• Tidak ada hasil yang ditemukan

LERAI PERTIKAIAN ”MADE IN” KANTOR PUSAT IHYA’UT TUROTS KUWAIT

Dalam dokumen PERAN HIZBIYYIN DALAM DAURAH MASYAYIKH YORDAN (Halaman 107-109)

(Dilema Ihya’ut Turots, Antara Tuntutan Dana, Popularitas Diri & Upaya

Mencari Sensasi)

48

Andi Muhammad Arief:

Ba’da Tahmid, Tsana’ wa Sholah, saya adalah muwadhof di Jam’iyah Ihya Turats Islamy (JITI) Maktab Indonesia dan silahkan anda-anda semua membaca AD/ART nya sehingga akan tahu bagaimana itu JITI. Jazakumullah ya Ustadz Abdullah Taslim atas perjuangan menegakkan islam diatas manhaj yang benar. Saya berani bersumpah atas nama Allah bahwa Manhaj SALAF / Ahlussunnah adalah manhaj yang benar dan selamat.

(Tanggapan Andi Muhammad Arief Terhadap Artikel Abdullah Taslim cs, Muslim.or.id, April 12th, 2006 10:31)

Luar biasa. BUKU EMAS (pujian tertinggi, terdahsyat dan mengerikan dari Abu Salma)49 “Lerai Pertikaian, Sudahi Permusuhan” buah karya Abu ‘Abdil Muhsin Firanda bin Abidin As-Soronji seolah menjadi buku wajib bagi Sururiyyin dan Turotsiyyin. Berupaya keras untuk memahamkan kepada umat bahwa permasalahan dakwah yang terjadi selama ini hanyalah persoalan Khilafiyyah Ijtihadiyyah yang tidak boleh padanya diterapkan prinsip- prinsip Al-Wala’ dan Al-Bara’. Firanda menyebutkan nama-nama Kibar Ulama yang telah mentazkiyah Ihya’ut Turots dan menekankan bahwa jumlah mereka lebih banyak daripada “murid-murid para ulama Kibar tersebut, dengan jumlah lebih sedikit” yang telah meng-hizbi- kan yayasan tersebut.

Kalau Firanda menganggap bahwa “Salafiyyin” menuduh Kibar ulama tidak tahu fiqhul waqi’ karena membenarkan fatwa dan bukti-bukti ‘shighar’ ulama yang memperingatkan umat dari kesesatan Ihya’ut Turots, bukankah dia sebenarnya sedang merobohkan kaidah dia sendiri (Lerai…,hal.225)?! Bukankah pernyataannya itu juga berarti bahwa “shighar ulama”

48

Apakah anda teringat dengan sebuah artikel berjudul “Dilema Tahdzir, Antara Sebuah Tuntutan Dakwah dan Tumbal Sensasi Seorang Da’i” tulisan Muhammad Arifin Badri ?

49

Suatu pujian yang tidak pernah diucapkan dan dituliskan oleh Salaful Ummah terhadap hasil karya para ulama Ahlus Sunnah yang terbaik sekalipun!Allahu a’lam.

dia tuduh tidak tahu fiqhul waqi’ pula karena “berani” mentahdzir Ihya’ut Turots yang di”tazkiyah” oleh Kibar ulama?50 Baginya, burhan dan Hujjah yang dibawa oleh “murid-murid para ulama Kibar” bukan lagi menjadi parameter kebenaran yang harus diperhatikan. Lebih nahas lagi, “murid-murid ulama Kibar tersebut” (yang meng-hizbi-kan Ihya’ut Turots) ternyata jumlahnya lebih sedikit. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk mempercayai tahdzir dari “murid- murid ulama Kibar tersebut yang jumlahnya lebih sedikit”.Allahul Musta’an.

Firanda juga menggarisbawahi bahwa dana yayasan ini “datangnya dari kaum mukminin”(Lerai…,hal.241). Juga“Sekali lagi kami tekankan, bahwa dana yang dimiliki oleh yayasan tersebut bersumber dari kaum Muslimin yang dermawan”(ibid)51.

Telah datang bukti kepada kita –Alhamdulillah- bahwa salah satu kaum mukminin(!?) yang menjadi dermawan yayasan ini adalah dari kaum “Syi’ah Rafidhah”, bahkan bukti nyata bagaimana Ihya’ut Turots menggandeng Partai Politik Ikhwanul Muslimin. Bukankah bukti ini menjadi petunjuk kuat betapa “ada yang tidak beres” dari manhaj yayasan ini?

Jangan terburu-buru menyatakan:”Kalau benar yang kalian katakan, maka perkaranya bukan pada pusat yayasan tersebut, namun masalahnya kembali ke cabang yayasan tersebut” (Lerai…, hal.236-237)52.

Kita katakan:”Justru bukti-bukti ‘ketidakberesan manhaj” tersebut terjadi di Kuwait!! Tempat dimana Ihya’ut Turots dilahirkan!!”

