakan nama samaran/kunyah saja wahai Abu Salma? Dan tidakkah engkau berkaca betapa dirimu selalu berlindung di balik nama kunyahmu?! Bahkan nama situs internetmu sendiri adalah saksi yang membungkam tulisanmu sendiri?!! Ibrah apa yang sebenarnya engkau inginkan kepada pembaca artikelmu sementara dirimu sendiri sedikitpun tiada mau mengambil faedahnya? [Catatan, paska tulisan ini terbit, Abu Salma tergugah menampakkan jatidirinya, lihat Open House bersama Rachdie-ed]Allahul Musta’an, alangkah sedikitnya rasa malu itu.

Dan janganlah engkau mengada-ada terhadap Salafiyyin ketika menulis: Jika antum duduk di masjid Muhammadiyah, maka antum hizbi!!!

> jika antum duduk di masjid DDII, antum hizbi!!!

> jika antum mengucapkan salam kpd ustadznya NU, maka antum ahlul bid’ah!!!

> Jika antum duduk di masjid Al-Irsyad, hatta mbahas kitabnya syaikh Muqbil, > HIZBI!!!

> Subhanalloh...

> Sungguh indah sekali ’manhaj’ ini... sedikit-2 menvonnis hizbi mubtadi’...”

(email Abu Salma <abu amman@yahoo.com> kepada Abdurrahman Sarijan di Kuwait) Betapa lihainya dirimu ketika menisbatkan pemikiran di atas yang sesungguhnya berasal dari “reka daya akalmu sendiri” kemudian engkau nisbatkan sebagai bagian dari sikap dan perbuatan Salafiyyin? Tidaklah terlintas sedikitpun di benak kita apalagi terucap keluar dari lisan kita apa yang engkau tuduhkan di atas! Apakah engkau sudah mulai menikmati dan meresapi taktik dusta dan kecurangan ilmiyyah dari “Asy-Syaikh” Abu Auf Abdurrahman At-Tamimi As-Salafy?! Inikah sikap gagah berani dan jantan? Inikah amanah dan kejujuran? Dan jangan engkau mencoba membakar emosi dan melibatkan kaum Muslimin yang telah kalian tipu mentah-mentah dengan jaringan dakwah Hizbiyyah- Dustaiyyah untuk melindungi para da’i petualang dinar dan pelancong manhaj, wahai Abu Salma!? Tidakkah engkau amati secara cermat bahwa kita sedang berbicara tentang pembesar-pembesar Hizbiyyah penipu umat? Da’i-da’i kaki tangan muassasah Hizbiyyah?!

Kita sedang berbicara tentang Muhammad Khalaf As-Sururi Al-Hizbi, Yazid Jawaz, Aunur Rafiq, Abdul Hakim Abdat, Direktur Sururi Abubakar M Altway, Zainal Abidin, Muhammad Yusuf Harun, Agus Hasan Bashari, Abdullah Hadrami, Abdurrahman Tamimi Mubarak Bamu’allim, Ainul Haris, Ahmas Faiz A-Sunnah, Abu Nida’, Abu Ihsan, Abu Umar Basyir, Abu Haidar, Abu Qatadah, Abdurrahman Abdul Khaliq, Yusuf Baisa, Farid Okbah Takfiri-Ba’asyiry, Mudzakir Arif Al-Ikhwany, dan petinggi Ikhwanul Muslimin kalian! Dan engkau hendak mengecoh umat bahwa mereka ini hanyalah orang-orang yang sedang duduk-duduk di masjid Muhammadiyah, duduk-duduk di masjid DDII, duduk-duduk di Masjid Al-Irsyad, wahai Abu Salma?

Bahkan lebih jauh dari itu, mereka ini adalah corong-corongnya kesesatan sebagaimana bukti-bukti yang kami ungkapkan! Dan jangan pula lupa bahwa dirimu adalah penyambung lidah mereka!! Corong dan Pembela mereka! Pembela Ahmad Surkati Sang Pengagum Al-Afghani Al-Ibrani Ar-Rafidhi agen rahasia Yahudi Freemasonry sebagaimana pengakuanmu sendiri:

>”Adapun kami mengatakan, bahwa mereka adalah ulama kami, ulama sunnah, ulama > salafiy, namun mereka jatuh kpd kesalahan ini dan itu”.(ibid)

Bukti di bawah inikah -ya Hizby fanatik!- yang engkau katakan bahwa mereka hanya duduk- duduk di Masjid?

