• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKAR DAN PENGKHIANATAN SURURIYYUN-IKHWANIYYUN TERHADAP KAUM MUSLIMIN SERTA UPAYA MEREKA

Dalam dokumen PERAN HIZBIYYIN DALAM DAURAH MASYAYIKH YORDAN (Halaman 117-119)

DALAM MENIPU & MEMPERMAINKAN MASYAYIKH URDUN

Sampai saat ini, Daurah Masyayikh Yordan yang mereka selenggarakan telah berlangsung 5 kali :

Daurah I: 9-13 Pebruari 2001 atau 15-19 Dzulqa’dah 1421 Daurah II: 17-21 Maret 2002 atau 3-7 Muharam 1423 Daurah III: 25-29 Juni 2003 atau 24-28 Rabiutstsani 1424 Daurah IV: Desember 2004 atau Syawal 1425

Daurah V: 14 sore-18 Pebruari 2006

Mereka katakan bahwa salah satu bukti kecintaannya terhadap dakwah Salafiyyah dan Ulamanya adalah bukti upaya mereka berkali-kali mendatangkan murid-murid Ahlul Hadits, Syaikh Al-Albani dari Yordania!

Mereka katakan pula bahwa kesediaan hadir Masyayikh Yordan adalah salah satu bukti keSalafiyyahan mereka!

Merekapun tidak lupa menyatakan bahwa:"Kalau benar tuduhan kalian bahwa kami adalah Hizby-Sururi, apakah mungkin Hizbiyyin-Sururiyyin mau repot-repot (dengan mengeluarkan tenaga dan biaya yang tidak sedikit) mendatangkan ulama-ulama Ahlussunah untuk memberikan nasehat dan bimbingan dalam acara Daurah Masyayikh?!

Abdurrahman Tamimi berkata penuh percaya diri (seolah-olah kedoknya tiada diketahui): ”Sungguh kita telah merasakan manfaat daurah-daurah kita ini dan para dai juga telah banyak mengambil pelajaran darinya hingga banyak orang-orang yang marah tapi ribuan orang banyak yang mengambil faedah darinya. Dan daurah ini merupakan salah satu sebab tersebarnya dakwah yang diberkahi ini di negeri kita hingga membuat murka orang-orang harakah, takfiriyyin, sufiyyin serta para pengaku salafiyyah. Mereka semua menjerit, mengeluh dan menujukan tuduhan-tuduhan dusta lagi palsu kepada para ulama serta dai-dai salafiyyah. Setiap orang yang tidak bergabung dengan mereka dijuluki tidak paham waqi’/fakta, dan para ulama dituduh dengan tuduhan dusta, menjauhkan manusia dari mereka, mencaci serta meendahkan ulama. Demikian jembatan yang memanjang dari celaan dan cercaan kepada para ulama umat ini.”( Muqaddimah Daurah Ke – 5 Oleh Ust Abdurrahman at-Tamimi, Salafindo.com)

Kalaulah tuduhan itu adalah tuduhan dusta dan fitnah, tentulah bukan bukti ilmiyyah yang diserta. Bukankah begitu bapak direktur?

Syaikh Muhammad Musa Nashr berkata:

"Ini saatnya bagi seorang Muslim untuk berfikir dengan akalnya dan menggunakan akalnya secara baik dan meninggalkan taklid. SUATU HAL YANG MEMBUAT SAYA HERAN ADALAH, APAKAH KALIAN MEMPERCAYAI BAHWA ORANG-ORANG YANG TERLIBAT DENGAN HIZBIYAH AKAN MENCINTAI ULAMA DAN MURID-MURID MEREKA? APAKAH MEREKA AKAN MENGUNDANG MURID-MURID YANG TELAH BELAJAR KEPADA ULAMA-ULAMA BESAR INI, SUPAYA HADIR DAN MEMBERIKAN CERAMAH? Apakah kalian mempercayai hal ini?? Hal ini adalah dua hal yang saling berlawanan yang tidak mungkin dapat bersama"

(Nasehat Syaikh Ali Hasan Dan Syaikh Musa Nashr Ketika Dauroh Di Masjid Brixton, Abusalma.blogspot.com)

Kita katakan:

Mungkinkah ya ikhwah bahwa orang-orang yang terlibat Hizbiyyah akan mengundang murid- murid ulama besar supaya hadir dan memberikan ceramah?! Dan mungkinkah ya Ikhwah bahwa hal itu adalah bukti kecintaan mereka terhadap dakwah Salafiyyah dan ulamanya?! Kita akan melihat bukti kepastiannya....dan bukan kemungkinannya!!! Yang jelas, bukti kehadiran Syaikh Salim di Markaz Dakwah Jum’iyyah Hizbiyyah Ihya’ut Turots cabang Jahra Kuwait dan di kesempatan lainnya bintang tamu berikutnya (baca:guest star) adalah Abu Ishaq Al-Huwaini (bukti riil berupa foto spanduk ”selamat datang” terlampir, nama file abiishaq-at-turats.JPG) di tempat yang sama merupakan satu poin jawaban yang telak bahwa

Fakta yang kita pegang adalah bukti yang Pasti (dan bukan lagi kemungkinan!) bahwa Hizbiyyin terbukti telah mendatangkan dan mengundang murid-murid ulama besar supaya hadir dan memberikan ceramah untuk melegalkan dakwah Hizbiyyahnya!!

