• Tidak ada hasil yang ditemukan

543kelompok hizbiyyahmu!! Kalau engkau tidak menerima bantahan ini, mudah saja, tulis secara

Dalam dokumen PERAN HIZBIYYIN DALAM DAURAH MASYAYIKH YORDAN (Halaman 101-103)

ilmiah bantahanmu (kalau engkau memang mampu menghadirkan bukti-bukti ilmiyyah ke- shahih-an dakwah hizbiyyahmu!) dan jangan bergaya sebagaimana seorang preman yang hanya bisa mengumbar “ancaman kematian”!!

Kalau engkau memang yakin dengan kebenaran dakwahmu, rasanya tidak ada alasan bagi dirimu untuk bermain-main dengan gaya bahasa “kematian”!? Sungguh kebenaran itu hanyalah diiringi dengan bukti dan dalil (bukan dalih!), bukan pula manhaj “premaniyyah”! Tetapi sebelum itu, kami tambahkan lagi PR- untukmu mengenai figur pujaan Syaikh-mu (Ahmad Surkati As-Sudani) yaitu Jamaluddin Al-Afghani yang kata situs Surkatiyyinmu (alirsyad-alislamy.or.id/alirsyad.htm) sebagai GERAKAN YANG SERUPA dengan gerakan “Muhammad Abdulwahab” tetapi DENGAN BEBERAPA PERBAIKAN SIKAP! (Lihatlah celaan keji dan pelecehan terhadap dakwah tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab ini!!) untuk melengkapi “landasan dakwah Salafy-yyahmu yang dicemari oleh aqidah MGK (Masih Golongan Kita-nya Ahmad Surkati) yaitu khurafat, bid’ahnya Syi’ah, Khawarij, Mu’tazilah (lihat bahasan tentang 3 Himpunan Risalah Mu’tazilah yang diterjemahkan oleh Cumlaude LIPIA, da’i Al-Muntada Al-Sofwa As-Sururi sekaligus seorang Surkatiyyin yang tulisannya berupa liputan khusus Daurah Masyayikh Yordan dipersembahkannya kepada kaki tangan Ihya’ut Turots Al-Kuwaity (majalah As-Sunnah!), Agus Hasan “Kemelut” Bashari, LC.MAg), dan Komunisme (masih ingat dengan pujian Ahmad Surkati terhadap keteguhan keyakinan komunisnya Semaun?)!!

Melengkapi pembahasan terdahulu, sedikit disinggung keterkaitan antara Ahmad Surkati As-Sudani dengan Muhammad Abduh dan Jamaluddin Al-Afghani. Informasi ini pertama kali kita dapatkan dari situs resmi PP. Al-Irsyad dalam bab “Latar Belakang Lahirnya Al-Irsyad Al-Islamiyah”. Selanjutnya diuraikan betapa salah satu bagian cikal bakal lahirnya Al-Irsyad Al-Islamiyyah ternyata dari pemikiran Muhammad Abduh Al-Mu’tazili!! Perkembangan berikutnya, kita dapatkan informasi tambahan justru dari tulisan Ahmad Surkati (langsung) di majalah Adz-Dzakhirah edisi “kuna” sekitar tahun 1924M (Abdurrahman Tamimi memiliki kepentingan besar agar lembaran-lembaran “kuna” ini tidak diketahui oleh umat (telah kita uraikan pada artikel Teror-Hizbiyyah Sururiyah bukti-bukti penipuan besar- besaran Ma’had Al-Irsyad yang sengaja menyembunyikan berbagai kesesatan Ahmad Surkati terhadap umat dan ulama dengan hanya melaporkan kebaikan-kebaikannya saja, ajian ABS, Agar Beliau Salafikan!!) .

Terkuaknya tulisan Ahmad Surkati ini secara langsung menaikkan bobot dan kualitas kedustaannya ketika menceramahi para Masyayikh di Markas Al-Albani!) secara lebih spesifik Ahmad Surkati menggambarkan bagaimana rohnya merasakan roh pujaannya - Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi Al-Ibrani- menari-nari sedemikian rupa diiringi tetabuhan “PAN-ISLAMISME” menyaksikan perdamaian antara “dua negeri Islam” yaitu Syiah Iran dan Afghanistan. Ya PAN-ISLAMISME, suatu GERAKAN “PEMBAHARUAN” DARI ISLAM

BERUPA AJARAN RASULULLAH YANG MURNI DIGANTI MENJADI

SINKRETISME/PERPADUAN BERBAGAI ALIRAN DAN FIRQAH UNTUK MEWUJUDKAN “ISLAM WARNA-WARNI”. Naudzubillah!! Sungguh merupakan bukti nyata yang cukup membelalakkan mata Abdurrahman Tamimi dan cs-nya yang begitu “heroik” menjunjungnya dan menghiasinya sebagai tokoh tauhid (baca: Syaikhnya Salafiyyin!) yang terpengaruh oleh dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab!!

“Ketahuan dustanye!”, kata orang Betawi.

Sungguh sangat ironis, bahwa Ahmad Surkati dan situs Surkatiyyinnya mengelu-elukan Jamaluddin sebagai seorang pembaharu yang dakwahnya memiliki beberapa perbaikan sikap (baca:keunggulan) daripada dakwah Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (kita berlindung kepada Allah dari anggapan sesat ini!), sementara kalangan Orientalis barat sendiri lebih terbuka untuk mengakui peran besar Jamaluddin dalam Gerakan PAN (Pengacauan Agama-Nya) ISLAMISME yang tentu saja searah dan sejalan dengan misi orientalis itu sendiri, simak pengakuan “jujur” mereka:

“Al-Afghani, Jamal Al-Din (1254-1314/1838-1897). Tokoh Modernis, reformer,dan penggerak politik. Ia lahir di Iran tetapi besar di Afghanistan……Selama beberapa tahun ia bersekutu dengan Muhammad Abduh di Paris dalam penyebaran ide pembaharuan Islam (mendirikan organisasi Urwatul Wutsqa, keduanya adalah idola Ahmad Surkati-lihat situs Surkatiyyin), namun akhirnya Abduh berpisah dengannya. Semenjak itu sampai wafatnya Al-Afghani melanjutkan kegiatan politik yang pesonanya mengungguli segala kekuasaan. Menjelang kematiannya pada tahun 1897, ia menerima tunjangan dan sebuah rumah dari Sultan

Utsmani yang bernama Abd Al-Hamid, seorang autokrat yang seharusnya menentang rencana revolusioner Al-Afghani.