Program Diklat Tauhid Yang Ketiga, yang diadakan olehALSOFWA. Yaitu pada tanggal 07 - 12 Rabi’ul Awwal 1420H, bertepatan dengan tanggal 21 - 26 Juni 1999M di Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Makassar, Sulawesi Selatan (sekitar 2000 km dari Jakarta ke arah Timur laut).

Aunur Rofiq Ghufron (Alumni Univ. Malik Su’ud Riyadh, KSA dan sekaligus Mudir Ma’had Al- Furqan, Gresik), Agus Hasan Bashari, Lc., M.Ag.; Muttaqin Sa’id, Lc; Anwar Harum, Lc; Mudzakir Arif, Lc; Muhammad Shafwan, Lc; Muhammad Arif, Lc; Ust. Masrur Zainuddin, Lc (Mudir Yayasan Al-Muwahhidin, Makassar); Ainul Haris Umar Thayyib, Lc. Jangan engkau pura-pura tidak mengenal Aunur Rofiq ! Ainul Haris Nida’ul Fitnah ! Agus Hasan Bashari! Sedang apa mereka di Markas gembong Ikhwani ya Hizby?! Di Masjid besar dan megah yang berkapasitas 1000 orang hasil bantuan Ihya’ut Turots Al-Kuwaity melalui Al-Haramain Indonesia!! Hanya duduk-dudukkah?! Tidak! Mereka sedang mendidik saudara-saudara rifqan dan mawaddah kalian, kader-kader Hizbiyyun-Ikhwaniyyun! Kalau hanya ingin duduk- duduk seperti yang engkau katakan, buat apa mereka terbang sampai ke Maccopa nun jauh di sana? Adakah yang akan mempercayai akal bulusmu wahai Abu Salma?! Allahu yahdikum.

Belum selesai episode tragismu, selanjutnya engkau sejajarkan kesalahan ulama Salafy-mu ini sebagaimana kesalahan A’immah Ahlus Sunnah wal Jama’ah sekaliber Ibnu Hazm Rahimahullah, Imam Nawawi Rahimahullah, bahkan Al-Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah!! Kenapa Hasan Al-Banna tidak engkau berikan pula “amnesti” sebagaimana Surkati yang sedang engkau perjuangkan?! Bukankah dakwah keduanya sama persis?! Di lingkungan masyarakat yang nyaris sama, penuh dengan ke”sufi”an dan kesyirikan?! Sama- sama terobsesi dengan Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi Al-Masuny?! Tujuan dakwah yang sama?! Wihdatul firqah, Pan Islamisme, Khurafiyna! Syi’iyna! Kharijiyna! Adapun Wahhabi? …Musyaddid!!

Apakah dakwah Al-Hafidz, Ibnu Hazm, An-Nawawi Rahimahumullah memberikan wala’nya kepada Khurafiyyun-Syi’iyyun-Kharijiyyun dan menggelari Ulama Tauhid sebagai Musyaddid sebagaimana dakwah “kasih sayang” ‘Syaikh Salafy’ Surkati?

Cobalah kalian bercermin, Ihya’ut Turots yang telah menyebarkan malapetaka telah kalian bela “mati-matian”!! Para da’inya serta orang-orang yang terlibat dengannya dalam memecahbelah umat ini kalian bela dan kalian promosikan kepada umat sebagai Du’at Salafiyyin! Adapun orang-orang yang mengungkap berbagai kejahatannya? ….Haddadiyyin adalah gelar yang tepat untuk mereka!! Kalian lupa bahwa para ulama besar Ahlussunnah yang sedang kalian sandingkan dengan ‘Syaikh Salafy’ As-Sudani ini tidaklah pernah menjadi Syaikhnya para pejabat penjajah kafir!! Tidak pernah menjadikan firqah sesesat Syi’ah yang dikafirkan para ulama sebagai golongannya!! Tidak pernah memiliki anggapan bahwa Khurafiyyun sebagai anggota aliansi dakwahnya!! Tidak pernah menjadikan Anjing-Anjing Neraka sebagai patner dakwahnya!! Ini semua adalah malapetaka!! Ini semua telah menjungkirbalikkan, memporak-porandakan dan menghancurleburkan Al-Wala’ wal Bara’!!