Beberapa kejadian "unik" Pasca Daurah Masyayikh Yordan ke-1 di Indonesia sejak bulan Dzulqa’dah 1421/Februari tahun 2001 (terakhir, Sururiyyun mengadakannya pada bulan Pebruari 2006). Ma’af jika beberapa kejadian harus kami ulang karena untuk memudahkan penekanan waktu dengan kedatangan Masyayikh Yordan ke Indonesia/Markaz mereka. 1. Al-Irsyad mengadakan Daurah para da’i secara marathon di 5 pulau (Madura:28 Dzulhijjah 1421H s/d 1Muharram 1422H; Lombok:2 s/d 5 Shafar 1422H, Irian Jaya:17 s/d 20 Shafar 1422H; Banda Aceh: 2 s/d 5 Rabiul Awal 1422H; Banjarmasin: 28 Rabiuts Tsani s/d 2 Jumadil Ula 1422H) yang diisi oleh Quartet Hizbul Irsyad: ABDURRAHMAN TAMIMI (pemegang Surat Kuasa 4 Masyayikh Yordan, ketika itu baru memegang Surat Kuasa dari Syaikh Salim dan Syaikh Ali Hasan), MUBARAK BAMU’ALIM (wakilnya di Ma’had Al-Irsyad), FARID OKBAH (Takfiri Ketua Majelis Dakwah Al-Irsyad) dan YUSUF BA’ISA65 (wakil Ketua Majelis Dakwah Al-Irsyad) (alirsyad-alislamy.or.id_majelis-dakwah_pelatihan-da’i.htm)

Catatan penting:

Abdurrahman Tamimi dan Mubarak Bamu’alim mendatangkan Masyayikh Yordan bulan Februari 2001. HANYA SATU BULAN SETELAH ITU, MEREKA SUDAH BERANI berkeliling Indonesia bersama gembong Sururi yang menerjemahkan dan menyebarkan selebaran keji Syayiji (Yusuf Utsman Baisa) dan Takfiriyyun Farid Okbah untuk mentraining dai-dai Al- Irsyad-plus!! Apakah kita masih percaya dengan "bualan mereka" bahwa Si Pembesar Hizby tidak kenal dan tidak memiliki hubungan "kekerabatan"(baca:manhaj!) dengan Farid dan Yusuf?

Ingatlah pula wahai saudaraku bahwa Farid ini juga menyebarkan "virus" bahwa Salman Al- Audah dengan buku terkenalnya Al-Firqatun Najiyah adalah Ahlussunnah!! Dia juga merujuk pada pendapat Hasan Al-Banna ketika membahas Ciri-ciri Ahlus Sunnah!!Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Kedok Ketua Majelis Dakwah Al-Irsyad ini terbongkar ketika menulis artikel "Siapakah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah Yang Sebenarnya?", dipublikasikan pada Tuesday, 06 May 2003 di situs LDATA Ikhwanul Muslimin

(aldakwah.org/modules.php?name=News&file=article&sid=274). Artinya sudah 2/3 kali ya Ikhwah Hizbul Irsyad-nya Surkati mendatangkan Masyayikh Urdun dan Nakhoda Dakwahnya masih memiliki "nafsu Hizbiyyah" yang keterlaluan sehingga berani menjadikan Salman Al- Audah si gembong besar Sururiyyun Internasional lapis pertama sebagai rujukan ciri-ciri Ahlussunnah!!

Bukankah hal ini merupakan istihza’ terhadap para ulama Ahlussunnah?!

2. Yazid Jawaz (DDII, Ihya’ dan Haramain), Mubarok Bamu’allim (Al-Irsyad), Abu Ihsan (Ihya’) bergabung dengan Muhammad Yusuf Harun (LDATA Al-Ikhwani), Geis Abad (Sekretaris Majelis Pendidikan dan Pengajaran Al-Irsyad "illegal" Farouk) dan Masdun Pranoto (Sekretaris Jenderal PP.Al-Irsyad "illegal" Farouk Badjabir) serta Presiden PK Al-Ikhwani, Hidayat Nurwahid menerbitkan buku terjemah Tafsir Ibnu Katsir pada bulan Rabi’ul Awal 1422H/Juli 2001 yang dicetak oleh Pustaka Imam Syafi’i (lihat promo penerbit ini di situs resmi Al-Sofwa)

catatan penting:

Masyayikh Yordan Daurah ke-1 bulan Dzulqa’dah 1421/Pebruari 2001 dan mereka terang- terangan berkoalisi dengan Presiden Ikhwani HANYA 5 BULAN SETELAH DAURAH MASYAYIKH PERTAMA!!

Abu Salma berupaya menipu umat dengan berkilah bahwa da’i-da’i Sururi pujaannya tidak tahu-menahu kemesraan ini. Kita tegaskan bahwa bukti Tafsir hasil Rifqan Sururi-Ikhwani yang kita pegang adalahcetakan kedua tahun 2003, sementara cetakan pertamanya adalah tahun 2001, ada selang waktu yang cukup lama 2 tahun (24 bulan!). Seminggu dua minggu atau sebulan dua bulan adalah alasan yang sangat relevan menyikapi “ketidaktahuan ini” apalagi untuk sebuah mega-proyek yang mendapatkan imbal jasa atas jerih payahnya. Adapun setelah 24 bulan?! Tidak mengetahuinya ? bagaimana dengan komunitas Hizbiyyin- 65

Bahkan telah terjadi” koalisi manhaj” yang sebenar-benarnya antara Gembong Quthbiyyin (Yusuf Ba’isa) dengan pembesar Irsyadiyyin (Chalid Aboud Bawazer) ketika Yusuf Ba’isa menikahkan anaknya (Maryam) dengan Ahmad, anak dari “si Tangan putih yang menolong dakwah”, Chalid Bawazer!! Sungguh merupakan strategi dakwah yang

561

Dalam dokumen PERAN HIZBIYYIN DALAM DAURAH MASYAYIKH YORDAN (Halaman 117-119)

Garis besar

Dokumen terkait