“POLITIK BUNGLON” ini melibatkan dirinya dalam permusuhan yang lama, dimana ia selalu memainkan dirinya sebagai penjahat. Daya tariknya sebagai politikus berpangkal dari keahliannya dalam memadukan dan memanipulasi antara agama dengan kekacauan kondisi, antara kelompok konservatif dan kelompok radikal liberalis” (Ensiklopedia Islam/The Concise Encyclopedia of Islam, Cyril Glasse, hal.13, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999).

Lebih lengkapnya, kita bawakan uraian dari Farid Bin Ahmad bin Manshur Alu Tsabit dalam bukunya Da’watul Ikhwanil Muslimin fii Mizanil Islam, cetakan1 Darul Manar, 1414H dalam bab khusus tentang Jamaluddin Al-Afghani. Mungkin diantara pembaca merasa heran, apa hubungan orang ini dengan Hasan Al-Banna Ash-Shufi pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin? Ketahuilah bahwa Jamaluddin Al-Afghani banyak memberikan warna dan pengaruh terhadap pola pergerakan dan pemikiran Hasan Al-Banna! Karena itulah mereka berdua memiliki banyak kesamaan dalam gerakannya, yang paling menonjol adalah upayanya untuk menggabungkan berbagai firqah dan hizb dalam satu langkah pergerakan, nah ini pula yang diwarisi Surkati As-Sudani dari Jamaluddin Ar-Rafidhi. Selamat menyimak:47

Diantara kelompok-kelompok dakwah yang terkuat dan yang terbesar pengaruhnya hingga meliputi seluruh Mesir adalah Jamaluddin (yang terkenal dengan Al-Afghani) dan para murid setelahnya. Bahkan dakwah ini mampu menembus Universitas Al-Azhar hingga menjadi lembaga pengkader da’i yang sangat kuat kecondongannya kepada pemikiran Al- Afghani, Muhammad Abduh dan para muridnya.

Pada pembahasan berikutnya, akan aku mulai (dengan kehendak Allah ) tulisan sepak terjang Al-Afghani, dakwah dan dasar-dasar dakwahnya. Aku sebutkan pula sebagian muridnya yang terkenal. Kemudian akan aku jelaskan tentang sejauh mana keterpengaruhan Hasan Al-Banna dan golongannya dengan dakwah Jamaluddin dalam banyak perkara. Wabillahit taufiq.

23.8 BIOGRAFI JAMALUDDIN AL-AFGHANI :

Para ahli sejarah berselisih tentang nasabnya, hal ini bukan karena lamanya zaman (setelah masa hidup Al-Afghani-pent). Akan tetapi karena “rajul” ini biasa muncul di setiap tempat (yang berlainan) dengan nama baru dan perangai yang berbeda pula. Diantara nama- namanya :

1. Jamaluddin Al-Istambuli 2. Jamaluddin Al-Asdabaadzi 3. Jamaluddin Al-Husaini

4. Jamaluddin Al-Husaini Abdullah bin Abdullah 5. Jamaluddin Al-Istambuli Abdullah

6. Jamaluddin Al-Afghani Al-Kaalibi 7. Jamaluddin Al-Husaini Al-Afghani 8. Jamaluddin Ar-Rumi

9. Jamaluddin Ath-Thusi 10. Jamaluddin Al-Kaabili

(Lihat kitab “Jamaluddin Al-Afghani” oleh DR. Ali Abdul Halim Mahmud, hal.27)

Ali Al-Wardi dalam kitabnya “Lumhaatu Ijtima’iyyah fii Tariikhil ‘Iraaq Al-Hadiits” (3/313) berkata :

“Telah menjadi kebiasaan bagi Al-Afghani untuk merubah nama julukannya ketika dia berpindah dari suatu negara ke negara lainnya. Sungguh pernah terjadi ketika kami jumpai dia di Mesir dan Turki dia memakai julukan “Al-Afghani” tetapi ketika di Iran dia merubahnya dengan laqab/julukan “Al-Husaini”!

Dari tulisan-tulisan yang ada, diketahui dengan jelas bahwa dia juga memakai julukan- julukan lain seperti: Al-Istambuli, Al-Kabili, Ar-Rusi, Ath-Thusi dan Al-Asdzaabaadzi!

47Turut membantu dalam Ta’awun Syar’iyyah ini adalah al-Akh Abu Nusaibah Syamsu Muhajir Al-Malanji dengan

menerjemahkan untuk anda –wahai saudaraku- Biografi dan Aqidah Jamaluddin Ar-Rafidhi pujaan Surkati sang Syaikh Irsyadi, ruh agen Yahudi ini disaksikan Surkati sedang menari-nari riang gembira (adakah ruh seorang mukmin seperti ini keadaannya?!) menyerukan senandung PAN Islamisme yang sesat dan menyesatkan. Benar-

545

Dalam dokumen PERAN HIZBIYYIN DALAM DAURAH MASYAYIKH YORDAN (Halaman 101-103)

Garis besar

Dokumen terkait