Tidaklah diserukan kecuali oleh orang yang sangat jahil terhadap Islam kalaulah bukan orang yang sangat jahat terhadap Islam dan kaum Muslimin!! Padahal ketiga firqoh tersebut merupakan pokok-pokok kesesatan yang dipahami kesesatannya!! Lagipula, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, negeri beliau dijajah oleh orang-orang kafir. Apakah beliau mencari selamat dengan menjadi Syaikhnya penjajah? Bagaimana mungkin orang yang diberi gelar sebagai “Syaikh Salafy” sampai memiliki pemahaman sedenikian parahnya? Allahul Musta’an betapa Ibnu Hajar, An-Nawawi dan Ibnu Hazm harus dipaksa bersanding dengan orang yang seperti ini!! Sekali lagi,Allahul Musta’an.

Hati-hati, jangan coba-coba menyingkap kesesatan Syaikh Salafi yang satu ini yang merangkap sebagai Syaikhnya penjajah kafir Belanda, kalau tidak ingin dicap sebagai….Muqallid dan Haddady.Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Dan hal ini cukup sebagai bukti betapa diri kalian ternyata tidak mampu untuk mengukur tingginya gunung dan dalamnya lautan!! Ternyata kalian tidak mampu untuk membedakan mana gunung tinggi yang menjulang ke angkasa dan mana pula gundukan pasir yang menunggu tiupan angin untuk menyebarkannya berserakan kemana-mana!

483

Lalu apa yang melatarbelakangi keilmiyyahan kalian sehingga marah membabi- buta ketika As-Surkati dan penyimpangan-penyimpangan dakwah Hizbul Irsyadnya diungkapkan kepada umat kemudian kalian menuduh pengungkapnya sebagai Haddadiyyin seolah-olah Syaikh As-Sudani memiliki kedudukan dan kehormatan yang sama sebagaimana Al-Hafidz dan ulama lainnya?16

Amboi…

Betapa tingginya mata kaki itu…

Alangkah rendahnya gunung yang menjulang di bawah telapak kakinya!

Abu Salma, sungguh kami tahu bahwa sebanyak apapun “cermin” Hizbiyyah kalian yang kami hadapkan kepadamu, tetapi tiada memiliki arti apapun bagimu (Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un) sebagaimana ucapanmu sendiri :

>Adapun apa yg antum utarakan ttg Al-Irsyad dan ’tetek bengek’nya plus > menyebarnya Majalah as-Sunnah dll ke Kuwait, itu bukanlah hujjah ’alaina > yang memudharatkan dakwah sama sekali17,sebagaimana Syaikh Muhammad Khalifah > At-Tamimi, dosen Univ. Islam Madinah, salah seorang teman dekat dan akrab > Syaikh Abdur Razaq bin Abdil Muhsin al-Abbad al-Badr, mendirikan Mu’assasah > Ta’limiyah Tarbawiyah di Universitas Islam Madinah, dengan websitenya > www.mediu.org dimana pendanaan mayoritasnya adalah dari Ihya’ at-Turots, yg > mana yayasan ini mencetak kitab-2 salafiyah sebanyak-2nya dan disebarkan ke > thullab di sana. Apakah antum fatwakan haram dan antum katakan beliau atau > yayasan ini adalah yayasan hizbiyah?!! (ibid)