Kalau engkau jujur -wahai Firanda- dan mau berfikir secara jernih tentang isi tahdzir dan peringatan “murid-murid ulama Kibar yang jumlahnya lebih sedikit” itu, justru penyimpangan yang ditunjukkan oleh Ihya’ut Turots di Kuwait-lah yang menjadi sebab paling besar mengapa yayasan ini ditahdzir oleh “murid-murid ulama Kibar” tersebut!!

Adapun penyimpangan-penyimpangan cabang-cabang yayasan ini yang terjadi di beberapa negeri bukankah merupakan dampak dari “uswah sayyi’ah” yang diperagakan oleh Ihya’ut Turots Kuwait?

Apakah karena kelompok-kelompok bid’ah wal Hizbiyyah yang dapat mengambil dana dari cabang-cabang Ihya’ut Turots kemudian Ihya’ut Turots Kuwait dapat “mencuci tangan” dari penyimpangan dan penyelewengan cabang-cabangnya(Lerai…, hal.236-237)?

Bagaimana mungkin Ihya’ut Turots Kuwait dapat mencuci tangan dari penyimpangan ini sementara setiap pengajuan dana kepada yayasan haruslah membuat proposal terlebih dahulu dan harus pula mendapat acc persetujuan pencairan dana? Bahkan setiap alokasi dana mengharuskan penerima dana tersebut membuat laporan pertanggungjawaban dan dikirimkan ke Ihya’ut Turots Kuwait lengkap bersama foto-fotonya? Ini adalah ciri khas Ihya’ut Turots!!53

Sebagaimana –persaksian Al-Akh Abdurrahman- dana yang disalurkan Ihya’ut Turots Kuwait melalui Al-Irsyad cabang Kuwait kepada PP. Al-Irsyad dan yayasan As-Sunnah Cirebon, maka kedua lembaga ini telah mengirimkan laporan pertanggungjawaban kepada Al-Irsyad cabang Kuwait dan Ihya’ut Turots Kuwait!! Apakah Ihya’ut Turots Kuwait tidak memiliki data-data siapa saja penerima dananya dan peruntukannya serta laporan pertanggungjawaban para “pasien” nya yang karenanya dapat dijadikan alasan untuk berkelit 50

Lihatlah saudaraku bagaimana dia menyatakan bahwa kemudharatan-kemudharatan ketika bermuamalah dengan yayasan Hizbiyyah ini dikatakannya tidak terjadi!! Sebaliknya justru dia menegaskan betapa banyak manfaat yang dapat diambil jika Salafiyyin bermuamalah dengan yayasan Hizbiyyah ini!! Padahal para Masyayikh benar-benar menegaskan dengan bukti-bukti nyata betapa yayasan ini telah menyebarkan malapetaka bagi dakwah Salafiyyah di seluruh dunia!! Bukankah statemen Firanda itu secara tidak langsung telah menuduh “Shighar Ulama” tidak tahu fiqhul Waqi”? Yang mana mereka berfatwa mengikuti hawa nafsunya!! Menceritakan kejadian yang tidak ada kenyataannya?! Kesemuanya merupakan bukti nyata bahwa Firanda telah menghancurkan kaidah-kaidah yang dia buat sendiri untuk menghantam Salafiyyin!! Bagaikan membangun istana pasir kemudian dia sendiri yang mendatangkan angin ribut!!

51

Syaikh Muqbil Rahimahullah berkata:” Jum’iyyah Ihya At-Turots ilmunya adalah mengumpulkan harta, kemudian setelah itu mengumpulkan manusia agar bersama mereka…. Kenyataannya bahwa harta yang sampai ke mereka para pengurus Jum’iyyah digunakan untuk memerangi Ahlus Sunnah di Sudan, di Yaman, di bumi Haramain (Makkah dan Madinah, pen), Najed dan di Indonesia dan dalam banyak Negara Islam.” (ibid)

52

Syaikh Ubaid Hafidhahullah menyatakan:” Yang aku jadikan sebagai keyakinanku terhadap Allah dengannya, bahwa tidak boleh bekerja sama dengan yayasan ini, dan juga dengan yayasan yang lainnya dari yayasan-yayasan yang menyimpang,walaupun hanya ikut pada cabangnya saja. Juga tidak boleh pula belajar di sekolah-sekolah khusus mereka, dan tidak pula pada halaqah-halaqah mereka. Serta tidak boleh kerjasama dengannya dalam kaset- kaset dakwah mereka, sebab yayasan ini telah jelas pada kami bahwa mereka memerangi Ahlus Sunnah di Kuwait.” (http://www.darussalaf.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=203)

53

Lihatlah bagaimana muslim.or.id mengambil foto-foto pasca kejadian musibah gempa bumi di Jogja, beberapa diantaranya tampak foto-foto makhluk hidup yang dicoret-coret bagian wajah dan kakinya sehingga tampak seperti laki-laki yang musbil. Adapun negatif fotonya? Ya tetap saja. Apakah negatifnya untuk pengajuan dana ke Ihya’ut

551

Dalam dokumen PERAN HIZBIYYIN DALAM DAURAH MASYAYIKH YORDAN (Halaman 107-109)

Garis besar

Dokumen terkait