Belum selesai “pertunjukan berkelit dan bersilat lidah” dari fanatikus Irsyadi ini. Saudaraku sekalian, antum semua telah membaca berbagai penyelewengan yang dilakukan oleh Surkati dan Hizbul Irsyadnya, di masa-masa yang lalu maupun masa sekarang ini, bahkan kami menyimpan bukti (berupa gambar/foto) bagaimana mereka mengekploitasi anak-anak di panggung pertunjukan sebagai “peragawati cilik”, ikhtilat, pemilihan Salafy Demokrasi Jawa Timur yang akhirnya dimenangkan oleh kepercayaan Masyayikh Yordan di negeri ini (Chalid Bawazer) sebagai pimpinan wilayah Al-Irsyad. Semunya terpampang di majalah Info Al Irsyad, situs engkau www.infoalirsyad.com. Puluhan atau bahkan ratusan pasang mata dari irsyadiyyin menyaksikannya, sementara Chalid Bawazer ketua PW Al Irsyad yang menerbitkan majalah Info Al Irsyad. Sementara Abu Salma duduk di Lajnah Dakwah PC Al Irsyad Surabaya, tempat majalah tersebut diterbitkan !

Kita ingatkan lagi, sebagaimana bukti sebelumnya, pernah Abu Salma ditanya mengenai keanehan-keanehan komunitas Salafy-Irsyadi :

Anti Sururi July 5th 2005 05:18:14 AM

Judul Komentar : Al-Irsyad Asal : Jawa

Komentar: Kalo’ antum merasa sebagai salafiyun koq kenapa masih berlemah-lembut dengan hizbi Al Irsyad yang pro Demokrasi, pro Partai dan Penyimpangan lainnya?? Bahkan masih duduk di majelis mereka??Allahu yahdik!!!

--- Tanggapan

16

Salah besar jika kalian mengira bahwa anak-anak ingusan ini yang mentabdi’ As-Sudani!! Apalah artinya si miskin ini? Tantangan kalianlah (Saudaraku kaum Muslimin, lihat lagi kesombongan mereka yang menjulang menembus awan berupa teks tantangan kepada segenap kaum Muslimin di awal-awal pembahasan) yang menggugahnya untuk membuka lembaran-lembaran sejarah dakwah Pan-Islamisme As-Sudani di negeri ini!! Rifqannya dengan gembong besar PKI di masanya!! Maka, jangan salahkan “bunda” yang mengandung!! “Ayah” sendirilah yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya!!

17

Allahumma Ya Allah, jauhkanlah kami dari kesombongan dengan menentang Al-Haq, jangan dekatkan kami kepada Hizbiyyah yang membinasakan dan mudahkan kami untuk menerima nasehat kebaikan dan kebenaran. Amin.

Dengan tertawa ana berkata : "la an Allaha an yahdiyakum"... sudah bosan ana ditanya demikian ini, dan terakhir kali ana katakan : Ma’as Salamah atas kejahilan dan kebodohan antum...18 semoga Allah menambah ilmu dan hikmah kepada antum... Nas’alullaha Salamah wa ’Afiyah

Apakah engkau hendak mengecoh kaum Muslimin dengan “dalil shahih”mu ini?! Dan bukankah alasan shahihmu ini merupakan hasil dari hakekat nyata keburukan dan kerusakan dakwah Hizbiyyah-Surkatiyyah?! Menutup mata dan membuta-babi dari berbagai bukti kesesatan dan kejahatan koalisi dan kolonisasi Hizbiyyah!!19 Engkau hendak membenturkan Syaikh Muhammad Khalifah At-Tamimi seorang dengan puluhan Masyayikh Salafiyyin semisal Syaikh Bin Bazz Rahimahullah, Syaikh Al-Albani Rahimahullah, Syaikh Utsaimin Rahimahullah, Syaikh Muqbil Rahimahullah, Syaikh Shalih Fauzan Hafidhahullah, Syaikh Ahmad An-NajmiHafidhahullah, Syaikh Abdul Muhsin Al-AbbadHafidhahullah, Syaikh Rabi’ Hafidhahullah, Syaikh Muhammad bin Hadi Hafidhahullah, Syaikh Khalid Ar-Raddadi Hafidhahullah dan masih banyak lagi Masyayikh Salafiyyin lainnya yang telah bangkit menyingkap dan membungkam kesesatan gembong Ihya’ut Turots, Abdurrahman Abdul Khaliq dan kroni-kroninya secara ilmiyyah?!

Apakah kedekatannya dengan Syaikh Abdurrazaq Hafidhahullah dapat menjadi hujjah di sisi Ahlus Sunnah bahwa kebenaran ada di pihaknya?! Dulu masih segar dalam ingatanmu (sebagaimana engkau haturkan fitnah terhadap orang yang engkau katakan mantan LJ lulusan Madinah yang ada di Malang yang gencar mentahdzir Ihya’ut Turots) ternyata dia mengirimkan kitab-kitabnya ke Indonesia dengan kontainer dari hasil mengambil dana dari Ihya’ut Turots20. KALAU MEMANG INGATANMU MASIH SEGAR, kenapa tidak engkau menjelaskan kronologis kejadiannya sehingga umat dapat memahami secara utuh dan lengkap?! Ataukah ada kelihaian dan kecurangan dalam ingatanmu untuk mengecoh dan mengelabui kaum Muslimin, wahai pejabat setingkat Camat dalam lajnah Dakwah di PC Al Irsyad Surabaya ?

Kenapa tidak engkau sebutkan –dalam ingatanmu yang masih segar itu- bahwa Syaikh Muhammad Khalifah menawarkan langsung kepada Ustadz Dzul Akmal bahwa ada dana HANYA UNTUK SALAFIYYIN (Indonesia)?! Kenapa tidak engkau jelaskan kepada umat bahwa tawaran KHUSUS inilah yang membuat asatidzah ketika itu menerima bantuan tersebut dengan penuh syukur untuk mengirimkan kitab-kitab mereka ke Indonesia?!

Kenapa –dalam ingatanmu yang masih segar itu- tidak engkau jelaskan secara rinci bahwa "kitab-kitab" mantan LJ yang ada di Malang itu jumlahnya 3 karton?!

Kenapa –dalam ingatanmu yang masih segar itu- tidak engkau jelaskan bahwa setelah dari lantai 3 Asrama (Mahasiswa Madinah) mereka bersusah payah mengangkut kitab-kitab tersebut dan Salafiyyin telah selesai memasukkannya ke dalam kontainer barulah mereka dikagetkan oleh para Hizbiyyun yang berdatangan dan memasukkan pula kitab-kitab mereka kedalamnya?!

Kenapa –dalam ingatanmu yang masih segar itu- tidak engkau jelaskan bahwa –begitu mengetahui kejadian ini- Salafiyyin marah dan terjadi keributan dan pertengkaran dengan Hizbiyyun tersebut?!

Kenapa pula tidak engkau jelaskan bahwa Salafiyyin bergegas mendatangi Syaikh Muhammad Khalifah mengadukan persoalan ini?!

18

YaSubhanallah, bagi Abu Salma, mengingkari kemungkaran dan penyelewengan adalah suatu bentuk kejahilan dan kebodohan!! Ikut larut dan membela kebatilan adalah bukti ilmu dan hikmah!! Demi Allah, ini adalah bukti terang benderang bahwa bukanlah kebenaran yang dia cari selama ini!! Hizbiyyah dan kebinasaan yang dia bela!Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

19

Fanatisme yang tercela adalah ialah terus-menerus berada di atas kebatilan dengan disertai pengetahuan akan kebatilannya itu untuk kesombongan, penentangan dan pembelaan kepada individu tertentu atau untuk kelompok tertentu baik di atas kebenaran atau kebatilan dan ini merupakan perkara kejahiliyyahan.

Penyair mereka berkata: Bukanlah aku…

Kecuali sebagian dari prajurit

Jika tersesat niscaya akupun ikut tersesat Jika prajurit itu mendapatkan petunjuk

Niscaya akupun mendapatkan petunjuk (Syarh Masa’ilul Jahiliyyah, Syaikh Shalih Al-Fauzan, Penjelasan poin ke 93) 20

Abu Salma berkata:” masih teringat, seorang ustadz di Malang, mantan LJ alumni madinah yang getol mentahdzir IT dan du’at Indonesia yg terkait dengannya, namun dia sendiri ketika mengirimkan kitab-2 dengan kontainernya dari Jamiah,DARIMANA DIA DAPATKAN FULUSNYA?? TIDAK SYAK LAGI BAHWA DIA MENGAMBILNYA DARI IT...” (From: Abu Salma <abu_amman@yahoo.com> Date: 25-Aug-2005 12:42Subject:

485

Garis besar

Dokumen terkait